Pahami Dulu Apa Itu Anuitas, Sebelum Mengajukan Pinjaman atau Beli Produk Investasi
Bagi kamu yang pernah mengajukan permohonan pinjaman atau kredit di lembaga keuangan konvensional pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah anuitas. Ya, anuitas pada dasarnya bukanlah istilah yang baru bagi masyarakat. Hanya saja, masih ada sebagian masyarakat yang merasa asing dengan istilah tersebut dan tak memahami betul apa sebenarnya makna atau definisi anuitas.
Kala mengajukan pinjaman atau kredit di sebuah bank, kamu mungkin pernah mendapat penjelasan tentang sistem bunga anuitas. Namun, tak dijelaskan secara mendetail. Karyawan di bank barangkali hanya menjelaskan tentang sistem bunga tersebut secara garis besarnya saja dan kaitannya dengan proses pinjaman yang nantinya akan dilakukan oleh nasabah.
Padahal, jika memahami pengertiannya secara umum, anuitas memiliki hubungan yang lekat dengan produk perbankan, khususnya yang memiliki unsur bunga di dalamnya. Seperti investasi atau simpanan jangka panjang dan produk pinjaman. Beberapa hal seperti KPR, obligasi, dividen saham, deposito, dan sebagainya pun sangat erat kaitannya dengan anuitas ini.
Lantas, apa sih pengertian anuitas itu? Nah, untuk menambah wawasan dan melancarkan aktivitas pinjaman di bank atau investasi jangka panjang, yuk simak ulasan berikut ini.
Apa Pengertian Anuitas?
Menurut teori perbankan, anuitas adalah penerimaan atau pembayaran yang dilakukan secara rutin dan berkala dalam kurun waktu atau periode tertentu.
Annuity atau anuitas juga dapat digambarkan sebagai sebuah proses pembayaran dengan besaran sama, serta dilakukan dalam periode atau tempo tertentu. Penjelasan singkatnya, istilah ini dapat didefinisikan sebagai cicilan atau angsuran.
Sementara itu, menurut teori keuangan, anuitas adalah sebuah rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap dan dilakukan secara berkesinambungan serta berkala pada jangka waktu atau periode tertentu. Melalui definisi tersebut, anuitas dapat diartikan sebagai cicilan penerimaan atau pembayaran dengan jumlah yang sama atau tetap, dan diterima atau dibayar dalam jangka waktu tertentu.
Namun istilah tersebut juga dapat merujuk pada aktivitas investasi yang dilakukan untuk mempersiapkan kemandirian keuangan di masa depan. Dalam kata lain, anuitas juga dapat digunakan dalam konteks produk asuransi dan investasi jangka panjang.
Dalam konteks asuransi, istilah ini lebih mengarah ke pemanfaatan pensiun yang dibayar secara rutin dan berkala setiap bulannya. Anuitas adalah kontrak antara perusahaan asuransi dengan pekerja atau nasabah, yang mana akan menjalani serangkaian pembayaran. Sebagai imbalannya, perusahaan asuransi akan melakukan pencairan reguler saat waktu yang telah ditentukan tiba di masa mendatang kepada nasabahnya.
Anuitas dalam hal investasi berperan untuk merencanakan kondisi finansial di masa mendatang agar aliran pendapatan tetap stabil, meski sedang menjalani masa pensiun. Uang atau dana yang secara rutin dibayarkan oleh pekerja selama masih berada di usia produktif atau bekerja akan terus bertambah jumlahnya dan dapat dicairkan saat masa pensiunnya tiba.
Kembali lagi dalam konteks perbankan atau keuangan, anuitas berguna dalam menghitung jumlah atau besaran pinjaman dan bunga, maupun investasi jangka panjang. Dengan begitu, nasabah dapat lebih mudah melakukan pembayaran serta menerima nominal keuntungan dari aktivitas investasi yang dilakukannya. Begitu pula dalam hal investasi, anuitas bertujuan untuk memudahkan investor dalam mendapatkan imbal hasil selama menjalani aktivitas investasi setiap bulannya.
Keuntungan dan Kekurangan pada Penghitungan Bunga Anuitas
Perlu dipahami jika penghitungan bunga dengan metode anuitas ini mempunyai sejumlah kelebihan dan juga kekurangan.
Pada aktivitas kredit, anuitas memungkinkan pihak peminjam membayar cicilan atau angsuran dengan jumlah sama di setiap periodenya. Berbeda dengan penghitungan bunga efektif yang dihitung melalui pembagian plafon cicilan dengan tenor, anuitas nilai kredit pokok dihitung dengan dasar total cicilan, kemudian dikurangi bunga anuitas.
Hal ini membuat bunga anuitas memiliki segi komposisi yang berbeda dengan penghitungan bunga efektif. Kendati demikian, dalam segi jumlah atau nilainya, kedua jenis bunga tersebut tetaplah sama.
Dengan menggunakan sistem anuitas, pelunasan bunga kredit cenderung lebih besar di awal, dan akan terus berkurang seiring periode kredit berjalan. Di sisi lain, nilai cicilan utama atau pokok yang dibayarkan oleh nasabah akan menjadi semakin tinggi.
Komposisi nilai cicilan pokok serta bunga akan mengalami fluktuasi atau perubahan secara terus-menerus selama masa cicilan berlangsung. Meski begitu, dalam segi nominal, jumlahnya tetaplah sama.
Sistem pembayaran yang memakai penghitungan ini seringkali dianggap lebih adil. Alasannya karena nilai bunganya dihitung dengan dasar jumlah kredit pokok yang belum dibayarkan oleh nasabah.
Namun, di sisi lain, ada sejumlah pihak yang beranggapan bahwa sistem ini malah berisiko merugikan peminjam. Khususnya jika peminjam ingin melunasi utang dengan lebih cepat.
Sebab, komposisi cicilan di awal lebih banyak dibayar untuk bunga, pinjaman pokoknya menjadi tak berkurang banyak. Jadi, bunga anuitas ini dianggap lebih berat dan merugikan karena beban pokok utang terbilang masih besar.
4 Jenis Anuitas Berdasarkan Waktu Pembayarannya
Anuitas dapat dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan waktu pembayarannya, baik pembayaran return atau imbal hasil dari produk investasi maupun pembayaran cicilan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis anuitas tersebut.
Anuitas Sederhana atau Ordinary Annuity |
Pada jenis ini, penerimaan atau pembayaran akan dilakukan di setiap akhir periode kredit atau imbal hasil produk investasi. Contoh anuitas sederhana adalah pembayaran hipotek atau instrumen utang yang memanfaatkan aktiva tetap sebagai jaminannya. Seperti gedung, rumah, mesin, tanah, dan juga bangunan. |
Anuitas Jatuh Tempo atau Due Annuity |
Berbanding terbalik dengan anuitas sederhana atau ordinary annuity, anuitas jatuh tempo akan melakukan pembayaran secara berkala di awal periode. Contoh anuitas jatuh tempo adalah saat kamu membeli sebuah produk asuransi. Secara berkala, kamu diharuskan untuk membayar sejumlah premi di awal periode, sebelum mampu mendapatkan atau mengklaim produk asuransi yang telah dibeli atau dibayar tersebut. |
Anuitas Langsung atau Immediate Annuity |
Hampir sama dengan anuitas biasa, pembayaran atau penerimaan nilai pada anuitas langsung akan diberikan tanpa adanya penangguhan atau penundaan. Pada prinsipnya, jenis ini selaras dengan anuitas sederhana atau biasa. Sebab, penerimaan atau pembayaran yang terjadi pasti dilakukan. Contoh anuitas langsung adalah saat membeli kendaraan secara kredit. Karena penerimaan dan pembayarannya tetap, kamu dapat melakukannya tanpa adanya penundaan periode. |
Anuitas Tangguhan/Tertunda atau Deferred Annuity |
Berlawanan dengan immediate annuity, sesuai namanya, anuitas tangguhan atau anuitas tertunda melakukan pembayaran atau penerimaan di masa tertentu saja atau pasca beberapa periode berjalan. Dalam kata lain, penerimaan atau pembayarannya ditunda atau ditangguhkan. Anuitas jenis ini biasanya dilakukan pada pembayaran bunga kredit atau pinjaman, serta penerimaan pada bunga deposito. |
Pahami Anuitas agar Aktivitas Pinjaman dan Investasi Jangka Panjang Berjalan dengan Lancar
Bagi yang berencana untuk terjun ke dunia keuangan, khususnya mengenai pinjaman atau produk investasi jangka panjang, istilah anuitas pasti akan berlalu lalang di telinga. Setidaknya, sebelum memutuskan untuk membeli instrumen investasi ataupun kredit berjangka panjang, kamu sedikit banyak memahami tentang pengetian anuitas. Selain itu, karena cara penghitungannya terbilang sulit dan rumit, kamu dianjurkan untuk menggunakan kalkulator atau aplikasi khusus saat menghitung bunga anuitas.