Mengenal Visa Digital Nomad, Manfaat Kepemilikannya, serta Syarat dan Langkah Membuatnya
Pernah mendengar visa digital nomad? Setelah merebaknya Covid-19, terjadi beberapa perubahan kebijakan dan penyesuaian di berbagai bidang, tak terkecuali di ranah profesional. Ada sejumlah kebiasaan konvensional yang mulai ditinggalkan.
Sebagai gantinya, muncullah sistem kerja remote (bekerja dari jarak jauh), bekerja dari rumah (Work From Home/ WFH), hingga bekerja dari mana saja (Work From Anywhere/ WFA). Dengan memiliki digital nomad visa, siapapun bisa bekerja dari jarak jauh di mana saja, bahkan di luar negeri dan negara asing.
Baca Juga: Asuransi Perjalanan Covid Prancis, Syarat Masuk Prancis 2023, dan Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik
Bingung cari asuransi perjalanan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Sekilas Perihal Visa Digital Nomad
Visa
Digital nomad saat ini memang sedang menjadi trend di dunia kerja dan industri pariwisata global. Berdasarkan kamus Oxford Languages, “Nomad” sederhananya berarti “pengembara”, “pengelana” atau “seorang pelancong yang tidak tinggal terlalu lama di tempat yang sama”.
Jadi sederhananya, visa digital nomad dimiliki oleh pelancong berstatus pekerja remote yang sering berpindah tempat (nomaden) ke berbagai negara. Digital nomad visa ini memungkinkan siapapun untuk bekerja dari jarak jauh di negara asing, tanpa harus membayar pajak.
Perpaduan Visa Liburan dengan Visa Kerja
Digital nomad visa merupakan visa khusus untuk nomaden yang menjalani profesi sebagai freelancer hingga pekerja remote yang ingin bekerja sambil liburan di luar negeri. Berbeda dengan jenis visa lain pada umumnya, visa digital nomad ialah perpaduan antara visa liburan dengan visa kerja.
Dengan begitu, visa jenis yang satu ini memiliki perbedaan dengan visa biasa dan juga visa pekerja. Perbedaan salah satunya terletak pada masa berlakunya.
Visa digital nomad ini berlaku selama satu sampai dua tahun. Sementara itu, visa biasa hanya memiliki masa berlaku 30-180 hari saja.
Biasanya, kebanyakan orang akan membuat Visa on Arrival (VoA) apabila hendak pergi ke luar negeri. Sedangkan masa berlaku visa jenis ini hanya kurang lebih satu bulan. Sehingga jika kamu ingin tinggal lebih lama di luar negeri, maka kamu harus memperbarui visa.
Namun ceritanya akan berbeda jika kamu sudah menggunakan visa digital nomad ini. Dengan visa khusus ini, kamu pun tak perlu lagi memperpanjang atau memperbarui visa.
Keuntungan dan Manfaat Kepemilikan Visa Digital Nomad
Apa saja keuntungan dan manfaat dari kepemilikan visa digital nomad? Ada sejumlah manfaat dan untung yang bisa kamu dapatkan, berikut daftarnya:
-
Bebas tinggal lama di suatu negara untuk bekerja sekaligus berlibur
Visa jenis ini mempunyai masa berlaku yang lebih lama, sehingga dapat memungkinkan pemiliknya untuk tinggal lama di sebuah negara. Sebagai informasi, ada banyak negara yang memberlakukan masa tinggal setahun maksimal.
Namun ada juga yang memperbolehkan masa tanggal selama dua tahun. Dengan begitu, kamu pun tak perlu repot lagi mengurus visa tinggal dan bahkan bisa memaksimalkan waktu tinggal dengan belajar budaya lokal (slow-mads) misalnya.
-
Tidak perlu membayar pajak penghasilan
Kepemilikan visa digital nomad membuatmu terbebas dari bayar pajak penghasilan di luar negeri. Dengan begitu, orang yang memiliki visa jenis ini bisa aman bekerja sambil berlibur di negara asing.
Meski begitu, laporan BBC mengatakan banyak pemilik visa digital nomad yang tetap membayar pajak di negara asalnya. Mereka tetap membayar pajak agar tidak kehilangan tunjangan kesehatan masyarakat, serta tidak kehilangan kewarganegaraannya.
-
Bebas bekerja sekaligus liburan di luar negeri
Seperti diketahui, bekerja di luar negeri dengan berbekal visa traveling merupakan hal ilegal. Oleh sebab itu, kamu tetap harus mempunyai visa kerja jika ingin bekerja di luar negeri.
Dengan mempunyai visa khusus digital nomad ini, urusanmu bisa jadi lebih mudah. Kamu pun bisa berlibur sekaligus bekerja di luar negeri dengan legal, terhormat dan bermartabat tanpa melanggar hukum.
Apa Saja Syarat untuk Membuat Visa Digital Nomad?
Bagi kamu yang tertarik untuk membuat visa digital nomad dan bekerja dari mana saja, berikut penjelasan langkahnya. Sebelumnya, penting untuk diketahui bahwa pembuatan visa jenis ini akan memakan waktu yang lebih lama ketimbang visa liburan.
Visa liburan bisa langsung jadi dan hanya akan memakan waktu beberapa hari saja. Namun untuk visa digital nomad, dibutuhkan setidaknya satu sampai dua bulan. Jadi, jika kamu ingin menjadi digital nomad di salah satu negara yang menerima visa jenis ini, maka kamu harus mengambil waktu lebih awal karena pembuatannya agak lama.
Sementara itu, untuk persyaratannya tak jauh berbeda dibandingkan dengan pembuatan visa jenis lainnya. Meski begitu, terdapat tiga syarat khusus yang wajib dipenuhi agar visa digital nomad ini bisa terbit, yakni:
- Berumur lebih dari 18 tahun,
- Memiliki pendapatan bulanan dalam jumlah tertentu. Jumlah ini bervariasi dan tergantung dari kebijakan negara mana yang hendak dituju olehmu,
- Mempunyai jenis pekerjaan yang memang bisa dilakukan remote dari jarak jauh dan lintas batas—dapat di mana saja di seluruh dunia,
- Melengkapi sejumlah dokumen persyaratan, yaitu:
- Foto terbaru,
- Akta kelahiran,
- Paspor dengan masa berlaku minimal enam bulan,
- Bukti penghasilan finansial,
- Bukti asuransi kesehatan,
- Bukti boleh bekerja jarak jauh—bukti ini bisa berupa surat dari klien, izin usaha, ataupun kontrak kerja.
Profesi yang Identik dengan Kepemilikan Visa Digital Nomad
Pada dasarnya, semua jenis pekerjaan bisa mendapatkan visa digital nomad. Yang penting asalkan pekerjaan tersebut memungkinkan untuk dikerjakan di mana saja tanpa harus terikat tempat.
Jenis pekerjaan yang paling populer dilakukan oleh kaum digital nomad umumnya adalah website developer serta content creator. Selain itu, para digital entrepreneur dan social media marketer pun menjadi profesi yang memungkinkan seseorang mendapatkan visa digital nomad.
Baca Juga: Asuransi Perjalanan Covid Inggris, Syarat Masuk Inggris 2023, dan Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik
Bagaimana Cara Pembuatan Digital Nomad Visa?
Siapkan semua dokumen dan persyaratan yang diperlukan dan mulailah proses pembuatannya. Secara umum, berikut adalah langkah pembuatan visa digital nomad:
- Isi formulir aplikasi yang didapatkan secara online, atau ambil langsung di kedutaan ataupun konsulat negara yang dituju,
- Buatlah janji temu dengan kedutaan ataupun konsulat negara yang hendak dituju,
- Bawalah dokumen persyaratan serta formulir aplikasi,
- Membayarkan biaya pembuatan visa digital nomad,
- Melakukan wawancara dan menunggu hingga visanya keluar.
Umumnya, begitulah prosedur pembuatan visa secara umum. Namun, perlu diketahui bahwa setiap negara bisa jadi memberlakukan prosedur yang tak sama dalam pembuatan visa jenis digital nomad ini.
Untuk itu, alangkah baiknya jika kamu menelusuri informasi lebih lanjut untuk membuat digital nomad visa ini sesuai ketentuan di negara tujuan. Yang tak kalah penting ialah pembayaran biaya pembuatan visanya. Meski harganya relatif beragam, namun yang paling murah ialah 200 Dollar AS (sekitar Rp2.900.000). Adapun biaya paling mahalnya berada di angka 3.000 Dollar AS (Rp43.500.000).
Daftar Negara yang Telah Menerbitkan Digital Nomad Visa
Sejauh ini, memang belum semua negara di seluruh dunia bersedia mengeluarkan jenis visa yang satu ini. Meski begitu, ada beberapa negara yang telah menerbitkan digital nomad visa serta menyambut para pemilik visa jenis ini dari negara asing. Berikut di antaranya:
- Afrika Selatan
- Andora
- Angilla
- Antigua
- Argentina
- Aruba
- Bahama
- Barbados
- Belize
- Bermuda
- Cabo Verde
- Cayman Islands (Kepulauan Cayman)
- Ceko (Republik Ceko)
- Curacao
- Dominika (Republik Dominika)
- Dubai
- Ekuador
- Estonia
- Georgia
- Hungaria
- Indonesia
- Islandia
- Italia
- Jerman
- Kolombia
- Kosta Rika
- Kroasia
- Latvia
- Malta
- Makedonia Utara
- Mauritius
- Meksiko
- Montenegro
- Montserrat
- Norwegia
- Panama
- Romania
- Saint Lucia
- Spanyol
- Seychelles
- Sri Lanka
- Siprus
- Taiwan
- Yunani
Demikianlah negara yang bisa menjadi tujuan untuk para pemilik visa digital nomad. Daftar negara tersebut merupakan negara yang membuka visa khusus digital nomad dalam rangka meningkatkan perekonomian mereka melalui bidang pariwisata.
Negara-negara tersebut menyambut pemilik visa digital nomad untuk tinggal lebih lama agar pendapatan negara pun dapat bertambah. Untuk diketahui, Jerman merupakan negara yang dikenal ramah menyambut para digital nomaden.
Meski begitu, banyak juga orang yang bekerja sambil berlibur di negara tropis dengan pantai indahnya. Salah satunya seperti Bermuda. Selain itu, Italia, Karibia, Brasil dan lainnya juga diketahui menjadi negara yang ingin menarik para kaum digital nomaden dari seluruh dunia.
Indonesia Dongkrak Pendapatan Negara dan Sambut Pemilik Visa Digital Nomad
Indonesia Mendongkrak Sektor Pariwisata
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Republik Indonesia juga banyak diminati oleh para digital nomad ini. Indonesia sendiri juga menjadi salah satu negara yang ingin lebih banyak menarik para turis nomaden ini guna meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata serta pendapatan negara.
Laporan CNBC menuturkan, Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan, penerbitan visa jenis ini bertujuan untuk merespon arus digitalisasi. Selain itu, langkah penerbitan visa jenis ini juga berguna untuk mengakomodir pola perilaku karyawan dewasa ini di era post-pandemic.
Karena sekarang, sudah banyak pegawai dan perusahaan yang tak lagi mewajibkan kantor fisik sebagai tempat mutlak untuk mereka bekerja. Adapun yang menjadi salah satu destinasi favorit mancanegara ialah Bali.
Bali tak hanya identik dengan berbagai tujuan wisata yang indah. Pulau Dewata juga dikenal dengan suasananya yang nyaman dan mendukung para pelancong untuk bekerja lintas batas secara legal dengan lebih leluasa.
Lantas bagaimana denganmu? Tertarik jugakah untuk membuat visa digital nomad?
Baca Juga: Asuransi Perjalanan Covid Uni Emirat Arab dan Syarat Masuk Uni Emirat Arab 2023
Bingung cari asuransi perjalanan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!