Tips Bekerja di Bawah Tekanan dan Banyak Target
Bekerja apapun bidangnya tidak selalu enak. Ada kalanya kamu merasa stres karena banyak tekanan dan tuntutan dari bos. Rasanya ingin teriak dan pergi meninggalkan semuanya.
Tetapi itu hanya mimpi. Kenyataannya, kamu tetap harus berjibaku dengan setumpuk pekerjaan yang dikejar deadline atau target. Kondisi demikian memang risiko orang bekerja.
Sebetulnya kamu bisa tetap happy meski harus "kerja rodi". Berikut ini tips bekerja di bawah tekanan:
Baca Juga: Jadi Alternatif Tempat Kerja, Inilah Maksud dari Coworking Space dan Sederet Manfaatnya
1. Selesaikan satu per satu
Hidup saja harus punya target, bekerja juga sama. Kalau kamu sedang dikejar banyak target atau deadline pekerjaan, tidak semua harus diselesaikan dalam satu waktu.
Fokus pada pekerjaan maupun target yang sudah mepet waktunya. Misalnya laporan keuangan atau target penjualan bulanan. Ini yang harus dikejar duluan.
Selesaikan satu per satu berdasarkan prioritasnya. Untuk itu, penting membuat prioritas pekerjaan sebelum berangkat ke kantor. Jadi, tidak bingung mau mengerjakan yang mana terlebih dahulu.
Begitu selesai prioritas utama, kerjakan prioritas kedua, dan seterusnya. Dengan cara ini, kamu tidak kelabakan dan pusing sendiri. Akhirnya karena fokus, kamu dapat merampungkan semua pekerjaan dan target tersebut dalam waktu tidak terlalu lama.
2. Cari suasana baru
saat bekerja Bekerja di kantor selama delapan jam atau lebih kadang bikin jenuh dan bosan. Bukannya selesai pekerjaan, malah suntuk dan jadi terbengkalai.
Kalau kamu butuh suasana baru agar dapat inspirasi, semangat, dan ide-ide segar untuk kepentingan pekerjaan, kenapa tidak coba mengerjakannya di luar kantor. Barangkali akan menjadi mood booster kamu dalam menyelesaikan target pekerjaan.
Contohnya di kafe, perpustakaan, coworking space, dan tempat lainnya yang nyaman untuk bekerja atau tidak terlalu banyak gangguan. Jika pikiranmu kembali segar, otak juga dapat bekerja dengan maksimal.
Pekerjaan selesai, target tercapai. Namun ingat, cara ini butuh komitmen. Artinya, bila ke luar kantor tujuannya untuk bekerja, jangan dipakai untuk hal lain. Misalnya janjian bertemu teman dan akhirnya malah ngobrol sana sini.
3. Curhat kepada teman dekatmu
Terkadang saking banyaknya pekerjaan maupun target dari bos atau perusahaan membuat kamu ingin menangis. Rasanya sesak dada ini.
Mau mengeluarkan keluh kesah, unek-unek, atau berbagi cerita. Curhat saja kepada keluarga atau teman dekatmu. Jika ingin menangis, menangislah agar hati dan pikiranmu sedikit plong.
Mereka memang tidak bisa membantu menyelesaikan pekerjaanmu. Namun setidaknya mereka dapat mengerti dan memahami kondisimu.
Rela menjadi ‘tong sampahmu’. Karena sebetulnya hanya itu yang kamu butuhkan. Ada teman untuk mendengarkan ceritamu, bukan meminta solusi.
4. Menjauh dari lingkungan kerja yang toxic
Sudah tertekan karena segunung deadline pekerjaan dan target, ditambah kamu berada di lingkungan kerja yang toxic. Pasti makin stres.
Daripada kamu emosi jiwa, lebih baik menjauh sejenak dari lingkungan kerja yang seperti itu. Bekerja dari luar, atau tetap di lingkungan kantor, namun cari ruangan yang tenang, seperti ruang meeting saat tidak terpakai.
Menghindar dapat membuatmu kembali fokus untuk menyelesaikan pekerjaan kantor, tanpa harus melihat dan mendengar ocehan maupun perilaku rekan kerja atau bos yang annoying.
5. Jangan bawa pekerjaan ke rumah
Target pekerjaan memang setumpuk, tetapi kalau ingin bahagia, jangan pernah membawa pekerjaan ke rumah. Untuk itu, semaksimal mungkin kerjakan di kantor.
Bila menuntutmu harus lembur, lebih baik lakukan. Daripada kamu harus membawa pekerjaan pulang. Begitu sampai di rumah, kamu perlu waktu istirahat.
Bukan malah kembali berjibaku dengan pekerjaan. Istirahat agar badan dan pikiranmu rileks, sehingga dapat bekerja lagi keesokan harinya.
6. Ambil jatah cuti
Sebagai pekerja kamu punya jatah cuti tahunan. Manfaatkan di sela-sela kesibukanmu. Ambil cuti agak panjang, misalnya seminggu untuk melepas penat dari rutinitas kerja.
Pergi berlibur supaya kamu kembali semangat dan fokus dalam bekerja seusai refreshing. Liburan juga mampu membuang energi negatif dalam diri.
Tetapi usahakan saat mengambil cuti, kamu sudah menuntaskan target pekerjaan yang deadline jangka pendek. Dengan demikian, cuti tidak meninggalkan pekerjaan utama dan terkesan lari dari masalah.
Baca Juga: Pelamar, Simak Ukuran Dokumen, Syarat dan Alur Seleksi CPNS 2021