Ketahui Bagaimana Prosedur dan Biaya Cabut Gigi di Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit

Ada banyak alasan mengapa orang harus cabut gigi. Ada yang karena giginya berlubang atau rusak, gigi tumbuh di tempat yang tidak seharusnya, atau bisa juga karena saraf pada gigi sudah mati.

Proses cabut gigi ini pun tidak bisa dilakukan sendiri dan harus dibantu oleh dokter. Sebab, sebelum gigi dicabut, biasanya dibutuhkan sejumlah perawatan tertentu agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lain di kemudian hari. Selain itu, sesudah gigi dicabut pun terkadang masih perlu dilakukan perawatan lagi sebagai pencegahan terjadinya infeksi atau komplikasi.

Karena membutuhkan jasa dokter, perlu dilakukan tindakan medis, dan terkadang juga harus mendapatkan obat, tentu ada sejumlah biaya yang harus dikeluarkan. Biaya ini pun bervariasi tergantung jenis tindakan, obat yang diberikan, serta lokasi tempat cabut gigi. Biaya cabut gigi di puskesmas, klinik, atau rumah sakit bisa saja berbeda.

Nah, jika saat ini sedang mengalami masalah gigi dan mencari referensi harga cabut gigi, ulasan berikut mungkin bisa membantu.

Baca juga: Tambal Gigi: Solusi Atas Gigi Berlubang

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Pilih Jenis Perlindungan
Pilih Jenis Kelamin
Pilih Tanggal Lahir
Pilih Bulan Lahir
Pilih Tahun Lahir
Pilih Tipe Asuransi

Sekilas Tentang Cabut Gigi

loader

Biaya Cabut Gigi

Cabut gigi merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan gigi dari dalam gusi. Tindakan ini dilakukan untuk mencabut gigi yang berlubang, rusak, atau menimbulkan masalah pada mulut.

Penyebab gigi harus dicabut pun bisa sangat beragam. Misalnya, karena gigi berlubang dan sudah tidak lagi memungkinkan untuk ditambal dan berpotensi menyebabkan infeksi. Apalagi jika saraf yang ada pada gigi tersebut telah mati.

Selain itu, cabut gigi juga perlu dilakukan jika jaringan di sekitar gigi mengalami peradangan yang dalam istilah medis disebut periodontitis. Kondisi ini biasanya membuat area di sekitar gigi mengalami kerusakan. Akibatnya, gigi jadi tidak stabil dan fungsinya terganggu.

Bisa juga disebabkan jumlah gigi yang ada di dalam rongga mulut jauh lebih banyak dari yang seharusnya, atau gigi supernumerary. Adanya kecelakaan yang membuat gigi patah sampai membuat saraf dan akarnya mati juga bisa menjadi alasan gigi harus dicabut.

Pencabutan harus dilakukan karena gigi yang bermasalah itu bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius jika tetap dibiarkan pada tempatnya. Proses pencabutan gigi sendiri berbeda-beda, tergantung masalah yang dialami.

Seandainya gigi yang rusak posisinya keluar dari gusi atau mahkotanya bisa dilihat, proses pencabutan gigi biasanya tidak memerlukan prosedur yang rumit. Dokter gigi bisa langsung mengangkatnya dengan menggunakan peralatan medis sederhana.

Namun, jika posisi gigi tertutup gusi atau jumlahnya banyak, perlu dilakukan odontektomi atau bahasa sederhananya operasi pencabutan gigi. Prosedur ini biasanya tidak dapat dilakukan di klinik dokter gigi biasa, tetapi di tempat klinik dengan dokter gigi spesialis atau di rumah sakit.

Baca juga: Buruknya Kesehatan dan Kebersihan Gigi Bisa Sebabkan Abses Gigi, Ini Bahayanya

Prosedur Cabut Gigi

Prosedur Pra Cabut Gigi

Cabut gigi tidak boleh dilakukan secara asal-asalan dan oleh dokter profesional. Pasalnya, ada banyak hal yang harus diperhatikan agar prosesnya berjalan dengan lancar dan tidak menyebabkan masalah baru.

Riwayat kesehatanmu akan diperiksa terlebih dahulu oleh dokter sebelum pencabutan gigi dimulai. Penyakit apa saja yang pernah dimiliki atau mungkin yang saat ini sedang dirasakan. Pasalnya, ada beberapa penyakit yang menyebabkan pencabutan gigi menjadi lebih berisiko. Karena itu, kamu harus mengatakan pada dokter seandainya memiliki masalah kesehatan tertentu.

Wanita hamil trimester pertama dan ketiga juga disarankan untuk tidak melakukan cabut gigi terlebih dahulu. Karena itu, kamu wajib mengatakan pada dokter jika sedang hamil.

Selanjutnya, tanda vital tubuh seperti suhu, laju pernapasan, detak jantung, serta tekanan darah akan diperiksa. Terkadang kamu juga perlu melakukan rontgen gigi seandainya posisi gigi sulit untuk dicabut. Jika setelah dilakukan pengecekan medis semuanya dinyatakan aman, maka tindakan cabut gigi bisa dilakukan.

Prosedur Cabut Gigi

Untuk proses pencabutan gigi sederhana, dokter akan terlebih dahulu menyuntikkan bius lokal di sekitar gigi yang akan diambil. Saat obat bius mulai bereaksi, biasanya ditandai dengan bibir, gusi, dan lidah di sekitar gigi terasa mati rasa, gigi akan dicabut secara perlahan.

Dokter akan memulainya dengan menggoyang-goyangkan gigi menggunakan tank khusus gigi. Hal ini bertujuan agar gigi bisa dicabut dengan lebih mudah. Jika gigi sudah cukup goyah dan bisa ditarik dengan mudah, dokter akan membuat gerakan memutar untuk menarik gigi keluar dari gusi.

Tetapi jika posisi gigi cukup sulit untuk dicabut, sedikit proses pembedahan dengan membuat sayatan kecil pada gusi mungkin diperlukan untuk membuat prosesnya jadi lebih mudah. Terkadang, sedikit tulang di sekitar gigi yang diambil juga dikurangi agar gigi lebih mudah diambil.

Setelah gigi dicabut, gusi yang ditinggalkan jadi berlubang dan mengeluarkan darah. Karena itu, setelah gigi dicabut pasien biasanya akan diminta untuk menggigit gulungan kasa untuk menghentikannya. Dalam kasus tertentu, gusi yang dioperasi mungkin juga perlu dijahit.

Prosedur Pasca Cabut Gigi

Setelah gigi dicabut, kamu juga perlu menjalani sejumlah perawatan lanjutan di rumah untuk menghindari terjadinya komplikasi. Nyeri mungkin masih akan dirasakan selama beberapa hari setelah gigi dicabut. Karena itu konsumsilah obat yang diberikan oleh dokter untuk mengatasinya.

Kamu perlu berhati-hati saat berkumur supaya gumpalan darah tidak copot dan sikatlah gigi secara perlahan. Hindari juga makanan dan minuman panas yang dapat menyebabkan pembekuan darah lebih lambat.

Sangat disarankan untuk tidak mengunyah makanan di rongga mulut bagian gigi yang dicabut. Jadi misalnya gigi di rongga mulut sebelah kiri yang dicabut, maka kunyahlah dengan gigi kanan. Patuhi juga semua saran yang diberikan oleh dokter gigi.

Perawatan Setelah Proses Cabut Gigi

Perawatan setelah pencabutan gigi oleh dokter gigi sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang optimal dan mencegah komplikasi. Berikut adalah langkah-langkah perawatan yang biasanya dianjurkan oleh dokter gigi:

  • Setelah pencabutan, dokter gigi akan menempatkan kasa steril di area bekas gigi yang dicabut. Gigit kasa tersebut dengan kuat selama 30-45 menit untuk membantu menghentikan pendarahan.
  • Gunakan kompres es di luar pipi, tepat di area bekas pencabutan gigi. Terapkan kompres selama 10-20 menit, diikuti dengan istirahat 20 menit, selama 24 jam pertama. Ini akan membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
  • Minum obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter gigi, seperti ibuprofen atau acetaminophen. Ikuti dosis yang dianjurkan untuk menghindari efek samping.
  • Jika dokter gigi meresepkan antibiotik, pastikan untuk menghabiskan seluruh dosis meskipun kamu merasa sudah pulih.
  • Konsumsi makanan lunak seperti yogurt, puding, atau sup selama beberapa hari pertama. Hindari makanan keras, renyah, atau panas yang bisa mengiritasi luka.
  • Jangan menggunakan sedotan selama 24-48 jam setelah pencabutan gigi, karena hisapan bisa mengganggu pembekuan darah dan menyebabkan dry socket.
  • Hindari menyikat gigi di area bekas pencabutan selama 24 jam pertama. Setelah itu, sikat gigi dengan lembut di sekitar area tersebut.
  • Setelah 24 jam, mulailah membilas mulut dengan larutan air garam hangat (1 sendok teh garam dalam satu gelas air hangat) beberapa kali sehari untuk membantu menjaga kebersihan dan mencegah infeksi.
  •  Jangan merokok atau mengonsumsi alkohol selama beberapa hari setelah pencabutan gigi, karena dapat mengganggu proses penyembuhan.

Baca juga: Berapa Biaya Tambal Gigi?

Ciri-Ciri Kondisi Gigi yang Harus Dicabut

Mencabut gigi biasanya dianggap sebagai langkah terakhir setelah semua upaya lain untuk menyelamatkan gigi tidak berhasil. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kondisi gigi yang mungkin memerlukan pencabutan:

1. Gigi Rusak Parah

Gigi yang mengalami kerusakan parah akibat pembusukan atau trauma seringkali tidak dapat diperbaiki dengan tambalan, mahkota, atau perawatan saluran akar. Tanda-tandanya gigi mungkin mengalami kerusakan struktural signifikan, seperti lubang besar, retak, atau hancur, yang menyebabkan nyeri hebat atau infeksi.

2. Infeksi atau Abses Gigi

Infeksi yang parah atau abses (kantung nanah) pada gigi atau jaringan sekitarnya sering kali memerlukan pencabutan, terutama jika antibiotik dan perawatan saluran akar tidak efektif. Ciri-cirinya adalah gigi yang goyang, gusi yang surut, pembentukan kantong di sekitar gigi, dan nyeri saat mengunyah adalah tanda-tanda penyakit gusi lanjut.

3. Gigi yang Tumbuh Tidak Normal (Impaksi)

Gigi bungsu (molars ketiga) yang tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan benar dapat terjebak (impaksi) di dalam gusi atau tulang rahang, menyebabkan nyeri atau infeksi. Ciri-cirinya adalah nyeri di bagian belakang mulut, pembengkakan, dan infeksi berulang di sekitar gigi yang terjebak adalah indikasi bahwa gigi bungsu mungkin perlu dicabut.

4. Gigi Patah di Bawah Garis Gus

Pada kasus periodontitis lanjut, jaringan pendukung dan tulang di sekitar gigi mungkin telah rusak begitu parah sehingga gigi menjadi longgar. Tanda-tandanya adalah gigi yang goyang, gusi yang surut, pembentukan kantong di sekitar gigi, dan nyeri saat mengunyah adalah tanda-tanda penyakit gusi lanjut.

5. Penyakit Gusi Lanjut (Periodontitis)

Pada kasus periodontitis lanjut, jaringan pendukung dan tulang di sekitar gigi mungkin telah rusak begitu parah sehingga gigi menjadi longgar. Gigi yang goyang, gusi yang surut, pembentukan kantong di sekitar gigi, dan nyeri saat mengunyah adalah tanda-tanda penyakit gusi lanjut.

Biaya Cabut Gigi

Ada banyak hal yang menentukan berapa biaya cabut gigi yang harus dibayar. Hal-hal tersebut meliputi jumlah gigi yang dicabut, kondisi gigi, serta tempat di mana kamu cabut gigi.

Biaya cabut gigi di puskesmas mungkin akan berbeda dengan biaya di klinik dan rumah sakit. Bahkan di fasilitas kesehatan dengan level yang setara saja bisa terjadi perbedaan harga.

Namun biasanya, biaya di puskesmas akan lebih murah dari pada biaya cabut gigi di rumah sakit atau klinik. Harga di puskesmas bisa lebih murah karena layanan ini telah mendapatkan subsidi dari anggaran pemerintah.

Untuk tindakan yang sama, biaya cabut gigi di puskesmas satu dengan yang lain bisa saja berbeda. Namun tarif yang dibebankan kepada pasien berkisar antara Rp10 ribu sampai Rp80 ribu untuk setiap gigi, tergantung dari ada tidaknya penyulit. Namun, biayanya bisa jadi lebih dari Rp150 ribu jika harus menjalani odontektomi.

Sementara itu, biaya cabut gigi di klinik akan sedikit lebih mahal dibanding dengan puskesmas. Selain itu, perbedaan harga di satu klinik dengan klinik yang lain mungkin jauh lebih besar. Kota di mana klinik berada juga bisa menentukan berapa biaya yang dikeluarkan.

Misalnya saja untuk di Jakarta, biaya cabut gigi di klinik biasanya di mulai dari Rp150 ribu per gigi. Kemudian untuk daerah malang, biayanya mulai dari Rp120 ribu per gigi. Sedangkan di Jogja, biayanya mulai dari Rp100 ribu per gigi.

Untuk biaya cabut gigi di rumah sakit juga bervariasi. Misalnya untuk wilayah Jambi biaya cabut gigi di rumah sakit mulai dari Rp100 ribu per gigi. Sementara itu di Semarang dan Pekanbaru biayanya mulai dari Rp60 ribuan, sedangkan di Wonosobo dan Wonogiri mulai dari Rp50 ribu.

Biaya Cabut Gigi Bisa Gratis dengan BPJS Kesehatan

Biaya cabut gigi bisa berbeda-beda di setiap fasilitas kesehatan, tergantung dari jumlah gigi yang dicabut, ada tidaknya kesulitan saat prosedur, serta tempat yang dipilih. Umumnya, biaya cabut gigi di puskesmas akan lebih murah daripada di klinik atau rumah sakit.

Jika merasa biaya cabut gigi cukup membebani keuanganmu, jangan khawatir. Pasalnya, para pemegang kartu BPJS Kesehatan bisa mendapatkan pelayanan cabut gigi gratis asalkan memenuhi indikasi yang ditanggung. Kamu hanya perlu datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas.

Tindakan cabut gigi bisa langsung dilakukan di puskesmas. Namun, jika fasilitas tingkat pertama tidak memiliki fasilitas cabut gigi atau prosedurnya lebih sulit, kamu akan mendapatkan surat rujukan untuk ke fasilitas kesehatan yang lebih besar.