Jenis-Jenis Pinjaman untuk Pebisnis Pemula, Yuk Dicoba!
Bagi pelaku usaha khususnya pemula, meminjam atau mengkredit uang merupakan hal yang wajar. Selain untuk mendirikan suatu usaha, hal ini juga terjadi saat usaha mengalami kemuduran atau pemilik usaha ingin melakukan ekspansi usaha.
Untungnya, saat ini ada beberapa jenis pinjaman yang dapat dijadikan sebagai alternatif bila kekurangan modal. Berikut jenis-jenis pinjaman yang bisa Anda coba.
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Seperti namanya, pinjaman ini memperbolehkan Anda untuk meminjam dalam jumlah tertentu tanpa harus menyerahkan aset sebagai jaminannya. KTA dicap menguntungkan, karena tanpa pengorbanan apapun, pinjaman dapat dicairkan untuk memenuhi kegiatan operasional bisnis.
KTA bisa dikatakan cukup aman karena sudah dijamin langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk jumlah plafonnya sendiri bisa mencapai ratusan juta, tergantung dari kreditur mana yang menyediakan pinjaman. Apabila dokumen yang diserahkan sesuai dengan syarat, maka pinjaman dapat langsung cair dalam waktu tiga hari kerja.
Untuk suku bunga di dalam KTA cukup bervariasi, yaitu sekitar 0,65% sampai 2,5% per bulan. Sebaiknya pilih kreditur yang menawarkan bunga rendah, sehingga Anda tidak kesulitan untuk membayar cicilan bulannya.
2. Kredit Multiguna (KMG)
Dalam KMG, debitur atau peminjam wajib memberikan jaminan setiap kali ingin mengajukan pinjaman kepada kreditur. Aset yang dijaminkan menjadi tolak ukur bagi kreditur untuk menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan kepada debitur.
Tentunya, semakin besar nilai jaminan, maka semakin besar jumlah pinjaman yang diperoleh. Dengan suku bunga yang bervariasi, Anda dapat melunasi pinjaman hingga lima tahun berikutnya.
Namun, ada beberapa biaya yang perlu diperhatikan saat mengajukan Kredit Multiguna. Diantaranya adalah biaya provisi, bunga, biaya di muka, materai, asuransi, maupun biaya penalti.
Baca Juga: Pertimbangkan Dulu 6 Hal Ini Sebelum Ajukan Pinjaman Kredit
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Saat ini, pelaku UMKM tidak perlu pusing memikirkan modal usaha untuk menunjang kelancaran usaha. Pelaku usaha dapat memanfaatkan salah satu program pinjaman dari pemerintah, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada salah satu bank milik pemerintah.
Plafon pinjaman yang diperoleh bisa mencapai ratusan juta, lho! Untuk mendapatkan pinjaman, Anda perlu datang ke salah satu bank pemerintah, lalu mengisi formulir pinjaman di saja sekaligus membawa syarat dan diperlukan.
Sayangnya, tidak semua bank penyedia KUR menawarkan pinjaman tanpa agunan. Terlebih lagi untuk pinjaman dengan nominal yang cukup besar. Maka dari itu, Anda perlu mempertimbangkan pinjaman yang satu ini bila nyatanya tidak mempunyai nilai aset yang cukup sebagai jaminannya.
4. P2P Lending
Pendanaan dengan cara yang satu ini semakin banyak dilirik, khususnya oleh UMKM. Selain menawarkan akses yang mudah, jumlah pinjaman dalam P2P Lending sangat bervariatif. Sehingga pelaku usaha dapat langsung menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Cara kerjanya cukup mudah. Sebagai pelaku usaha, Anda hanya perlu mengajukan pinjaman dalam jumlah tertentu pada salah satu platform penyedia P2P. Pinjaman ini nantinya akan dikenakan batas waktu.
Apabila modal sudah terpenuhi, maka dananya akan langsung diberikan kepada Anda dalam beberapa hari kerja. Sementara pinjaman dapat dikembalikan sesuai tanggal jatuh tempo dengan suku bunga yang relatif terjangkau.
Baca Juga: Ada Tawaran KTA Termurah, Cari Tahu Dulu Kelebihan dan Keuntungannya
5. Pegadaian
Alternatif pinjaman lainnya adalah pegadaian, dengan total pinjaman mencapai ratusan juta dan tenor pembayaran hingga 2 tahun. Dalam waktu tiga hari saja, maka pinjaman pun bisa langsung dicairkan. Cukup menggiurkan, bukan?
Sama seperti pinjaman pada umumnya, Anda yang ingin meminjam di pegadaian harus menyediakan aset tertentu sebagai agunan atas pinjaman. Tapi tenang, agunannya cukup berupa BPKB kendaraan bermotor yang usianya tidak lebih dari 15 tahun.
Agar pinjaman cepat disetujui, pastikan kalau usaha tersebut adalah milik pribadi dan sudah beroperasi selama minimal satu tahun.
6. Pinjaman E-commerce
Seperti tidak mau kalah saing, beberapa e-commerce di Indonesia pun sudah menyediakan pinjaman bagi pelaku UMKM. Pinjaman ini berasal dari pemilik modal yang bekerja sama dengan e-commerce, dan ditujukan untuk merchant atau seller yang berjualan di e-commerce yang bersangkutan.
Pinjaman ini bertujuan untuk membantu merchant atau seller dalam mengembangkan usaha pada situs e-commerce. Sehingga seller dapat meminimalisir potensi bangkrut karena kekurangan modal usaha.
Cara kerjanya mudah, yaitu masukkan nominal pinjaman dan tenor pembayaran yang diinginkan. Setelah itu, situs e-commerce akan menampilkan informasi mengenai biaya pokok cicilan dan bunga yang perlu dibayarkan setiap bulan. Adanya transparansi ini memudahkan Anda dalam mengambil keputusan saat ingin meminjam uang.
Pertimbangkan Untung dan Rugi dari Setiap Jenis Pinjaman
Itu dia beberapa jenis pinjaman yang ada di Indonesia dan bisa dimanfaatkan untuk memodali usaha Anda. Pahami informasi mengenai masing-masing pinjaman secara detail, termasuk keuntungan dan kerugiannya untuk menghindari penyesalan di kemudian hari. So, tunggu apa lagi? Segera ajukan pinjaman dan penuhi kebutuhan usaha Anda!
Baca Juga: Aplikasi Layanan Pay Later Makin Diminati, Yuk Cek Keuntungan dan Kerugiannya