Rekomendasi 30 Saham Murah Bagus untuk Investasi

Saham murah, orang awam pasti menyangkanya sebagai saham yang harganya murah meriah. Mungkin gopek atau di bawah Rp1.000 per lembar.

Arti saham murah yang sebenarnya bukan dilihat dari nominal harga. Saham murah adalah saham yang memiliki valuasi harga yang rendah.

Valuasi saham adalah penilaian atas harga wajar saham. Jadi, harga saham A Rp100 per lembar misalnya belum tentu lebih murah jika dilihat dari valuasinya.

Pun dengan kinerja. Saham murah atau yang valuasi harganya murah bukan berarti sahamnya tidak bagus dari sisi fundamental.

Baca Juga: 10 Sekuritas Terbaik di Indonesia untuk Investasi Saham

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Cara Menghitung Saham Murah atau Mahal

Cara Menghitung Saham Murah atau Mahal

Cara menghitung saham murah atau mahal dapat menggunakan metode sederhana. Seperti, melihat PER dan PBV suatu saham.

1. Price to Earning Ratio (PER)

   Price to earning ratio adalah rasio yang menggambarkan harga saham sebuah perusahaan dibanding keuntungan atau laba yang dihasilkan perusahaan tersebut (earning per share atau laba bersih per lembar saham).

   Dalam menghitung PER, kamu harus membandingkan PER dalam industri yang sama. Bila PER lebih rendah dari rata-rata perusahaan lain dalam industri yang sama, maka harga perusahaan dianggap lebih murah (saham murah).

   Rumus PER PER = Harga Saham : Laba per Lembar (EPS) Rumus EPS EPS = Laba Bersih : Jumlah Lembar Saham

   ·         Semakin kecil atau rendah PER, harga sahamnya semakin murah. Diperlukan waktu lebih cepat bagi investor untuk balik modal. ·         Rasio PER yang kecil, menunjukkan harga saham yang murah, dan berpotensi terjadi kenaikan harga saham ke depannya.

   Contoh cara menghitung saham murah atau mahal dengan PER:

   Perusahaan A

   • Price = Rp1.000
   • EPS per tahun = Rp100
   • PER = Rp1.000 : Rp100 = Rp10.

   Jika harga saham tidak berubah, dan tetap menghasilkan laba per saham Rp100 setiap tahun, maka akan balik modal dalam waktu 10 tahun.

   Perusahaan B

   • Price = Rp500
   • EPS per tahun = Rp100
   • PER = Rp500 : Rp100 = Rp5.

   Jika harga saham tidak berubah, dan tetap menghasilkan laba per saham Rp100 setiap tahun, maka akan balik modal dalam waktu 5 tahun.

   Kesimpulannya: Saham perusahaan B yang memiliki valuasi saham murah dan layak dibeli.

2. Price to Book Value (PBV)

   Price to Book Value adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. PBV yang rendah menjadi pertimbangan investor dalam investasi saham atau membeli saham murah.

   Beli saham murah yang memiliki rasio PBV kecil dibanding rata-rata PBV industri sejenis. Sebagai contoh, PBV sebesar 2x. Artinya harga saham sudah dua kali lipat lebih mahal dari modal bersihnya.

   Rumus PBV PBV = Harga Saham : Nilai Buku per Saham (Jumlah Ekuitas : Jumlah Saham Beredar)

   Contoh cara menghitung saham murah atau mahal dengan PBV:

   Saham UNVR

   Berdasarkan laporan keuangan kuartal 2-2021

   Jumlah ekuitas = Rp4.013.823.000.000

   Jumlah saham beredar = 38.150.000.000 lembar saham

   Harga saham UNVR per 30 Juni 2021 = Rp4.950

   • PBV = 4.950 : (4.013.823.000.000 : 38.150.000.000)

                           = 4.950 : 105,21

                           = 47,05 kali

   Artinya, harga saham UNVR 47 kali lipat lebih mahal dari modal bersihnya.

Baca Juga: Ciri-ciri Investasi Saham yang Bagus untuk Jangka Panjang

Saham Murah Bagus versi IDX Value 30

Saham Murah Bagus

Ingin beli saham murah, tetapi masih bingung saham emiten apa? Sebenarnya kamu bisa melihat Indeks Saham IDX Value 30 atau disingkat IDXV30.

Indeks saham IDX Value 30 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki valuasi harga yang rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.

Itu artinya, daftar saham yang masuk IDXV30 sudah jelas saham-saham pilihan. Sudah pasti saham murah berkualitas. Jika investasi pada saham murah hari ini maupun jangka panjang, berpotensi cuan.

Bisa berada di konstituen IDXV30 tidak sembarangan. Sebab, diseleksi ketat dan dievaluasi rutin oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan perhitungan tertentu.

Kriteria saham murah di IDXV30:

• Membukukan laba bersih dan ekuitas positif.
• Tidak memiliki rasio price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) bernilai ekstrem.

Apabila saham tidak memenuhi persyaratan ini lagi dalam perkembangannya, maka BEI akan mengeluarkan saham tersebut dari daftar konstituen IDXV30.

Baca Juga: Stock Split: Pengertian, Tujuan, Contoh, dan Untung Ruginya

Rekomendasi Saham Murah Bagus dan Menguntungkan

Rekomendasi Saham Murah

Inilah rekomendasi saham murah bagus dan menguntungkan dengan nilai rasio PER dan PBV terendah di IDX Value 30 2022 (periode Agustus 2022 - Februari 2023).

Serok Saham Mercy Harga Innova

Teringat petuah Lo Kheng Hong, investor kawakan Tanah Air, “jangan membeli saham perusahaan yang valuasinya mahal!”

Jika kamu sudah mendapatkan perusahaan bagus dengan harga saham murah atau dianalogikan mercy harga innova, serok saham tersebut. Kalau perlu borong, habiskan modal untuk investasi jangka panjang.

Sebab, memiliki saham perusahaan bagus, laba terus tumbuh positif dan besar, kamu seperti mempunya mesin pencetak uang. Banjir cuan sampai tua.

Baca Juga: Cara Beli Saham BRI Online, Setoran Awal dan Biayanya