Awas Rekening Dibobol, Begini 9 Cara Jaga Kode OTP
Sekarang ini sudah hampir semua masyarakat memanfaatkan berbagai macam platform digital atau aplikasi yang diunduh di smartphone atau ponsel pintar untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya saja, transfer online melalui aplikasi mobile banking atau internet banking hingga belanja online di e-commerce.
Dalam setiap pembuatan akun digital atau saat melakukan transaksi online, secara otomatis pengguna akan dikirimkan kode OTP (one time password) yang dikirimkan melalui pesan SMS ke nomor telepon pengguna yang telah didaftarkan sebelumnya.
Kode OTP tersebut, bukan hanya sekedar angka yang perlu pengguna input ke aplikasi saja, akan tetapi kode OTP ini sangat penting dan berharga bagi setiap pengguna aplikasi. Bahkan, saking spesialnya, kode ini bersifat rahasia dan tentunya tidak boleh ada orang lain tahu.
Baca Juga: Gonta-Ganti Nomor HP Bawa Petaka: M-Banking Dibobol, Rekening Jebol
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Pembobolan Rekening Karena Membagikan OTP
Pembobolan rekening karena membagikan kode OTP
Tahun 2020 lalu, dilansir dari kompas.com, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mmeringkus 10 pelaku pembobolan sebanyak 3.070 rekening dengan modus menipu korban demi mendapatkan kode one-time password (OTP). Total kerugian yang diderita para nasabah mencapai Rp21 miliar.
Hal diatas adalah contoh nyata ternyata masih banyak masyarakat yang belum paham dengan pentingnya menjaga kerahasiaan kode OTP, dan jangan pernah membagikan OTP kepada orang lain. Apalagi kepada pihak yang mengaku-aku sebagai pihak bank ataupun pihak lainnya.
Maka dari itu, sangat penting bagi kita semua untuk memahami apa itu OTP? Dan kenapa harus dijaga dan tidak boleh dibagikan? Berikut ulasan lengkap agar terhindar dari pembobolan rekening.
Apa itu Kode OTP?
Kode OTP atau One-Time Password adalah kode verifikasi atau kata sandi sekali pakai yang terdiri dari 4 - 6 digit karakter (seringkali angka) unik dan rahasia yang dikirimkan langsung oleh operator terkait melalui SMS atau e-mail.
Dengan kode OTP menjadi langkah awal dalam memperkuat autentikasi ketika pengguna aplikasi memasukkan ID juga Password atau ketika transaksi pada sebuah akun aplikasi.
Saat ini, OTP juga diberlakukan di setiap aplikasi khususnya yang berkaitan dengan transaksi online seperti aplikasi belanja online, dompet digital, pinjol dan lainnya.
Hal tersebut guna mencegah berbagai tindak kejahatan dan tindakan kriminal yang merugikan satu pihak, yaitu pengguna aplikasi itu sendiri. Jadi, dengan adanya kode OTP pada sebuah aplikasi ini sangat menjaga data pribadi hingga keuangan para pengguna.
Karakteristik Kode OTP
Sebagai pengguna aplikasi yang cerdas, tentunya harus mengetahui apa saja karakteristik yang dimiliki oleh kode OTP ini agar lebih berhati-hati dalam penggunaan aplikasi. Berikut karakteristik kode OTP, di antaranya:
-
Hanya Dilakukan Sekali
Namanya juga One Time Password, artinya password hanya digunakan sekali saja pada aplikasi apapun. Dengan sekali penggunaan ini dimaksud untuk mencegah berbagai penyadapan di kata sandi yang dapat digunakan siapa saja.
Jika, sudah menggunakan kode OTP untuk transaksi, kemudian ingin melakukan transaksi yang kedua, maka kamu harus meminta kode OTP lagi. Biasanya permintaan kode OTP ini sudah secara otomatis terpasang di setiap aplikasi.
-
Memiliki Waktu yang Terbatas
Kode OTP yang dikirimkan oleh operator aplikasi tidak bisa digunakan kapan saja, melainkan kode OTP ini memiliki waktu aktif yang terbatas. Pada umumnya, penyelenggara aplikasi akan memberikan waktu disetiap kode OTP yang diberikan kepada pengguna rata-rata hanya 2 – 5 menit saja. Jika lewat dari waktu tersebut, maka kode OTP secara otomatis tidak bisa digunakan lagi dan pengguna harus meminta kode OTP yang baru.
-
Kontek yang Kecil
Setiap penyelenggara aplikasi pastinya ingin memberikan kenyamanan serta keamanan penggunanya dari kode OTP ini. Maka dari itu, setiap kode OTP hanya dapat digunakan dalam kepentingan tertentu saja.
Misal, ada bank yang menerapkan kode OTP hanya dapat digunakan satu kali di transaksi tertentu. Namun ada pula bank yang memberikan kode OTP ketika nasabah ingin log in aplikasi m-banking untuk melakukan berbagai transaksi.
Cara Melindungi Kode OTP
Dikutip dari akun Twitter Kementerian Komunikasi dan Informasi (@kemkominfo) mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap penipuan yang menggunakan kode OTP.
‘Kejahatan pembajakan kode rahasia (OTP - One Time Password) adalah pengambilalihan Kode Rahasia (OTP) korban oleh pelaku kejahatan, sebagai sarana untuk bisa mengeksploitasi uang elektronik atau uang di m-banking korban,’ bunyi tweet @kemkominfo.
Untuk itu, setiap pengguna aplikasi digital/aktif bertransaksi online wajib melindungi kode OTP. Berikut cara dan tips yang bisa diterapkan yaitu:
1. Jangan mudah percaya
Jangan langsung percaya bila ada nomor yang tidak dikenal ataupun telepon/SMS/WhatsApp yang mengatasnamakan perusahaan aplikasi digital/perbankan dan lain sebagianya. Lakukan verifikasi lebih dahulu.
2. Waspadai informasi tentang update data lalu meminta password/OTP
Bila ada informasi dengan alasan sedang perbaikan data identitas, perbaikan sistem, dan lain sebagainya. Kamu wajib curiga sebab, hal ini bisa saja oknum yang mencoba melakukan penipuan.
3. Jangan pernah memberikan kode OTP
Membagikan kode OTP merupakan kesalahan besar. Jangan berikan kode OTP yang pernah diterima ketika sedang menggunakan aplikasi kepada siapapun termasuk, orangtua, suami, saudara, pacar dan sebagainya.
4. Ubah password atau PIN
Gantilah password di aplikasi atau perbankan secara berkala. Buatlah PIN yang unik di setiap aplikasi yang kamu gunakan. Misalnya, dengan kombinasi angka dan huruf sehingga sulit ditebak orang lain.
5. Jangan mudah tergiur iming-iming uang atau hadiah besar
Kadang kala kamu tergiur akan hadiah besar, lalu meminjamkan ponsel kepada orang lain atapun membagikan username/password/PIN ATM/PIN kartu kredit/PIN paylater dll ke orang lain. Ini adalah kesalahan besar.
6. Rajin update sistem aplikasi di ponsel dan aktifkan verifikasi dua langkah.
Sistem juga perlu diperbarui agar terhindar dari pembobolan. Ada baiknya kamu rutin update, namun jangan salah karena perbaruan sistem tidak membutuhkan OTP untuk aplikasi apapun.
7. Gunakan koneksi internet yang aman
Pastikan kamu menggunakan koneksi internet yang aman, terutama saat melakukan transaksi online. Hindari penggunaan Wi-Fi publik yang rentan terhadap peretasan.
8. Waspada Terhadap Panggilan atau SMS Palsu
Hindari menjawab panggilan atau pesan dari nomor yang tidak dikenal yang meminta kode OTP. Scammer sering berpura-pura sebagai perwakilan layanan resmi untuk mencoba menipumu agar memberikan kode OTP.
9. Selalu Aktifkan Notifikasi Transaksi
Aktifkan notifikasi transaksi dari bank atau aplikasi finansial, sehingga kamu bisa segera mengetahui jika ada aktivitas yang mencurigakan di akun kamu dan segera bertindak.
Baca Juga : Daftar Password Mudah Dibobol yang Banyak Digunakan, ini Tips Buat Password yang Benar
Segera Lapor Jika Ada Penipuan Pakai Kode OTP
Jika sudah mengetahui adanya tindak yang mencurigakan atau bahkan telah terjadi penipuan seperti permintaan kode OTP oleh oknum yang tidak dikenal atau uang elektronik tiba-tiba berkurang dan lainnya, maka segera laporkan.
Kamubisa melakukan pengaduan terlebih dahulu ke call center setiap penyelenggara aplikasi atau bank untuk penelusuran tindak kejahatan yang terjadi pada akun aplikasi kamu. Setelah itu, biasanya pihak aplikasi atau bank akan segera memblokir akun Anda untuk mengamankan data-data penting lain. Langkah terakhir, laporkan pada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut hingga kasus selesai.
Baca Juga: Waspadai 7 Modus Penipuan Online Zaman Now dan Cara Menghindarinya