Menjadi Indikasi di Dunia Trading, Ini Pengertian Offer Price dan Contoh Penggunaannya
Di dunia investasi dan trading, istilah offer dan bid tentu sudah tidak asing lagi ditelinga para pelakunya. Pasalnya, kedua istilah tersebut merupakan aktivitas yang pasti pernah dan akan selalu dilakukan oleh para investor dan trading agar bisa bertransaksi saham, emiten, ataupun aset.
Tentunya, dalam melakukan offer atau bid, ada berbagai istilah penting lain yang juga harus kamu pahami ketika terjun ke dunia investasi atau trading. Salah satunya adalah offer price atau harga penawaran. Secara umum, offer price adalah istilah yang mengacu pada harga yang ditawarkan pihak penjual dalam proses penjualan aset maupun sekuritasnya pada pasar.
Terkait istilah ini, sebagai pelaku pasar modal dan trading tentu kamu harus bisa memahami cara membacanya, serta membedakannya dengan istilah bid price. Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu offer price, termasuk cara menafsirkan, perbedaannya dengan bid price, hingga contoh penggunaannya, simak penjelasan yang telah Cermati rangkum berikut ini.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Offer Price
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yang dimaksud dengan offer price adalah harga atau nilai yang ditawarkan oleh pihak penjual ketika akan menjual aset maupun sekuritas yang dimilikinya di pasar. Dalam kata lain, offer price bisa dipahami sebagai harga paling rendah yang bersedia untuk diterima oleh pihak penjual ketika hendak menjual asetnya. Istilah ini juga biasa dikenal dengan sebutan ask price.
Di samping itu, offer price juga menjadi salah satu indikator penting di dunia investasi dan trading serta wajib dipahami oleh para pelaku di dalamnya. Pasalnya, istilah ini menjadi harga atau nilai di mana pihak pembeli mau membeli sebuah aset yang diincarnya.
Definisi lain dari offer price adalah nilai per saham dimana sekuritas ditawarkan secara publik dan dibuat tersedia untuk dibeli oleh perbankan investasi ketika melakukan IPO atau Initial Public Offering alias Penawaran Umum Perdana. Pihak underwriters biasanya akan menganalisis sejumlah faktor ketika berusaha untuk menentukan harga ideal dari penawaran sebuah saham. Biaya underwriter dan beragam biaya manajemen lain yang dibebankan pada situasi tersebut biasanya dimasukkan pada perhitungan harga tersebut.
Harga yang ditawarkan ditentukan berdasarkan dari prospek yang jelas dari perusahaan yang bersangkutan. Penentuan dari offer price ini juga ditetapkan pada tingkat yang akan menarik perhatian dan minat dari massa investasi secara umum.
Pasca dilakukan proses IPO, harga saham ditentukan berdasarkan penawaran dari pasar dan akan mempengaruhi offer price. Ketika ada pemantik pasca penawaran perdana yang memicu munculnya pemberitaan tertentu, tidak jarang terjadi kondisi di mana saham gagal untuk mempertahankan nilainya melebihi harga offering setelah melakukan IPO. Karenanya, kondisi ini penting untuk diperhatikan oleh emiten agar tak sampai memicu kerugian terhadap perkembangan nilai sahamnya.
Cara Memahami Offer Price
Istilah offer price pada dasarnya sering kali digunakan sebagai referensi terhadap proses sekuritas tertentu, seperti obligasi, saham, mutual funds, serta berbagai instrumen lain yang ditransaksikan pada pasar keuangan. Sebagai contoh, sebuah saham memiliki proses penawaran, atau dalam istilahnya bid dan offer.
Bid adalah harga sekarang di mana investor bersedia untuk menjual saham miliknya. Sementara offer adalah harga yang bersedia ditawarkan oleh investor untuk membeli sebuah saham incarannya.
Pada konteks IPO, seorang manajer utama dari underwriter akan menentukan harga offer. Idealnya, bank investasi menentukan nilai jangka pendek dan nilai sekarang dari perusahaan yang mendasarinya, serta menentukan offer price yang sesuai dengan hubungan perusahaan dengan modal.
Agar bisa menarik minat pembelian yang sesuai ketika melakukan penawaran ke publik, harga harus juga memberi keuntungan yang sepadan pada investor. Keuntungan tersebut secara khusus berhubungan dengan potensi penambahan nilai dari saham yang dibeli oleh investor.
Tentang POP atau public offering price adalah harga ketika penawaran baru dari saham ditawarkan pada publik oleh pihak underwriter. Karena tujuan dari IPO adalah mendapatkan modal bagi perusahaan yang melakukannya, underwriter harus menentukan harga penawaran yang menarik di mata investor. Ketika underwriter menentukan harga penawaran publik tersebut, beberapa faktor yang dicermati mencakup daya bisnis perusahaan, potensi keuntungan, tren publik, tingkat pertumbuhan, dan kepercayaan investor.
Baca Juga: Cara Membuat Trading Plan Saham yang Mudah
Perbedaan Offer Price dengan Bid Price
Di dunia trading, dikenal 2 istilah yang penting untuk dipahami, yaitu offer price dan bid price. Meski sama-sama mengacu pada harga sebuah sekuritas atau aset, tapi keduanya memiliki maksud dan makna berbeda.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bid adalah harga maksimal yang bersedia dibayar pembeli ketika akan membeli sebuah aset dan menjadi harga yang ditawarkan pembeli pada penjual. Sementara offer price adalah harga minimal yang bersedia diterima penjual dalam menjual asetnya dan menjadi harga yang diberikan oleh penjual pada pembeli.
Peredaan utama dari offer price dan bid price adalah pada tujuan dan posisinya di pasar. Untuk bid price secara umum mewakili perspektif dan keinginan pembeli, sementara offer price mewakili perspektif pihak penjual. Tentunya, pembeli ingin membayar dengan harga serendah mungkin, sementara penjual ingin memperoleh harga paling tinggi.
Di samping itu, pada pasar kuota, bid price pasti ditampilkan lebih dulu dibanding offer price, dan secara umum nominalnya lebih rendah. Selisih bid price dengan offer price dikenal dengan sebutan spread, yaitu biaya yang dibayarkan trader pada broker pada layanannya. Spread juga dapat menjadi indikasi likuiditas pasar, di mana semakin kecil spread, umumnya pasar menjadi lebih likuid.
Memahami beda offer price dengan bid price ini menjadi penting bagi trader karena mampu membantunya membuat rencana trading. Dengan begitu, peluangnya tepat mengambil keputusan transaksi menjadi lebih tinggi.
Contoh Penggunaan Offer Price
Agar lebih memahami penggunaan dari offer price, kamu bisa mencermati contohnya berikut ini.
Anggap saja kamu melihat penawaran harga dari sebuah saham A di harga 5.000 / 5.010. Dari penawaran tersebut, bisa dipahami jika 5.000 merupakan bid price, sementara 5.010 merupakan offer price.
Hal tersebut mengindikasikan jika penjual dari saham A tersebut bersedia untuk menjual sahamnya di harga 5.010 tiap lembar saham. Sementara itu, pihak pembeli bersedia untuk membeli sahamnya di harga 5.000 tiap lembar saham.
Baca Juga: Trading di Reksa Dana, Memangnya Bisa?
Hal Penting Seputar Penggunaan Offer Price
Di samping itu, ada beberapa hal penting lain seputar penggunaan dari offer price yang harus kamu ketahui, antara lain:
Jenis Penawaran | Penjelasan |
Penawaran Harga Produk |
Suatu perusahaan bisa memberi penawaran harga secara khusus pada pelanggan terhadap produk tertentu. Sebagai contoh, perusahaan bisa menawarkan harga produk yang telah di diskon, maupun mengadakan penjualan secara khusus dengan offer price yang lebih murah dibanding harga reguler. |
Penawaran Harga Lelang |
Pada proses lelang, para peserta bisa menawarkan offer price mereka guna memperebutkan sebuah barang maupun layanan. Tentunya, penawaran harga paling rendah yang diajukan peserta bisa menjadi harga penawaran yang diterima oleh pihak lelang atau penjual. |
Penawaran Harga Investasi |
Saat seorang investor ingin membeli sebuah saham maupun aset investasi lain, mereka bisa mengajukan offer price pada pihak penjual maupun pihak pialang. Harga penawaran tersebut menunjukkan harga maksimal yang sedia untuk dibayarkan oleh pihak investor agar bisa mendapatkan sebuah aset incarannya. |
Penawaran Harga Kontrak Bisnis | Terakhir, pada kontrak bisnis, offer price biasa ditemukan pada proses negosiasi antara pihak yang mengeluarkan penawaran. Pihak pembuat penawaran bisa menentukan harga penawaran yang mereka ajukan pada mitra bisnisnya. Harga ini mewakili nilai terendah yang bersedia mereka terima sebagai kompensasi atas jasa atau barang yang ditawarkannya. |
Kerap Digunakan di Industri Keuangan dan Investasi, Offer Price Wajib Dipahami Investor
Itulah penjelasan tentang apa itu offer price, bedanya dengan bid price, sampai contoh dan hal penting terkait penggunaannya. Sebagai istilah yang sering kali ditemui pada industri keuangan dan investasi, tak terkecuali trading, offer price wajib dipahami oleh para pelaku di dalamnya. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah dalam mengambil keputusan yang terbaik agar mampu mengoptimalkan keuntungan dan menekan risiko kerugiannya.
Baca Juga: Kursus Trading Saham dan Forex, serta Tips Memilihnya