Proyeksi Ekonomi dan Investasi Menguntungkan 2022
Tahun baru selalu membawa sejuta harapan agar kehidupan kita menjadi lebih baik. Termasuk urusan dompet.
Cita-citanya, supaya rekening makin menggendut di tahun baru tanpa perlu kerja keras bagai kuda. Semua itu bisa terwujud jika kondisi ekonomi Indonesia terus bangkit dari pandemi Covid-19.
Saat ini, kita sudah bebas dari resesi. Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pemulihan bagi perekonomian Tanah Air. Sehingga dampaknya bisa kita rasakan bersama, terutama dari sisi investasi.
Ekonomi membaik, investasi makin moncer. Investor juga yang kena untungnya. Sudah cukup kita dibuat babak belur virus corona, dan saatnya bangkit dari keterpurukan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memulai Investasi dari Nol?
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
Tahun 2022 adalah Tahun Macan Air. Shio ini melambangkan kekuatan, keberanian, dan perlindungan.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Indonesia akan semakin baik pada tahun 2022. Seiring perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik.
Hal ini didukung program vaksinasi Covid-19, dibukanya sektor ekonomi prioritas, serta stimulus kebijakan. Berikut proyeksi ekonomi dari BI, seperti dikutip dari laman resminya:
|
Proyeksi BI 2022 |
Pertumbuhan Ekonomi |
4,7% - 5,5% |
Inflasi |
3 plus minus 1% |
Defisit transaksi berjalan |
1,1% - 1,9% dari PDB |
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga |
7,0% - 9% |
Pertumbuhan Kredit |
6,0% - 8,0% |
Nilai transaksi e-commerce |
Rp 530 triliun |
Uang Elektronik |
Rp 337 triliun |
Digital Banking |
Lebih dari Rp 48 ribu triliun |
Sementara tahun 2022 disebut pemerintah merupakan golden moment untuk melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Walaupun masih ada tantangan terkait Covid-19 dan variannya, serta risiko ketidakpastian global, seperti rencana tapering off oleh The Fed.
|
Proyeksi Pemerintah 2022 |
Pertumbuhan Ekonomi |
5,2% |
Inflasi |
3,0% |
Nilai Tukar Rupiah |
Rp 14.350 per USD |
Suku Bunga SBN 10 Tahun |
6,80% |
Harga ICP |
USD 63 per barel |
Lifting Minyak Bumi |
703.000 per barel per hari |
Lifting Gas Bumi |
1.036.000 per barel |
Tingkat Pengangguran |
5,5% - 6,3% |
Tingkat Kemiskinan |
8,5% - 9,0% |
Gini Rasio |
0,376 – 0,378 |
Baca Juga: Pengertian Risiko Investasi dan Cara Menguranginya
Proyeksi IHSG 2022
Proyeksi IHSG 2022
Beberapa perusahaan sekuritas telah membuat proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG saham 2022:
Sekuritas |
Proyeksi IHSG 2022 |
Mirae Asset Sekuritas Indonesia |
7.600 |
Samuel Sekuritas |
7.200 |
BRI Danareksa Sekuritas |
7.300 - 7.500 |
MNC Sekuritas |
7.150 |
BNI Sekuritas |
7.400 |
Equator Swarna Investama |
6.900 - 7.300 |
Baca Juga: Investasi yang Baik Seperti Apa?
Proyeksi Investasi Menguntungkan 2022
Proyeksi Investasi Menguntungkan
Semua sepertinya sepakat bahwa tahun 2022 bisa disebut tahun pemulihan ekonomi. Perekonomian Indonesia akan semakin stabil dengan catatan Covid-19 dapat terus dikendalikan.
Inilah waktu yang tepat memperbaiki kondisi keuangan kamu. Meningkatkan penghasilan melalui kegiatan investasi.
Pada dasarnya, investasi dalam bentuk apapun bagus. Tinggal kenali dan sesuaikan dengan profil risikomu. Apakah kamu termasuk tipe yang konservatif, moderat, atau agresif.
Berikut pilihan investasi menguntungkan di 2022:
1. Investasi Saham
Lihat prediksi IHSG di atas kan? Hampir semua kompak memproyeksikan IHSG akan bergerak menguat di level 7.000-an di tahun 2022. Laju IHSG saat ini masih berada di angka 6.500-an.
Daftar saham yang bagus untuk investasi, di antaranya:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN)
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
- PT XL Axiata Tbk (EXCL)
- PT Astra International Tbk (ASII)
- PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
- PT MD Pictures Tbk (FILM)
- PT Astra Agro Lestari (AALI).
2. Investasi Obligasi
Selain melakukan tapering off atau pengurangan stimulus ke negara berkembang, The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) juga akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali pada 2022.
Jika demikian, BI akan ikut mengerek BI-7 Day (Reverse) Repo Rate. Artinya, kupon atau yield obligasi alias surat utang bakal melambung.
Investasi obligasi akan terlihat lebih seksi, baik itu obligasi swasta maupun obligasi pemerintah. Untuk kamu yang tipenya tidak berani ambil risiko, obligasi pemerintah sangat pas.
Karena pemerintah menjamin pembayaran cicilan pokok dan bunganya setiap periode tertentu. Jadi aman, tidak ada gagal bayar.
3. Investasi Emas
Tim Research and Development ICDX, Nikolas Prasetia, seperti dikutip dari Bareksa, mengatakan, investasi emas masih menarik di 2022, meski secara global mendapat tekanan dari tapering AS dan kenaikan suku bunga.
Tapering off oleh AS dan kenaikan suku bunga berpotensi menekan kurs rupiah. Seperti yang pernah terjadi di tahun 2013.
Jika nilai tukar rupiah melemah terhadap USD, kecenderungannya harga emas akan menguat. Apalagi emas dianggap sebagai investasi aman dari berbagai situasi dan kondisi, serta berisiko kecil. Investasi emas jangka panjang dapat memberikan keuntungan sekitar 10-12% per tahun.
4. Investasi Reksadana
Investasi reksadana dapat menjadi pilihan investasi bagi pemula di tahun 2022. Kamu dapat memilih jenis reksadana sesuai profil risiko.
Ada reksadana pasar uang (konservatif), reksadana pendapatan tetap (konservatif-moderat), reksadana campuran (moderat), dan reksadana saham (agresif).
Melihat potensi di pasar saham yang begitu besar tahun 2022, kamu yang berani mengambil risiko bisa investasi di reksadana berbasis saham. Tetapi untuk kamu yang mencari aman, reksadana pasar uang tetap layak dilirik.
Daripada menyimpan uang di tabungan dengan bunga kecil, investasikan dana di reksadana pasar uang untuk mendapatkan keuntungan yang hampir mirip dengan deposito. Lebih mudah dicairkan serta modal receh.
Mulai Siapkan Dana Investasi Sekarang
Resolusi atau niat investasi tidak akan pernah terwujud bila kamu tidak melakukan action atau tindakan nyata. Caranya dengan mulai mempersiapkan dana investasi.
Pakai dana nganggur sebagai modal investasi. Selanjutnya, sisihkan 10% dari gaji atau penghasilan setiap bulan untuk menambah atau top up investasi agar mendapat hasil maksimal.
Baca Juga: Permasalahan Investasi di Indonesia, Apa Saja?