Popularitasnya Terus Naik, Yuk Bahas Investasi Emas Dinar dan Untung Ruginya bagi Investor
Sebagai instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat, emas menawarkan keunggulan berupa keamanan, stabilitas, dan potensi keuntungan yang menjanjikan dalam jangka panjang. Ketika tertarik untuk investasi emas, kebanyakan orang akan membeli emas batangan atau perhiasan. Tapi, tahukah kamu jika ada jenis produk emas lain yang juga tak kalah menarik untuk dijadikan sarana investasi, yaitu emas dinar?
Bagi yang belum tahu, emas dinar adalah keping atau koin emas yang sudah sejak lama dijadikan sebagai alat untuk bertransaksi. Tapi, kini, emas dinar lebih sering dijadikan sebagai sarana investasi dan kerap dipilih oleh investor emas.
Tentunya, jika kamu tertarik untuk membeli emas dinar ini sebagai sarana berinvestasi, cari tahu dulu pengertian, keuntungan, dan kerugiannya di penjelasan berikut ini.
Apa Itu Emas Dinar?
Emas dinar adalah sebutan untuk produk emas dengan bentuk koin atau kepingan yang memiliki berat 4,25 gram atau 1/7 troy ons. Sejak berabad-abad yang lalu, emas dinar telah dikenal sebagai alat transaksi resmi yang digunakan sesuai syariat Islam. Tapi, seiring waktu berjalan, kepingan emas ini kehilangan fungsinya tersebut dan kini lebih populer dijadikan instrumen investasi.
Sebagai instrumen investasi, emas dinar tergolong aman dan memiliki potensi kenaikan harga yang cukup menjanjikan. Alasannya karena emas dinar adalah produk emas murni selayaknya emas batangan dan membuat harganya mengikuti harga emas dunia. Sehingga emas dinar tergolong optimal jika dijadikan sebagai aset investasi.
Untuk di Indonesia, emas dinar diproduksi oleh Aneka Tambang alias Antam, dan beberapa produsen emas perhiasan swasta lain yang resmi. Untuk emas dinar yang diproduksi oleh Antam dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu dinar Au dan dinar fine gold.
Dinar Au adalah produk emas dinar dengan tingkat kemurnian 91,7% atau 22 karat. Sementara dinar fine gold memiliki kadar kemurnian mencapai 99,99 persen alias 24 karat. Dari segi beratnya sendiri emas dinar diproduksi menjadi 5 kategori, yaitu 1 dinar dengan bobot 4,25 gram, 2 dinar, 4 dinar, ½ dinar, dan ¼ dinar.
Keuntungan Investasi Emas Dinar
Sebagai instrumen investasi, emas dinar menawarkan banyak keuntungan yang membuatnya menarik di mata investor, antara lain:
1. Bisa Jadi Alat Pembayar Zakat
Bagi kamu yang beragama Islam, memiliki emas dinar bisa menjadi sarana untuk menunaikan kewajiban zakat. Walaupun begitu, di Indonesia, penggunaan dinar untuk membayarkan zakat masih belum umum dilakukan dan biasanya masih memakai uang tunai.
2. Peluang Imbal Hasil Menggiurkan
Investasi emas dinar, selayaknya emas batangan, mampu memberi potensi keuntungan yang menjanjikan dalam jangka panjang. Melihat fluktuasinya selama beberapa tahun terakhir, harga emas cenderung meningkat dengan stabil hingga melampaui laju inflasi. Investasi emas dinar juga menjadi lebih menggiurkan di kondisi ekonomi dunia yang tengah tidak kondusif sehingga cocok untuk menjadi aset lindung nilai demi menjaga keuangan di masa depan.
3. Sebagai Koleksi Pribadi
Meski dulu populer dijadikan alat transaksi, kini emas dinar lebih banyak dimanfaatkan sebagai koleksi pribadi alias collectible item. Walaupun begitu, menyimpan aset ini juga sekaligus bisa memberi peluang imbal hasil yang tinggi dalam jangka panjang dan nilainya tetap terjaga di hampir segala kondisi ekonomi.
4. Favorit Menjadi Hadiah atau Mahar Nikah
Selain itu, dengan memiliki emas dinar, kamu bisa juga menjadikannya sebagai hadiah ataupun mahar nikah. Bukan tanpa alasan, tidak sedikit ulama yang menyatakan jika pria yang akan menikah serta mampu secara finansial hendaknya memberikan dinar sebagai mahar pernikahannya.
Kekurangan Investasi Emas Dinar
Walaupun memiliki banyak keuntungan, investasi emas dinar juga memiliki beberapa kekurangan dan risiko yang wajib untuk kamu ketahui, antara lain:
1. Dikenakan Pajak 10 Persen
Di Indonesia, emas dinar oleh pemerintah dianggap sebagai perhiasan. Oleh karena itu, produk emas ini dikenakan pajak sejumlah 10 persen yang bisa membuat imbal hasil saat dijadikan investasi menjadi tak maksimal.
2. Tingkat Permintaannya Lebih Sedikit
Pada kalangan komunitas dinar, permintaan akan aset ini dan harganya memang tergolong tinggi. Tapi, di pasar umum, jumlah peminat dinar bisa dibilang lebih terbatas. Sementara saat dijual di toko emas, seringkali harganya disesuaikan dengan kadar karatnya saja.
3. Ada Beban Biaya Produksi
Kekurangan investasi emas dinar lainnya adalah produk ini memiliki perbedaan dibanding emas batangan. Oleh Antam, dinar diproduksi dengan bentuk kepingan koin dan memiliki gambar yang menarik. Alhasil, ada beban biaya produksi pada pembuatan produk emas ini yang membuat harganya relatif lebih mahal daripada emas batangan walaupun berat dan kadar emasnya sama.
Perbedaan Emas Dinar dan Koin Emas
Selain emas dinar, dikenal pula koin emas yang memiliki bentuk serta kandungan sama, yaitu kepingan koin emas. Tapi, antara keduanya, ada perbedaan dalam hal desain yang terukir di permukaannya. Biasanya, emas dinar produksi Antam di Indonesia memiliki ukiran yang bernuansa Islam.
Perbedaan lainnya antara dinar dan koin emas terletak pada aspek berat. Koin emas memiliki berat yang lebih bervariasi dan memiliki besaran paling kecil 0,1 gram. Sedangkan emas dinar memiliki ketentuan khusus sesuai syariat Islam, yaitu berat 1 dinar setara 4,25 gram atau 1/7 troy ons. Di samping itu, emas dinar juga memiliki variasi berat lain, yaitu 2 dinar, 4 dinar, ½ dinar, serta ¼ dinar.
Punya Kriteria Emas Pada Umumnya, Emas Dinar Dapat Jadi Opsi Investasi yang Menarik
Sebagai instrumen investasi, emas dinar pada dasarnya tak memiliki perbedaan yang signifikan dengan emas batangan atau koin emas. Dinar juga memiliki potensi imbal hasil yang tinggi dalam jangka panjang selayaknya emas murni dan bisa ditransaksikan di toko emas. Yang membedakan, emas dinar memiliki karakteristik khusus yang membuatnya unik, seperti desain yang menarik dan pilihan beratnya yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.