Jadi Anak Baru di Kantor? Ini Cara “Pedekate” dengan Rekan Kerja
Baru pindah kerja ke kantor baru? Pasti saat ini kamu sedang belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Adaptasi, mulai dari pekerjaannya, aturan dan budaya perusahaan, maupun rekan kerja di divisi yang sama dan berbeda.
Belajar adaptasi tidaklah mudah. Mengenal karakter masing-masing orang, terutama dalam tim kerjamu. Sebab dengan mereka, kamu akan bekerja sama.
Menghabiskan waktu bersama untuk menggarap projek perusahaan. Dengan begitu, kamu harus mengetahui dan memahami sifat dan karakter mereka dengan baik.
Di samping itu, ada perusahaan yang demokratis, tetapi ada pula yang masih berlaku sistem senioritas. Kalau kondisinya begini, tentu saja kamu akan mendapat banyak tekanan dari rekan kerjamu.
Berikut tips agar kamu dapat bekerja sama dengan tim di kantor baru dengan baik dan lancar, seperti dikutip dari Cermati.com.
-
Mulai dengan sikap baik
Membangun kesan pertama yang baik sangat penting ketika baru bergabung di perusahaan baru. Kalau dari awal, kamu sudah tidak ramah dan bersahabat, tidak ada yang mau satu tim atau bekerja sama denganmu.
Kamu malah akan dijauhi rekan kerja yang lain, karena dianggap sombong, belagu, tinggi hati. Namun sebaliknya, bila sedari awal menunjukkan sikap baik, rendah hati, murah senyum, maka rekan kerjamu tidak akan ragu untuk memulai obrolan terlebih dahulu.
-
Tanyakan tugas dan tanggung jawab
Ketika memulai pekerjaan pertamamu, jangan ragu dan malu untuk bertanya. Biasanya ada senior yang enggan untuk memulai perbincangan dengan anak baru.
Jadi, kamu yang harus aktif. Salah satunya dengan bertanya seputar tugas dan tanggung jawabmu atau cara menggunakan sistem maupun perangkat perusahaan.
Bertanya juga ada batasnya agar tidak terkesan mengganggu dan justru dianggap banyak bicara. Sebab mereka juga punya pekerjaan yang harus diselesaikan, kecuali memang ada rekan kerja di tim yang ditunjuk atasan untuk mengajarimu penuh.
Terpenting adalah jangan menutup diri, apalagi dengan tim kerjamu. Berbaur lah, kemudian mengakrabkan diri, sehingga suasana cepat cair dan tidak ada lagi gap di antara kalian.
-
Ketahui target yang ingin dicapai
Biarpun anak baru, tetapi kamu harus tahu target yang ingin dicapai dari setiap projek yang sedang dikerjakan atau sudah digarap timmu.
Fokus dan cermat dalam mendengarkan setiap arahan dari atasan maupun rekan kerja di tim. Bila ada yang kurang jelas, jangan malu untuk bertanya, seperti jadwal rapat harian, mingguan, atau bulanan, serta lainnya.
-
Berani bicara di depan tim
Biasanya ketika baru bergabung di perusahaan, pasti akan diajak diskusi atau rapat untuk membicarakan banyak hal, selain perkenalan anggota tim baru.
Itulah saat yang tepat bagimu untuk berani berbicara di depan tim. Bukan saja memperkenalkan diri, tetapi juga menyampaikan pendapat, ide atau gagasan, maupun sharing pengalaman.
Tetapi ingat, jangan terlalu over atau cari muka yang membuat rekan kerjamu ilfil. Sewajarnya saja, tanpa perlu menyombongkan diri.
Baca Juga: 7 Skill yang Wajib Dikuasai Mahasiswa Agar Cepat Dapat Kerja
-
Hindari sikap manja dan kekanakan
Dunia kerja bukan sekolah atau kampus. Di sinilah tempat kamu digembleng. Dunia kerja merupakan dunia sesungguhnya. Di mana kamu harus bekerja keras untuk mendapatkan uang atau gaji.
Kalau kamu masih fresh graduate dan baru pertama kali kerja, jangan bawa sikap kekanak-kanakanmu ke kantor. Kamu harus bersikap profesional.
Sebab hubunganmu lebih dari sekadar murid dengan guru atau mahasiswa dengan dosennya. Tetapi sudah dengan klien maupun pelanggan yang akan memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Kamu harus mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawabmu secara mandiri. Mencari solusi bila menemui kendala atau hambatan dalam bekerja. Bukan dengan merengek, menangis, atau meminta bantuan terus kepada rekan kerja dan atasanmu.
Sikap manja dan kekanakan akan menjadi poin minus dalam penilaianmu. Bisa-bisa kamu tidak akan lulus masa percobaan kerja.
-
Saling menghargai
Memberi saran, kritik, maupun mencetuskan ide atau gagasan baru sangat dianjurkan dalam tim. Bukan hanya untuk rekan kerja senior, tetapi juga kamu yang junior.
Namun apabila terjadi silang pendapat, perbedaan cara pandang dan pola pikir, jangan malah saling egois mempertahankan pendapatnya.
Antar satu tim harus saling menghormati dan menghargai agar menjadi tim yang solid dan kompak. Pun dengan kamu anak baru.