Cara Menggunakan Alat Oximeter dan Meningkatkan Saturasi Oksigen saat Isolasi Mandiri
Penurunan saturasi oksigen adalah salah satu gejala yang bisa dialami oleh pasien penderita Covid-19. Gejala ini pun masuk kedalam kelas gejala sedang sampai berat. Gejala penurunan nilai saturasi oksigen pada pasien penderita Covid-19 biasanya disebabkan karena terjadinya penurunan kadar oksigen di dalam darah.
Jika saturasi oksigen dalam darah kurang dari 95%, orang tersebut akan mengalami gangguan atau kesulitan bernafas. Dan jika saturasi oksigen turun jauh dari batas normal, bisa berujung kematian.
Jadi, mengetahui nilai saturasi oksigen normal merupakan hal yang penting, terutama saat pandemi COVID-19 seperti saat ini. Pasalnya, banyak penderita COVID-19 yang kerap mengalami penurunan saturasi oksigen tanpa disadari
Berikut tingkatan saturasi atau kadar oksigen dalam darah beserta kondisi kesehatan:
- Saturasi oksigen 95%-100%: dalam kondisi baik
- Saturasi oksigen 93%-94%: perlu berbaring untuk meningkatkan kadar oksigen
- Saturasi oksigen <92%: perlu ke RS untuk mendapat perawatan dokter
- Saturasi oksigen <80%: perlu menggunakan ventilator
Dengan mengetahui nilai saturasi oksigen pada darah dengan lebih cepat, kamu jadi bisa memberi penanganan yang lebih cepat sebelum bertambah parah.
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Cara Mengukur Nilai Saturasi Oksigen
Untuk kamu yang sedang melakukan isolasi mandiri karena Covid-19 ada cara untuk mengetahui berapa nilai saturasi oksigen didalam darah. Yaitu dengan alat Bernama oximeter.
Oximeter adalah alat pengukur saturasi oksigen yang berbentuk klip. Pengukurannya dilakukan dengan cara menjepitkan oximeter pada jari tangan. Saturasi oksigen kemudian akan diukur berdasarkan jumlah cahaya yang dipantulkan oleh sinar inframerah, yang dikirim ke pembuluh darah kapiler.
Karena pandemi saat ini dan permintaannya yang banyak, oximeter bahkan direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk dimiliki di setiap rumah guna mengukur nilai saturasi oksigen secara berkala. Pasalnya, COVID-19 dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen secara tiba-tiba, sehingga penting bagi setiap pasien untuk memiliki alat ini.
Cara menggunakan oximeter pun cukup mudah yaitu dengan dengan memasangnya di salah satu jari tangan. Kemudian oximeter akan mengukur gelombang cahaya yang dipantulkan aliran darah. Kamu hanya perlu menunggu sebentar sampai oximeter menunjukkan angka saturasi oksige yaitu SPO2 dan denyut jantung PR bpm.
Ada pun beberapa hal yang bisa menggangu cara kerja oximeter dalam menunjukkan angka yang tepat untuk mengukur nilai saturasi oksigen dan denyut jantung, yaitu:
- Pewarna Kuku
Pewarna kuku dapat mempengaruhi efektivitas kerja alat oximeter. Itu dikarenakan warna pada cacat kuku dapat menyerap cahaya yang dipancarkan oximeter, membuatnya mengganggu pendeteksian saturasi oksigen di dalam darah.
- Pergerakan tangan
Ketika menggunakan oximeter usahakan untuk tidak banyak melakukan pergerakan agar hasil pendeteksian lebih akurat. Ini karena bentuk gelombang yang dideteksi bisa menjadi tidak menentu dan hasilnya tidak akurat jika terdapat banyak pergerakan pada jari yang dipasangkan oximeter.
- Cahaya berlebihan
Paparan cahaya berlebihan bisa membuat oximeter menghasilkan hasil yang tidak akurat. Jadi usahakan untuk menggunakan oximeter di ruangan yang minim cahaya agar bisa bekerja secara maksimal.
Baca Juga: Cara Dapatkan Layanan Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19
Tips Membeli Oximeter
Untuk kamu yang ingin membeli oximeter, berikut beberapa tips yang perlu diketahui:
1. Beli produk sudah tersertifikasi ISO dan SNI
Produk dengan akurasi presisi umumnya telah lulus sertifikasi ISO (International Standard Organization) dan SNI (Standar Nasional Indonesia). Sertifikasi dan label ISO dan SNI tidak akan diberikan bila tingkat akurasi pada pulse oximeter belum memenuhi standar.
2. Membeli tampilan oximeter sesuai dengan kebutuhan
Tampilan pulse oximeter yang jelas memudahkan Anda untuk mengetahui hasil dari pengecekan. Maka dari itu, kami merekomendasikan untuk memilih produk dengan tampilan LED atau organic EL (OLED). Angka dan tulisan dari kedua jenis tampilan tersebut terlihat dengan jelas.
3. Memiliki inner adjuster untuk penggunaan pada anak dan bayi
Beberapa produk pulse oximeter didesain agar dapat digunakan untuk anak kecil (selain bayi baru lahir). Produk jenis ini biasanya memiliki inner adjuster yang berguna menyesuaikan detektor dengan jari kelingking anak . Dengan begitu, pemeriksaan saturasi oksigen pada anak bisa menjadi lebih akurat.
4. Pilih oximeter yang memiliki strap agar mudah di bawa keluar rumah
Dengan memiliki oximeter yang dilengkapi dengan strap, kamu jadi lebih mudah membawanya kemana-mana ketika kamu harus bepergian keluar rumah. Seperti untuk pergi bekerja, berolahraga atau kegiatan outdoor lainnya.
5. Pilih oximeter yang memiliki fitur hemat daya
Beli lah oximeter yang memiliki fitur hemat daya dengan konsumsi daya yang rendah atau otomatis mati saat tidak digunakan. Dengan fitur ini kamu bisa lebih hemat karen tidak perlu sering-sering mengganti baterai oximeter.
6. Pilih yang sudah memiliki izin edar dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan)
Untuk memastikan oximeter yang dibeli adalah oximeter yang asli dengan akurasi yang baik, pastikan kamu membeli alat oximeter di toko terpercaya dan sudah memiliki izin edar dari Kemenkes.
7. Jangan lupa cek garansi dan support produknya
Pilihlah oximeter dengan garansi yang lama. Karena biasanya produk oximeter yang memiliki garansi yang lama mulai dari 1-3 tahun biasanya sudah dijamin bagus kualitas produknya. Dan produk yang bergaransi bisa memudahkan kamu untuk memperbaiki oximeter jika tidak sengaja rusak seperti jatuh atau terkena air.
Karena permintaan yang tinggi, saat ini harga dari oximeter bahkan bisa mencapai range harga mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah tergantung dari fitur yang dimiliki. Oximeter pun bisa dibeli di berbagai e-commerce untuk kamu yang ingin membelinya secara lebih mudah dan praktis.
Baca Juga: Segini Pengeluaran Isolasi Mandiri di Rumah dan Tips Membiayainya
Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen
Kementerian Kesehatan (KEMENKES) memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para pasien Covid-19 yang sedang melakukan Isolasi mandiri (ISOMAN) cara menaikkan nilai saturasi oksigen dalam darah.
Cara ini bisa menaikkan saturasi atau kadar oksigen dalam darah bisa dilakukan sendiri secara mudah dan mandiri tanpa bantuan dokter. Kamu bisa meningkatkan saturasi atau kadar oksigen dalam darah bisa dipraktikkan di kamar tidur.
Teknik yang digunakan dinamakan teknik proning. Tapi perlu diingat idak semua pasien Covid-19 bisa melakukan cara menaikkan saturasi atau kadar oksigen dalam darah. Teknik ini hanya bisa dilakukan oleh pasien Covid-19 dengan kategori tanpa gejala atau gejala ringan.
Untuk pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat, cara meningkatkan saturasi atau kadar oksigen dalam darah tetap harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kemenkes juga menginformasikan, cara meningkatkan saturasi atau kadar oksigen dalam darah dengan teknik proning ini hanya bisa dilakukan jika saturasi oksigen turun di angka 93%-94%, jika nilainya saturasi lebih rendah, segera hubungi tenaga medis profesional.
Berikut langkah teknik proning yang bisa dilakukan untuk meningkatkan saturasi oksigen pada darah yang dilansir dari akun resmi Instagram Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri:
- Berbaring tengkurap di atas alas. Pastikan kita menggunakan bantal di bawah leher, panggul, dan kaki. Lakukan posisi ini selama 30 menit.
- Pada posisi kedua, kita berbaring menyamping. Pastikan alas dan bantal di bawah leher, panggul, dan dijepit di antara kedua kaki. Lakukan posisi ini selama 30 menit.
- Pada posisi berikutnya, duduk dengan kaki selonjor lurus ke depan dan badan menempel dinding. Gunakan penyangga bantal dalam posisi duduk. Sama seperti dua posisi sebelumnya, lakukan ini selama 30 menit.
Tips tambahan, saat melakukan cara ini untuk menaikkan saturasi atau kadar oksigen dalam darah, pastikan kamu atau orang tersebut berada di dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. Tapi perlu diingat, jika cara ini belum berhasil menaikkan saturasi atau kadar oksigen dalam darah, segera hubungi dokter atau pelayanan kesehatan terdekat.
Penanganan yang Cepat bisa Selamatkan Nyawa
Dengan mengetahui cara mencari tahu nilai saturasi oksigen pada darah dengan lebih cepat, kamu jadi bisa lebih cepat melakukan penanganan yang diperlukan dengan lebih cepat juga. Penanganan yang cepat dan gesit, bisa meningkatkan keselamatan orang tersebut menjadi lebih tinggi. Jadi tidak ada salahnya untuk memiliki oximeter di dalam rumah untuk situasi darurat yang bisa datang kapan saja.
Baca Juga: Mengalami Covid-19 Gejala Berat? Lakukan Hal Ini jika Rumah Sakit Tujuan Penuh