7 Financial Hacks yang Bisa Dilakukan saat Pandemi
Pandemi membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia. Mulai dari gaya hidup, hingga paling parahnya adalah kondisi keuangan yang berubah akibat pemotongan gaji atau pemberhentian karyawan secara terpaksa.
Kondisi seperti ini tentu merisaukan hati pasalnya banyak kebutuhan yang harus dibiayai setiap hari. Untuk menyiasatinya, Anda bisa lakukan beberapa financial hacks berikut.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Menghitung penghasilan saat ini
Jika Anda menjadi salah satu karyawan yang terkena pemotongan gaji karena pandemi, itu artinya gaji yang didapatkan saat ini lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya. Hitung kembali total penghasilan bersih bulan ini setelah dikurangi biaya asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan.
Dengan mengetahui nominalnya, Anda bisa mengubah beberapa kebiasaan saat belanja agar gaji cukup membiayai kebutuhan selama satu bulan. Perubahan ini perlu dipertahankan sampai gaji kembali normal, jadi perlu penyesuaian yang cepat agar Anda tidak terjerat gaya hidup boros.
2. Membuat anggaran yang baru
Selanjutnya adalah membuat anggaran belanja baru yang meliputi pengeluaran rutin setiap bulan. Jika sebelumnya pengeluaran untuk makan adalah Rp 2 juta per bulan, sekarang kurangi menjadi Rp 1,8 juta. Selisihnya dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan rutin lainnya, begitu pula dengan pos pengeluaran lain.
Anggaran ini digunakan sebagai pedoman sewaktu mengeluarkan uang. Jadi, uang yang dikeluarkan tidak melebihi budget sehingga potensi untuk mengutang dapat diminimalisir selama pandemi berlangsung.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Hasilkan Cuan dari TikTok, Yuk Coba!
3. Kurangi budget untuk transportasi
Bagi yang suka bepergian pakai ojek online, sekarang saatnya ganti haluan pakai transportasi umum agar lebih hemat. Penghematannya lumayan, lho! Jumlahnya bisa setengah dari biaya transportasi yang biasa dikeluarkan selama ini.
Memang, ada risiko dimana Anda harus bangun lebih cepat supaya dapat kursi, menghindari antrian, dan hemat waktu saat transit. Jika Anda tidak mau naik transportasi umum, opsi lainnya adalah ojek langganan karena biasanya tarif yang dibayar lebih hemat daripada ojek biasa.
4. Bawa makanan sendiri
Jika selama ini Anda sering beli makanan dari luar atau online, sekarang waktunya bawa makanan sendiri untuk menghemat pengeluaran. Belanjalah satu hari sebelumnya atau secara mingguan dan tentukan menu makanan yang ingin dimasak, jadi Anda tahu menu hari ini, esok, lusa, dan seterusnya selama satu minggu.
Effort untuk membawa makanan sendiri memang lebih besar, tapi daripada pengeluaran membengkak, mau tidak mau harus berkorban. Hitung-hitung sekalian melatih diri untuk hidup susah, jadi bila situasi ini kembali terjadi, Anda tidak terkejut dengan perubahan yang terjadi. Anda bisa sesuaikan diri dengan baik dan survive sampai situasi kembali normal.
Baca Juga: Financial Distress, Penyakit Keuangan yang Jadi Momok Semua Orang
5. Manfaatkan wifi
Jika dilihat-lihat, biaya beli kuota atau paket data nyatanya lumayan menguras isi kantong khususnya bagi Anda yang suka streaming dan buka aplikasi boros kuota. Agar lebih hemat, manfaatkan wifi selama ada di kantor kalau memang ada. Jadi, pemakaian internet selama kurang lebih 9 jam tidak disedot dari kuota sendiri.
Hal yang sama juga saat bepergian ke tempat umum, seperti kafe atau restoran. Jangan ragu untuk menanyakan username atau password wifi yang ada di tempat tersebut. Kecepatan internet biasanya bagus, jadi kalau Anda punya list aplikasi, film atau musik yang ingin diunduh bisa mengunduhnya langsung di tempat tersebut.
6. Tidak mengikuti gaya hidup orang lain
Bukan rahasia lagi kalau millennial, khususnya yang tinggal di kota besar paling gampang “diracuni” oleh produk baru yang dirilis oleh suatu brand. Parahnya lagi kalau brand tersebut memboyong artis ternama sebagai Brand Ambassador. Millenial biasanya langsung ambil HP dan browsing produk tersebut di marketplace tertentu.
Ketahuilah kalau kebiasaan ini membuat finansial Anda tidak stabil, apalagi pada saat pandemi. Boleh membeli, tapi perhatikan manfaat barang tersebut dan sebisa mungkin jangan mengikuti gaya hidup orang lain, apalagi termakan trend. Sama sekali tidak ada untungnya, malahan rugi.
7. Bijak memanfaatkan promo belanja
Minimarket maupun supermarket biasanya menawarkan promo menarik untuk jangka waktu tertentu. Demi menghemat pengeluaran, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan promo-promo tersebut. Dengan catatan harus bijak ya agar pengeluaran tidak melebihi anggaran bulanan.
Beli barang atau produk yang benar-benar dibutuhkan saja dan hindari pembelian berlebihan karena barang tersebut lagi diskon. Ingat, barang tersebut mungkin akan diskon lagi pada bulan berikutnya jadi jangan takut. Cek katalog promosi secara rutin agar Anda tidak kelewatan promo menarik yang sedang berlangsung.
Berhemat Banyak Untungnya
Berhemat bukan hal yang mudah, tapi bisa diwujudkan kalau Anda mau membiasakan diri dari sekarang. Jadikan pandemi sebagai jalan untuk belajar menghemat karena banyak untung yang didapatkan, terutama saat usia bertambah tua agar finansial semakin terlatih ke depannya.
Baca Juga: 6 Cara Hidup Hemat di Jakarta Buat Para Pengabdi UMR