Menyediakan Layanan Denominasi Logam Mulia, Yuk Kenali Peran Bullion Bank dan Cara Kerjanya
Meskipun popularitas emas sebagai instrumen investasi tak diragukan lagi, tapi banyak orang mungkin masih belum familier dengan istilah bullion bank. Sebagai perbankan, bullion bank tak menawarkan layanan transaksi menggunakan mata uang atau dana tunai. Melainkan, bank bullion menggunakan logam mulia sebagai objek utama aktivitas bisnisnya.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan bullion bank ini? Juga, seperti apa perannya dalam dunia investasi emas dan juga cara kerjanya yang penting untuk dipahami oleh investor? Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang bullion bank, cara kerja, dan keberadaannya di Indonesia, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Bullion Bank
Sebelum membahas tentang bullion bank, kamu perlu memahami dulu maksud dari istilah bullion. Pada dasarnya, bullion adalah istilah yang merujuk pada emas & perak fisik yang mempunyai tingkat kemurnian tinggi, mencapai 99,5 persen hingga 99,9 persen. Bullion memiliki bentuk batangan, koin, atau ingot dan telah diakui oleh pihak resmi terkait kemurniannya.
Nah, bullion bank merupakan istilah yang mengacu pada seluruh perbankan yang terlibat pada kegiatan perbankan logam mulia. Bank bullion menyediakan layanan yang berhubungan dengan denominasi dari logam mulia.
Layanan tersebut mencakup pinjaman, investasi, derivatif logam mulia serta manajemen risiko. Bank bullion banyak dimanfaatkan di dunia investasi emas.
Hingga saat ini, ada banyak perbankan yang termasuk sebagai bank bullion. Kebanyakan bank bullion tersebut adalah anggota LBMA atau London Bullion Market Association, yaitu pasar OTC atau Over the Counter yang meminimalkan transparansi pada tiap transaksinya. OTC market ini termasuk sebagai jaringan dealer dari produk keuangan, sekuritas, dan komoditas yang diperdagangkan pada suatu bursa terpusat.
Terdapat 12 anggota dari LBMA yang tergolong sebagai bullion bank dan dapat bertindak menjadi perantara penjual serta pembeli logam mulia di pasaran. Berikut adalah daftar anggota dari LBMA yang merupakan bank bullion.
- BNP Paribas
- Credit Suisse
- HSBC
- Goldman Sachs
- Citibank
- ICBC Standard Bank
- Merrill Lynch
- JP Morgan Chase
- Standard Chartered Bank
- UBS
- TD Bank
- Morgan Stanley
Baca Juga: Mengenal Tabungan Emas Pegadaian yang Banyak Peminatnya
Bagaimana Bullion Bank Bekerja?
Saat bank sentral memberikan pinjaman emas ke bullion bank selama kurun waktu tertentu, contohnya 3 bulan, bank sentral bakal menerima dana tunai yang setara nilai atau harga emas yang dipinjamkannya. Biaya sewa yang dibebankan didasarkan dari GOFO atau Gold Forward Offered Rate yang diterbitkan LBMA dan diperbarui setiap hari.
Semakin tinggi biaya sewa, semakin besar pula nominal insentif yang didapatkan oleh bank sentral ketika meminjamkan emas bullion ini dari simpanan yang dimilikinya. Kemudian, bullion bank yang melakukan peminjaman dapat menjual maupun meminjamkannya pada perusahaan pertambangan.
Bullion bank memberi pinjaman emas pada perusahaan pertambangan dengan tujuan untuk mendanai proyek yang dilakukan perusahaan terkait. Lalu, bullion yang dipinjam tersebut akan dikembalikan pihak perusahaan pertambangan berdasarkan keuntungan yang didapatkan dari proyeknya nanti.
Keberadaan Bullion Bank di Indonesia
Untuk saat ini, Indonesia ada di posisi 20 sebagai pengekspor emas paling besar di dunia. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki potensi menjanjikan untuk terus mengembangkan industri pertambangannya dan memajukan perekonomian serta kehidupan bangsa.
Akan tetapi, hingga sekarang, Indonesia masih belum mempunyai bullion bank. Dalam kata lain, Indonesia belum mempunyai bank emas yang menyediakan layanan transaksi atau jual beli emas, termasuk penyimpanan maupun pembiayaan emas yang bisa digunakan oleh para pelaku investasi di instrumen tersebut.
Baca Juga: Kupas Tuntas Cara Investasi Emas di Pegadaian
Peran Bullion Bank di Dunia Pertambangan Emas
Setelah mengetahui pengertian dan cara kerjanya, apa peran dari bullion bank ini di dunia investasi emas? Di setiap negara, kehadiran bullion bank mampu memberi keuntungan tersendiri. Sebagai contoh, bullion bank di Indonesia mempunyai beragam manfaat bagi kondisi ekonomi.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sejumlah alasan kenapa peran bullion bank ini penting bagi negara yang mempunyai pertambangan emas.
- Menaikkan devisa negara melalui perluasan sektor ekspor emas serta menekan impor produk yang berhubungan dengan emas.
- Meningkatkan inklusi keuangan melalui penawaran pilihan investasi serta pembiayaan baru bagi masyarakat. Kehadiran bullion bank dapat memberikan beragam layanan dan produk sesuai dengan preferensi dan profil risiko berbeda. Hal ini mencakup peminjaman modal bagi UKM atau Usaha Kecil Menengah yang memakai aset emas sebagai agunan atau jaminan.
- Mendukung pertumbuhan perekonomian melalui pemberian dukungan di industri emas serta membuka lapangan pekerjaan baru.
Perbedaan Bullion Bank dengan Tabungan Emas
Walaupun sama-sama melakukan pengelolaan logam mulia, tapi bullion bank tidak sama dengan tabungan emas. Di tabungan emas, aset logam mulia atau emas di dalamnya tak dapat ditransaksikan maupun dipinjamkan pada pihak lain. Sedangkan aktivitas tersebut mungkin dilakukan oleh bullion bank karena segmentasi usahanya lebih luas. Jadi, bullion bank menyediakan layanan pinjaman emas bagi masyarakat tergantung dari aset yang dimilikinya tersebut.
Bullion Bank adalah Perbankan yang Menjadikan Logam Mulia Sebagai Aset Utamanya
Itulah penjelasan tentang bullion bank, cara kerja, peran dan manfaat, serta perbedaannya dengan tabungan emas. Intinya, bullion bank merupakan perbankan yang terlibat pada kegiatan perbankan dengan menjadikan logam mulia sebagai aset utamanya. Peran dari bank bullion ini menjadi sangat penting, khususnya bagi negara yang memiliki pertambangan emas besar seperti di Indonesia ini.
Baca Juga: Mana yang Sebaiknya Dilakukan Saat Butuh Uang, Gadai Emas atau Jual Emas?