Lengkap dengan Cara Hitung, Ini Pengertian Holding Period Return, Contoh, dan Fungsinya
Mampu memberikan peluang keuntungan yang besar, saham menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dijadikan pilihan oleh investor. Meski begitu, potensi imbal hasil tinggi yang dimiliki oleh produk saham mempunyai risiko kerugian yang tak kalah besarnya. Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk menanam modal di instrumen saham, investor perlu mempertimbangkan banyak hal agar tak salah menentukan pilihan produk dan strategi.
Salah satu hal yang penting untuk dipahami oleh investor saham adalah terkait Holding Period Return atau yang bisa juga disingkat sebagai HPR. Secara umum, yang dimaksud dengan HPR ini adalah jumlah pengembalian yang diperoleh melalui memiliki portofolio maupun sejumlah aset dalam kurun waktu tertentu.
Bisa dibilang, istilah ini mengacu sebagai metrik dasar pada manajemen suatu investasi. Lantas, seperti apa fungsi dan juga cara hitung Holding Period Return ini? Penting dipahami investor, simak penjelasan lengkap tentang apa itu Holding Period Return atau HPR, cara hitung, fungsi, hingga contohnya berikut ini.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian HPR atau Holding Period Return
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Holding Period Return atau HPR adalah total atau jumlah pengembalian yang diperoleh dari memiliki portofolio maupun sejumlah aset dalam kurun waktu tertentu. Istilah ini adalah metrik dasar yang penting dipahami pada manajemen suatu investasi.
Holding Period Return bisa dipakai guna membandingkan kinerja dari sejumlah aset maupun instrumen investasi. Lebih dari itu, komponen ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi tarif atau biaya pajak yang seharusnya, dan umumnya dinyatakan dalam persentase.
Perhitungan dari HPR sendiri dilakukan dengan memasukkan nilai pengembalian aset secara keseluruhan, di mana tetap mempertimbangkan pemasukan aset dan juga tiap perubahan atas nilainya. Pada dasarnya, kalkulasi atau perhitungan dari Holding Period Return sendiri dapat secara online dilakukan.
Hal ini dikarenakan telah ada banyak situs dan platform yang menyediakan fitur untuk menghitung komponen ini dengan lebih mudah, juga praktis. Akan tetapi, kamu tetap dapat menghitung HPR ini secara manual melalui penggunaan rumus dan cara hitung yang tepat dan teliti.
Cara Hitung Holding Period Return
Untuk bisa menghitung Holding Period Return, ada beberapa komponen penting yang harus dimiliki. Komponen tersebut adalah pemasukan, nilai awal dan nilai akhir investasi. Berikut adalah rumus Holding Period Return tersebut.
HPR = (Pendapatan + Vn – VO) : VO |
Dalam rumus tersebut,
- HPR adalah singkatan dari Holding Period Return
- Pendapatan adalah pemasukan ataupun arus kas investasi, misalnya dividen
- Vn adalah nilai akhir investasi
- VO adalah nilai awal investasi
Dengan menggunakan rumus tersebut, investor bisa mengetahui Holding Period Return dari sebuah saham atau perusahaan. Sehingga, mereka bisa mempertimbangkannya ke dalam keputusan investasinya agar mampu mendapatkan peluang keuntungan yang optimal.
Baca Juga: Proposal Investasi: Pengertian, Manfaat dan Tips Membuat Proposal Investasi yang Tepat
Contoh Perhitungan Holding Period Return pada Investasi
Setelah mengetahui rumus di atas, kamu tentu ingin tahu bagaimana contoh perhitungan dari Holding Period Return pada investasi saham. Untuk lebih jelasnya, simak contoh perhitungan Holding Period Return di investasi saham berikut ini.
Kamu melakukan pembelian saham dari perusahaan Z di awal tahun 2022 dengan total nominal sebesar 1 juta. Tiap tahunnya, perusahaan memberi dividen pada para pemilik saham tersebut.
Sebagai gambaran, kamu mendapatkan dividen dengan jumlah 100 ribu tiap tahunnya. Lalu, di tahun 2025, kamu melepas saham tersebut dengan total seharga 1,5 juta. Berdasarkan informasi tersebut, berapa HPR dari aktivitas investasi tersebut?
Mengacu dari ilustrasi tersebut, kamu telah berinvestasi selama kurang lebih 3 tahun dan mendapat dividen per tahun sebesar 100 ribu. Sehingga, dalam kurun waktu tersebut, jumlah dividen yang diterima adalah 300 ribu. Jadi, perhitungan HPR dari contoh tersebut adalah sebagai berikut.
HPR = (Pemasukan + Vn – VO) : VO HPR = (300 ribu + 1.5 juta – 1 juta) : 1 juta HPR = 800 ribu : 1 juta HPR = 80 persen atau 0,8 |
Sehingga, berdasarkan perhitungan tersebut, aktivitas investasi saham yang kamu lakukan di perusahaan Z tersebut mendapatkan return atau imbal hasil sebesar 80 persen. Imbal hasil tersebut merupakan keuntungan yang didapatkan selama periode investasi berlangsung.
Baca Juga: Mengenal Analisis Kelayakan Investasi, Begini Caranya!
Fungsi HPR bagi Investor
Menghitung dan mengetahui nilai HPR bagi investor tentu dilakukan bukan tanpa alasan. Hal tersebut dilakukan untuk bisa mendapatkan informasi tertentu yang berguna dalam proses mengambil keputusan investasi. Dengan begitu, investor atau pemilik modal bisa menentukan produk atau emiten saham mana yang terbaik dan paling menguntungkan untuk dipilih.
Secara umum, terdapat 3 fungsi utama dari mengetahui Holding Period Return atas suatu produk saham bagi investor, yaitu membandingkan kinerja sesuai periode, membandingkan kinerja dari aset berbeda, serta strategi menyusun portofolio. Berikut adalah penjelasan dari ketiga fungsi utama HPR tersebut bagi investor.
1. Membandingkan Kinerja sesuai Periode
Fungsi pertama dari mengetahui nilai HPR sebuah perusahaan adalah untuk mengetahui kinerjanya di rentang waktu yang berbeda. Lalu, berdasarkan informasi tersebut, investor bisa membandingkan tentang kinerja aset di periode waktu mana yang dianggap paling menguntungkan dan menarik untuk didapatkan. Jadi, berdasarkan hasil perbandingan tersebut, investor mampu lebih tepat mengambil keputusan dan strategi investasinya.
2. Membandingkan Kinerja dari Aset Berbeda
Selain itu, fungsi yang kedua dari mengetahui HPR adalah menjadi perbandingan kinerja atas aset yang berbeda. Dengan mengetahui informasi tersebut, investor bisa menguji dan mempertimbangkan apakah saham atau aset dari perusahaan Z lebih bagus dan menjanjikan ketimbang saham yang dimiliki oleh perusahaan Y.
Di samping itu, Holding Period Return juga bisa digunakan untuk membandingkan kinerja dari 2 atau lebih aset sekaligus. Dengan begitu, investor mampu lebih mudah untuk mengambil keputusan investasinya yang terbaik dan dirasa paling menguntungkan kedepannya.
3. Strategi Penyusunan Portofolio Investasi
Fungsi yang terakhir dari mengetahui Holding Period Return pada setiap aset adalah menjadi dasar pertimbangan untuk membuat strategi penyusunan portofolio investasi. Melalui informasi tersebut, investor mampu menyusun portofolio investasinya yang dapat memberi peluang imbal hasil, return, ataupun keuntungan yang terbaik di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi setiap investor, khususnya di instrumen saham, untuk memahami tentang apa itu Holding Period Return alias HPR agar mampu melancarkan aktivitas menanam modal yang dilakukannya.
4. Mengenai Minimum Holding Period
Selanjutnya, selain penjelasan di atas, ada pula istilah lain terkait Holding Period Return yang disebut sebagai Minimum Holding Periods. Selayaknya HPR, istilah ini juga tak kalah pentingnya untuk dipahami oleh setiap investor, terutama yang terjun ke instrumen saham.
Secara umum, yang dimaksud dengan Minimum Holding Period ialah periode waktu paling singkat atau minimal yang mana pemegang aset perlu tetap menahan dan memiliki suatu aset tertentu. Dalam artian, melalui perhitungan Minimum Holding Period ini investor bisa mengetahui terkait jangka waktu untuk tak melepas produk atau instrumen saham yang dimiliki dan menjualnya.
Terkait cara hitung dari holding period ini adalah mencari selisih dari waktu pembelian dengan waktu penjualan dari suatu aset. Melalui perhitungan tersebut, investor bisa mengetahui kapan periode waktu minimal yang perlu dilakukannya untuk menahan dan tak menjual aset saham yang dimilikinya.
Pahami Pentingnya Holding Period Return Guna Menilai Kinerja dari Investasi Saham
Itu dia penjelasan tentang apa itu Holding Period Return atau HPR, termasuk fungsi dan juga cara hitungnya. Pada praktiknya, HPR ini biasa digunakan agar bisa mengetahui nilai kinerja atau performa investasi saham yang dilakukan oleh investor di sebuah produk saham selama kurun waktu tertentu.
Dengan mengetahui informasi seputar Holding Period Return ini, investor bisa mengetahui perbandingan kinerja dari aset berbeda, kinerja berdasarkan dari periode berbeda, serta strategi dalam menyusun portofolio investasinya. Karena memiliki sederet fungsi penting tersebut, selaku investor kamu tentu perlu memahami betul tentang HPR ini dan juga cara menghitungnya.
Jadi, pastikan untuk mencermati penjelasan di atas agar mampu memahami peran HPR tersebut dan menggunakan perhitungannya untuk mengoptimalkan aktivitas menanam modal.
Baca Juga: Mengenal Portofolio Investasi, Jenis dan Cara Membuatnya