Punya Kendaraan dan Butuh Dana Mendesak? Pilih Gadai atau Jual Saja?
Ketika sedang berada di situasi finansial yang terdesak, biasanya aset kekayaan yang dimiliki menjadi solusi alternatif untuk mendapatkan dana segar. Caranya bisa dengan menjual aset tersebut atau menggadaikannya.
Misalnya saja, jika kamu memiliki motor di rumah, maka bisa dijual atau sebagai alternatif solusi yang lain bisa digadaikan ke lembaga gadai. Namun, di situasi seperti apa seseorang bisa menggadaikan asetnya?
Menurut Budi Raharjo, financial planner yang juga CEO OneShildt menyebut jika gadai dan jual memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi, dari kedua pilihan tersebut bisa konsekuensi dan keuntungan tergantung dari apa yang jadi tujuan maupun latar penggunaan dana.
Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menentukan pilihan untuk menjual atau menggadaikan kendaraan yang dimiliki. Terutama konsekuensi dari masing-masing pilihan tersebut. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Cara Cepat dan Aman Gadai Barang Online Melalui Pegadaian Digital
Pilih Gadai atau Jual Kendaraan?
Gadai BPKB Kendaraan
Budi menyebutkan bahwa gadai bisa jadi sumber likuiditas dalam jangka pendek ketika berada dalam kondisi mendesak, terlebih saat tidak memiliki dana cadangan. Selain itu ada beberapa kelebihan lain dari pilihan gadai BPKB kendaraan, antara lain.
Kelebihan dan Kekurangan Gadai BPKB Kendaraan
Gadai BPKB kendaraan bisa jadi solusi alternatif ketika membutuhkan dana mendesak dalam waktu cepat. Umumnya, pengajuan gadai BPKB kendaraan relatif mudah persyaratannya dan cepat cair. Terlebih ketika dokumen yang disyaratkan sudah terpenuhi.
Selain itu, calon debitur juga tak perlu repot-repot membuka rekening tabungan sebagaimana ketika mengajukan pinjaman di bank. Belum lagi, tingkat suku bunga yang relatif rendah dengan masa tenor yang bisa disesuaikan dan pengajuan pinjaman bisa diperpanjang dengan mudah.
Hanya saja pilihan gadai BPKB kendaraan memiliki sejumlah kekurangan, antara lain:
- Nominal pinjaman dari aset yang digadai umumnya tidak 100 % dari nilai jual aset sesuai harga pasar. Alasannya, karena setiap lembaga gadai memiliki penilaian tersendiri, dimana aset akan ditaksir dulu nilai market value-nya.
- BPKB yang digadaikan akan ditahan oleh lembaga gadai sebagai jaminan. Jadi ketika muncul indikasi kredit macet atau gagal bayar, bisa-bisa aset akan ditarik oleh lembaga gadai.
- Usia kendaraan yang digadai dibatasi, tak boleh lebih dari 10 tahun dengan pajak yang masih aktif.
Adapun hal terpenting ketika memutuskan untuk memilih menggadai BPKB kendaraan adalah pahami kesanggupan untuk membayar cicilannya tiap bulan dan melunasi pinjaman. Umumnya, orang-orang lebih memilih gadai karena tak ingin kehilangan aset tapi tetap butuh uang.
Budi menyebutkan, ketika memilih gadai ada peluang di masa mendatang untuk menebus kembali aset tersebut. Namun, jika tidak maka pinjaman gadai BPKB kendaraan bisa tetap dilanjutkan kembali atau diperbarui. Tentunya ada biaya tambahan yang harus dibayar, misalnya biaya bunga maupun administrasi lain-lain.
Bingung Cari Kredit Motor Terbaik? Cermati punya solusinya!
Jual Aset Kendaraan
Pilihan selanjutnya selain gadai BPKB kendaraan adalah dengan menjualnya. Ini menjadi pilihan yang tepat, ketika tidak memungkinkan untuk membayar cicilan per bulan atas pinjaman gadai BPKB. Misalnya, karena mengalami pemutusan hubungan kerja, sehingga tidak memiliki pemasukan yang cukup untuk membayar tagihan bulanan.
Selain tak perlu pusing memikirkan tagihan bulanan, menjual kendaraan juga tidak akan dikenakan biaya administrasi maupun bunga. Ditambah lagi uang yang diperoleh dari penjualan kendaraan tersebut tentunya lebih banyak dibandingkan ketika menggadaikannya.
Menurut Budi, jika memang dana yang dibutuhkan lebih banyak, katakanlah 100% maka akan lebih baik jika menjual saja aset tersebut. Namun perlu diingat, begitu kendaraan dijual maka barang akan langsung berpindah tangan. Sehingga kamu tidak akan memiliki hak lagi.
Oleh karena itu, disarankan untuk memikirkan kembali sebelum benar-benar ingin menjual kendaraan tersebut.
- Pastikan bahwa kendaraan yang akan dijual bukan merupakan alat penunjang utama untuk mencari nafkah.
- Masih ada kendaraan lain yang digunakan untuk mobilitas sehari-hari.
- Kendaraan tersebut sudah tidak terlalu digunakan, atau sering tidak terpakai sehingga kurang efektif jika dipertahankan.
- Pahami konsekuensi yang harus diterima, dimana ketika kendaraan dijual maka secara otomatis kamu tidak akan memiliki kendaraan lagi.
Dengan mempertimbangkan beberapa hal diatas dan kamu tetap pada pendirian, maka menjual kendaraan bisa dilanjutkan. Setidaknya, meski kamu tak lagi memiliki kendaraan tersebut tapi dana tunai yang diperoleh dari hasil penjualan tentu lebih besar dan maksimal.
Ada solusi lain jika memang kendaraan tersebut adalah bagian utama untuk menunjang usaha atau pekerjaan, yakni:
- Mencari aset lainnya yang diliputi dan memungkinkan untuk dijual atau dicairkan dalam bentuk tunai. Misalnya seperti perhiasan, sertifikat kepemilikan rumah atau tanah dan sebagainya.
- Jika memang tidak ada aset lain, maka bisa tetap menjual kendaraan tersebut. Lalu membeli kendaraan lain yang harganya lebih murah. Sehingga masih tetap memiliki kendaraan dan punya dana tunai tambahan dari sisa pembeliannya.
Baca Juga: Andalkan 7 Barang Berikut untuk Dapatkan Pinjaman dari Pegadaian
Lalu Pilih Jual atau Gadai BPKB Kendaraan?
Keputusan terbaik sebetulnya tergantung dari kondisi masing-masing orang. Jika memang kendaraan tersebut adalah satu-satunya aset penunjang dalam bekerja dan memang sanggup untuk membayar cicilan bulanan, maka gadai BPKB kendaraan merupakan solusi yang tepat.
Namun, jika tidak ingin terbebani dengan cicilan per bulan karena satu dan lain hal, maka pilihan terbaik adalah dengan menjualnya. Semua keputusan tersebut kembali lagi pada diri sendiri bukan orang lain. Sebab kamu yang akan menanggung semua konsekuensinya sendiri. Jadi, pastikan untuk mengambil keputusan yang terbaik sesuai kondisi keuangan dan kebutuhan.
Baca Juga: Gadai Ilegal Bikin Kesal. Kenali Ciri-cirinya agar Tak Jadi Korban