Atasi Gejala Sakit Maag, Ini Deskripsi, Manfaat, Hingga Efek Samping Obat Antasida
Tidak dapat dipungkiri jika masalah lambung menjadi penyakit yang kerap dialami oleh masyarakat di zaman sekarang ini. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari jarang mengonsumsi makanan yang sehat, terlalu sering mengonsumsi kopi, telat makan, hingga beban stres yang terlalu berat.
Beberapa contoh gangguan lambung yang cukup banyak diderita oleh masyarakat adalah sakit maag dan juga asam lambung yang meningkat. Jika dibiarkan, masalah kesehatan tersebut menimbulkan gejala berupa rasa perih dan nyeri di bagian perut dan dada, bahkan bisa memicu heartburn. Tidak hanya itu, penyakit tersebut juga tidak jarang menyebabkan mual hingga muntah sehingga perlu segera diobati.
Salah satu jenis obat untuk mengatasi masalah sakit maag dan asam lambung adalah antasida atau antacid. Walaupun termasuk sebagai obat bebas dan bisa dibeli tanpa memerlukan resep dokter, penggunaannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan agar tak memicu gejala efek samping berbahaya. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsinya, simak dulu deskripsi antasida, manfaat, aturan pakai dan dosis, hingga efek samping yang mungkin ditimbulkan berikut ini.
Baca juga: Beda dengan Sakit Maag, Kenali Apa Itu Penyakit GERD, Gejala, serta Cara Mengobatinya
Apa Itu Antasida?
Obat Antasida
Antacid atau antasida adalah jenis obat yang berguna untuk mengatasi munculnya gejala akibat asam lambung atau sakit maag. Cara kerjanya adalah dengan menetralkan kadar asam lambung agar tidak sampai meningkat terlalu banyak. Dengan mengonsumsi obat tersebut, keluhan asam lambung naik yang diderita pasien biasanya akan bisa diredakan.
Beberapa contoh gejala akibat penyakit lambung ini adalah rasa nyeri pada ulu hati, dada terasa panas atau heartburn, muntah dan mual, serta perut terasa kembung. Manfaatnya akan langsung bekerja dalam waktu beberapa menit pasca diminum. Meski begitu, pahami jika obat tersebut hanya berperan untuk meredakan gejala atau keluhan dari penyakit asam lambung saja, bukan menyembuhkannya secara total.
Obat ini tersedia dengan bentuk cairan suspensi maupun tablet kunyah yang umumnya dapat dibeli di apotek secara bebas tanpa memerlukan resep dokter. Selain itu, tidak jarang penggunaan dari obat ini akan dikombinasikan bersama obat lain guna mengatasi gejala asam lambung, sakit maag, maupun gastritis dengan lebih optimal. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengombinasikan obat ini bersama obat lain guna menjamin manfaatnya dan meminimalkan risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Deskripsi Obat Antasida
Antasida
Antasida tergolong sebagai obat bebas sehingga bisa dibeli di apotek tanpa memerlukan resep dokter. Obat ini bermanfaat untuk menetralkan kadar asam lambung dan dapat dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Meski begitu, bagi ibu hamil atau menyusui, usahakan untuk mengonsumsi obat ini setelah berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. Tujuannya untuk memastikan bahwa gejala efek sampingnya tidak membahayakan kesehatan ibu dan bayi, serta menjamin manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.
Beberapa jenis obat yang tergolong sebagai antasida, antara lain aluminium hidroksida, magnesium karbonat, kalsium karbonat, magnesium hidroksida, dan magnesium trisilikat. Obat maag ini juga tak jarang dicampurkan dengan obat lain, seperti, alginat dan simethicone. Contoh merek dagang dari obat ini adalah Biogastron, Dexanta, Antasida Doen, Gastran, Promag, Konimag, Mylanta, Simeco, Polysilane, dan Gestrig.
Hal yang Wajib Diperhatikan saat Akan mengonsumsi Antasida
Meski tergolong obat bebas, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsinya:
- Jangan mengonsumsi obat ini jika memiliki alergi terhadap antasida maupun kandungan di dalamnya.
- Konsultasi dengan dokter terkait penggunaannya pada anak usia kurang dari 12 tahun.
- Konsultasi dengan dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, hipertensi, fenilketonuria, radang usus, maupun penyakit hati sebelum mengonsumsinya.
- Konsultasi dengan dokter terkait penggunaan obat ini saat sedang mengalami konstipasi, diet rendah garam, maupun diare.
- Konsultasi dengan dokter saat akan mengonsumsinya jika sedang hamil maupun menyusui.
- Konsultasi dengan dokter terkait penggunaan obat ini jika sedang mengonsumsi suplemen, obat, ataupun produk herbal tertentu.
- Segera periksakan diri ke dokter jika muncul gejala overdosis atau alergi obat pasca menggunakan obat ini.
Aturan Pakai dan Dosis Obat Antasida
Aturan Minum Obat Antasida
Selalu baca dosis dan aturan pakai obat yang tertera di kemasan produk sebelum mengonsumsinya. Beberapa produk obat ini memiliki kandungan aluminium hidroksida sebanyak 200 mg dan magnesium hidroksida sebanyak 200 mg yang terdapat pada bentuk obat tablet kunyah. Aturan pakai dan dosis penggunaan obat tersebut adalah 1 sampai 2 tablet, dan dikonsumsi 3 hingga 4 kali per hari.
Sementara itu, untuk antasida berupa cairan suspensi, penggunaannya adalah 1 sampai 2 sendok takaran, sebanyak 3 hingga 4 kali per hari. Jika ragu terkait aturan pakai dan dosis obat, diskusikan terlebih dulu dengan dokter guna mengetahui cara penggunaan yang tepat, termasuk lama waktu pengobatannya dengan menyesuaikan kondisi kesehatan pasien.
Cara Tepat Mengonsumsi Antasida
Konsumsi Obat Antasida
Pastikan untuk mengikuti anjuran dan saran dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Selain itu, baca juga petunjuk pemakaian yang terdapat pada kemasan saat akan menggunakannya.
Pada jenis tablet kunyah, konsumsi dengan cara mengunyahnya sebelum ditelan, lalu minum segelas air putih. Untuk jenis cairan suspensi, kocok terlebih dahulu botol obat saat akan mengonsumsinya dan selalu gunakan sendok takaran yang disediakan di dalam kemasan.
Baik antasida bentuk cairan suspensi atau tablet kunyah boleh dikonsumsi apabila gejala asam lambung mulai terasa atau sudah muncul. Obat ini dapat dikonsumsi saat maupun segera sesudah makan.
Jika lupa dikonsumsi, pasien disarankan untuk mengonsumsinya dengan segera apabila jadwal penggunaan berikutnya masih lama. Apabila ada jenis obat lain yang dikonsumsi secara rutin, beri jeda waktu sekitar 2 hingga 4 jam pasca mengonsumsi obat antasida.
Terkait penyimpanannya, letakkan obat ini di tempat yang jauh dari sinar matahari, memiliki suhu ruang, dan tidak lembap. Selain itu, jauhkan obat tersebut dari jangkauan hewan peliharaan atau anak-anak.
Interaksi Antasida saat Dikonsumsi Bersama Obat Lain
Sama halnya dengan jenis obat lainnya, antasida juga mampu menimbulkan berbagai reaksi saat dikonsumsi bersama obat lain, seperti:
- Gangguan pada penyerapatan cimetidine, tetrasiklin, chloroquine, ciprofloxacin, ketoconazole, rifampicin, cefdinir, hydroxychloroquine, levothyroxine, chlorpromazine, cefpodoxime, rosuvastatin, maupun suplemen vitamin.
- Menurunkan efek dari obat polystyrene, velpatasvir, atau suplhonate.
- Meningkatkan penyerapan dari obat dengan kandungan asam sitrat.
- Meningkatkan pembuangan pada obat salisilat.
Beberapa Efek Samping Penggunaan Obat Antasida
Selain interaksi obat di atas, mengonsumsi obat ini juga bisa memicu munculnya efek samping ringan yang umumnya tak membahayakan nyawa pasiennya. Beberapa efek samping dari penggunaannya sebagai berikut.
- Diare.
- Muntah dan mual.
- Perut kembung.
- Kram pada perut.
- Sembelit.
Jika gejala efek samping tersebut tak kunjung membaik atau bahkan semakin memburuk, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar bisa ditangani dengan tepat. Selain itu, lakukan hal yang sama saat pasien mengalami gejala overdosis atau alergi obat dengan tanda seperti, bibir dan kelopak mata membengkak, muncul ruam dan gatal pada kulit, maupun kesulitan bernapas.
Harga Obat Antasida
Secara umum, obat antasida harganya terbilang sangat terjangkau. Di apotek, tidak sedikit produk obat ini dibanderol dengan harga mulai 2 ribu sampai belasan ribu Rupiah saja, tergantung dari merek dan jumlah atau ukuran produknya. Dengan kata lain, dengan harga jual produk yang terjangkau tersebut, kamu bisa mengatasi masalah penyakit lambung dengan segera tanpa harus menahan rasa sakit yang mampu mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: 8 Gaya Hidup yang Bikin Penyakit Maag Cepat Kambuh
Jangan Anggap Remeh Penyakit Lambung dan Segera Obati Pakai Antasida dengan Cara yang Tepat
Diakibatkan oleh gaya hidup dan kebiasaan makan yang kurang tepat, tak sedikit orang saat ini menderita penyakit lambung, seperti sakit maag dan asam lambung. Jika dibiarkan, masalah kesehatan tersebut bisa memicu gejala yang mengganggu, seperti, nyeri pada ulu hati, mual dan muntah, perut kembung, hingga heartburn. Nah, untuk mengatasinya, kamu bisa mengonsumsi antasida dengan cara dan dosis yang tepat guna mengoptimalkan manfaat serta meminimalkan risiko mengalami efek samping.