5 Cara Kelola Gaji di Era New Normal Agar Tak Cepat Habis
Alhamdulillah sudah gajian. Rasanya hati ini senang dan tenang karena uang di rekening bertambah. Pastikan uang gaji yang Anda terima teralokasikan dengan baik agar semua kebutuhan hidup tercukupi dan semoga gaji Anda tidak ludes dalam beberapa minggu saja.
Namun, kenyataannya mengelola uang gajian itu tidak mudah. Ada banyak godaan bertebaran seperti diskon gajian (pay day) di e-commerce kesayangan, hingga diskon cash back di platform pesan makan online.
Nah, biar Anda tidak stres di tengah bulan gara-gara uang gajian sudah habis duluan gara-gara spending konsumtif. Sebaiknya Anda belajar memahami dan mengatur gaji Anda.
Tapi bagaimana caranya mengelola gaji yang gampang dilakukan di era adaptasi kebiasaan baru saat ini? Simak ulasannya, seperti dikutip dari cermati.com.
1. Tetapkan Bujet Bulanan dan Atur Prioritas
Dengan adanya budget, mengelola uang gaji jadi lebih mudah karena sudah ada batasan yang ditetapkan diawal. Bujet harus dibuat sesuai pos-pos pengeluaran selama satu bulan.
Sebagai contoh, tentukan bujet makan dan keperluan sehari-hari misalnya Rp1.500.000, bujet token listrik dan internet sebesar Rp500.000, bujet berbagi uang ke orangtua sebesar Rp 500.000 dan lain sebagainya.
Selanjutnya, supaya gaji awet hingga tanggal gaji berikutnya, kuncinya adalah disiplin dengan bujet yang sudah dibuat. Jangan tergoda untuk belanja keperluan konsumtif diluar bujet yang ditetapkan, apalagi sampai berhutang melalui kartu kredit atau PayLater.
Ingat ya, di era new normal ini Anda harus lebih sadar dengan pengeluaran Anda. Hindari pengeluaran yang tidak perlu, dan cobalah untuk mengatur prioritas spending berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
2. Cukupi Tabungan Dana Darurat
Hayo bagaimana kondisi tabungan dana darurat Anda? Sudah amankah? Idealnya, Anda memiliki dana darurat sebesar 3 kali – 6 kali dari total pengeluaran bulanan.
Salah satu cara mengelola gaji yang baik adalah dengan rutin menyisihkan uang untuk tabungan dana darurat. Jadi, jangan ditunda atau dilupakan ya pos keuangan yang satu ini.
Sejak awal terima gaji usakan langsung segera menabung dana darurat. Soal berapa yang harus ditabung, Anda tak perlu bingung. Anda bisa rutin menabung sebesar 10 persen dari total gaji bersih.
Dengan rutin menabung dana darurat ini, setidaknya Anda punya dana cadangan kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan yang tak terduga di masa mendatang.
Baca Juga: Tips Cerdas Ajukan Kenaikan Gaji
3. Investasi Demi Masa Depan
Ada anggapan bahwa investasi tidak terlalu diperlukan, yang penting menabung saja. Alasannya, situasi pandemi membuat investasi, ekonomi dan pasar uang menjadi penuh dengan ketidakpastiaan.
Padahal investasi itu bisa dimulai sejak kapan saja. Tak perlu menunggu kondisi pandemi usai. Justru, mulai dari sekarang Anda harus sudah investasi agar bisa lebih cepat mewujudkan tujuan keuangan.
Uang gaji yang Anda terima setiap bulan, sebaiknya jangan dihabiskan semua untuk membiayai kebutuhan hidup dan gaya hidup saja. Ingatlah dengan kebutuhan keuangan masa depan Anda.
Mulai rutin alokasikan sebesar 10 persen dari total gaji bulanan untuk investasi. Misalnya, gaji Anda sebesar Rp6 juta, maka sebesar Rp600.000 bisa digunakan untuk investasi. Dengan modal yang Anda miliki, Anda bisa beli saham, reksadana, obligasi, atau tabungan emas (logam mulia).