Sering Disepelekan Haters, Valentino Rossi Buktikan Kariernya Makin Berjaya di Usia Empat Puluhan
Berbicara mengenai balap motor, ada beberapa olahragawan di bidang ini yang populer, berprestasi, dan kaya raya kelas dunia. Namun yang paling terkenal dan spektakuler adalah Valentino Rossi. Pria asal Italia yang akrab disapa Vale ini telah menjadi pembalap MotoGP yang paling sukses di sepanjang sejarah dunia.
Di umurnya yang sudah tak begitu muda, Vale malah makin menjadi-jadi. Ia semakin berunjuk gigi dengan segudang prestasi. Terbukti, dirinya masih sanggup berkompetisi dengan pembalap lain yang notabene lebih muda, seperti Marquez hingga Lorenzo.
Terhitung sudah sekitar belasan tahun Rossi menjajal MotoGP. Hasilnya, pria yang dijuluki The Doctor ini menjadi satu-satunya pembalap MotoGP yang sudah sembilan kali jadi juara dunia. Di tahun 2001-2005 ia menjadi juara berturut-turut, sementara kemenangan lainnya terjadi pada tahun 1997, 1999, 2008, dan 2009.
Berkat sepak terjangnya yang ciamik, Rossi juga menjadi pembalap MotoGP yang paling kaya sedunia. Penghasilannya per tahun 2017 saja telah mencapai angka 10 juta Dollar AS (setara Rp133 miliar) per musim. Dan nominal ini belum termasuk sejumlah bonus hingga berbagai honor iklan yang kerap diterimanya.
Baca Juga: Jadi Pembalap Indonesia Pertama yang Menjajal F1, Rio Haryanto Juga Sukses Sebagai Pengusaha
Suka Ngebut Sejak Kecil
View this post on Instagram
Faktanya, sejak kecil Vale sudah jatuh cinta pada dunia balapan. Lahir di Urbino, Italia, 16 Februari 1979, Rossi adalah putra dari Stefania dan Graziano Rossi. Seperti ayahnya yang juga berprofesi sebagai pembalap motor, Vale sudah senang mengebut sejak umurnya masih lima tahun.
Beranjak dewasa, ia lantas menjajal dunia balap. Pada tahun 1990, pria dengan tinggi tubuh 181 cm ini berhasil memenangkan juara pertama dalam balap gokart.
Namun karena pertimbangan budget yang kerap menjadi kendala, ia pun pindah menekuni balap motor mini di tahun 1992-1993. Sejak saat itu, kariernya bertambah mantap sebagai pembalap.
Sangat Percaya Takhayul
Balapan berisiko tinggi mengalami kecelakaan yang berujung maut. Tak heran jika banyak tenaga dikerahkan demi keselamatan jiwa para pembalap. Uniknya, Vale sangat percaya pada takhayul demi menjaga keselamatan serta keberuntungannya.
Alhasil berbagai ritual kerap dilakukan sebelum ia menunggangi motor untuk beraksi di arena balap. Selain wajib mencium motornya, ia akan memastikan letak helm dan sarung tangannya.
Kemudian, ia akan berdiri di belakang motornya dengan jarak sekira dua meter. Ia lantas menyentuh sepatunya, memegang pedal kanan motor, dan berjongkok setelahnya.
Di samping itu, ia juga selalu naik dan turun motor dari satu arah yang sama. Bahkan, desain helm yang dipakainya pun selalu diperhatikan. Tidak asal pilih, Rossi beranggapan semua itu akan memberikannya keberuntungan.
Sukses Menjadi Juara Dunia
View this post on Instagram
Totalnya, sudah sembilan kali Vale menyandang gelar juara dunia. Momen perdana terjadi pada tahun 1997, ketika ia menjuarai kelas 125cc. Kemudian pada tahun 1999, ia kembali memenangi kelas 250cc.
Menyusul di tahun 2001 hingga 2005, Valentino Rossi merajai kelas 500cc yang paling utama dari MotoGP. Prestasi ini kembali terukir di tahun 2008 dan 2009.
Yang menarik, tak pernah terpikirkan dalam benak Rossi untuk mencetak prestasi hingga sebanyak dan sebesar ini. Sebaliknya, ia hanya berfokus untuk menang. Berkat fokus dan ketekunannya, ia pun berhasil menjadi juara dunia hingga sembilan kali.
Dalam sebuah wawancara dengan media massa, Valentino Rossi mengaku ia bahagia atas pencapaian yang telah diraihnya. Terutama jika mengingat segala kerja keras yang sudah ia kerahkan serta pasang surut yang pernah dialaminya.
Hadapi Kritik Tajam Haters
Menjadi pembalap jagoan bukan berarti membuatnya kebal terhadap kesulitan. Sempat dihempas oleh keputusasaan, ia juga pernah hampir hengkang dari kariernya. Pasalnya saat itu ada banyak tantangan bertubi-tubi yang ia hadapi.
Ada masanya ketika karier Vale tak bersinar terang seperti sebelumnya. Secara tak langsung, menjadi juara dunia dalam empat kelas yang tak sama juga mendatangkan beban tersendiri baginya.
Kiprahnya selama dua dekade sebagai ikon balap motor membuat The Doctor selalu disorot dunia. Tak hanya itu saja, umurnya yang tak lagi muda (kini 41 tahun) membuat para haters menganggapnya sudah terlalu tua. Banyak pihak yang meremehkan kemampuannya dan mengatakan kariernya sudah tamat.
Namun pria yang dijuluki GOAT (Greatest of All Time) ini justru membuktikan sebaliknya. Vale lantas berbagi kisah kepada media, betapa ia merasa puas karena berhasil mematahkan anggapan keliru dan kritik tajam dari haters.
Sebagai pembalap dunia paling sukses, The Doctor tak kalah bersaing dan menorehkan 88 kemenangan untuk balap motor 500cc serta MotoGP.
Berprestasi di Reli Mobil F1
View this post on Instagram
Masih menjadi salah satu passion, ia pernah menjuarai Rally Monza dengan mengendarai Subaru Impreza. Kemudian di tahun 2006, Rossi yang pernah mendapat ancaman pembunuhan karena Repsol (Spanyol) menjadi sponsornya ini juga menguji roda empat Formula 1 Ferrari.
Saat itu, ia memang kalah sedetik dari Michael Schumacher. Namun Vale Rossi berada lebih depan dari Mark Webber serta David Coulthard. Selanjutnya di tahun 2008, ia menduduki peringkat ke-12 saat mengikuti Rally of Great Britain.
Makin berjaya dan kaya raya, The Doctor pun menempati olahragawan nomor 9 yang paling kaya sedunia di Majalah Forbes. Dengan kariernya yang luar biasa bersinar, ia mempunyai game sendiri yang bertajuk Valentino Rossi The Game di XBox One serta PlayStation 4.
Baca Juga: Bercita-cita Jadi Atlet, Ini lho Masa Depan Cerah yang Menanti!
Duta Tersukses dari Italia
Sekarang, Rossi telah menjadi pembalap motor asal Italia yang paling hebat setelah masa keemasan Giacomo Agostini di tahun 1960-an. Itulah sebabnya ia berhak menggunakan nomor motor #1 mengingat dirinya sudah berkali-kali jadi juara dunia.
Meski demikian, Rossi tetap menggunakan nomor motor ayahnya ketika masih aktif jadi pembalap, yakni #46. Sebagai gantinya, tampak nomor #1 tersemat di jaket balapnya bagian lengan.
Selain itu, partner dari Francesca Sofia Novello ini juga disebut sebagai duta Italia tersukses. Berkat prestasinya, ia mendapat anugerah berupa Winning Italy Award.
Pria yang juga dijuluki Highlighter Pen lantaran senang memilih warna kuning untuk kostum balapnya ini tercatat sebagai pembalap satu-satunya yang berhasil menunaikan putaran dunia. Ia sudah berhasil menempuh 40.075 km di tahun 2018 lalu.
Sehingga jika dihitung, jarak yang sudah ia selesaikan itu cukup untuk mengelilingi satu dunia dengan penuh. Adapun capaian jarak terkait ia dapatkan melalui 8.730 putaran sewaktu balapan.
Punya Harta Kekayaan Berlimpah
View this post on Instagram
Rossi sempat kelabakan saat ditanya berapa jumlah income yang didapatkannya selama berkarier sebagai pembalap. Pertanyaan tersebut dilontarkan kepadanya pada Agustus lalu, sewaktu MotoGP Styria 2020 di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, hendak dimulai.
Sportek dan Sportskeeda menyebutkan, Rossi sudah berhasil mengumpulkan 180 juta Dollar AS (sekitar Rp2,6 triliun) dari sepak terjangnya. Diprediksikan, Rossi menerima kucuran gaji hingga 10 juta Dollar AS (kurang lebih Rp148 miliar) setiap tahun sejak 2018 sampai sekarang.
Usia Bukan Halangan Untuk Raih Impian
Valentino Rossi telah berhasil membuktikan kepada dunia bahwa ia mampu meraih impian dan menjadi juara. Padahal banyak haters yang menjatuhkan mentalnya dengan kritikan pedas.
Memotivasi diri sendiri dan menutup kuping dari semua itu tentu tidak mudah. Diperlukan disiplin serta fokus yang kuat karena sesungguhnya Rossi telah menaklukkan dirinya sendiri.
Alih-alih tamat, ia berhasil meneruskan usahanya di usia yang sudah kepala empat. Malahan, ia terus berjaya dan masih aktif mencetak prestasi kariernya yang gemilang.
Seperti The Doctor, Anda pun bisa menjadi juara dengan menaklukkan diri sendiri. Kalahkan rasa takut dan tepislah keraguan di dalam benak. Babat habis pikiran yang membatasi seperti faktor usia, jangan jadikan hal itu mengurung dan menghalangi Anda untuk menang.
Jadikan diri lebih baik lagi setiap harinya dengan mengalahkan diri Anda yang kemarin. Ganti semua pikiran negatif dan beranikan diri mengambil risiko yang telah diperhitungkan. Yakinlah Anda pasti menang dan berhasil meraih impian.
Baca Juga: 20 Atlet Terkaya Dunia