7 Ciri Asuransi yang Tepat untuk Anak
Sebagai orang tua, tentu menginginkan yang terbaik untuk anak. Tak heran jika kebanyakan orang tua zaman sekarang memfasilitasi anak dengan asuransi kesehatan.
Jika anak jatuh sakit, misalnya, orang tua tidak perlu takut kondisi keuangan keluarga terganggu. Sebab, biaya medis dibayarkan langsung oleh perusahaan asuransi.
Pertanyaannya, perusahaan asuransi mana yang bagus? Kamu bisa ketahui lewat ciri-ciri berikut ini.
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
1. Jaringan yang Tersebar Luas
Untuk mendapatkan pelayanan terbaik, perusahaan asuransinya harus memiliki jaringan yang luas, baik di dalam maupun luar kota sampai luar negeri sekalipun. Kemanapun Kamu membawa anak, anak tetap terproteksi maksimal jika tiba-tiba jatuh sakit dalam perjalanan.
Tinggal cari rumah sakit rekanan paling dekat dari posisi kamu saat ini. Alhasil, anak bisa mendapatkan perawatan secepat mungkin agar kondisinya tidak bertambah parah.
Informasi tentang jaringan rumah sakit ini bisa ditanyakan langsung kepada agen asuransi yang menawarkan produk.
2. Sesuai dengan Kebutuhan Anak
Jangankan orang dewasa, anak-anak juga memiliki kebutuhan yang berbeda. Maka dari itu, sesuaikan produk asuransi dengan kebutuhannya agar anak terproteksi maksimal.
Ditambah lagi biaya premi asuransi yang tidak murah. Pastikan anak bisa menikmati manfaat asuransi, jadi tidak akan rugi membayar preminya secara rutin.
Sebelum mengambil keputusan, sebaiknya pikirkan lagi manfaat apa yang sebenarnya dibutuhkan anak. Bila perlu, tanyakan informasi seputar manfaat kepada agen asuransi untuk menghindari misinterpretasi.
Baca Juga: Asuransi Anak: Siapkan Asuransi Pendidikan dan Kesehatan Sejak Dini
3. Menyediakan Fasilitas Khusus
Mengingat kebutuhan anak berbeda-beda, alangkah baiknya jika perusahaan asuransi yang dipilih menyediakan fasilitas khusus. Fasilitas ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Misalnya, fasilitas pemeriksaan mata, gigi, vaksinasi atau imunisasi. Jadi, biaya medis yang dicover perusahaan tidak melulu saat anak jatuh sakit saja, tapi juga untuk mengantisipasi anak dari penyakit yang bisa terjadi kapanpun.
Sebaiknya perhatikan kondisi kesehatan anak sedetail mungkin. Jika merasa anak butuh tambahan manfaat, maka bisa tambahkan dalam ketentuan polis. Penyesuaian manfaat ini tentunya akan disesuaikan dengan premi bulanan yang harus dibayar setiap bulan.
4. Premi yang Terjangkau
Bukan hanya diri sendiri maupun anak, kamu juga perlu memikirkan biaya asuransi untuk anggota keluarga lain. Asuransi ibarat bentuk pencegahan sebelum suatu kemalangan terjadi. Jika terlanjur terjadi kemalangan, mustahil jika pendaftaran polis asuransi diterima.
Banyaknya beban asuransi yang mungkin dibayarkan setiap bulan membuat kamu harus berkaca secara finansial. Coba siasati dengan memilih premi yang terjangkau untuk anak, mengingat kondisi kesehatannya masih baik-baik saja. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah kompleks.
Memang, akan ada beberapa batasan untuk jumlah premi yang terjangkau. Untungnya, kamu bisa melakukan peningkatan manfaat tersebut atau upgrade secara berkala untuk memaksimalkan proteksi bagi anak.
5. Masa Tunggu yang Singkat
Kamu perlu memperhatikan masa tunggunya juga saat melakukan klaim. Masa tunggu beberapa perusahaan asuransi terbilang lama yang tentunya menghambat proses klaim. Pilih asuransi yang masa tunggunya singkat, ya!
Rata-rata masa tunggu dalam asuransi kesehatan adalah 30 sampai 90 hari, tergantung dari jenis penyakitnya juga. Kamu bisa cari informasinya secara detail lewat website perusahaan asuransi atau Google.
Berbeda dengan program BPJS yang sama sekali tidak memiliki masa tunggu. Apapun jenis penyakit, baik ringan maupun berat, biayanya akan dibayarkan otomatis oleh pemerintah kepada rumah sakit.
Baca Juga: Inilah Pentingnya Siapkan Asuransi Pendidikan Anak, Jadi Jaminan Masa Depan!
6. Tanpa Limit
Asuransi yang tepat untuk anak adalah yang tanpa limit. Bukan berarti bebas mengajukan klaim sesuka hati. Tetap ada limit, tapi secara keseluruhan, bukan per jenis penyakit.
Misalnya, limit per tahun sebesar Rp 2 miliar. Selagi limit ini masih ada, kamu berhak menggunakannya untuk kebutuhan anak sewaktu jatuh sakit.
Bisa dikatakan, kemungkinan terpakainya uang pribadi sangat kecil apabila limit asuransinya pakai sistem seperti ini. Kondisi finansial keluarga tetap terjaga walaupun ada biaya asuransi rutin yang perlu dibayarkan.
7. Ada Manfaat Investasinya
Alangkah baiknya lagi apabila produk asuransinya menawarkan manfaat investasi. Penting karena keuntungan yang didapatkan berlipat ganda. Di satu sisi anak bisa terproteksi biaya kesehatannya, di sisi lain bisa berinvestasi juga.
Manfaat investasi dapat dinikmati dengan membeli asuransi tipe unit link. Dengan adanya investasi, kamu bisa mengambil cuti premi dan terhindar dari kenaikan biaya premi akibat inflasi.
Seperti investasi pada umumnya, aka nada pembagian risikonya pula. Pilihlah yang sesuai dengan karakteristik investasi. Jadi, pastikan sudah paham tentang skemanya agar tidak merasa dirugikan di kemudian hari.
Berikan yang Terbaik untuk Anak
Anak ibarat aset di dalam keluarga, jadi berikanlah yang terbaik. Lindungi anak sedini mungkin dengan asuransi kesehatan terbaik, jadi orang tua pun bisa bernapas lega saat anak jatuh sakit. Setidaknya sudah ada pihak yang menanggung biaya medisnya, jadi tidak pusing mencari biaya lagi.
Baca Juga: Asuransi Keluarga: Pengertian, Manfaat, dan Tips Memilihnya