Pengertian Manajemen Perubahan, Pendekatan, dan Jenisnya yang Kerap Digunakan pada Manajemen Organisasi atau Perusahaan
Aktivitas manajemen dalam sebuah organisasi dan perusahaan memang memiliki pengaruh yang krusial. Melalui manajemen yang baik dan optimal, kinerja dalam sebuah organisasi atau perusahaan sudah pasti akan meningkat dan mampu berjalan dengan lebih lancar.
Oleh karena itu, pihak pengelola perusahaan maupun organisasi wajib memahami bagaimana cara melakukan manajemen secara tepat agar perkembangannya bisa menjadi lebih pesat.
Manajemen sendiri memiliki berbagai jenis dengan manfaat dan metode yang berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah manajemen perubahan yang kerap dianggap sebagai faktor penentu utama dalam keberhasilan sebuah bisnis atau kegiatan organisasi apa pun.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang dimaksud dengan manajemen perubahan itu? Juga, apa saja pendekatan atau strategi yang umumnya dilakukan pada manajemen perubahan, jenis-jenis, hingga tahapan dan fase yang ada di dalamnya? Buat kamu yang ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu manajemen perubahan, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Manajemen Perubahan Adalah
Sebelum membahas tentang apa itu manajemen perubahan, kamu harus lebih dulu mengetahui pengertian manajemen dan juga perubahan. Secara sederhana, yang dimaksud dengan manajemen adalah sebuah proses untuk mengelola maupun bentuk pengelolaan terhadap sebuah hal. Sementara perubahan adalah sebuah proses, upaya, atau transformasi pada sesuatu hal menjadi hal yang lainnya.
Jadi, bisa diartikan jika manajemen perubahan adalah suatu upaya, usaha, atau pendekatan yang dilakukan dengan sistematis dan terstruktur dan diaplikasikan untuk membantu individu maupun tim.
Jenis manajemen ini bisa dilakukan dengan menerapkan berbagai sarana yang ada, termasuk sumber daya serta pengetahuan guna merealisasikan perubahan pada kondisi saat ini menuju sebuah kondisi yang jauh lebih bagus secara efisiensi dan efektivitasnya. Manfaat manajemen perubahan tentu tidak lain untuk memperkecil dampak terhadap proses perubahan tersebut.
Bisa juga disebut sebagai management of change, arti lainnya dari manajemen perubahan adalah sebuah bentuk upaya yang dilakukan untuk mengelola segala akibat yang ditimbulkan karena adanya perubahan pada sebuah perusahaan.
Jenis manajemen ini bisa dibilang sebagai proses, alat, maupun teknik dalam mengelola sumber dana manusia di segi proses perubahan agar mampu mencapai hasil yang diperlukan serta untuk merealisasikan perubahan dengan efektif pada sebuah tim, individu, maupun sistem dengan skala lebih luas.
Secara mendasar, kamu bisa memahami manfaat manajemen perubahan sebagai suatu proses yang menggunakan pendekatan manajemen, yaitu, planning, actuating, organizing, dan juga controlling. Pendekatan manajemen tersebut diadopsi agar mampu melakukan sebuah perubahan terhadap perusahaan atau organisasi.
Dilakukannya manajemen perubahan ini adalah untuk menciptakan solusi bisnis atau perusahaan yang dibutuhkan agar mampu meraih kesuksesan melalui cara yang lebih terorganisir. Hal tersebut bisa dilakukan dengan metode pengelolaan dampak dari perubahan terhadap semua pihak yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Annual Report – Pengertian dan Fungsinya bagi Perusahaan
Pengertian Manajemen Perubahan Menurut Ahli
Selain pengertian di atas, ada pula beberapa penjelasan dari para ahli terkait definisi manajemen perubahan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Coffman & Lutes (2007)
Coffman & Lutes menjelaskan jika manajemen perubahan merupakan pendekatan terstruktur yang digunakan agar mampu membantu individu, tim, maupun organisasi agar berubah dari kondisi saat ini ke yang lebih baik.
Winardi (2011)
Sementara Winardi menjelaskan jika jenis manajemen ini adalah sebuah upaya yang dilakukan pihak manajer guna mengelola perubahan dengan lebih efektif. Agar upaya tersebut dapat berjalan dengan baik, diperlukan pengetahuan mengenai kelompok, kepemimpinan, motivasi, komunikasi, hingga konflik.
Wibowo (2012)
Menurut Wibowo, definisi dari jenis manajemen ini adalah proses yang diciptakan dengan sistematis pada penerapan sarana, pengetahuan, dan sumber daya yang diperlukan untuk memengaruhi perubahan terhadap pihak yang terdampak efek dari fase tersebut.
Nauheimer (2007)
Terakhir, menurut Nauheimer, manajemen perubahan adalah proses, alat, dan teknik yang dipakai untuk mengelola sebuah proses perubahan dari segi individu guna mencapai sebuah hasil yang diperlukan serta untuk penerapan perubahan dengan lebih efektif melalui agen perubahan, tim, dan sistem yang lebih luas.
Strategi Manajemen Perubahan
Davidson melalui bukunya menjelaskan jika perubahan budaya yang terjadi di sebuah organisasi bakal mempengaruhi penyusunan rencana perubahan dan akan dilakukan dengan tepat. Perusahaan dapat memilih satu dari 4 strategi manajemen perubahan yang dirasa paling sesuai untuk diaplikasikan. Berikut adalah penjelasan dari keempat strategi manajemen perubahan tersebut.
Jenis Strategi |
Keterangan |
Rasional-Empiris |
Strategi rasional-empiris diaplikasikan berdasarkan keyakinan jika perilaku individu bisa diprediksi serta akan memberi perhatian khusus terhadap kepentingannya sendiri. Melalui pemahaman perilaku tersebut, manajer bisa membuat perubahan terhadap sebuah strategi untuk melangkah. Sejumlah komponen terhadap pendekatan tersebut meyakini jika semua target perubahan bakal terselimuti berbagai mitos, ketidaktahuan, atau kebenaran semu. Meski begitu, rasionalitasnya akan tetap terpelihara. Semua target perubahan ini juga akan mengikuti individu itu sendiri apabila diberitahukan sesuatu, dan sering kali individu tersebut tak memahami apa yang paling baik untuk diri mereka. Melalui strategi ini pula individu bisa berubah sendiri ketika mendapatkan komunikasi yang informatif dan efektif. Selain itu, jika ada insentif, maka perubahan bisa dianggap sebagai sesuatu hal yang memadai dan layak dilakukan. |
Normatif-Reedukatif |
Sementara untuk strategi normatif-reedukatif lebih fokus terhadap pemberian pengaruh atau contoh perilaku oleh manajer perubahan melalui berbagai cara tertentu. Kemudian, melalui contoh kasus manajemen perubahan tersebut para anggotanya akan mengikuti dan turut melakukan perubahan. Pasalnya, individu akan berubah ketika ada sebuah perubahan yang muncul untuk suatu hal yang lebih baik. Perubahan ini akan terjadi pada seseorang dalam sebuah kelompok dan diikuti oleh anggota kelompoknya melalui sistem keyakinan dan nilai. |
Kekuasaan-Koersif |
Pada strategi ini, perubahan dilakukan dengan cara memaksa melalui metode yang semena-mena oleh pihak tertentu yang memiliki kuasa. Pendekatan ini juga sering kali dilakukan dengan membentuk standar pada manajemen perubahan. Utamanya, premis dari strategi ini adalah menciptakan kepatuhan terhadap apa pun perintah dengan tanpa maupun sedikit usaha untuk meyakinkan. Contoh kasus manajemen perubahan ini adalah individu akan dibuat patuh melalui penegakan kewenangan, sanksi, maupun ancaman pada performa buruk yang dilakukan. Pendekatan ini juga bisa disebut pendekatan kekuatan penindas, dan berisiko besar untuk menyebabkan pembalasan. |
Lingkungan-Adaptif |
Fokus utama pada strategi manajemen perubahan ini ialah meski individu berubah sesuai dengan insting, mereka tetap berusaha menghindari apapun bentuk kerugian. Dalam kata lain, pada dasarnya seseorang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap beragam situasi atau kondisi yang baru. |
Baca Juga: Anak Perusahaan: Pengertian, Fungsi dan dan Keuntungannya
Jenis Manajemen Perubahan
Terdapat 3 jenis manajemen perubahan yang bisa dikategorikan berdasarkan sifatnya pada sebuah organisasi, antara lain:
- Smooth Incremental: Perubahan terjadi dengan lambat, bisa diprediksi, serta sistematis. Jenis perubahan ini juga mencakup keseluruhan rentetan perubahan dengan kecepatan yang relatif konstan.
- Bumpy Incremental: Perubahan ini memiliki periode yang cukup tenang dan diselingi oleh percepatan perubahan yang dipicu perubahan pada lingkungan internal organisasi. Contohnya adalah adanya tuntutan untuk meningkatkan efisiensi atau perbaikan terhadap metode kerja.
- Discontinuous Change: Perubahan ini ditandai dengan pergeseran cepat pada budaya, strategi, struktur, maupun kombinasi ketiganya. Perubahan ini bersifat cepat dan revolusioner.
Baca Juga: Cara Mudah Memahami Rasio Keuangan Perusahaan Sebelum Beli Saham
Fase Manajemen Perubahan
Terdapat 5 fase pada manajemen perubahan, yaitu:
1. Positioning Value |
Pada tahap ini, posisi atau tujuan strategis perusahaan yang ingin dicapai dapat dijelaskan dengan gamblang pada sebuah sistem berpikir. |
2. Measures Goals |
Fase ini menentukan berbagai mekanisme dan ukuran yang dibutuhkan untuk mengetahui apakah tujuan dapat atau sudah tercapai. |
3. Assessment Strategy |
Fase ini menentukan kesenjangan antara situasi saat ini dengan situasi yang diinginkan sehingga bisa diketahui kebijakan untuk meraih kondisi tersebut. |
4. Actions Level |
Tahap ini merupakan penerapan serta penjelasan strategi yang kemudian akan diintegrasikan pada semua proses, kegiatan, hubungan, serta perubahan yang dibutuhkan agar bisa menurunkan kesenjangan maupun untuk penerapan tujuan yang telah ditetapkan. |
5. Environment Scan |
Terakhir, fase ini mengidentifikasi lingkungan eksternal yang bisa memengaruhi perubahan. Hasilnya akan memberi arah serta perubahan yang nanti akan dilakukan. |
Efektif dan Efisien Realisasikan Perubahan dengan Manajemen Perubahan
Itulah penjelasan mengenai apa itu manajemen perubahan, strategi, hingga fasenya. Secara singkat, jenis manajemen ini menggunakan pendekatan manajemen untuk melakukan sebuah perubahan terhadap sebuah perusahaan. Dengan begitu, perubahan tersebut bisa direalisasikan dengan lebih efektif dan efisien, serta memperkecil dampaknya.
Baca Juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan, Investor Wajib Tahu