Analis Kredit: Pengertian, Tugas, dan Prinsipnya
Ketika mengajukan pinjaman ke bank, biasanya nasabah akan dipertemukan dengan staf bank yang berprofesi sebagai analis kredit atau kredit analis. Tujuannya untuk memastikan kelayakan pinjaman dengan kondisi keuangan yang sebenarnya. Jika kondisinya dinyatakan layak, maka pengajuan nasabah otomatis disetujui oleh pihak bank.
Mengingat peran analis kredit ini cukup krusial dalam dunia perbankan, tak heran kalau profesi ini banyak diminati. Tidak hanya oleh kaum Hawa, tapi juga Adam.
Tertarik menjalani profesi sebagai analis kredit/kredit analis? Alangkah baiknya kalau kamu mengetahui pengertian, tugas, dan prinsipnya terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan. Penting, biar gak salah langkah nantinya.
Baca Juga: Cara Melihat dan Membersihkan BI Checking agar Pengajuan Kredit Lolos
Bingung Cari Produk Kredit Multi Guna Terbaik? Cermati punya solusinya!
Pengertian Analis Kredit
Pengertian Analis Kredit
Analis kredit adalah sebuah profesi yang sehari-harinya melakukan penilaian terhadap kredit yang diajukan oleh seorang nasabah. Nasabah layak mendapatkan pinjaman atau tidak tergantung dari keputusan analis kredit. Jika analis kredit menyatakan tidak layak, maka pengajuan nasabah otomatis ditolak. Begitu pula sebaliknya.
Penilaian ini bertujuan untuk memastikan bahwa nantinya pembayaran cicilan nasabah berjalan dengan lancar, sehingga kasus kredit macet pun dapat diminimalisir. Dengan lancarnya pembayaran, maka perputaran uang di bank pun menjadi lebih bagus.
Analisis kredit macet menjadi salah satu tugas sehari-hari analis kredit untuk menciptakan pembayaran yang aman dan terarah. Aman dalam arti pembayaran kredit diterima sesuai jangka waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Sedangkan terarah memiliki arti uang yang dipinjam ke bank digunakan untuk hal-hal sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan dalam lembar pengajuan permohonan pinjaman, sehingga tidak disalahgunakan untuk kepentingan lain.
Profesi Analis Kredit: Cermat dan Teliti
Analisis kredit biasanya dilakukan oleh pegawai bank yang sudah ditugaskan untuk menganalisis kredit yang diajukan nasabah. Pegawai yang dimaksud antara lain Account Officer (AO), Credit Officer (CO), dan Credit Analyst (CA). Ketiga profesi ini dituntut untuk memiliki keterampilan khusus dalam menilai kelayakan pengajuan kredit nasabah. Tidak hanya keterampilan teknis saja, tapi juga teoritis. Ketiganya juga perlu memahami tentang aspek ekonomi, hukum, pemasaran, manajemen, keuangan, dan wawasan umum lainnya.
Analis kredit diharuskan bekerja secara cermat dan teliti. Jangan sampai nasabah yang tidak layak menjadi dilayakkan, karena ini otomatis memengaruhi kinerja dari profesi yang bersangkutan. Di sisi lain, profesi ini dituntut untuk bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berikut ini yang bukan tugas manajer atau analis kredit:
- Mengecek arus kas masuk maupun keluar.
- Mengawasi saldo harian kas.
- Memelihara pembayaran debitur.
Tugas Analis Kredit
So, apa saja yang menjadi tugas analis kredit? Bagi yang tertarik menjadi seorang analis kredit, berikut ini beberapa tugas analis kredit yang perlu kamu ketahui. Disimak, ya!
-
Menganalisis Pengajuan Kredit
Tugas pertama adalah analis kredit harus mampu menganalisis pengajuan kredit dari debitur. Selain itu, ia juga harus melakukan beberapa pengecekan terhadap kondisi keuangan dari calon debitur, baik perorangan maupun perusahaan. Tujuannya untuk menentukan tingkat risiko kredit, apakah masuk dalam kategori berisiko tinggi, sedang, atau rendah.
-
Membuat Perbandingan Atas Keuangan
Tugas berikutnya adalah membuat perbandingan atas keuangan dari masing-masing debitur yang mengajukan pinjaman. Perbandingan ini akan disesuaikan dengan program komputer, sehingga bagian analis kredit dapat melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan peminjam. Dari sini dapat disimpulkan apakah debitur layak atau tidak untuk mendapatkan kredit.
-
Berkonsultasi Kepada Calon Debitur
Sama halnya seperti seorang konsultan, kredit analis juga perlu melakukan konsultasi dengan debitur. Beberapa hal yang akan dikonsultasikan, seperti menanyakan tujuan peminjaman, menyarankan pinjaman yang sesuai, dan jangka waktu yang tepat untuk melunasi cicilan agar tidak mengganggu kesehatan finansial debitur.
-
Membuat Laporan
Seorang analis kredit juga perlu membuat laporan secara berkala tentang risiko pinjaman debitur. Hal ini penting terutama saat debitur melakukan perpanjangan kredit. Jika ternyata risiko kreditnya besar, maka analis kredit dapat membuat plan B untuk mencegah terjadinya kredit macet di masa yang akan datang.
-
Membandingkan Catatan
Tugas analis kredit yang terakhir adalah melakukan perbandingan atas catatan keuangan. Entah itu mengenai likuiditas, profitabilitas, maupun kredit organisasi yang saat ini sedang dievaluasi. Jika terjadi kesamaan peminjaman antara di organisasi maupun di lokasi lain, maka analis kredit dapat segera melakukan evaluasi.
Prinsip Analis Kredit
Setiap pekerjaan tentu memiliki prinsip kerja masing-masing. Sama halnya dengan analis kredit. Setidaknya terdapat tiga prinsip yang dipegang teguh oleh seorang analis kredit. Kira-kira apa saja, ya?
Prinsip 5C
Merupakan prinsip yang paling krusial dalam perkreditan, khususnya bagi seorang debitur. Sebab, setiap tingkatan di dalamnya saling berhubungan dan dapat memengaruhi pengajuan kredit. Adapun prinsip 5C analis kredit, di antaranya.
- Character
- Capacity
- Capital
- Collateral
- Condition
Prinsip 5P
Selain prinsip 5C, terdapat pula prinsip 5P yang di dalamnya akan berbicara tentang lima poin berikut. Disimak, ya!
- Party: Merupakan metode penggolongan debitur dalam kelompok tertentu. Misalnya, kelompok karakter, kapasitas, kondisi, maupun modal yang dimilikinya.
- Payment: Menentukan kemampuan bayar seorang debitur. Apakah debitur sanggup bayar atau tidak. Kemampuan bayar dapat dicek melalui data keuangan debitur.
- Profitability: Profitabilitas berbicara tentang keuntungan yang akan dicapai, baik dari sisi debitur maupun kreditur. Perbandingan yang dilakukan adalah mengecek apakah sebaiknya kreditur memberikan kredit kepada debitur atau tidak sama sekali.
- Purpose: Merupakan tujuan debitur mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Apakah uangnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau adakah kaitannya dengan kegiatan sosial. Analis kredit harus memastikan kembali kalau penggunaan dananya sesuai dengan tujuan semula.
- Personality: Merupakan kepribadian seorang debitur yang harus dibaca oleh analis kredit ketika seorang debitur mengajukan kredit. Apakah berdasarkan kepribadian tersebut, debitur terlihat seperti orang yang sudah melunasi pinjaman atau tidak.
Prinsip 3R
Prinsip yang terakhir adalah prinsip 3R, yaitu returns, repayment, dan risk bearing ability. Adapun penjelasan dari ketiga prinsip ini sebagai berikut.
- Returns: Merupakan suatu penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh debitur saat kreditur memberikan pinjaman. Apakah hasilnya maksimal, dalam arti menutupi biaya pelunasan kredit, membuat bisnis berkembang, atau malah sebaliknya?
- Repayment: Merupakan penilaian terhadap lama waktu pelunasan pinjaman yang dilakukan oleh debitur. Apakah proses pelunasan dilakukan secara dicicil atau langsung dibayar lunas pada saat akhir periode? Analisis kredit macet perlu diterapkan di sini untuk menghindari terjadinya gagal bayar.
- Risk Bearing Ability: Merupakan kemampuan kreditur untuk menanggung risiko terburuk atas pinjaman yang diajukan oleh debitur. Jika usaha atau bisnis debitur berjalan lancar, modal yang dimilikinya mumpuni, maka sangat kecil kemungkinan terjadi gagal bayar. Kendati demikian, pihak bank perlu melakukan analisis pemberian kredit terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Proses Kerja Analis Kredit
1. Pengumpulan Data
Tahap pertama melibatkan mendapatkan data dan dokumen penting dari calon peminjam, seperti:
- Laporan keuangan untuk perusahaan atau slip gaji bagi individu.
- Riwayat kredit atau histori pembayaran dari sumber eksternal seperti BI Checking atau SLIK OJK.
- Data demografis dan bisnis seperti sektor usaha, usia usaha, atau tujuan pinjaman.
Data ini dianalisis untuk mengetahui kelayakan kredit dan memverifikasi kebenaran informasi yang diberikan.
2. Analisis Risiko Kredit
Setelah data terkumpul, analis melakukan evaluasi terhadap risiko pemohon. Ini meliputi:
- Analisis 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Conditions) untuk menilai kelayakan peminjam.
- Mengidentifikasi risiko gagal bayar berdasarkan rasio keuangan seperti debt-to-income ratio atau current ratio.
- Penilaian faktor eksternal, seperti tren industri dan kondisi ekonomi makro, yang mempengaruhi potensi pembayaran.
3. Keputusan dan Pelaporan
Analis menyusun laporan komprehensif berisi rekomendasi berdasarkan data dan risiko yang dianalisis.
- Laporan ini digunakan oleh manajemen atau komite kredit untuk mengambil keputusan akhir, yaitu persetujuan, penolakan, atau penyesuaian syarat kredit.
- Jika disetujui, analis juga menentukan batas kredit atau tenor pinjaman yang sesuai dengan profil risiko peminjam.
Tantangan dalam Pekerjaan Analis Kredit
1. Perubahan Regulasi
Kebijakan terkait kredit dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulasi pemerintah kerap mengalami perubahan. Ini memerlukan analis untuk selalu memperbarui pengetahuan, terutama tentang kebijakan kredit konsumtif atau produktif dan batasan pinjaman tertentu.
2. Kondisi Ekonomi Makro
Fluktuasi dalam perekonomian—seperti inflasi, resesi, atau perubahan suku bunga—dapat mempengaruhi kemampuan nasabah dalam membayar cicilan. Sektor bisnis tertentu mungkin lebih terpengaruh, sehingga analis harus mempertimbangkan dampak ini dalam rekomendasinya.
3. Tekanan Target
Analis kredit sering kali harus bekerja di bawah tekanan untuk mencapai target tertentu, seperti jumlah pinjaman yang harus disetujui.
- Konflik kepentingan dapat muncul antara memaksimalkan persetujuan kredit dengan tetap menjaga kualitas portofolio kredit.
- Jika terlalu longgar, risiko kredit macet meningkat. Jika terlalu ketat, target bisnis mungkin tidak tercapai, sehingga memerlukan keseimbangan yang hati-hati.
Analis Kredit Bukanlah Pekerjaan Santai
Melihat tugas dan prinsip dari analis kredit, dapat disimpulkan bahwa profesi ini tidaklah santai. Profesi ini memiliki andil yang cukup besar dalam perbankan. Yakin kamu siap? Jika tugas tersebut merupakan sesuatu yang menantang untukmu, maka tidak salah kalau kamu mencoba menjadi seorang analis kredit.
Baca Juga: Pertimbangkan Dulu 6 Hal Ini Sebelum Ajukan Pinjaman Kredit