Pergi ke Tanah Suci di Usia Muda Bukan Mimpi, Ini Tipsnya
Pemerintah Arab Saudi membuka akses ibadah umrah bagi jemaah Indonesia. Suatu kabar baik yang sudah ditunggu-tunggu umat muslim Tanah Air sejak virus Covid-19 mewabah.
Selain itu, di Masjidil Haram pun kini tidak ada lagi aturan jaga jarak. Artinya, beribadah sudah boleh kapasitas penuh. Makin pengin ke sana tidak sih?
Pergi ke Tanah Suci untuk umrah dan haji adalah dambaan umat Islam. Apalagi jika berangkat di usia muda. Badan masih segar bugar, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk.
Siapa bilang usia 20 tahunan sampai 30 tahunan tidak bisa berangkat ke Kota Suci Mekah? Kalau niat dibarengi dengan usaha, tidak ada yang mustahil.
Usaha atau ikhtiar ini bentuknya macam-macam. Salah satunya menabung, mengontrol pengeluaran untuk mewujudkan mimpi ke Tanah Suci.
Berikut tips buat kamu yang ngebet pergi haji atau umrah ke Tanah Suci di usia muda:
Baca Juga: Cara dan Syarat Buka Tabungan dan Daftar Haji di Kemenag
Tabungan haji (Foto: Website Sikapi Uangmu OJK)
1. Buka rekening tabungan khusus
Langkah pertama kamu bisa menggapai keinginan berhaji atau umrah adalah membuka tabungan khusus di bank. Untuk umrah, perkiraan biayanya minimal Rp 20 juta dan tidak ada masa tunggu.
Biaya haji reguler sebesar Rp 44,3 juta (2021). Setoran awal Rp 25 juta dengan masa tunggu rata-rata 18 tahun. Sedangkan ongkos naik haji plus (ONH Plus) sekitar Rp 150 jutaan sampai Rp 180 juta. Lama antrean lebih pendek dibanding reguler, yakni lima sampai tujuh tahun.
Setoran awal senilai 4.000 dollar AS atau sekitar Rp 56 juta (kurs Rp 14.000 per dolar AS). Kamu dapat membuka tabungan khusus di bank syariah yang sudah menjadi mitra Kementerian Agama (Kemenag). Tujuannya, agar dana di tabungan tidak ditarik seenaknya untuk keperluan lain.
2. Disiplin menyisihkan uang
Sudah punya rekening tabungan khusus, berarti kamu harus disiplin menyisihkan uang. Dari besaran biaya di atas, kamu dapat menghitung nominal uang yang harus ditabung. Misalnya, usia kamu saat ini 25 tahun bergaji Rp 5 juta.
Ingin umrah dengan biaya sekitar Rp 26 juta pada usia 29 tahun (target empat tahun). Berarti kamu perlu menabung sebesar Rp 542 ribu setiap bulan. Itu sama dengan 10 persen lebih dari gaji kamu.
Sedangkan kalau mau haji khusus. Taruhlah biaya haji khusus Rp 170 juta (setoran awal Rp 56 juta). Dengan target waktu yang sama, kamu harus menyisihkan sekitar Rp 1,17 juta per bulan. Barulah terkumpul untuk membayar setoran awal haji.
Itupun kamu tidak bisa langsung berangkat ke Tanah Suci. Harus menunggu lima sampai tujuh tahun, yang berarti usia kamu 34 tahun sampai 36 tahun.
Sambil menunggu waktu antrean haji khusus, kamu dapat terus melanjutkan menabung untuk melunasi sisa biaya Rp 114 juta. Alokasi tabungan untuk mengejar sisa biaya tersebut sekitar Rp 1,36 juta hingga 1,9 juta.
Biaya tersebut belum memperhitungkan inflasi setiap tahun. Artinya, bisa jadi biaya umrah dan haji di atas mengalami kenaikan pada saat kamu jatuh tempo melunasi pembayaran umrah atau haji.
3. Cari penghasilan tambahan
Bila target menabung membebani keuangan bulanan karena gaji pas-pasan, jangan langsung menyerah. Cari akal untuk meningkatkan penghasilan.
Mencari pekerjaan sampingan sebagai sumber tambahan biaya umrah atau haji, seperti menjadi freelancer, jualan online, dan sebagainya.
Gunakan waktu luang atau lakukan pekerjaan ini seusai pulang bekerja. Syukur-syukur penghasilan tambahan ini dapat kamu alokasikan penuh untuk tujuan tersebut. Sehingga tabungan haji atau umrah tidak mengambil porsi kebutuhan lain.
4. Investasi agar lebih cepat dana terkumpul
Selain menabung, alternatif lain agar cepat mengumpulkan biaya haji atau umrah adalah dengan investasi. Misalnya ke reksadana saham yang memiliki imbal hasil tinggi, lebih dari 16 persen per tahun.
Jika hanya mengandalkan tabungan, suku bunganya kecil. Apalagi menabung di bank syariah, pastinya tidak ada yang namanya bunga, tetapi bagi hasil. Jadi, bebas riba.
4. Rajin menabung emas
Selain dalam bentuk uang, tabungan umrah atau haji juga bisa dengan menabung emas. Bisa secara fisik dengan harga ratusan ribu per gram, baik logam mulia, emas batangan, atau emas perhiasan.
Namun kini, ada cara menabung emas yang sedang tren. Menabung emas online di aplikasi belanja online maupun Pegadaian dan Antam.
Menabung emas online di situs belanja online atau e-commerce tidak perlu beli satu gram yang modalnya besar. Bisa menabung emas mulai dari Rp 5.000 atau Rp 10.000.
Rutin menabung emas untuk menggapai mimpi berangkat ke Tanah Suci. Siapa tahu harga emas satu tahun atau lima tahun ke depan melambung, kamu bisa menutup biaya umrah atau haji dengan tabungan emas ini.
5. Kurangi pengeluaran duniawi
Jika punya angan-angan pergi ke Tanah Suci, maka belajar untuk mengendalikan hawa nafsu. Yakni nafsu berbelanja. Membeli sesuatu yang tidak terlalu penting atau yang sifatnya bisa ditunda, seperti ganti smartphone, jajan minuman boba setiap hari, nongkrong di kafe, liburan setiap waktu, atau kegiatan konsumtif lainnya yang menguras uangmu.
Bukannya tidak boleh, tetapi dibatasi. Lebih mengutamakan kebutuhan terpenting, termasuk fokus pada niatmu untuk ke Mekah. Dengan begitu, kamu dapat mengumpulkan uang lebih cepat.
Baca Juga: Punya Gaji UMR Bisa Berangkatkan Orang Tua Naik Haji? Begini Caranya