Masih Muda dan Single, Begini Cara Kelola Gaji Rp5 Juta Biar Bisa Investasi Reksadana
Menikmati hidup haruslah seimbang. Selain berfoya-foya belanja barang mahal dan liburan, kamu juga harus bisa memenuhi kebutuhan atau keperluan lainnya termasuk investasi.
Memang benar, investasi penting dilakukan sejak dini. Bukan hanya untuk menambah pundi-pundi, akan tetapi dengan berinvestasi bisa membuat kondisi keuangan menjadi lebih aman. Misalnya saja, ketika suatu saat kamu resign dan belum mendapat pengganti pekerjaan, kebutuhan sehari-hari atau bulanan masih bisa terpenuhi dengan baik.
Jika kamu masih muda sudah berpenghasilan Rp5 juta per bulan dan masih single alias belum memiliki pasangan, mulai investasi sejak sekarang tentunya menjadi waktu yang emas karena belum memiliki banyak tanggungan yang harus dipenuhi. Dengan begitu, persentase investasi dari gaji bisa jadi lebih banyak.
Saat ini, reksadana bisa menjadi investasi pilihan yang tepat. Reksadana salah satu investasi yang mudah dilakukan. Uang yang diinvestasi akan dikelola oleh manajer investasi yang pastinya ahli dan memiliki kompetensi tinggi pada reksadana. Tak heran jika reksadana digandrungi investor muda.
Lantas bagaimana cara mengelola gaji Rp5 juta agar bisa memenuhi kebutuhan, belanja, liburan dan juga investasi?
Simak ulasannya berikut ini!
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
1. List Rencana Keuangan
List rencana keuangan
Setelah menerima gaji, jangan langsung dipakai karena hanya akan membuat rencara keuangan menjadi berantakan. Sebaiknya, lakukan pencatatan segala rencana keuangan kamu selama satu bulan penuh dari kebutuhan yang besar hingga yang terkecil sekalipun.
Misalnya saja, uang belanja bahan makanan, transportasi, tagihan (kostan, listrik, air, dan sebagainya), bayar cicilan, dana sosial dan darurat, belanja barang, tabungan hingga investasi Reksadana yang akan dilakukan. Pastikan, tidak ada pos keuangan yang terlupakan.
2. Prioritaskan Kebutuhan Bulanan
Setelah rencana keuangan telah dicatat, hal berikutnya yang harus dilakukan bukanlah belanja barang yang diinginkan. Akan tetapi, penuhi segala kebutuhanmu selama satu bulan penuh. Kebutuhan ini mulai dari yang besar hingga kecil sekalipun.
Agar di kebutuhan bulanan ini tidak ada yang terlewatkan, mencatat berbagai kebutuhan di note kecil atau smartphone tentunya menjadi solusi yang sangat tepat. Usahakan setiap kebutuhan selama satu bulan menjadi prioritas kamu.
Baca Juga: Jenis Reksa Dana dengan Tingkat Risiko Rendah ini Cocok untuk Investasi di Tengah Pandemi
3. Bayar Tagihan atau Cicilan Tepat Waktu
Jika kebutuhan bulanan sudah aman, jangan lupa untuk bayar segala tagihan atau cicilan yang kamu miliki. Mulai dari bayar tagihan air, listrik, WiFi, cicilan kartu kredit atau bayar kostan. Usahakan bayar tepat pada waktunya untuk menghindari adanya denda tagihan atau biaya lainnya. Catat di tanggalan, agar bayar tagihan tidak terlewatkan.
4. Sisihkan Dana Darurat
Sisihkan dana darurat
Masih banyak orang yang mengabaikan pos keuangan satu ini, yaitu dana darurat. Padahal, menyiapkan dana darurat sangat penting dilakukan dalam kehidupan. Dana darurat akan terpakai jika ada kebutuhan mendadak atau terjadi hal yang tidak terduga, misalnya saja sakit. Dengan begitu, keuangan akan menjadi lebih aman.
5. Nabung Perlu Dilakukan
Meski nanti kamu akan melakukan investasi, tetapi jangan sampai menabung terabaikan begitu saja. Sebab, kedua pos keuangan ini tidak bisa disamakan. Tabungan bisa dipakai kapan saja, sementara investasi reksadana bisa dipakai dikemudian hari. Untuk itu, sisihkan 5-10 persen dari gaji untuk ditabung di rekening bank lain.
6. Tentukan Tujuan Investasi Reksadana
Jangan lansung beli reksadana dengan terburu-buru karena tidak akan membuatmu bisa lebih cepat untung. Justru salah melangkah dalam investasi bisa jadi buntung. Untuk menghindari hal ini, kamu perlu melakua persiapan investasi terlebih dahulu.
Menentukan apa tujuan dari investasi reksadana yang akan dilakukan menjadi tahapan awal yang tepat. Mungkin dengan reksadana jangka 3-4 tahun mendatang mau membeli mobil atau juga 10 tahun mendatang ingin membeli rumah dan sebagainya.
Dengan adanya tujuan yang telah ditentukan sejak awal tentunya akan membuat investasi bisa berjalan lancar sebab ada harapan yang akan dicapai.
7. Analisa Persentase Investasi
Analisa persentase investasi
Perlu diketahui bahwa setiap investasi reksadana jumlahnya sangat beragam, yaitu ada yang mulai dari Rp10 ribu, Rp100 ribu bahkan hingga jutaan. Sebelum membeli, sebaiknya kamu menganalisa persentase investasi dari gaji yang diperoleh terlebih dahulu.
Jika gaji Rp5 juta, maka kamu bisa menyisihkan 15 – 20 persen setiap bulannya atau kamu juga bisa langsung menyisihkan sekian rupiah per bulannya. Tidak perlu memaksakan investasi harus besar. Lebih baik lakukan investasi sesuai dengan bujet atau kebutuhan. Dengan begitu, keuangan akan berjalan aman.
Baca Juga: Melek Investasi: Simak Beda Investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito
8. Pahami dan Pilih Produk Reksadana dengan Tepat
Reksadana memiliki berbagai produk investasi. Sebelum terjun langsung, sebaiknya pahami terlebih dahulu setiap produk reksadana. Tujuannya agar investasi yang dipilih bisa membawa kebaikan hidupmu, tujuan investasi bisa tercapai, dan sebagainya.
Berikut pengertian di masing-masing produk reksadana, antara lain:
- Reksadana Pasar Uang
Alokasi investasi reksadana pasar uang 100% ditempatkan pada instrumen pasar uang antara lain, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan obligasi (jatuh temponya kurang dari satu tahun).
- Reksadana Pendapatan Tetap
Alokasi investasi reksadana pendapatan tetap yakni penempatan dana pada efek utang atau obligasi dengan komposisi minimal 80%. Surat utang atau obligasi bisa berupa obligasi pemerintah atau korporasi (perusahaan).
- Reksadana Campuran
Reksadana campuran mengalokasikan dananya di berbagai instrumen keuangan sekaligus, seperti deposito, surat utang (obligasi), pasar uang dan saham.
- Reksadana Saham
Reksadana saham menempatkan dananya minimal 80% ke berbagai efek saham dan sisanya, 20% dialokasikan ke pasar uang.
9. Tentukan Platform Reksadana yang Terpercaya
Mengingat sekarang ini masing banyak oknum-oknum yang mengatasnamakan investasi reksadana, padahal investasi bodong, kamu perlu berhati-hati dalam memiliki tempat investasi. Jangan mudah percaya dengan tawaran investasi menarik yang diberikan orang tidak dikenal.
Sebaiknya langsung pusatkan perhatian kamu pada platform reksada terpercaya dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebab, investasi yang kamu jalankan akan dipantau oleh OJK sehingga, investasi akan aman dan lebih terjamin.
10. Pantau Selama Investasi Berlangsung
Pantau selama investasi berlangsung
Meski investasi reksadana dilakukan oleh manajer investasi, kamu jangan mengabaikan atau lepas tangan gitu saja setelah menyetor atau membeli produk investasi. Lebih baik, kamu juga turut untuk memantau perkembangan investasi yang dilakukan.
Selain itu, lakukan evaluasi kinerja reksadana secara berkala, sehingga kinerja reksadana bisa berjalan efektif dan akurat sesuai yang diharapkan.
Rencanakan Investasi dengan Matang
Setiap investasi memiliki risiko yang beragam, ada yang tingkatannya rendah dan ada pula yang tinggi. Risiko ini perlu dipahami dengan benar, sehingga kamu bisa memiliki strategi investasi yang tepat. Untuk itu, sangat penting merencanakan investasi dengan matang. Bukan hanya sekedar ada duit saja, tapi juga bekal ilmu investasi sangat diperlukan. Bagi kamu yang baru saja ingin memulai invesatasi, sangat disarankan untuk berdiskusi kepada orang yang telah memilliki pengalaman luas di investasi dan juga keuangan.
Baca Juga: Tips Memilih Manajer Investasi agar Cuan dan Terhindar Investasi Bodong