5 Tahap Ternak Kroto untuk Pemula, Apa Saja?
Perkembangan teknologi di bidang peternakan tak hanya memberi dampak yang berkaitan dengan dunia sains terkait tata cara budidaya hewan ternak seperti sapi. Perkembangan teknologi juga memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat yang memiliki ketertarikan (passion) di bidang peternakan, salah satunya dengan cara beternak kroto.
Apa itu Kroto?
Kroto
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara ternak kroto, mungkin ada baiknya jika kita berkenalan terlebih dahulu dengan si kroto ini. Apa sih yang dimaksud dengan kroto?
Kroto adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut telur semut, terutama semut rangrang alias . Kata “kroto” sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yang kemudian digunakan secara luas oleh masyarakat.
Kroto umumnya berbentuk lonjong, berwarna putih, dan sekilas terlihat seperti butiran nasi. Namun di dalamnya, terdapat larva dan pupa semut. Kroto besar umumnya memiliki panjang sekitar 1 cm dengan diameter 5 mm sementara kroto kecil memiliki panjang antara 5 hingga 6 mm dan diameter 2 mm.
Kroto besar merupakan calon ratu semut, dan biasanya diproduksi antara bulan September hingga Januari, sedangkan kroto berukuran sedang atau kecil merupakan calon semut betina, semut prajurit, dan semut pekerja.
Kroto adalah jenis pakan yang sangat digemari oleh burung yang tergolong dalam insektivora, misalnya burung kutilang, murai batu, jalak, dan beo. Kroto diklaim kaya akan kandungan protein dan lemak, sehingga burung yang mengkonsumsinya memiliki suara yang lebih nyaring dan indah.
Berdasarkan tampilan fisiknya, kroto dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, antara lain:
Jenis Ternak Kroto |
Keterangan |
Kroto Basah |
Kroto basah adalah jenis kroto yang paling digemari oleh burung kicauan serta biasanya juga dimanfaatkan sebagai umpan untuk memancing. Hal tersebut dikarenakan kadar nutrisinya yang sangat tinggi. Sesuai namanya, jenis kroto ini mengandung telur dan larva semut rangrang dengan kadar air yang tinggi. Akibatnya, jenis kroto ini lebih mudah busuk. Kroto basah dapat bertahan selama 24 jam tanpa proses pengawetan dan apabila disimpan di lemari pendingin maka dapat bertahan hingga 3 hari. |
Kroto Halus |
Kroto halus adalah jenis kroto yang terdiri dari semut-semut pekerja, baik yang berukuran kecil maupun besar. Jenis kroto ini paling tidak disukai oleh burung. Kroto halus dapat bertahan selama satu minggu meski tanpa proses pengawetan. |
Kroto Kasar |
Jenis kroto yang satu ini terdiri dari induk ratu semut dan semut rangrang jantan. Sama halnya dengan kroto halus, kroto kasar juga dapat bertahan selama satu minggu tanpa proses pengawetan. |
Kroto Kacang |
Terakhir, kroto kacang adalah campuran dari kroto basah, halus, dan kasar, yang telah ditambah dengan jenis pakan lainnya - seperti kacang, jagung, padi, dedak, voer, dan beras hijau. Jenis kroto ini memiliki kandungan lemak paling tinggi dibanding tiga jenis kroto lainnya dan dapat disimpan selama satu minggu tanpa proses pengawetan. |
Penghasilan Ternak Kroto
Untuk mengetahui kisaran penghasilan ternak kroto, tentu saja kamu juga perlu mempertimbangkan besar modal yang diperlukan.
Besar modal yang dibutuhkan untuk berbisnis kroto berada pada kisaran 12,5 juta rupiah, yang meliputi biaya pembuatan kandang, pembelian bibit, toples, perlengkapan, dan biaya pakan selama sekitar 6 bulan.
Nominal penghasilan ternak kroto mungkin bisa dikatakan cukup besar yakni mencapai 6 juta rupiah per bulan dengan asumsi penjualan kroto mencapai 1 kg per hari dan harga jual per kg pada kisaran antara 150 hingga 200 ribu rupiah.
Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Ternak Ayam Kampung yang Ternyata Cuannya Lebih Menggiurkan!
Cara Ternak Kroto di Rumah
Ternak Kroto
Jika kamu mulai tertarik untuk beternak kroto di rumah untuk meminimalkan biaya modal, berikut ini adalah beberapa cara ternak kroto yang dapat kamu lakukan:
1. Siapkan Bibit
Hal pertama yang tentunya harus dipersiapkan sebelum beternak kroto adalah menyiapkan bibit koloni. Kamu bisa menangkap kroto sendiri di alam bebas, jika ingin menghemat biaya. Namun cara ini cukup rumit untuk dilakukan.
Sebagai langkah alternatif, kamu juga bisa membelinya dari petani dengan harga antara 150 hingga 200 ribu rupiah per liter.
2. Membuat Kandang
Jika bibit koloni sudah disiapkan maka langkah berikutnya ialah membuat kandang. Caranya mudah, kamu bisa memanfaatkan paralon untuk membuatnya.
Selain mudah pembuatannya, pemilihan paralon juga dapat memudahkan saat proses panen sekaligus meminimalisir risiko kematian. Paralon juga dinilai lebih tahan lama, dan kedap cahaya namun memiliki dua sisi yang terbuka sehingga memiliki tingkat udara yang cukup.
Langkah-langkah pembuatan kandang dari paralon adalah sebagai berikut:
- Pertama, buatlah sebuah rak susun 2 tingkat dari kayu, bambu, atau besi dan pastikan bagian rak tidak bersentuhan langsung dengan dinding atau benda lainnya;
- Kedua, siapkan wadah berisi air atau oli bekas untuk diletakkan pada masing-masing kaki rak agar koloni semut rangrang tidak kabur;
- Ketiga, gunakan paralon dengan diameter 12 cm dan potong sesuai dengan panjang ukuran rak;
- Kemudian, susunlah paralon tersebut pada rak dan isi bagian paralon dengan dedaunan agar semut rangrang terangsang untuk membuat sarang;
- Terakhir, pastikan kandang diletakkan di tempat yang tenang dan kedap cahaya agar semut rangrang dapat bertelur secara optimal.
3. Menebarkan Bibit
Jika kandang yang kamu buat sudah jadi, maka inilah saatnya untuk menebarkan bibit koloni semut rangrang yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Caranya adalah dengan meletakkan bibit koloni tersebut pada bagian paralon yang sudah diisi dedaunan. Koloni tersebut nantinya akan masuk dengan sendirinya pada bagian paralon tersebut.
4. Memberi Pakan
Setelah bibit ditebar, maka langkah selanjutnya ialah memberi pakan pada koloni semut rangrang.
Koloni semut rangrang membutuhkan asupan gizi dari protein, seperti jangkrik, ulat, belalang, atau daging ayam, kambing, maupun sapi yang direbus dan dipecah hingga sumsumnya keluar; dan karbohidrat. Untuk asupan karbohidrat, kamu bisa memberikan larutan air dengan gula pasir.
Caranya mudah, kamu hanya perlu menyiapkan wadah yang permukaannya datar dan letakkan makanan koloni di atasnya lalu tempatkan di samping rak. Apabila pakannya berupa hewan hidup maka pastikan untuk melumpuhkannya terlebih dahulu.
Baca Juga: Cara Berbisnis Ayam Petelur yang Masih Menjanjikan Keuntungan Berlimpah Hingga Kini
5. Panen
Proses pemanenan pertama pada budidaya kroto sebaiknya dilakukan setelah 6 bulan. Tujuannya adalah agar koloni semut dapat berkembangbiak secara optimal. Setelah sarang stabil, barulah proses panen dapat dilakukan setiap 15 sampai 20 hari sekali.
Sarang yang sudah siap dipanen biasanya ditandai dengan adanya sarang yang penuh dengan kroto berwarna putih. Jika sudah begini, maka langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- Siapkan baskom atau wadah apapun dan saringan dari kawat ram, lalu letakkan baskom dengan posisi saringan di atas permukaannya;
- Jika sudah, gunakan sarung tangan karet lalu tumpahkan isi kandang ke dalam baskom sampai kroto akan jatuh ke dalam baskom sedangkan semut akan tersaring;
- Terakhir, bersihkan kandang dan letakkan kembali koloni semut pada kandang tersebut.
Tips Ternak Kroto untuk Pemula
Jika kamu seorang pemula dalam beternak kroto, berikut ini merupakan beberapa tips ternak kroto pemula yang penting untuk diperhatikan:
1. Menyatukan Koloni
Hal pertama yang harus diperhatikan untuk beternak kroto adalah bagaimana cara menyatukan koloni. Sebagaimana kita ketahui, semut adalah hewan yang hidupnya berkoloni. Menyatukan dua koloni dalam satu masa secara sekaligus dapat mengakibatkan perkelahian yang menyebabkan kematian.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk mengetahui bagaimana cara menyatukan koloni dengan benar. Cara yang dianggap paling efektif adalah dengan menggedor rak sebelum memasukkan koloni semut baru lalu biarkan selama satu hari sebelum dibuka kembali esok harinya.
2. Faktor Penentu Kualitas Kroto
Kroto yang berkualitas ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor makanan. Semut rangrang menyukai makanan berprotein tinggi seperti kumbang madu. Untuk menyiasatinya, kamu bisa menuangkan larutan air dan gula secara berkala.
Selain makanan, ada pula berbagai faktor lain seperti:
- Intensitas cahaya - semut rangrang umumnya menyukai suasana yang remang-remang dan cenderung gelap agar dapat bertelur secara optimal;
- Selain intensitas cahaya, kandang juga sebaiknya berada pada suhu antara 28 dan 34 derajat celcius dengan sirkulasi udara yang baik agar koloni semut dapat berkembang; dan
- Terakhir, kelembaban udara harus tetap terjaga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengembunan di pagi dan malam hari apabila suasana kandang dirasa terlalu kering.
3. Memindahkan Calon Ratu
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara memindahkan calon ratu. Calon ratu memiliki peran yang penting dalam suatu koloni dan bisa di karantina secara terpisah dari koloninya.
Calon ratu ini memiliki ciri-ciri seperti bentuk badan yang lebih besar, bersayap, dan biasanya sering berjalan sendiri. Meskipun calon ratu dapat di karantina secara terpisah dari koloni, namun bukan berarti prosesnya sederhana.
Ketika melakukan karantina terhadap calon ratu semut, pastikan kamu juga memberikannya teman sebanyak satu sendok agar tidak dibantai. Setelah itu amatilah selama satu bulan.
Apabila dalam kurun waktu satu bulan masih belum akrab, maka tambahkan lagi satu sendok dan begitu seterusnya. Setelah enam bulan, barulah ratu ini nantinya akan mulai bertelur.
Asalkan Ada Niat, Bisnis Pasti Dapat Berjalan Lancar
Tidak ada yang tahu bisnis akan berjalan dan menghasilkan untuk berlimpah atau tidak jika tidak memulainya lebih dulu. Setiap masalah dalam berbisnis juga pasti ada jalan keluarnya yang terbaik. Untuk itu, asalkan ada niat, jalankan dulu bisnis yang ingin dimiliki dan cari cara kreatif agar bisa menjalankannya dengan baik hingga menghasilkan banyak cuan.