Mau Sukses Cari Pekerjaan Baru? Siapkan Dulu 3 Hal Penting Ini
Lagi jenuh dengan bidang pekerjaanmu saat ini? Atau sudah muak bekerja di perusahaan yang sekarang? Sehingga tercetus untuk banting stir mencari bidang pekerjaan baru atau pindah kantor.
Boleh-boleh saja. Itu hak setiap orang, termasuk kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, menantang, memberi rasa nyaman, dan paling penting gaji yang lebih besar.
Ketimbang memaksakan tetap bekerja pada situasi dan kondisi sekarang, yang ada malah rasa malas, terus mengeluh, dan kehilangan semangat sehingga menurunkan produktivitas.
Untuk berganti profesi, pekerjaan lain, atau kantor baru, kamu perlu mempersiapkan diri dengan matang. Jangan ujug-ujug dan yang timbul hanya kegagalan.
Berikut beberapa hal yang harus kamu persiapkan sebelum mencari pekerjaan baru:
-
Tingkatkan kompetensi, keterampilan, dan keahlian
Jika sudah bersiap ganti karier atau mencari pekerjaan baru, jangan malas untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan keahlian. Apalagi buat kamu yang ingin pindah haluan, misalnya dari pekerjaan di bidang kehumasan menjadi bidang marketing.
Pastinya kamu harus punya keahlian menjual dan bernegosiasi. Meskipun kamu punya keahlian berkomunikasi dan public speaking yang juga dibutuhkan dalam dunia marketing.
Untuk itu, kamu wajib meng-upgrade keterampilan dan keahlian tersebut. Contohnya dengan ikut seminar marketing, workshop atau training teknik bernegosiasi sampai kursus gratis maupun berbayar.
Dengan begitu, kamu akan lebih percaya diri ketika melamar di perusahaan atau di bidang pekerjaan yang baru. Lebih ada kepastian buat pewawancara bahwa kamu memang punya dasar ilmunya, berkompeten walaupun harus memulai lagi dari nol.
-
Poles lagi CV kamu
Kamu membutuhkan curriculum vitae atau CV untuk melamar pekerjaan baru. Kecuali kalau mau banting stir dari karyawan menjadi wirausaha, tak perlu tuh yang namanya CV.
Jika tetap melamar sebagai karyawan di perusahaan, tetap harus ada CV. Nah, jangan pakai CV lama ketika melamar pekerjaan baru. Perbarui dulu CV tersebut.
Pasti kan ada hal-hal yang berubah, seperti pengalaman kerja, mungkin saja status perkawinan, pendidikan kalau kamu melanjutkan kuliah, pengalaman berorganisasi, prestasi, keahlian dan keterampilan, bahkan nomor telepon.
Atau memperbarui bahasa. Dari sebelumnya menggunakan Bahasa Indonesia, diubah menjadi Bahasa Inggris. Tampilan atau desain CV pun bisa dipoles lagi. Misalnya dari semula biasa, dibuat seunik mungkin.
Pastikan CV tersebut terlihat lebih menarik dibanding sebelumnya agar lebih dilirik HRD perusahaan. Kemudian mendapat panggilan kerja untuk wawancara kerja. Itu saja sudah membuktikan bahwa kamu cukup diperhitungkan sebagai kandidat yang mereka cari.
Syukur-syukur dari CV ciamik bisa membawamu lolos dan diterima bekerja di perusahaan atau bidang pekerjaan yang baru. Tentunya yang sesuai dengan harapan.
-
Cari informasi gaji terkini
Jika skill sudah ditingkatkan, CV telah diperbarui, cari tahu dulu berapa standar gaji pekerjaan dan posisi yang ingin kamu lamar di sebuah perusahaan. Sektor perusahaan biasanya membuat standar gaji berbeda. Misalnya, lowongan manajer marketing di perusahaan tekstil pasti tidak sama dengan perusahaan migas. Atau perbankan dengan startup.
Oleh sebab itu, yang terpenting kamu tahu dulu berapa upah minimum provinsi (UMP) ataupun Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku di daerahmu.
Selanjutnya kamu bisa mencari informasi gaji paling baru di situs sumber informasi gaji, forum atau blog pribadi, bertanya langsung kepada teman yang bekerja di sana, dan lainnya.
Begitu sudah mendapatkan kisaran gajinya, kamu dapat menentukan besaran gaji yang merupakan ekspektasimu. Biasanya ekspektasi gaji akan ditanyakan HRD pada saat wawancara kerja atau pada formulir wawancara kerja.
Baca Juga: Galau Saat Diterima Kerja tapi Gaji Kecil? Pertimbangkan 6 Hal Ini