Harga Saham INTP Hari Ini - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

Harga Saham INTP Hari Ini

Berikut adalah grafik harga saham INTP selama beberapa tahun terakhir. Dapatkan informasi mengenai INTP saham hanya di cermati.com.

Analisa Harga Saham INTP Hari Ini

Profil PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

Sumber: Laporan Tahunan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2020 dan www.idx.co.id

Sejarah Singkat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

Indocement

Melalui pabrik pertamanya yang terletak di daerah Citeureup, Jawa Barat, perusahaan ini berhasil memiliki kapasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun. Sepuluh tahun kemudian, jumlah pabrik semen ini kemudian bertambah sebanyak 8 pabrik, yang menjadikan total kapasitas produksi perusahaan ini menjadi 7,7 ton per tahun.

8 Pabrik ini kemudian dikelola oleh 6 perusahaan yang berbeda yaitu:

• PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE).
• PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE).
• PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PICE).
• PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PIICPE).
• PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE).
• PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE).

Berulah pada tanggal 16 Januari 1985, keenam perusahaan ini bergabung menjadi satu dan dinamai PT Indocement Tunggal Prakarsa. Pendirian perusahaan ini tercatat berdasarkan akta notaris Nomor 81 yang dibuat dan disaksikan oleh Benny Kristianto, S.H. seorang notaris publik di Jakarta. Perusahaan ini juga disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang tercatat dalam Surat Keputusan Nomor C2-3641HT.01.04.Th.85 pada tanggal 15 Juni 1985.

Pertumbuhan pasar yang semakin kuat akan kebutuhan semen membuat perusahaan ini juga terus menambah jumlah pabrik untuk peningkatan produksi. Pada tahun 1991, Indocement melakukan akuisisi Plant ke-9. Kemudian menyelesaikan pembangunan Plant ke-10 di pabrik Cirebon, Jawa Barat pada tahun 1996. Satu tahun kemudian Plant ke-11 selesai dibangun di kompleks pabrik daerah Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

Tiga tahun kemudian, pada tahun 2000 Indocement melakukan merger dengan PT Indo Kodeco Cement (IKC) dan menjadi pemilik resmi pabrik semen di daerah Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan tersebut. Hal yang juga sekaligus menjadi Plant ke-12. Tahun 2001, HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham terbanyak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (61,7%) melalui anak perusahaan mereka Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd.

Tentang INTP Saham

Pada tanggal 5 Desember 1989, PT Indocement Tunggal Prakarsa membuka penawaran saham terbuka pertama (IPO) dan resmi menjadi perusahaan terbuka (Tbk) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat itu perusahaan ini membuka saham penawaran sebesar 89.832.150 dengan harga penawaran Rp10.000,- per lembar.

Produksi Semen di Era Industri Modern

Pada tahun 2016, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mulai mengoperasikan pabrik ke-13 mereka yang disebut Plant 14 di kompleks pabrik Citeureup yang merupakan pabrik semen terbesar yang terintegrasi saat itu. Dengan kapasitas pabrik tersebut, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mampu memproduksi 4,4 juta ton semen per tahun. Hal ini menjadikan pabrik tersebut sebagai pabrik produksi semen terbesar yang dibangun dari hasil kerjasama HeidelbergCement Group dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Hingga saat ini PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk telah memiliki 13 pabrik produksi semen di Indonesia dengan total kapasitas produksi 24,9 juta ton per tahun. Pabrik-pabrik semen ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia mulai dari Bogor, Cirebon, hingga Kalimantan Selatan.