Bearish - Pengertian, Jenis dan Tips Menghadapinya
Dalam bermain saham kamu tidak hanya harus mengetahui cara, risiko dan keuntungannya saja. Tapi juga berbagai istilah dalam saham dan momen-momen ketika berinvetasi saham yang bisa mempengaruhi tinggi dan rendahnya harga sebuah saham.
Salah satu momen dan istilah saham yang harus diketahui oleh para pemain saham, terutama para trader adalah bearish. Yang merupakan salah satu momen/kondisi pada pasar saham yang bisa dimanfaatkan untuk menyusun strategi investasi, meningkatkan keuntungan, atau justru bisa menjadi risiko yang harus dihindari guna menghindari kerugian berkali-kali lipat.
Jadi apa itu bearish dalam saham?
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Bearish
Pengertian Bearish
Bearish adalah kondisi pasar saham yang sedang mengalami downtrend atau penurunan. Bearish diambil dari kata Bear yang berarti beruang. Penurunan pasar saham diibaratkan seperti seekor beruang yang sedang menyerang musuhnya dengan menggarukkan cakar ke bawah.
Istilah Bearish ini bisa juga dipakai untuk menyebut kondisi pasar global, sektor bisnis, harga aset finansial tertentu, dan sering dipakai oleh kalangan trader untuk menyebut sentimen yang membuat pesimis kepada suatu aset walaupun harganya belum menurun.
Tanda terjadinya bearish adalah turunnya indeks harga saham secara menyeluruh. Jika kondisi ini terus berlanjut, para investor akan mempertimbangkan opsi menjual saham sehingga terhindar dari kerugian. Uniknya, kondisi yang awalnya hanya berupa prediksi tersebut dapat berubah menjadi kenyataan.
Ketika pasar mengalami bearish sentiment terhadap pasar saham pun ikut berubah menjadi negative. Investor akan dipindahkan dari ekuitas ke sekuritas pendapatan tetap sambil menunggu pergerakan positif. Investor akan menahan uang dari pasar. Dampaknya, harga turun secara signifikan. Arus keluar pun meningkat.
Ada banyak hal penyebab terjadinya kondisi bearish, meski yang paling utama adalah melemahnya kondisi ekonomi suatu negara atau bahkan lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini biasanya ditunjukkan melalui adanya defisit neraca perdagangan, meningkatnya jumlah pengangguran, grafik negatif pada laju laba perusahaan, dan faktor lainnya.
Baca Juga: Seputar Bullish: Pengertian, Ciri-ciri, dan Faktor Penyebab
Jenis-Jenis Bearish pada Pasar Saham
Jenis-Jenis Bearish
Bearish pada saham memiliki beberapa jenis yang keduanya memiliki beberapa perbedaan dan ciri-ciri. Mengetahui jenis-jenis bearish pada investasi saham akan sangat membantu dalam menghindari risio pada investasi saham.
Berikut jenis-jenis bearish pada pasar saham:
1. Bearish Engulfing
Bearish engulfing merupakan kebalikan dari bullish engulfing. Pola ini akan mengindikasikan adanya suatu potensi bearish di mana pada saat munculnya pola ini akan ditandai dengan adanya bearish candlestick yang lebih panjang jika dibandingkan dengan bullish candlestick yang sebelumnya.
Candlestick bearish engulfing adalah salah satu sinyal aksi harga pasar forex yang paling jelas. Banyak trader akan menggunakan pola candlestick forex ini untuk mengidentifikasi pembalikan harga dan kelanjutan untuk mendukung strategi perdagangan mereka.
Pola ini akan memicu pembalikan tren yang sedang terjadi karena akan lebih banyak penjual yang memasuki pasar dan membuat harga akan jatuh. Polanya dari bearish engulfing ini akan melibatkan dua lilin dengan lilin bearish yang kedua akan sepenuhnya menelan ‘tubuh’ lilin hijau yang sebelumnya.
2. Bearish Divergence
Bearish divergence adalah posisi saat harga menciptakan top yang lebih tinggi pada grafik, sementara indikator memberikan top atau puncak yang lebih rendah. Setelah terjadi bearish divergence, biasanya aset kripto akan membuat pergerakan bearish yang cepat.
Pola ini akan memberikan indikasi akan adanya perubahan dari naik menjadi turun yang sangat cepat. Saat terjadi pola pengulangan seperti itu, pergerakan bearish akan makin cepat.
Namun, ada kalanya, sebuah tren bearish terjadi dalam waktu yang lebih panjang. Tren tersebut disebut hidden bearish divergence. Pola ini akan menunjukkan penurunan selama beberapa waktu. Hidden bearish divergence adalah kondisi grafik harga berada dalam posisi lower high, sementara indikator berada pada posisi higher high.
3. Bearish Reversal
Bearish reversal adalah pembalikan arah harga saham, yang semula meningkat namun kemudian kecenderungannya menurun. Polanya merupakan kebalikan dari bullish reversal yang telah dijelaskan di atas. Bearish reversal artinya harga saham semula meningkat, akan tetapi saham itu berpeluang turun kembali.
Bearish reversal merupakan salah satu jenis pola grafik yang sifatnya menampilkan potensi penurunan pada harga saham. Bukan koreksi normal, melainkan penurunan yang cukup dalam dan muncul pada fase distribusi atau stage 3 dari siklus saham. Karena itu, bearish reversal adalah chart pattern yang harus diwaspadai.
4. Bearish Harami
Bearish harami adalah pola dua candlestick yang menunjukkan pembalikan arah ke downside. Pola candlestick ini tidak boleh diperdagangkan secara terpisah tetapi sebaliknya, harus dipertimbangkan bersama dengan faktor-faktor lain untuk mencapai konfirmasi bearish harami.
Pola Bearish Harami adalah pola pembalikan yang muncul di bagian atas tren naik. Ini terdiri dari candle bullish dengan tubuh besar, diikuti oleh candle bearish dengan tubuh kecil tertutup di dalam tubuh candle sebelumnya.
Sebagai tanda momentum yang berubah, candle bearish memiliki celah kecil ke bawah dibuka di dekat kisaran tengah candle sebelumnya.
Baca Juga: Breakout Saham: Pengertian, Jenis dan Cara Trading Saham saat Breakout
Perbedaan Bullish dan Bearish
Bullish VS Bearish
Selain bearish, ada satu istilah lagi yang sering digunakan dalam menggambarkan kondisi pasar saham, yaitu bullish. Istilah bullish merupakan kebalikan dari bearish, kedua istilah ini merupakan hal yang akan saling disebutkan ketika membahas pola atau kondisi dari sebuah pasar saham.
Dalam dunia saham bullish adalah suatu trend penguatan yang terjadi karena euphoria pasar. Istilah Bullish juga sering dilontarkan kepada para trader ketika kondisi aset finansial mereka belum menunjukan adanya pergerakan naik.
Sama seperti bearish, bullish juga memiliki beberapa jenis bullish baik itu bullish engulfing, bullish divergence, bullish reversal dan bullish harami. Keempat jenis bullish itu memiliki pengertian yaitu kondisi yang berlawanan atau sebaliknya dari masing-masing jenis bearish dengan nama belakang yang sama.
Jadi jika bisa disimpulkan perbedaan antara bullish dan bearish secara keseluruhan adalah bullish merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi pasar saham yang sedang mengalami kenaikan, sedangkan bearish adalah istilah untuk menggambarkan terjadinya penurunan pada pasar saham.
Tips Menghadapi Bearish ketika Investasi Saham
Cara Menghadapi Bearish
Meskipun dalam dunia saham, kondisi bearish merupakan kerugian tapi bukan berarti tidak bisa dihadapi. Jangan panik dan tetap tenang, berikut beberapa tips menghadapi kondisi bearish saat berinvestasi saham:
1. Hindari Bertransaksi saat Emosi sedang Naik Turun
Siapa yang tidak kesal dan bad mood ketika pasar saham melemah. Namun kembali melakukan transaksi ketika suasana hati dan pikiran sedang kalut hanya akan membuat kamu melakukan langkah yang salah dan justru semaking merugikan diri sendiri.
2. Mempelajari Laporan Keuangan Emiten
Untuk menghindari tindakan implusif ketika saat kondisi bearish terjadi, ada baiknya cobala mengalihkan pikiran dengan melihat laporan keungan terbaru yang diliris oleh emiten. Hal ini akan membuat mu menjadi lebih tenang bahkan bisa sekaligus menyusun rencana baru untuk berinvestasi.
3. Akumulasi Dana dengan Dollar-Cost Averaging (DCA)
Dalam sebuah bisnis, pasar mengalami penurunan atau negatif tentu adalah hal yang wajar layaknya sebuah siklus dalam sebuah bisnis. Jika kamu adalah investor jangka panjang, sebaiknya mencoba menrapkan dollar cost averaging atau DCA sebagai salah satu strategi menghadapi pasar yang sedang bearish. Cara ini akan membuat uang kamu tetap stabil.
4. Play Dead
Strategi ini mewajibkan kamu untuk lebih memprioritaskan pasar uang dalam portfolio dengan membeli sertifikat deposito dan berbagai instrumen lainnya yang memiliki sifat likuiditas yang tinggi dan jatuh tempo yang lebih pendek.
Belajar Strategi Berinvestasi untuk Cuan yang Lebih Tinggi Lagi
Investasi saham itu tidak cuman beli atau jual saham saja. Sama seperti berbisnis pada umumnya. Berinvestasi saham juga memerlukan strategi yang tepat agar keuntungan yang didambakan tidak jadi kerugian. Itu kenapa penting untuk mempelajari berbagai istilah teknikal dari dunia saham untuk membantumu menyusun rencana investasi yang lebih apik lagi.
Baca Juga: Rebound Saham: Pengertian dan Cara untuk Mengenalinya