Penghentian Seluruh Transaksi Bursa, Ini Pengertian Halting, Cara Kerja, Hingga Dampaknya
Dengan banyaknya investor dan pemain modal, tak mengherankan jika pasar modal memiliki aktivitas yang begitu padat dan serba cepat. Setiap waktu, harga saham akan mengalami pergerakan menyesuaikan tingkat permintaan dan penawarannya. Tapi, tahukah kamu jika ada kalanya segala transaksi di pasar modal dihentikan sepenuhnya?
Kondisi tersebut disebut dengan istilah halting atau trading halt. Ketika halting diberlakukan, seluruh proses dan aktivitas perdagangan saham pada bursa akan dihentikan secara keseluruhan untuk sementara waktu.
Namun, apa penyebab diberlakukannya penghentian sementara tersebut? Juga, seperti cara kerja halting, termasuk dampak dan juga pengaruhnya bagi investor? Untuk mengetahui jawabannya, berikut terangkum penjelasan tentang apa itu halting dan segala hal penting seputarnya.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Halting
Halting, bisa juga disebut trading halt, adalah situasi di mana diberlakukan penghentian perdagangan saham pada bursa secara keseluruhan. Penghentian ini berlangsung 30 menit akibat dari adanya penurunan IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan melampaui batas tertentu.
Halting juga bisa dipahami sebagai penghentian perdagangan secara sementara dan menyeluruh ke semua perdagangan saham akibat penurunan atau kenaikan harga yang signifikan tanpa adanya informasi relevan sebagai penyebabnya.
Langkah halting dilakukan oleh BEI atau Bursa Efek Indonesia jika IHSG mengalami koreksi sampai 5 persen dalam 1 hari perdagangan. Durasi yang diperlukan pada penghentian tersebut umumnya 30 menit, dan bisa terus diperpanjang sampai kondisi tertentu tercapai atau pemicunya diketahui.
Aturan Terkait Pemberlakuan Halting
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, halting dilakukan karena adanya kondisi darurat dan bertujuan untuk menjaga keteraturan dan efisiensi perdagangan efek. Tentunya, ada aturan tertentu mengenai pemberlakuan pemberhentian sementara ini oleh BEI, yaitu:
- Penghentian perdagangan saham 30 menit jika penurunan nilai IHSG hingga melebihi 5 persen.
- Penghentian perdagangan saham 30 menit jika terjadi penurunan nilai IHSG lanjutan yang berlangsung hingga 10 menit atau lebih.
- Memberlakukan trading suspend apabila IHSG terus mengalami penurunan lanjutan hingga melebihi 15 persen. Trading suspend dapat berlangsung sampai akhir dari sesi perdagangan maupun melebihi sesi pasca mendapat persetujuan dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.
Cara Kerja Halting
Dari penjelasan sebelumnya, halting adalah sebuah kondisi penundaan atau penghentian perdagangan saham sementara yang diakibatkan oleh sejumlah hal. Kondisi ini umumnya akan diberitahukan oleh BEI agar tak memicu kerugian terhadap para pelaku di pasar modal.
Selama penghentian ini, bursa akan melarang segala aktivitas transaksi atau perdagangan saham tertentu. Selain itu, tak ada investor yang boleh melakukan order pembelian ataupun penjualan atas aset yang dimilikinya.
Di sejumlah situasi, bursa efek bisa juga melakukan penghentian keseluruhan pada aktivitas perdagangan saham. Perusahaan yang proses perdagangannya dihentikan dapat menginformasikan ke pihak bursa mengenai perubahan signifikan ataupun pengaruh yang akan terjadi pada harga sahamnya.
Kemudian, bursa bakal menghentikan transaksi saham perusahaan tersebut hingga pengumuman yang ingin diinformasikan pada publik dilakukan. Dengan begitu, tak ada risiko kecurangan yang mungkin terjadi dari pengumuman tersebut oleh oknum tertentu.
Pemicu Terjadinya Halting
Ketika mengalami halting, ada kemungkinan proses open order bakal dibatalkan. Hal tersebut dapat terjadi kapanpun dalam rentang waktu 24 jam di hari bursa. Perusahaan yang mempunyai saham serta mengalami halting wajib menghubungi pihak bursa di mana asetnya diperdagangkan.
Sebagai contoh, saat perdagangan saham perusahaan A mengalami halting akibat menunggu informasi mengenai manajemen, pihaknya wajib menghubungi bursa paling tidak 10 menit menjelang perilisan berita atau informasi tersebut. Jadi, proses halting dapat diberlakukan tepat waktu.
Dengan diberlakukannya penghentian sementara ini, pemilik saham dan investor dapat menganalisis informasi atau pemberitahuan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Berdasarkan dari informasi tersebut, investor mampu mempertimbangkan apakah lebih baik menjual sahamnya, menahan, atau membeli baru untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Hal lain yang memicu halting adalah ketika bursa ada di posisi kurang meyakinkan apakah sebuah sekuritas memenuhi standar dari bursa atau tidak. Karenanya, guna meyakinkan jawabannya, bursa melakukan penghentian agar dapat melakukan analisis yang diperlukan.
Pengaruh Halting bagi Investor
Penghentian perdagangan sementara pada bursa saham pasti menimbulkan pengaruh dan dampak tertentu bagi investor. Utamanya, halting membuat transaksi penjualan atau pembelian saham oleh investor terhalang. Tapi, ada beberapa hal lain yang bisa terpengaruh dari terjadinya fenomena ini, antara lain:
- Menjaga harga saham agar tak semakin menurun di IHSG.
- Mengontrol jumlah transaksi penjualan saham karena penurunan harga yang signifikan dalam waktu singkat atau menghindari panic selling.
- Memberi kesempatan pada investor untuk mempertimbangkan keputusan investasinya berdasarkan informasi serta konfirmasi terhadap situasi yang berlangsung dari pihak berwenang.
Analisis Pemicunya agar Tak Salah Ambil Langkah Ketika Terjadi Halting di Pasar Modal
Terjadi karena situasi atau masalah tertentu, halting menjadi fenomena di pasar modal yang perlu disikapi dengan tepat oleh investor. Tergantung dari pemicunya, investor harus mempertimbangkan langkah investasi apa yang sebaiknya diambil untuk menanggapi fenomena tersebut. Dengan begitu, risiko bisa dihindari dan tak sampai menyebabkan kerugian pada aktivitas investasi investor.