Suami Pelit? Begini Seharusnya Istri Mengelola Keuangan
Anda menikah dengan suami yang pelit dalam hal keuangan? Jangan terbawa emosi. Apalagi sampai mengajukan cerai. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya.
Begitu memutuskan sehidup semati dalam sebuah ikatan pernikahan dengan suami, Anda harus siap menerima segala kekurangannya. Termasuk jika pasangan Anda merupakan tipe suami pelit.
Orang pelit biasanya agak sulit mengeluarkan uang. Semuanya pakai perhitungan. Beda dengan orang hemat yang cenderung membelanjakan uang untuk kebutuhan, bukan keinginan.
Jika pasangan Anda tipe suami pelit, Anda harus pintar-pintar mengatur keuangan. Jika tidak, Anda sendiri yang bakal kesusahan meminta uang belanja lagi.
Suami pasti akan menyalahkan Anda karena dianggap tidak pandai mengelolanya. Lalu bagaimana caranya mengelola keuangan apabila suami Anda pelit? Begini tipsnya.
1. Bicarakan pada suami
Jangan pendam rasa ingin tahu Anda terhadap sifat pelit suami. Anda adalah pasangannya. Tanyakan kepada suami, mengapa dia bersikap pelit dalam hal keuangan. Pasti pasangan Anda juga punya alasannya.
Bisa saja, suami Anda pelit karena alasan susah mencari uang. Jadi hanya sedikit jatah bulanan yang diberikan kepada Anda. Atau mungkin juga pelit untuk urusan uang belanja, tapi ternyata dia menabung sisa gaji demi pendidikan anak.
Daripada menduga-duga, penuh curiga, lebih baik bicarakan hal tersebut bersama. Meskipun agak sensitif, tapi penting diutarakan agar tak terjadi miss komunikasi yang berakhir pada pertengkaran.
Bila sudah tahu alasan suami pelit, itu berarti Anda sebagai bendahara rumah tangga, sebaiknya selalu laporan atau meminta izin jika ingin menggunakan uang untuk keperluan keluarga.
2. Transparan soal pengeluaran anggaran
Orang pelit sangat berhati-hati dalam mengeluarkan setiap sen uangnya. Jadi di sini perlu keterbukaan mengatur keuangan. Buatlah rencana pengeluaran bersama suami, agar dia tahu akan dipakai untuk apa hasil jerih payahnya selama sebulan.
Tentu saja anggaran tersebut harus disesuaikan dengan uang belanja yang diberikan suami Anda. Usahakan buat daftar belanja untuk kebutuhan sehari-hari, bukan untuk foya-foya agar suami tidak ngomel.
Pada praktiknya nanti, sebisa mungkin, ada catatan pengeluaran. Kalau perlu, lampirkan nota atau bon sebagai bukti bahwa Anda betul-betul membelanjakan uang dengan bijak.
Ya, intinya adalah jujur dan keterbukaan. Hal ini akan menghindari Anda dan suami dari pertengkaran. Gak mau kan rumah tangga berantakan cuma karena ribut-ribut soal uang belanja?
3. Hemat Jadi Keharusan
Begitu tahu suami Anda pelit, dan bersabar menerima kekurangannya, itu berarti Anda harus hidup hemat. Selain memprioritaskan kebutuhan pokok, Anda juga mesti tahu cara mendapatkan barang dengan harga murah, tapi kualitas cukup baik.
Menyiasatinya agar uang belanja tidak minus. Kalau bisa malah surplus. Contohnya lewat belanja online yang memberikan gratis ongkos kirim atau ongkir tanpa minimal belanja. Biasanya harga produk di toko online jauh lebih murah dibanding offline.
Bisa juga dengan memanfaatkan berbagai promo yang ditawarkan merchant. Atau menggunakan metode pembayaran yang memberikan cashback maupun diskon.
Dengan begitu, Anda dapat memperoleh barang bagus dengan harga bersahabat. Jadi, tidak membuat kantong jebol, sehingga anggaran belanja aman dari defisit.
Baca Juga: Emak-emak dan Korban PHK Mau Usaha, Tapi Kepentok Modal? Ajukan KUR Bebas Bunga