Jadi Salah Satu Cara Utama Trading, Ini Arti Buy to Close dan Cara Kerjanya
Bagi yang telah lama berinvestasi dan ingin merambah ke dunia trading, kamu pasti menyadari jika ada beragam istilah baru yang penting untuk dipahami. Bahkan, istilah simpel seperti membeli atau buy dalam dunia investasi bisa memiliki beragam arti berbeda dalam dunia trading. Salah satunya adalah buy to close.
Secara umum, istilah ini merupakan ungkapan yang digunakan oleh trader, utamanya trader opsi, untuk keluar dari posisi short yang sudah ada. Ketika melakukan buy to close, artinya trader ingin menutup perdagangan opsi yang ada dan bisa menjadi penanda bagi pelaku pasar.
Sebagai trader, memahami istilah buy to close tentu menjadi hal yang tak boleh dilewatkan. Nah, untuk mempelajarinya lebih lanjut, berikut panduan lengkap tentang istilah buy to close, termasuk cara kerja dan berbagai hal penting lain seputarnya.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Apa Itu Buy to Close?
Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, buy to close adalah istilah yang digunakan oleh trader, khususnya pada instrumen opsi, untuk keluar dari posisi short saat ini. Dalam bahasa pasar, istilah ini dipahami sebagai langkah trader yang ingin menutup perdagangan opsi yang ada. Secara teknis, hal ini berarti trader ingin membeli aset untuk menghindari kerugian, atau menutup, posisi short dari aset yang sama.
Biasanya, trader menggunakan pesanan sell to open untuk membangun posisi opsi short terbuka. Di mana pesanan buy to close dilakukan untuk menghindari risiko kerugian dari posisi trader saat itu.
Cara Kerja Buy to Close
Ada perbedaan khusus antara opsi buy to close dan pembelian buy to cover. Untuk buy to close, istilah ini utamanya merujuk pada opsi, dan terkadang pada futures. Sementara buy to cover biasanya merujuk hanya pada dunia saham saja. Tapi, antara keduanya, hasil yang diberikan bisa dibilang sama di mana terjadi pembelian kembali dari suatu aset yang sebelumnya dijual secara short dan tak memberi eksposur pada aset.
Istilah buy to close digunakan ketika trader melakukan net short pada posisi opsi dan ingin keluar dari posisi terbuka tersebut. Dalam kata lain, trader telah mempunyai posisi terbuka, melalui penulisan sebuah opsi, di mana mereka memperoleh kredit net dan sekarang ingin menutup posisi tersebut. Umumnya, trader menggunakan pesanan sell to open untuk membangun posisi opsi open short yang mana kerugiannya diganti oleh pesanan buy to close.
Dalam konteks saham, short sell aset mencakup peminjaman aset dari entitas lain. Untuk opsi dan futures, proses tersebut mencakup penulisan kontrak untuk dijual ke pembeli lain. Dalam kedua kasus tersebut, trader berharap harga dari aset dasar bergerak melemah agar meraih keuntungan dari penutupan trading.
Pada saham, satu-satunya cara keluar dari trading adalah dengan membeli kembali saham dan mengembalikannya ke entitas tempatnya dipinjam. Pada transaksi futures dan posisi opsi, perdagangan berakhir ketika jatuh tempo, atau ketika penjual membeli kembali posisinya di pasar terbuka untuk menutup posisi short. Tapi, di semua instrumen tersebut, jika pembelian atau harga cover lebih rendah dari harga penjualan atau harga shorting, ada keuntungan yang diperoleh penjualnya.
Alasan Buy to Close pada Posisi Opsi
Ada beberapa alasan kenapa trader melakukan buy to close, seperti meraih keuntungan, mengelola risiko, atau sebagai teknik penyesuaian. Namun, apapun alasan yang dimiliki trader, mereka tetap harus cermati dalam memperhatikan pasar agar bisa memaksimalkan imbal hasil, meminimalkan risiko, dan sukses mengelola variabel yang mendukung strategi trading yang dilakukannya secara umum.
Cara Mengeksekusi Pesanan Buy to Close
Tak kalah pentingnya, kamu juga harus mencari tahu tentang bagaimana cara mengeksekusi pesanan buy to close. Terkait hal ini, kebanyakan broker membiarkan kamu melakukan buy to close pada posisi short. Ketika kamu siap untuk mengeksekusi pesanan ini, kamu harus mengidentifikasi jumlah spesifik kontrak opsi yang dijual, termasuk aset dasar, harga strike, dan tanggal kadaluarsanya.
Ketika semua komponen tersebut telah dipastikan, baru pesanan ini bisa dilakukan. Tapi, perlu diingat untuk memasukkan pula beban biaya komisi atau tarif lain yang berlaku ketika melakukan transaksi ini agar tak salah perhitungan.
Pahami Situasi Terbaik untuk Mengaplikasikan Buy to Close
Kesimpulannya, buy to close adalah strategi yang dilakukan oleh trader opsi untuk keluar dari posisi short dengan cara membeli kontrak opsi yang mampu menutup atau mengimbangi kerugiannya. Kontrak tersebut mirip dengan opsi yang ditulis atau dijual, dan membuat trader mampu mendapatkan keuntungan atau menghilangkan risiko. Tentunya, langkah trading ini perlu dilakukan di situasi tertentu saja agar mampu memberikan manfaat dan hasil optimal sesuai keinginan.