Cara Hidup Hemat agar Bisa Menabung
Tidak sedikit orang mengalami masalah keuangan akibat kurang cermat dalam menjaga arus keuangannya. Mulai dari gaya hidup yang terlalu bergengsi, kebiasaan konsumtif yang sulit dibendung, hingga sikap FOMO atau fear of missing out kerap membuat pengeluaran membengkak terlalu besar. Alhasil, keuangan begitu rentan terkena masalah akibat tak ada uang tersisa untuk ditabung dan dijadikan dana darurat maupun investasi.
Tentunya, demi mengantisipasi hal tersebut, kamu harus belajar berhemat dari hal-hal yang kecil dan mungkin terkesan sepele. Cobalah untuk memerhatikan segala pengeluaran kecil yang meski tak terlalu signifikan jumlahnya, tapi cukup sering dilakukan. Beberapa contoh pengeluaran kecil yang tanpa disadari cukup banyak menyedot keuangan adalah membeli air mineral botolan, rokok, hingga minuman kekinian.
Karenanya, jika kamu sedang mencari cara berhemat dan menjaga arus keuangan agar tetap stabil, tidak ada salahnya untuk mulai memerhatikan hal-hal kecil tersebut terlebih dulu. Untuk lebih jelasnya, simak 5 kebiasaan yang harus dihindari agar dapat menjamin kesehatan kondisi keuangan di masa depan berikut ini. Dijamin bisa hemat hingga jutaan Rupiah!
Baca Juga: 12 Cara Atur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Kecil
Hindari 5 Kebiasaan Ini, Bisa Hemat Jutaan Rupiah!
Kebiasaan Boros
-
Mengonsumsi Kopi dan Minuman Kekinian
Bagi pekerja kantoran atau orang yang memiliki kesibukan yang tak terbendung, kopi kerap dijadikan sebagai minuman untuk memulai hari. Bahkan, hampir semua gedung perkantoran dan kawasan bisnis yang padat pasti dilengkapi dengan gerai kopi beserta tempat duduk yang nyaman disanggahi sembari berkumpul bersama rekan kerja.
Tidak hanya kopi, hal tersebut juga biasanya dilakukan oleh para penikmat minuman kekinian. Bahkan, kebiasaan mengonsumsi kopi dan minuman kekinian ini bisa dilakukan nyaris setiap hari, entah itu sekadar dijadikan sebagai teman duduk bersantai, ataupun mengalihkan pikiran dari kesibukan untuk sementara waktu.
Terlepas dari untuk apa kopi dan minuman kekinian sering kali dikonsumsi, pernahkah kamu menyadari berapa banyak uang yang dihabiskan untuk hal tersebut setiap bulannya? Tergantung dari intensitas dan harga minumannya, pengeluaran untuk membeli kopi dan minuman kekinian ini tentu bisa mencapai angka ratusan ribu Rupiah tiap bulannya.
Sebagai contoh, kamu rutin meminum kopi atau minuman kekinian sebanyak 3 kali dalam seminggu, dengan rata-rata harga 20 ribu Rupiah. Artinya, jika ditotal, jumlah uang yang dihabiskan untuk pengeluaran tersebut setiap bulannya adalah 20 ribu x (3 x 4) = 240 ribu Rupiah.
Apabila kebiasaan ini bisa dikurangi, atau bahkan dihentikan sepenuhnya, setidaknya uang yang bisa dihemat per bulannya mencapai 240 ribu Rupiah. Dalam setahun, penghematan yang mampu didapatkan berada di angka lebih dari 2,8 juta Rupiah.
Nominal tersebut tentu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya, bukan? Oleh karena itu, jika sedang mencari cara untuk berhemat, mulailah mengurangi kebiasaan seperti meminum kopi atau minuman kekinian ini secara perlahan.
-
Tak Bisa Membendung Kebiasaan Merokok
Kebiasaan lain yang jika ditelisik lebih jauh memiliki porsi pengeluaran cukup besar adalah rokok. Bagi orang yang sudah lama menjadi seorang perokok, tentu sangat sulit jika disarankan untuk bisa menghentikan kebiasaan tersebut. Terlebih bagi perokok berat yang mampu menghabiskan hingga satu bungkus rokok per harinya, kebiasaan tersebut mungkin terasa mustahil untuk bisa dihentikan.
Hal ini dikarenakan pada rokok terdapat senyawa yang menjadikannya sebagai candu sehingga susah untuk menghentikan penggunaannya. Padahal, jika berhasil menghentikan kebiasaan tersebut, uang yang mampu dihemat nilainya bisa sangat masif dan membantu proses pengelolaan keuangan.
Sebagai contoh, kamu adalah perokok yang bisa menghabiskan sebungkus rokok dalam 2 hari. Dalam sebulan, jumlah bungkus rokok yang dibeli adalah sekitar 15 bungkus, dengan kisaran harga 25 ribu Rupiah per bungkusnya. Berdasarkan contoh tersebut, bisa diketahui jika budget yang dihabiskan untuk membeli rokok ini adalah 15 bungkus x 25 ribu, yaitu, 375 ribu Rupiah.
Nominal tersebut jika dikalikan selama setahun tentu sangat masif, bahkan jauh lebih besar dari pengeluaran para pecinta kopi atau minuman kekinian. Dalam setahun, pengeluaran untuk rokok menurut contoh tersebut adalah 375 ribu x 12 bulan, yakni 4.5 juta Rupiah. Dalam kata lain, jika kamu mampu menghentikan kebiasaan merokok, uang dengan nominal besar tersebut bisa dihemat dan dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih penting.
Di samping itu, dengan menghentikan kebiasaan tersebut, risiko kesehatan juga tidak akan rentan menyerang dan menjadi beban biaya yang jauh lebih besar lagi. Jadi, selain bisa menghemat pengeluaran karena tak lagi membeli rokok hingga belasan bungkus per bulannya, kamu juga bisa meminimalkan risiko terkena penyakit hingga harus menjalani pengobatan dengan biaya selangit di kemudian hari.
-
Terlalu Sering Minuman Bersoda atau Energy Drink
Minuman bersoda dan minuman berenergi alias energy drink tidak dapat dipungkiri memiliki kalangan penikmatnya tersendiri. Mengakar ke hampir semua kalangan di berbagai usia, penikmat minuman bersoda dan energy drink bisa berasal dari orang dewasa, remaja, mahasiswa, sampai orang tua sekalipun.
Umumnya, orang yang gemar membeli minuman jenis ini berdalih mampu membangkitkan semangat dan menyegarkan diri untuk menjalani rutinitas sehari-hari. Sesuai namanya, minuman berenergi ini diyakini bisa memberi tenaga tambahan agar tubuh mampu seharian bekerja dengan lebih semangat.
Namun, tahukah kamu jika kebiasaan membeli minuman bersoda dan energy drink ini tanpa sadar bisa membuat pengeluaran membengkak? Kasusnya mirip dengan membeli kopi atau minuman kekinian yang jika dilakukan terlalu sering mampu menjadi beban tersendiri bagi keuangan.
Bagaimana tidak? Jika setiap minggu seseorang mampu menghabiskan hingga 3 minuman jenis ini dengan asumsi harga per produk 10 ribu Rupiah, maka uang yang harus dikeluarkan mencapai 30 ribu Rupiah. Dalam sebulan, kamu perlu merogoh kocek hingga 120 ribu Rupiah hanya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Selama 1 tahun, pengeluaran untuk membeli minuman soda atau berenergi ini tentu akan mencapai angka nyaris 1,5 juta Rupiah. Jika kebiasaan ini bisa dihentikan, tentu cukup menjanjikan nominal uang yang bisa dihemat, bukan?
-
Selalu Menghabiskan Akhir Pekan dengan Minum Minuman Beralkohol
Kebiasaan terakhir yang jika disadari cukup menguras isi kantong adalah selalu menghabiskan akhir pekan dengan berkumpul bersama teman atau rekan kerja sambil minum minuman beralkohol. Meski pada dasarnya hal ini merupakan budaya barat, tapi tidak sedikit masyarakat di kota besar yang meniru pula kebiasaan tersebut untuk menghabiskan waktu luangnya.
Pada dasarnya, aktivitas seperti ini boleh saja dilakukan asal tidak terlalu sering dan menyesuaikan budget. Tapi, hal tersebut dapat menjadi masalah yang serius jika hampir selalu dilakukan di akhir minggu.
Sebagai contoh, umumnya satu botol wine atau beer dibanderol dengan harga sekitar 100 ribu sampai 300 ribu Rupiah, tergantung dari jenis dan brand minumannya. Saat diasumsikan membeli minuman dengan harga 200 ribu Rupiah setiap minggunya, artinya uang yang harus digelontorkan per bulan mencapai 800 ribu Rupiah. Dalam satu tahun, pengeluaran untuk kebiasaan ini bisa mencapai 9.6 juta Rupiah.
Karenanya, tanpa manfaat yang jelas, usahakan untuk menghentikan kebiasaan tersebut agar dana yang dihabiskan untuk pengeluaran tersebut bisa dialihkan ke pos keuangan lain yang lebih penting. Di samping itu, minum minuman beralkohol terlalu sering tidak hanya memunculkan risiko bagi finansial, tapi juga dapat berimbas buruk terhadap kondisi kesehatan.
Jika sampai terlambat disadari, bukan tidak mungkin penyakit akibat kebiasaan tersebut terlanjur muncul hingga harus melakukan pengobatan di rumah sakit. Biaya yang harus ditanggung pun dapat sangat signifikan hingga mengacaukan kondisi keuangan lebih jauh lagi. Oleh sebab itu, sebelum terlambat, cobalah untuk lambat laun mengurangi dan menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol ini.
-
Membeli Banyak Barang Supaya Lebih Murah atau Hanya karena Promo
Hal ini hampir dilakukan sebagian besar orang yang ingin berhemat. Dengan membeli banyak barang sekaligus, seseorang berpikir akan mendapatkan harga yang lebih murah. Promo seperti ini biasanya banyak ditemukan saat berbelanja di supermarket.
Di sana ada banyak produk dengan promo, misalnya “Beli 2 Gratis 1”, diskon, dan lainnya. Sebaiknya, sebelum membeli produk promo itu, pikirkan terlebih dahulu apakah itu adalah kebutuhan atau bukan? Jika tidak, untuk apa membeli terlalu banyak?
Itulah 5 kebiasaan yang sebaiknya dihentikan jika ingin melakukan penghematan dan memiliki dana lebih banyak untuk ditabung. Dengan menghentikan kelima kebiasaan tersebut sekaligus, pengeluaran yang dapat dihemat bisa mencapai nominal lebih dari 1,5 juta Rupiah per bulan. Nah, setelah mengetahui nominal tersebut, sekarang saatnya kamu mengetahui 11 cara hidup hemat dan sederhana berikut ini.
Baca Juga: 5 Tips Makan Hemat di Mall
11 Cara Hidup Hemat dan Sederhana
Cara Hidup Hemat dan Sederhana
-
Prioritas: Kebutuhan dan Keinginan
Hal ini merupakan salah satu cara yang cukup ampuh untuk menekan pengeluaranmu. Jangan memasukkan barang atau hal-hal yang bersifat keinginan ke dalam daftar prioritas. Ingat, kamu bisa hidup tanpa harus nonton film di bioskop satu bulan sekali, tapi kamu tidak bisa hidup dengan hanya makan satu bulan sekali, minum satu bulan sekali, atau mencuci baju satu bulan sekali. Jelas sekali perbedaan antara kebutuhan dan keinginan yang sifatnya hanya kepuasan sementara.
-
Pengeluaran < Pendapatan
Merasa pendapatanmu tidak seberapa? Kalau begitu jelas kamu tidak diperkenankan untuk secara semena-mena menghambur-hamburkan uang demi kepentingan yang sifatnya sebuah keinginan, bukan keperluan. Usahakan kamu tidak perlu berhutang untuk memenuhi kebutuhan yang setiap waktunya memengaruhi kelangsungan hidupmu. Dilihat dari sisi psikologis, kebiasaan berhutang juga tidak baik karena menimbulkan perasaan tidak tenang, selalu cemas, serta gelisah.
-
Menjaga Kesehatan
Salah satu cara hidup hemat adalah dengan senantiasa menjaga kesehatan. Lalu, apa hubungannya kesehatan dengan pola hidup hemat? Pola hidup sehat akan meminimalisir risiko terkena penyakit yang membutuhkan bantuan dokter untuk menanganinya. Jelas ketika menggunakan jasa dokter, kamu akan membutuhkan uang yang jumlahnya relatif tidak sedikit. Hal ini akan berpengaruh pada jumlah pengeluaranmu yang bisa jadi lebih tinggi daripada pendapatanmu setiap bulannya. Ketika hal ini menjadi sebuah kebiasaan, pada akhirnya kamu akan selalu merasa kekurangan untuk memenuhi hal-hal yang sifatnya memang sebuah kebutuhan.
-
Bijak dalam Berbelanja
Selain bersih dan sejuk, supermarket juga menggunakan jasa pemasaran yang selalu bisa mengundang pengunjung untuk masuk dan berbelanja di toko mereka dengan teknik-teknik tertentu. Bila kamu telah masuk ke dalam toko, kecenderungan untuk membeli barang-barang yang bukan kebutuhan pun akan semakin tinggi.
Hal lain yang perlu disadari adalah dengan menjual jasa, mereka mematok harga yang lebih tinggi untuk sebuah barang yang sebenarnya bisa kamu dapatkan dengan lebih murah di tempat lain. Misalnya di pasar.
-
Fasilitas Berlibur Murah
Setiap orang pasti membutuhkan rekreasi untuk refreshing dari kepenatan bekerja. Akan tetapi, perhatikan bahwa pengeluaranmu untuk berlibur tidak perlu mencapai angka fantastis. Ingat, kamu berlibur untuk melepas kepenatan dari rutinitas bekerja, bukan menambah beban dan masalah finansial akibat tidak selektif dalam memilih fasilitas berlibur. Kamu bisa berhemat ketika berlibur dengan membeli tiket penerbangan dengan harga promo, hotel yang tidak perlu berbintang lima, menggunakan kartu kredit khusus travelling, atau bahkan tidak perlu mengharuskan diri berlibur hingga ke luar negeri. Jangan memaksakan hal yang kamu rasa tidak mampu dan tidak perlu.
-
Membawa Bekal
Kebiasaan satu ini juga akan mengantarkanmu menjadi pribadi yang memiliki prinsip hidup hemat. Hemat pangkal kaya dan hal ini dimulai dari kebiasaan kecil. Bawalah selalu bekal yang disiapkan dari rumah daripada kamu membeli makanan di luar. Selain menghemat pengeluaran, membawa bekal dari rumah juga lebih terjamin dan higienis.
-
Go Green
Sikap ramah terhadap lingkungan juga bisa menyelamatkanmu dari belenggu hutang dan menumbuhkan sikap hemat dalam hidupmu.
Bagaimana caranya? Kamu hanya perlu mengubah kebiasaan sehari-hari seperti menghemat penggunaan listrik (mematikan saklar ketika lampu tidak sedang digunakan), menghemat penggunaan air, hingga menggunakan kendaraan sepeda untuk menjangkau tujuan yang berjarak kurang dari 5km dari rumah. Sikap-sikap yang turut membantu pelestarian bumi ini juga turut membantumu merealisasikan sikap hidup hemat.
-
Jangan Meremehkan Uang Receh
Besar nominal yang dimiliki memang terkesan kecil tetapi kamu tidak pernah tahu bahwa kumpulan uang receh ini bisa menjadi besar nominalnya dan mungkin menyelamatkanmu di saat-saat terdesak. Hindari kebiasaan untuk langsung ‘mengamalkan’ uang receh tiap kali menerimanya sebagai kembalian. Lebih baik kumpulkan dalam satu tempat tertentu seperti sebuah toples dan ketika dirasa telah cukup banyak, tukarkan uang receh itu dengan uang kertas yang nominalnya sama.
-
Menerapkan Pola Hidup Sederhana
Meski kamu berpenghasilan 10 juta ke atas setiap bulannya, hal itu tak akan menjaminmu untuk selalu menjadi orang kaya. Orang yang dianggap kaya bisa menjadi kaya karena ketekunannya dalam mengumpulkan pundi-pundi Rupiah lewat kerja keras mereka dan sangat menjaga pendapatan mereka dengan selektif dalam membuat pengeluaran. Pola hidup sederhana adalah cara yang paling ampuh dalam mempertahankan kekayaan sekaligus menjadi pola hidup terbaik yang paling cocok dengan sikap hidup hemat.
-
Disiplin Dalam Menabung
Kebiasaan disiplin dalam menabung merupakan sikap yang bersifat wajib dimiliki dalam mewujudkan pola hidup hemat. Kamu mungkin memiliki keinginan untuk aman secara finansial saat pensiun nanti, tetapi kamu tidak disiplin untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk periode yang sudah kamu tetapkan sendiri. Jelas keamanan finansial di usia senja pun jadi tak terjamin.
Oleh karena itu, yuk, mulai biasakan diri untuk rutin menabung. Cobalah untuk menyisihkan setidaknya 10% dari pendapatan tiap bulannya.
-
Ingat Investasi
Jangan lupa sisihkan sedikit uangmu untuk investasi. Ada beragam instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Seperti, deposito, reksadana, emas, saham, hingga properti. Jangan lupa untuk menyesuaikan jenis instrumen yang dipilih dengan tujuan investasimu.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Menerapkan Pola Hidup Hemat Sejak Dini
Mempersiapkan masa depan harus dilakukan sedini mungkin, termasuk dengan menerapkan cara hidup hemat di atas. Karena tidak ada seorang pun yang tahu hal apa yang akan terjadi di kemudian hari, apakah keadaan itu termasuk genting atau tidak, membutuhkan pengeluaran tak terduga seberapa banyak.
Oleh karena itu, usahakan untuk menyisihkan sebagian dana yang kamu miliki sebagai proteksi di masa depan sedini mungkin.
Baca Juga: Jadi Tonggak Keuangan, Kenali Lebih Dekat tentang Dana Darurat dan Cara Mengumpulkannya Ini