6 Tipe Investor Dalam Pasar Saham Sesuai Strategi dan Tujuan, Kamu yang Mana?
Hampir semua investor dengan beragam latar belakang dan tujuan menanamkan modalnya di pasar saham. Pada pasar saham investor bisa membeli serta menjual saham dari perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Meskipun memiliki cara kerja yang berbeda, tapi pendekatan setiap investor dalam berinvestasi bisa saja berbeda.
Hal ini memunculkan banyak tipe investor dalam pasar saham yang memiliki strategi dan tujuan berbeda untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal.
Tipe-Tipe Investor dalam Pasar Saham
Tipe-Tipe Investor
Lantas, apa saja tipe investor dalam pasar saham? Tanpa panjang lebar lagi, simak deretan tipe investor yang biasa ditemui di bursa saham berikut ini.
1. Investor Jangka Panjang
Banyak dari kamu memahami saham sebagai instrumen investasi yang idealnya dilakukan untuk tujuan jangka panjang. Pasalnya, risiko investasi saham terbilang tinggi sebab fluktuasi nilainya yang cukup volatil dan bisa berubah dengan ekstrem. Karena itu, tidak sedikit orang yang termasuk sebagai investor jangka panjang dalam pasar saham.
Bisa juga disebut sebagai long term investor, investor jenis ini menanam modal pada produk saham dengan tujuan menahan atau memegangnya selama beberapa tahun, atau bahkan beberapa dekade. Rencana investasinya adalah untuk menunggu pertumbuhan saham dalam jangka panjang.
Biasanya, investor tipe ini tidak terlalu memperdulikan gejolak yang terjadi pada harga sahamnya dalam jangka pendek. Di samping itu, mereka juga tidak begitu aktif menganalisa saham secara harian atau bulanan untuk mengetahui potensinya dalam jangka pendek dan lebih berfokus pada potensi keuntungan jangka panjang.
2. Investor Jangka Pendek
Kebalikan dari investor jangka panjang, tipe investor dalam pasar saham selanjutnya adalah short term investor. Investor jangka pendek merupakan orang yang berfokus terhadap perubahan harga saham secara mingguan atau bahkan harian.
Jenis investor pasar saham ini kerap melakukan transaksi saham atau trading dengan cepat. Tujuannya tidak lain untuk memaksimalkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari fluktuasi nilai saham yang cepat. Tentunya, dibutuhkan keahlian analisis khusus agar bisa memaksimalkan peluang imbal hasil dari menjadi jenis investor saham yang satu ini.
3. Investor Nilai
Selanjutnya ada value investor atau investor nilai yang juga tidak sulit ditemukan pada bursa saham. Jenis investor ini mencari saham dengan karakteristik undervalued yang memiliki potensi kenaikan harga sangat tinggi dalam waktu mendatang.
Bagi yang belum tahu, saham undervalued adalah jenis saham yang diperdagangkan di harga yang lebih rendah dibanding nilai intrinsiknya. Investor dengan tipe ini mengharapkan harga sahamnya akan meningkat ketika pasar menyadari jika nilai intrinsik perusahaan sebenarnya lebih tinggi dari yang seharusnya.
4. Investor Pertumbuhan
Tipe investor dalam pasar saham yang berikutnya adalah investor pertumbuhan atau growth investor. Jika kamu memilih untuk menjadi investor pertumbuhan, saham yang dicari adalah dari perusahaan dengan potensi pertumbuhan laba atau pendapatan yang tinggi di waktu mendatang.
Kamu juga mungkin perlu membayar harga saham lebih tinggi dibanding nilai intrinsiknya dengan iming-iming pertumbuhan perusahaan yang pesat. Jika tepat menentukan pilihan, investor pertumbuhan berpeluang mendapatkan imbal hasil menjanjikan di kemudian hari, atau malah sebaliknya. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan analisis potensi pertumbuhan laba perusahaan agar mampu sukses menjadi investor jenis ini.
5. Investor Dividen
Jenis investor lain yang biasa ditemui di bursa saham adalah investor dividen. Bagi yang belum tahu, dividen merupakan salah satu sumber imbal hasil utama dalam investasi saham. Dividen sendiri adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para investor dengan persentase tertentu di waktu-waktu tertentu, bisa setiap tahun atau beberapa tahun sekali.
Jika ingin menjadi investor dividen, kamu perlu mencari perusahaan yang rutin membayarkan dividen kepada para investor dan membeli sahamnya. Karena berfokus pada keuntungan dari dividen, investor jenis ini jarang berharap memperoleh imbal hasil dari kenaikan atau capital gain harga saham. Di samping itu, keuntungan dari dividen perusahaan bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang menjanjikan bagi para investornya.
6. Investor Spekulatif
Terakhir ada tipe investor dalam pasar modal yang disebut investor spekulatif. Berbeda dengan jenis investor lain yang telah disebutkan sebelumnya, investor spekulatif memiliki profil risiko yang tinggi dan tidak ragu untuk mengambil risiko besar ketika berinvestasi saham. Tentunya, toleransi dalam mengambil risiko tersebut dilakukan demi mencari peluang keuntungan yang tak kalah tingginya.
Terdapat karakteristik khusus untuk jenis saham yang sering kali dipilih dan dibeli oleh investor spekulatif. Beberapa contohnya adalah saham dari perusahaan berkembang atau start up, atau bisa pula dari perusahaan yang bergerak di sektor yang volatil.
Jika berhasil, potensi keuntungan dari menjadi investor spekulatif bisa begitu menjanjikan dan menggiurkan. Tapi jika berakhir dengan kegagalan, risiko kerugian yang dialami oleh investor jenis ini bisa sangat mengkhawatirkan sehingga tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh investor pemula dengan modal terbatas.
Kondisinya Dinamis, Jangan Heran Bertemu Banyak Tipe Investor Dalam Pasar Modal
Tidak dapat dipungkiri jika pasar saham merupakan tempat yang begitu dinamis yang membutuhkan pendekatan dan strategi investasi berbeda agar mampu memaksimalkan keuntungan. Karena itu, ketika terjun ke dunia pasar modal, jangan heran jika kamu bertemu dengan investor dengan berbagai jenis dan tipe. Selain itu, tentukan tipe investor yang sesuai dengan tujuan serta strategi investasimu dan tak ragu untuk beralih jika memang diperlukan untuk mengoptimalkan aktivitas menanam modal.