5 Mitos Surat Utang Negara yang Bisa Bikin Gagal Jadi Orang Kaya
Buat kamu para investor newbie, jangan tahunya cuma investasi saham, reksadana, emas, atau properti saja. Ada satu instrumen investasi yang pas di tengah pandemi karena dianggap kebal corona.
Adalah Surat Utang Negara atau SUN. SUN adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing, serta dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
Ada dua jenis SUN, yakni pertama Surat Perbendaharaan Negara (SPN). SPN adalah SUN berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Di beberapa negara SPN lebih dikenal dengan sebutan T-Bills atau Treasury Bills.
Kedua, Obligasi Negara (ON). Obligasi negara adalah SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan baik dengan kupon atau tanpa kupon. Contohnya seperti ORI yang dijual secara ritel atau ketengan.
Sayangnya meski investasi SUN resmi diterbitkan pemerintah untuk investor domestik, tetap saja beredar mitos-mitos mengenai instrumen ini sehingga bikin orang salah kaprah. Terutama mereka yang ingin berinvestasi.
Berikut mitos-mitos SUN yang beredar luas di masyarakat dan bikin menyesatkan investor:
Baca Juga: Cara Melihat Saham Mahal atau Murah, Cukup dengan Satu Cara Mudah Ini
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Bukan investasi yang menguntungkan
Mitos SUN bukan investasi yang menguntungkan
SUN dianggap banyak orang merupakan investasi yang merugikan, sebab bunga atau kuponnya kecil. Imbal hasil SUN selalu lebih tinggi dibanding bunga deposito.
Terbaru ORI 019 dijual pemerintah dengan penawaran bunga sebesar 5,57% per tahun. Selain itu, pajak SUN lebih kecil daripada deposito. Pajak SUN sebesar 15%, sedangkan pajak deposito 20%.
Dari pengertian SUN juga sudah jelas, bunga dan pokok investasimu dijamin pemerintah, sehingga tidak akan mengalami risiko gagal bayar. Investasi di SUN tidak akan rugi, malah untung karena ada bunga yang dibayar secara periodik. Dan pastinya 100% balik modal.
2. Hanya untuk orang berpendidikan
Mengingat SUN ini berkaitan dengan negara atau pemerintah, asumsi orang kalau SUN hanya dijual untuk kalangan tertentu saja, misalnya mereka yang berpendidikan atau kaum intelek.
Ditambah ada yang menyebutkan bahwa cara membeli SUN susah, jadi hanya bisa dilakukan orang-orang tertentu saja. Mitos ini salah besar.
SUN bisa dibeli siapapun. Malah sekarang telah merambah ke investor ritel. Dijual ketengan Ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan, PNS bisa membeli SUN.
Membelinya pun tidak rumit. Ada agen penjual atau mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah untuk menjual SUN. Seperti perbankan, perusahaan sekuritas, sampai fintech lending.
Baca Juga: Pahami Surat Utang Negara Sebelum Mulai Berinvestasi
3. Modalnya besar
Mitos investasi SUN butuh modal besar
Mitos ini juga keliru. Yang menyebut bahwa investasi SUN perlu modal besar. Puluhan sampai ratusan juta rupiah. Bahkan miliaran rupiah.
Kalau punya duit segitu banyak boleh-boleh saja borong SUN. Tetapi kalau kamu cuma memiliki uang Rp 1 juta, bisa kok investasi SUN. Misalnya ORI 019, dijual mulai Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar.
4. Risikonya tinggi
Investasi SUN bukan termasuk kategori investasi yang berisiko tinggi, seperti investasi saham. Menanam uang di instrumen SUN malah lebih aman.
Itu tadi alasannya, karena pokok dan bunga investasi dijamin oleh pemerintah, sehingga tidak akan mengalami risiko gagal bayar. Jadi, 100% aman.
Tetapi namanya investasi, pasti selalu ada risikonya meskipun rendah atau minim. Risiko investasi SUN lebih kepada risiko nilai tukar, risiko tingkat bunga, risiko pembiayaan kembali.
Baca Juga: 3 Tahap Merancang Investasi Keluarga demi Hidup Sejahtera
5. Gak bisa dibeli online
Mitos SUN hanya bisa dibeli secara offline
Kabar lain yang berhembus adalah SUN hanya bisa dibeli di kota-kota besar saja. Memesan atau membelinya pun harus offline.
Mungkin itu dulu. Sekarang teknologi sudah canggih. Lewat handphone, bisa beli SUN secara online. Kunjungi saja website bank, sekuritas, maupun fintech lending untuk memesan SUN, seperti ORI.
Kemudian tinggal ikuti langkahnya. Atau bila kurang jelas, kamu bisa mencari tahu informasinya melalui situs resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Jangan Mudah Percaya Mitos
Mitos belum tentu kebenarannya. Jika mendapatkan informasi mengenai apapun, termasuk investasi SUN, cek dulu kebenarannya. Sama seperti berita hoaks, jangan ditelan mentah-mentah.
Jangan sampai kamu termakan mitos atau berita hoaks yang hanya akan menyesatkanmu. Menjauhkanmu dari yang namanya investasi, kesuksesan, dan mimpimu untuk menjadi kaya raya.
Baca Juga: Investasi ORI 019: Aman, Untung, dan Pasti Balik Modal