5 Tips Cerdas agar Keuangan Aman Sentosa saat WFH
Work From Home (WFH) sudah menjadi rutinitas sebagian besar orang saat ini, barangkali kamu salah satunya. WFH dianjurkan di masa pandemi guna menghindari penyebaran Covid-19.
Bekerja di rumah saja terlihat mudah dan lebih hemat dibanding ketika bekerja di kantor. Hemat biaya makan, transportasi, dan pengeluaran lainnya.
Namun kenyataannya tidak seperti itu. Memang dari segi biaya makan dan transport hemat, tetapi justru membengkak di pengeluaran lain, seperti kuota internet, tagihan listrik dan air, biaya gas, dan sebagainya.
Oleh karena itu, kamu harus mampu mengatasinya dengan cara tepat. Khawatir membesarnya pengeluaran bisa saja menguras gaji dan tabunganmu.
Berikut cara cerdas agar keuangan tetap aman selama WFH:
Baca Juga: Belum Akhir Bulan Sudah Tongpes? Siasati Gaji dengan 4 Cara Ini
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Mencari penghasilan tambahan
Mumpung WFH, kamu bisa lebih mudah mencari penghasilan tambahan. Salah satunya ‘menjual’ keahlian, seperti freelance, content creator, penerjemah, guru les, maupun bisnis online.
Dengan kerja sampingan ini, kamu juga berpeluang mencetak penghasilan lumayan besar. Misalnya profesi yang lagi kekinian, content creator.
Selain itu, bisa menyewakan mobil atau motor yang sedang menganggur di rumah untuk memperoleh pendapatan pasif. Ini yang dinamakan barang bekerja buatmu. Jadi sambil tidur pun, uang mengalir ke kantong.
Kamu harus putar otak untuk menaikkan pendapatan dalam kondisi sekarang ini. Apalagi jika pemasukan dari sumber utama berkurang akibat pemotongan gaji sebagai dampak dari pandemi corona.
2. Manfaatkan promo dan poin reward untuk belanja
Pengeluaran membengkak, agar lebih hemat, kamu dapat memanfaatkan promo untuk berbelanja atau melakukan transaksi keuangan. Contohnya bayar tagihan listrik dan air, menggunakan dompet digital di e-commerce dapat cashback 50%.
Atau tukar point reward kartu kreditmu untuk membeli kebutuhan selama WFH. Bisa juga dengan pakai vocer gratis ongkir saat belanja online. Berbagai promo yang ditawarkan akan sangat menguntungkanmu.
Tetapi tetap ingat tidak belanja berlebihan atau belanja dengan bijak. Tahan godaaan berbelanja di luar rencana untuk menghindari pemborosan. Belanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
Baca Juga: 6 Kiat Sukses Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga agar Hidup Mapan
3. Pesan makan online dengan kriteria ini
Kalau kamu sedang malas atau tidak masak, pesan makan online tidak salah kok. Asalkan dilakukan dengan cara yang tepat agar keuanganmu tidak boncos.
Pastikan kamu pesan makanan yang sedang ada promo, seperti cashback, diskon, gratis ongkir, sampai buy 1 get 1. Bandingkan dulu harga makanan di restoran yang sama antara aplikasi satu dengan yang lain. Cari yang memberi keuntungan bagi keuanganmu.
4. Cari paket data yang lebih murah
Salah satu pengeluaran yang bisa bikin dompet jebol selama WFH adalah kuota internet. Terlebih kalau tidak ada subsidi dari kantor, artinya harus menggunakan bujet sendiri.
Tentunya kebutuhan paket data atau kuota internet untuk WFH sangat besar agar bisa cukup selama sebulan. Dan itu memakan biaya yang cukup mahal, ratusan ribu rupiah untuk masa 30 hari.
Untuk itu, carilah paket kuota internet yang lebih murah dari operator penyedia internet. Caranya terlebih dahulu membandingkan penawaran dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Baca Juga: 5 Siasat Penting untuk Kemerdekaan Kondisi Finansial di Usia Muda
5. Tetap menabung untuk dana darurat
Agar keuanganmu tetap aman selama WFH adalah mengumpulkan dana darurat. Gajimu memang perlu dialokasikan sekitar 10% untuk dana darurat.
Kelihatannya bukan berhemat ya. Tetapi dana darurat punya manfaat besar ketika kamu sedang dalam kondisi gawat. Misalnya sakit, kena PHK, atau situasi darurat lainnya. Jadi, jangan sepelekan dana darurat.
Atur Keuangan dengan Rumus 10-20-30-40
Meski sudah hampir 2 tahun WFH akibat pandemi, bersyukur jika kamu masih memiliki pekerjaan dan gaji utuh alias tidak dipangkas. Di luar sana berapa banyak pengangguran yang menginginkan posisimu saat ini atau mungkin kena pemotongan gaji.
Pengeluaran memang harus tetap dibiayai, tetapi bisa kamu kontrol agar tidak terlampau membengkak selama bekerja di rumah saja. Tetap atur keuangan dengan cermat menggunakan rumus 10-20-30-40.
Sebesar 40% dari gaji, gunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, seperti biaya makan, biaya transportasi, membayar sewa rumah jika mengontrak atau kos, tagihan listrik dan air.
Sisihkan 30% dari gaji untuk membayar cicilan utang. Contohnya tagihan kartu kredit, atau Kredit Tanpa Agunan (KTA), cicilan rumah bila mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR), cicilan kredit kendaraan.
Untuk tabungan, dana darurat, investasi, atau yang dipakai untuk masa depan keuanganmu, alokasikan sebesar 20% dari gaji. Sedangkan sisanya 10% dari gaji, kamu dapat gunakan untuk beramal.
Baca Juga: Usia 25 Tahun Mau Punya Penghasilan Ratusan Juta? Begini Caranya