Jenis Penjaminan Penawaran Efek, Kenali Apa Itu Full Commitment, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Ada banyak alasan kenapa sebuah perusahaan memutuskan untuk go public dan menjadi perusahaan terbuka. Namun, salah satu faktor penyebab utamanya adalah perusahaan membutuhkan suntikan modal untuk bisa mendobrak aktivitas bisnisnya dan melakukan pengembangan yang dibutuhkan. Dengan mengambil langkah go public, perusahaan mampu mendapatkan modal melalui penjualan saham perusahaannya pada investor.
Tergantung dari reputasi dan performa perusahaan, saham yang ditawarkannya pada proses go public atau initial public offering mampu terjual habis diborong pemilik modal. Namun, ada kalanya pula saham yang ditawarkan perusahaan tersebut tak terjual habis pada pasar perdana menjelang IPO. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan bisa melakukan yang namanya kesepakatan full commitment atau komitmen penuh.
Sebagai salah satu langkah yang biasa dilakukan oleh perusahaan yang berencana melakukan IPO atau penawaran saham perdana, istilah full commitment ini penting untuk dipahami. Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian istilah full commitment atau komitmen penuh, fungsi, dan juga cara kerjanya.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Full Commitment atau Komitmen Penuh
Kesepakatan komitmen penuh atau full commitment merupakan jenis penjaminan saat proses penawaran efek atau saham, di mana penjamin emisi efek memberi jaminan untuk mengambil atau membeli semua efek yang tak terjual. Dalam kata lain, penjamin emisi efek akan mengambil seluruh saham dari perusahaan yang mengalami undersubscribed.
Bisa juga disebut sebagai firm commitment, full commitment merupakan kesepakatan yang dilakukan oleh pihak penjamin emisi alias underwriter di waktu IPO atau pasar perdana. Kesepakatan tersebut mengacu pada kesediaan underwriter atau penjamin emisi untuk bertanggung jawab dan wajib membeli atau menyerap semua saham perusahaan apabila tak terjual habis pada pasar perdana menjelang IPO.
Saat suatu perusahaan memutuskan untuk mengambil langkah go public dan menjadi perusahaan terbuka, artinya perusahaan tersebut wajib berhubungan dengan pihak underwriter atau penjamin emisi. Hal tersebut dilakukan guna menawarkan saham milik perusahaan serta menjualnya ke pihak publik.
Pada aktivitas tersebut, perjanjian penjualan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan guna menjamin terlaksananya aksi go public yang dilakukan oleh perusahaan. Nah, salah satu contoh perjanjian yang dilakukan antara perusahaan yang hendak melakukan penawaran umum dengan penjamin emisi ini adalah komitmen penuh atau full commitment.
Fungsi dari Kesepakatan Full Commitment
Komitmen penuh atau full commitment bisa menjadi salah satu pilihan atau alternatif kesepakatan antara pihak perusahaan dan penjamin emisi atau underwriter. Isi dari perjanjian tersebut sendiri bisa memberi kepastian atau jaminan saham untuk terjual seluruhnya. Dalam artian lain, kesepakatan tersebut bisa memberi kepastian mendapat dana atau modal yang dibutuhkan oleh perusahaan melalui langkah IPO atau go public.
Karena mengemban tanggung jawab atau kewajiban tersebut, pihak underwriter atau penjamin emisi berupaya untuk bagaimanapun caranya agar penjualan atau penawaran saham mampu mencapai target dan terpenuhi semuanya. Ketika target tersebut berhasil didapatkan, pihak underwriter mampu memperoleh fee penjualan yang telah dijanjikan. Oleh sebab itu, biaya penjaminan emisi full commitment atau komitmen penuh pasti lebih mahal karena underwriter atau penjamin emisi memiliki risiko yang lebih tinggi.
Jika nilai saham yang terserap terlalu rendah, pihak penjamin emisi diwajibkan untuk membeli seluruh saham yang tersisa. Harga pembelian saham tersebut pun setara dengan nilai yang berlaku pada pasar. Karena minat pemilik modal atau investor terhadap saham perusahaan yang bersangkutan kurang memuaskan, risiko penurunan nilai juga bisa dibilang cukup tinggi untuk terjadi dan memberikan potensi kerugian lebih lanjut pada pihak penjamin emisi.
Namun, di sisi perusahaan yang menawarkan saham dan melakukan go public, jenis kesepakatan ini mampu memberikan jaminan untuk mendapatkan modal sesuai dengan alokasi atau perencanaan yang dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan saham yang tak terjual dijamin untuk dibeli oleh pihak penjamin emisi.
Hanya saja, biaya layanan yang harus dibayarkan ke pihak penjamin emisi menjadi lebih tinggi dan kurang optimal apabila ternyata nantinya penawaran saham yang dilakukan telah habis diborong oleh pemilik modal.
Baca Juga: Mengenal MESOP, Program Pemilikan Saham Perusahaan bagi Karyawannya dengan Banyak Tujuan
Cara Kerja Kesepakatan Full Commitment
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, full commitment adalah salah satu jenis perjanjian atau kesepakatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang akan melakukan aksi go public atau IPO dengan penjamin emisi atau underwriter. Dengan perjanjian atau kesepakatan tersebut, pihak penjamin emisi memberi jaminan untuk membeli semua saham perusahaan yang tersisa apabila tak dibeli habis oleh para investor.
Terkait cara kerjanya sendiri, kesepakatan full commitment memiliki sejumlah perbedaan dengan jenis kesepakatan lain antara pihak penjamin emisi dengan perusahaan. Pada jenis kesepakatan full commitment, pihak penjamin emisi berperan sebagai dealer yang memiliki tanggung jawab atau kewajiban untuk memastikan seluruh saham yang tak terjual bisa dibeli.
Karena mengambil risiko yang terbilang tinggi tersebut, pihak dealer atau penjamin emisi tersebut mendapatkan keuntungan dari hasil negosiasi yang disebar antara nilai pembelian dari pihak perusahaan, dengan harga saham pada proses penawaran publik kepada investor umum.
Metode penjualan dari kesepakatan full commitment atau firm commitment ini berbeda dengan metode standby commitment atau kesepakatan jenis best efforts. Penjamin emisi atau underwriter menjual sekuritas pada kesepakatan best efforts tidak menjamin penjualan penuh terhadap saham yang diterbitkan oleh pihak perusahaan di harga yang ditentukan atau diinginkan. Pada kesepakatan jenis best efforts, penjamin emisi juga tidak memiliki kewajiban untuk mengambil saham yang tak terjual.
Sementara pada standby commitment, kesepakatan ini memiliki satu langkah lebih jauh dibanding perjanjian best efforts, di mana pihak penjamin emisi setuju untuk membeli saham IPO yang tak terjual pada harga penawarannya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, bisa dipahami jika kesepakatan full commitment ini memberi jaminan yang lebih lengkap dan menyeluruh bagi pihak perusahaan yang berencana melakukan langkah IPO atau go public. Pasalnya, terhadap sahamnya yang tak berhasil terjual, seluruhnya akan dibeli oleh pihak penjamin emiten.
Walaupun begitu, dengan sifat jaminan yang menyeluruh tersebut, biaya dari kesepakatan full commitment pada pihak penjamin emisi juga pastinya lebih tinggi dibanding perjanjian standby commitment atau best efforts. Sehingga, pengambilan keputusan untuk mengajukan kesepakatan komitmen penuh ini perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan dengan sebaik mungkin oleh perusahaan agar mampu mendapatkan keuntungan atau manfaatnya secara optimal.
Contoh Kasus Kesepakatan Full Commitment
Contoh kesepakatan full commitment atau komitmen penuh pada perusahaan yang melakukan IPO adalah saat penjamin emisi atau underwriter, bisa pula investment banking memiliki komitmen untuk memastikan kesuksesan dari proses IPO perusahaan.
Hal ini pernah terjadi pada proses IPO dari Facebook yang dijamin oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs. Selain itu, ada sejumlah perusahaan besar lain yang juga turut memberikan komitmennya untuk menjamin penjualan saham dari Facebook pada publik.
Di samping itu, ada pula contoh full commitment terhadap sebuah pinjaman ketika suatu perusahaan keuangan atau perbankan berkomitmen untuk memberi pinjaman untuk pembangunan properti real estate. Misalnya, sebuah perbankan lokal mungkin akan berkomitmen untuk menyediakan pendanaan yang dibutuhkan untuk bisa membangun sebuah mall di suatu kawasan atau wilayah tertentu.
Selain itu, tentu ada sejumlah contoh pemberian jaminan jenis full commitment ini oleh sebuah lembaga penjamin emisi atau underwriter pada perusahaan yang berencana melakukan IPO atau go public. Terlepas dari perusahaan atau pihak penjamin emisi yang terlibat, proses ini menjamin penjualan saham perusahaan yang mengambil langkah IPO ini ketika masih ada yang tersisa dan tak berhasil terjual pada publik sepenuhnya.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Strategi Investasi, Ini Pengertian Repo Saham, Cara Kerja, Hingga Tips Menjalaninya
Jadi Penjamin Penjualan Saham saat IPO, Full Commitment Penting Dipahami Perusahaan
Pada dasarnya, full commitment merupakan salah satu bentuk kesepakatan atau perjanjian di mana underwriter menyepakati untuk bertanggung jawab membeli seluruh saham tersisa dari perusahaan yang tak terjual pada pasar perdana. Hal ini menjamin perusahaan untuk bisa mendapatkan nilai pendanaan yang dibutuhkannya secara penuh melalui proses go public atau IPO.
Jadi, rencana penggunaan pendanaan tersebut untuk apa pun kebutuhan perusahaan dijamin bisa berjalan dengan lancar karena jaminan sahamnya terjual secara penuh melalui full commitment.
Baca Juga: Memudahkan Aktivitas Investasi, Ini Maksud Istilah Good Till Cancel yang Wajib Diketahui Investor