Selain Berhemat, Ini Cara Jadi "Sultan" di Usia Muda
Enak ya jadi orang kaya, punya banyak uang. Bisa beli ini itu, belanja gak mikir harga. Apakah pernah membayangkan seperti ini?
Mimpi atau punya keinginan kaya raya sebetulnya bisa diwujudkan. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Terutama bagi orang-orang yang mau berusaha dan bekerja keras.
Bukan hanya mengandalkan keberuntungan alias dewi fortuna. Menjadi kaya raya butuh proses, tidak ada yang instan. Berikut panduan agar kamu bisa menjadi "sultan" di usia muda:
Baca Juga: 5 Jenis Saham yang Harus Diketahui Investor
1. Kelola penghasilan dengan bijak
Kalau mau jadi orang kaya, salah satu kuncinya adalah mampu mengelola penghasilan dengan bijak. Meski godaan sering menghampiri, kamu harus bisa tahan.
Mengatur keuangan yang paling mudah adalah dengan prinsip 40-30-20-10. Sebesar 40 persen dari penghasilanmu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pokok makanan minuman, membayar sewa rumah, tagihan listrik dan air, biaya transportasi, beli kuota internet.
Sebesar 30 persen dialokasikan untuk membayar utang, seperti tagihan kartu kredit, pinjaman online, atau pinjaman lainnya. Jika tidak punya utang, kamu dapat memasukkan anggaran tersebut untuk dana darurat.
Sedangkan 20 persen dari penghasilan untuk investasi, dan 10 persen sisanya dipakai untuk beramal. Cara mengelola keuangan yang cerdas bukan? Dunia akhirat terpenuhi, dan paling penting untuk masa depanmu sudah terjamin.
2. Kurangi belanja impulsif
Orang kaya saja bisa jatuh miskin gegara belanja impulsif, apalagi kamu yang penghasilannya pas-pasan. Ingin lebih punya banyak uang untuk ditabung maupun diinvestasikan, prioritaskan belanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
Keinginan adalah kebutuhan yang sifatnya masih bisa ditunda. Tidak penting-penting amat. Terlebih lagi belanja impulsif. Menghabiskan uang untuk belanja barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan.
Kalau membeli pun, bakal mubazir tidak terpakai. Ini namanya pemborosan. Belanja impulsif dari gaji saja dilarang, apalagi sampai utang, seperti pakai kartu kredit.
Perilaku seperti ini yang dapat membahayakan keuanganmu di masa sekarang dan ke depan. Bukannya jadi orang kaya, melarat terus sih iya jika tergoda belanja impulsif alias belanja gak jelas.
3. Kurangi nongkrong tak jelas
Milenial atau anak muda zaman sekarang kalau gak jajan dan gak nongkrong, enggak gaul. Pemikiran yang salah kaprah. Bukan berarti milenial yang diam di rumah itu kuper dan tidak mau mengeluarkan uang.
Mereka justru memikirkan masa depan, bukan hari ini. Kebanyakan nongkrong, kumpul-kumpul, maka semakin banyak pengeluaran. Kalau nongkrong, pasti diselingi jajan.
Gak mungkin pula harga jajannya murah jika nongkrongnya di kafe atau restoran. Paling minim Rp 20.000 untuk minuman, dan harga makanan Rp 25.000-Rp 30.000.
Sekali nongkrong habis Rp 50.000. Jika dalam sebulan 4 kali kongkow, maka total pengeluaran Rp 200.000. Uang Rp 200.000, jika buat top up investasi reksadanamu bisa dapat untung atau return di atas bunga deposito. Lebih menguntungkan yang mana? Pastinya investasi.
4. Jangan fokus menabung
Menabung sebetulnya boleh, tetapi bila penghasilanmu pas-pasan dan harus memilih antara menabung atau investasi, maka lebih baik pilih investasi.
Kalau diperhatikan, menabung hanya memberikan tingkat bunga yang minim ketimbang investasi. Tak heran banyak orang memilih jalan investasi untuk meningkatkan nilai kekayaan mereka.
Menabung hanya memberi kesempatan uangmu berkurang, sebab digerus inflasi. Sementara investasi membuka peluang memperoleh keuntungan yang lebih besar, mengalahkan laju inflasi.
5. Cari penghasilan tambahan
Kebanyakan orang punya gaji tetap dan besar, sudah merasa puas. Jika ingin kaya raya, lipatgandakan pemasukanmu. Cari penghasilan tanpa harus banting tulang atau mengganggu pekerjaan utamamu.
Selain investasi, kamu bisa mencari pekerjaan sampingan. Salah satunya dengan berbisnis, seperti jualan online, menyewakan aset, atau lainnya.
Hal yang penting adalah membuka usaha, baik yang skalanya kecil-kecilan, menengah, atau besar. Malah terkadang penghasilan dari bisnis jauh lebih besar dibanding gaji sebagai karyawan kantoran.
Baca Juga: Tips Mengembangkan Bisnis Kecil Supaya Jadi Besar dan Laris Manis