Trading Saham Halal atau Haram? Begini Hukumnya Menurut Islam dan Tips Trading Syariah
Trading saham menjadi salah satu instrument investasi yang digilai banyak orang. Tak hanya investor yang berpengalaman saja, tapi orang yang baru saja ingin terjun investasi pun langsung berkecimpung di dunia trading.
Belakangan ini, tak sedikit orang yang telah sukses trading saham berbagi pengalamannya di media sosial, mulai dari Instagram, TikTok hingga Youtube. Mulai dari cara, modal, hingga keuntungan trading saham yang begitu besar.
Dikarenakan rasa penasaran yang tinggi dan ingin untung besar, alhasil banyak orang terutama anak muda tertarik untuk trading saham. Bahkan, di 2021 ini, jumlah investor saham tumbuh pesat. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per September 2021 tercatat jumlah investor saham sebanyak 6,1 juta lebih investor.
Meski begitu, trading saham ini masih menjadi tanda tanya banyak orang, apakah trading saham halal atau haram?
Pertanyaan ini jugalah yang membuat sebagian besar investor pemula menjadi ragu untuk mencoba trading. Maka dari itu, kamu yang ingin mendapat kejelasan, berikut ulasan beberapa fakta trading saham mulai dari pengertian trading saham, cara kerja hingga hukumnya menurut islam untuk menjawab pertanyaan apakah trading saham itu halal atau haram.
Trading Saham Halal atau Haram? Begini Hukumnya Menurut Islam dan Tips Trading Syariah Trading Saham Halal atau Haram? Begini Hukumnya Menurut Islam dan Tips Trading Syariah
Investasi halal dan nyaman dengan Reksadana Syariah hanya di Cermati!
Apa Itu Trading Saham?
Trading saham halal atau haram?
Telah kita ketahui, bahwa saham adalah instrument investasi yang investornya diberikan bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal.
Sementara, trading adalah transaksi jual beli dalam jangka pendek di pasar finansial. Perlu di ketahui, trading disini bukan hanya saham saja, tapi juga valuta asing atau forex.
Dapat diartikan trading saham adalah kegiatan jual beli surat bukti kepemilikan atas perusahaan atau perseroan terbatas dalam jangka pendek. Umumnya, jangka pendek pada trading saham ini dilihat dari harga pasar setiap harinya.
Tak heran, jika investor trading saham sering melihat perkembangan harga saham setiap saat dan bisa mendapat untung besar setiap harinya jika menjual saham diwaktu yang tepat.
Baca Juga: Main Saham Online: Cara Buka Rekening dan Jual Beli Saham untuk Pemula
Trading Halal atau Haram Menurut MUI dan Islam
Sebelum jauh, terlebih dahulu kamu perlu memahami tentang Investasi saham yang disebut juga dengan pasar modal. Berdasarkan Fatwa DSN No.40 MUI (Majelis Ulama Indonesia), berikut pendapat tentang investasi saham, yaitu:
- Transaksi jual beli saham hukumnya adalah boleh.
- Saham-saham yang diperbolehkan adalah saham perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur dengan ketentuan yang benar ada bukan rekayasa.
- Saham boleh dijual dan dijaminkan asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara itu, trading halal atau haramnya menurut MUI dan islam adalah dilihat dari tiga elemen dasarnya, yaitu:
- Transaksi saham
- Pengelolaan perusahaan
- Cara penerbitan saham
Jika, ketiga elemen tersebut dijalankan sesuai prinsip syariah atau ajaran agama islam, maka trading saham halal dan boleh dilakukan. Selain itu, saham yang diperdagangkan tidak berasal dari perusahaan yang bergerak dibisang haram menurut islam, seperti minuman keras, industri kasino, dan sebagainya
Namun, trading haram, apabila dilakukan dengan cara spekulasi atau untung-untungan yang dilarang dalam islam, seperti:
- Tujuan utama transaksi untuk jual beli
- Transaksi berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
- Transaksi saat harga saham yang naik
Manfaat dan Risiko dari Trading Saham
Manfaat | Risiko |
1. Potensi Keuntungan yang Tinggi Trading saham memberikan peluang untuk memperoleh keuntungan yang signifikan dalam waktu singkat, terutama ketika saham yang dibeli mengalami kenaikan harga yang pesat. Dalam beberapa kasus, keuntungan bisa lebih tinggi daripada investasi jangka panjang. |
1. Risiko Kehilangan Modal Saham bisa mengalami penurunan harga secara tiba-tiba karena berbagai faktor, termasuk kondisi pasar, ekonomi, atau perusahaan yang terkait. Jika menjual saham di harga lebih rendah daripada harga beli, kamu bisa kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. |
2. Likuiditas Tinggi Saham merupakan instrumen keuangan yang sangat likuid, artinya kamu dapat dengan mudah membeli dan menjual saham kapan saja selama jam perdagangan. Ini memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam mengakses dana kamu. |
2. Volatilitas Tinggi Pasar saham sangat volatil dan harga saham bisa naik atau turun drastis dalam waktu singkat. Jika tidak dikelola dengan baik, volatilitas ini bisa menyebabkan kerugian besar. |
3. Diversifikasi Portofolio
Dengan trading saham, kamu dapat mendiversifikasi investasi ke berbagai sektor industri dan perusahaan, yang dapat membantu mengurangi risiko karena tidak bergantung pada satu aset saja. |
3. Kebutuhan untuk Terus Memantau Pasar Trading saham membutuhkan pemantauan yang konstan terhadap pergerakan pasar, berita ekonomi, dan perkembangan perusahaan. Kegagalan untuk merespon perubahan pasar secara tepat waktu bisa menyebabkan keputusan yang salah dan kerugian. |
4. Akses ke Informasi Real-Time Teknologi modern memungkinkan trader untuk mengakses informasi pasar dan pergerakan harga secara real-time, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat. |
4. Risiko Psikologis Trading saham dapat menimbulkan tekanan emosional yang besar. Kecemasan, ketakutan, dan keserakahan bisa memengaruhi keputusan trading, yang sering kali berujung pada kerugian. Trader yang tidak disiplin cenderung membuat keputusan impulsif yang merugikan. |
5. Pengembangan Kemampuan Analisis Trading saham mendorong kamu untuk mempelajari analisis teknikal dan fundamental, yang dapat meningkatkan pemahamanmu tentang pasar keuangan dan ekonomi. |
5. Biaya dan Pajak
Setiap transaksi saham biasanya dikenakan biaya broker atau komisi, dan ini bisa mengurangi keuntungan jika terlalu sering melakukan trading. Selain itu, keuntungan dari trading saham bisa dikenakan pajak, yang mengurangi hasil bersih yang diperoleh. |
6. Kesempatan untuk Memanfaatkan Pergerakan Pasar Jangka Pendek Trader dapat memanfaatkan volatilitas pasar dan pergerakan harga jangka pendek untuk meraih keuntungan, bahkan ketika pasar sedang berfluktuasi. |
6. Pengaruh dari Berita dan Sentimen Pasar Harga saham sering dipengaruhi oleh berita, rumor, atau sentimen pasar, yang mungkin tidak mencerminkan nilai fundamental perusahaan. Trader yang tidak berhati-hati bisa terbawa arus spekulasi dan membuat keputusan yang kurang bijak. |
7. Potensi Keuntungan dari Dividen Selain keuntungan dari selisih harga jual beli, beberapa saham juga membayar dividen secara teratur, yang memberikan sumber pendapatan pasif. |
7. Keterbatasan Akses ke Informasi Lengkap Trader ritel (individu) sering kali tidak memiliki akses ke informasi yang sama seperti investor institusi besar. Hal ini bisa membuat keputusan investasi menjadi tidak seimbang dan menempatkan trader ritel pada posisi yang kurang menguntungkan. |
Tips Trading Saham Syariah Bagi Pemula
Trading saham halal atau haram
1. Pelajari Analisa Trading Saham
Tak ada satu pun investor yang ingin mengalami kerugian, termasuk kamu, bukan? Maka dari itu, sebelum memulai trading, sangat penting bagi trader (seseorang yang melakukan trading) untuk mempelajari segala hal analisa trading saham agar investasi yang dilakukan bisa membuahkan hasil yang bagus.
Analisa trading saham ini mulai dari pasar saham yang fundamental dan sifat teknikal, tapi apakah perbedaannya?
- Analisa fundamental
Trading dengan analisa fundamental berdasarkan dari kondisi suatu perusahaan, ekonomi dan industri terkait. Umumnya, analisa ini menggunakan indicator perusahaan yang melalui laporan keuangan perusahaan.
- Analisa teknikal
Analisa teknikal pada trading menggunakan data-data mengenai harga historis yang terjadi pada tren pasar saham. Investor yang ingin membeli atau menjual saham harus melihat dari grafik historis pergerakan saham. Analisa teknikal inilah yang sering digunakan para trader saham.
2. Mulai Trading Saham dengan Modal Kecil
Bagi trader saham yang profesional dan banyak pengalaman, tentunya akan memulai dengan modal investasi yang besar. Namun, besaran modal investasi tersebut jangan dijadikan patokan kamu untuk trading.
Bagi yang baru mau trading saham syariah, kamu bisa memulainya dengan modal investasi yang minim atau kecil sesuai kemampuan finansialmu. Misalnya saja dengan Rp200 ribu, Rp500 ribu dan seterusnya.
Jika kamu sudah memiliki pengalaman trading yang mumpuni, tak ada salahnya kumpulkan modal untuk trading saham. Kamu bisa mulai menabung dana investasi bulan ini dengan mengalihkan 5-10% dari gaji keseluruhan.
3. Pakai Aplikasi SOTS
Bagi kamu yang ingin trading saham syariah tentunya tidak bisa sembarangan dalam melakukan trading sebab semua harus menggunakan prinsip syariah atau sesuai ajaran islam.
Untuk memudahkan kamu dalam trading saham syariah, kamu bisa menggunakan aplikasi SOTS atau Shariah Online Trading System. Pada aplikasi ini, trader pemula bisa langsung mempelajari dan memahami sistem trading syariah.
Harus kamu ingat, dengan aplikasi SOTS, trader harus menggunakan uang tunai dalam setiap trading saham. Selain itu, kamu tidak menggunakan praktik margin trading dan tidak boleh melakukan penjualan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Investasi Saham Syariah, Alhamdulillah Menguntungkan dan Halalan Toyyiban
4. Pilih Saham Syariah dari Aplikasi DES
Trading syariah, berarti kamu juga harus memilih saham yang syariah atau kebijakan perusahaan menggunakan aturan ajaran islam. Untuk itu, kamu perlu mengecek profil dan memilih perusahaan syariah.
Ada cara praktis yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui saham syariah, yaitu dengan mengandalkan aplikasi DES (Daftar Efek Syariah) yang diciptakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada aplikasi ini terdaftar 400 lebih saham yang berlandaskan syariah islam yang tergabung dalam ISSI (indikator dari kinerja pasar saham syariah infonesia).
Berikut 20 saham syariah diantaranya:
- Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
- Adaro Energy Tbk (ADRO)
- AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- Barito Pacific Tbk (BRPT)
- Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
- Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
- XL Axiata Tbk (EXCL)
- Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
- Vale Indonesia Tbk (INCO)
- Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
- Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
- Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)
- Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
- Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
5. Ketahui Sifat Kepemilikan Saham
Sifat kepemilikan saham syariah dengan konvensional jelas berbeda. Trading syariah hanya boleh memperdagangkan saham biasa seperti menjual sebagian dari saham perusahaan dan dianggap sebagai kepemilikan perseorangan.
Kamu sebagai pemilik memiliki hak menjual atau meminjamkan selama tidak adanya kerugian bagi pemegang saham yang lain.
6. Cek Trading Saham Secara Berkala
Setelah menyetorkan dana investasi, jangan kamu abaikan kemudian tinggal menunggu hasil. Cara seperti ini justru hanya membuat kamu bisa mengalami kerugian. Sama halnya dengan investasi pada umumnya, trading saham juga memerlukan pengecekan secara berkala.
Pastikan kamu melakukan cek secara detail, mulai dari terjadi kenaikan harga atau tidak, kapan waktu yang tepat untuk beli dan sebagainya. Dengan pengecekan trading saham ini juga membuat kamu lebih mudah menyusun strategi agar trading saham bisa memberikan keuntungan yang maksimal.
Adapun waktu bursa efek terbaik yang perlu diingat trader saham yaitu:
Senin – Kamis:
- Sesi 1: Pukul 09.00 – 12.00 WIB
- Sesi 2: Pukul 13.30 – 15.49 WIB
Jumat:
- Sesi 1: Pukul 09.00 – 12.00 WIB
- Sesi 2: Pukul 14.00 – 15.49 WIB
Trading Saham Syariah Bikin Hati Tenang, Aset Bertambah
Bagi kamu yang menganut agama islam, tak perlu khawatir jika ingin trading. Saat ini, penyelenggara investasi sudah memberikan trading saham syariah guna memenuhi kebutuhan masyarakat islam akan berinvestasi. Dengan memilih trading saham syariah, tentunya membuat hati lebih tenang saat investasi dan aset keuangan juga bertambah. Namun, pastikan kamu melakukan trading saham syariah di platform resmi yang telah diawasi oleh OJK.
Baca Juga: Investasi Saham: 5 Cara Menghitung Pendapatan Investasi Biar Cuan Maksimal