30 Ciri Ciri Hamil Muda dan Cara Menjaga Kesehatan Janin dan Bunda
Banyak pasangan mengharapkan kehadiran si buah hati untuk membentuk keluarga yang sempurna pada kehidupan pernikahan mereka. Hal ini membuat momen kehamilan menjadi hal yang sangat istimewa.
Namun, ada beberapa kasus dimana ketika calon ibu telat mengetahui kehamilannya sendiri sehingga terlanjur melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilakukan ketika hamil muda, sehingga berujung keguguran.
Hal itu terjadi karena rentannya kondisi janin ketika usianya masih sangat muda. Untuk itu, mampu mengenali ciri-ciri hamil sejak awal merupakan sebuah langkah penting untuk bisa menjaga usia janin dan memperkuat kondisi janin. Dengan mengenali ciri-ciri kehamilan lebih awal, perawatan, konsultasi dan menghindari melakukan hal yang berbahaya pada masa kehamilan pun lebih cepat juga bisa dilakukan.
Baca Juga: Ibu Hamil Mau Bayar Fidyah Puasa? Ini Ketentuannya
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Ciri-Ciri Hamil yang Harus Diketahui Pasangan yang Ingin Memiliki Anak
Nah untuk para pasangan yang baru menikah dan para calon ibu berikut ciri-ciri orang hamil muda yang harus diketahui:
1. Telat Menstruasi
Biasanya, ciri-ciri hamil adalah tidak terjadinya menstruasi setelah 4-5 hari atau lebih sejak tanggal seharusnya. Jika ada pembuahan, sel telur akan menempel di dinding rahim dan terus berkembang menjadi janin dalam waktu 9 bulan.
Setelah implantasi, tubuh akan melepaskan hormon HCG yang bertugas menjaga kehamilan. Hormon ini juga yang memerintahkan indung telur untuk berhenti memproduksi sel telur baru ketika hamil. Jadi, tidak akan ada sel telur yang luruh menjadi darah haid.
Namun perlu diketahui juga, telat menstruasi juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau kondisi tubuh lainnya seperti sakit atau sedang mengalami stress.
Untuk itu, ketika mengalami keterlambatan menstruasi lebih baik segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya supaya lebih jelas.
2. Perubahan pada Payudara dan Puting
Ciri-ciri hamil ini terjadi karena perubahan tersebut bisa menyerupai gejala yang biasa dialami menjelang menstruasi.
Munculnya ciri-ciri hamil ini karena peningkatan jumlah hormon progesteron serta estrogen. Payudara ibu hamil umumnya akan terasa lebih kencang. Bahkan, dalam beberapa kasus, payudara terasa nyeri, sensitif, dan tidak nyaman.
Selain itu, warna putingnya juga memerah dan menonjol serta aerola (area sekitar puting) berubah warna menjadi lebih hitam. Ibu juga akan melihat garis-garis urat pada area di sekitar puting susu. Hormon kehamilan meningkatkan aliran darah menuju area tersebut demi mempersiapkan produksi ASI.
3. Payudara Membesar
Ciri ciri orang hamil paling umum di awal kehamilan adalah perubahan payudara. Payudara akan terisi untuk mempersiapkan ASI setelah melahirkan.
Selain bengkak, payudara menjadi sangat lunak dan sensitif. Sayangnya, salah satu ciri hamil ini juga mirip dengan tanda menjelang haid.
4. Sering Mual dan Muntah
Ciri-ciri hamil muda lainnya yang umum dirasakan adalah mual atau morning sickness. Mual dapat dialami dengan atau tanpa muntah. Meski lebih sering terjadi pada pagi hari, mual dan muntah saat hamil juga bisa terjadi sepanjang hari saat siang, sore, atau malam.
Sebagian wanita hamil akan mengalami ciri-ciri hamil yang satu ini pada awal kehamilan sampai trimester kedua atau bahkan sampai waktu persalinan tiba.
5. Cepat Lemas dan Lelah
Meski belum pasti, tubuh yang terasa mudah lelah dan lemah meski tidak melakukan sesuatu yang berat bisa menjadi tanda-tanda hamil. Ibu hamil bisa mengalami kelelahan luar biasa bahkan saat usia kehamilannya baru satu minggu. Penyebabnya, yaitu hormon progesteron selama masa awal kehamilan yang membuat calon ibu lebih cepat mengantuk.
6. Sering Buang Air Kecil
Sering buang air kecil merupakan tanda awal kehamilan yang paling sering tidak disadari. Biasanya, kondisi ini mulai terjadi sekitar 6-8 minggu setelah pembuahan.
Pada awal kehamilan, biasanya akan mengalami sering kencing diakibatkan oleh tingginya hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon hCG menyebabkan peningkatan aliran darah ke ginjal sehingga meningkatkan produksi urine.
7. Sering Buang Air Besar
Selama hamil, kadar hormon akan berubah sehingga memengaruhi kerja tubuh. Perubahan-perubahan hormon ini juga memicuvsering buang air besar selama hamil.
Intensitas buang air besar yang terlalu sering juga dapat mengakibatkan diare. Supaya kondisi tidak semakin parah, coba kurangi konsumsi makanan berserat tapi tetap penuhi asupan cairan ya.
8. Sering Terdapat Bercak Darah
Tidak perlu kaget ketika menemui bercak darah di celana dalam karena ini adalah ciri-ciri orang hamil yang normal. Bercak darah tersebut juga dikenal sebagai pendarahan implantasi, terjadi ketika telur yang dibuahi ditanamkan ke lapisan rahim. Ini terjadi sekitar 10 hingga 14 hari (1-2 minggu) setelah pembuahan, tetapi tidak semua ibu yang hamil mengalaminya.
9. Perut Sering Kram
Kram perut sering dianggap sebagai gejala PMS padahal ini juga bisa jadi merupakan tanda-tanda kehamilan. Bedanya, kram perut tanda hamil umumnya terjadi 6-12 hari setelah pembuahan terjadi, atau di minggu pertama kehamilan.
10. Kerontokan Rambut
Menurut American Pregnancy Association, salah satu tanda kehamilan awal adalah rambut rontok. Umumnya, 40-50% ibu hamil mengalami hal ini.
Penyebabnya karena wanita hamil cenderung mengalami perubahan hormon dan perubahan gizi. Oleh karena itu, wanita hamil cenderung banyak yang memotong rambutnya.
Baca Juga: Sebelum Hamil, Ini 6 Tes Kesehatan untuk Calon Ibu
11. Mood dan Suasana Hati yang Sering Berubah
Perubahan emosi yang drastis dan tiba-tiba juga menjadi ciri-ciri hamil muda. Perubahan hormon dalam tubuh pun dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan bila berlanjut segara konsultasikan ke dokter kandungan.
12. Sering Kembung
Hampir sama seperti mual, ciri-ciri hamil muda lainnya yaitu kembung yang mana disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron yang memperlambat proses pencernaan sehingga menyebabkan gas dan kembung.
Kembung saat hamil juga bisa diikuti oleh seringnya buang angin dan bersendawa karena hormon progesteron yang memperlambat pencernaan.
13. Suhu Tubuh Meningkat
Peningkatan suhu tubuh bisa menjadi ciri-ciri kehamilan yang juga sering terjadi. Suhu tubuh saat bangun pagi pada wanita hamil biasanya meningkat. Namun, peningkatan tersebut terjadi pada suhu tubuh basal (STB). Jadi, peningkatan suhu tubuh yang dimaksud bukanlah demam.
14. Sering Mengalami Sakit Kepala dan Pusing
Peningkatan kadar darah dan perubahan hormon bisa membuat pusing dan menyebabkan sakit kepala saat hamil. Selain itu, kadar gula darah yang rendah dapat menyebabkan sakit kepala. Hal ini terjadi karena sel-sel otak mencoba untuk mengatasi tingkat pasokan gula yang lebih rendah.
University of Rochester Medical Center menjelaskan jika wanita hamil sering sakit kepala, maka itu bisa berarti hormon seks wanita seperti estrogen dan progesteron sedang mempersiapkan rahim untuk bayi.
15. Perubahan Nafsu Makan
Saat hamil, kamu akan merasakan adanya perubahan nafsu makan dan bisa menjadi lebih mudah merasa lapar dari biasanya. Hal ini disebabkan perubahan hormon yang menjadi salah satu tanda kehamilan awal. Kamu juga bisa ketahui lebih banyak soal porsi dan kebutuhan makan saat hamil dengan berkonsultasi ke dokter kandungan.
16. Hidung Mimisan
Mimisan juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri hamil yang kurang umum. Biasanya, wanita hamil yang mengalami ini memiliki riwayat tekanan darah yang tinggi. Jika darah yang keluar cukup banyak, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter.
17. Konstipasi
Ciri-ciri hamil ini sering dialami di awal kehamilan karena peningkatan hormon progesteron. Hormon ini menyebabkan relaksasi otot, sehingga usus bekerja kurang efisien.
Selain hormon, penggunaan tablet zat besi (Fe) juga bisa memicu masalah konstipasi. Gangguan di saluran cerna ini dapat dihindari dengan minum cukup air, sering bergerak, dan konsumsi makanan berserat.
18. Indra Penciuman Semakin Sensitif
Beberapa wanita hamil bisa mengalami peningkatan kemampuan indera penciuman sebagai ciri-ciri kehamilan. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar estrogen sehingga membuat wanita hamil lebih sensitif terhadap aroma disekitar mereka. Ciri hamil ini biasanya ketika usia kehamilan telah menginjak 2 minggu.
19. Sakit Pinggang Belakang
Sakit pinggang di bagian belakang terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur di dalam tubuh. Ketika ini terjadi, ciri-ciri kehamilan ini bisa dirasakan sakitnya di satu sisi perut. Nyeri ini sering disebut nyeri ovulasi dan tidak berlangsung lama. Namun, tidak semua wanita mengalami nyeri ovulasi dan memang sering disamakan dengan nyeri haid.
20. Sakit Punggung Bagian Bawah
Kram akbiat implantasi, kembung, dan sembelit juga dapat menyebabkan sakit punggung selama awal kehamilan. Posisi tidur juga bisa menjadi penyebab sakit punggung.
Jika rasa sakitnya tak tertahankan, pergi ke dokter untuk diagnosis yang tepat. Hindari mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, karena pengobatan sendiri tanpa anjuran atau resep dokter dapat berbahaya jika sedang hamil terutama hamil muda.
Baca Juga: Cara Tetap Asyik dan Aman Bekerja Saat Hamil Muda
21. Berjerawat
Ketika kadar hormon naik sebagaimana ciri-ciri hamil muda, tingkat androgen pun meningkat. Hal ini menyebakan kelenjar sebaceous mengeluarkan lebih banyak minyak yang menyumbat pori-pori, memberikan ruang bagi pertumbuhan bakteri yang pada gilirannya menimbulkan jerawat selama kehamilan.
22. Peningkatan Cairan dari Vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal karena adanya perubahan hormonal. Cairan ini akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Mendekati persalinan, teksturnya akan lebih cair.
Selama terjadi peningkatan cairan vagina ini, sangat penting untuk memperhatikan dan menjaga kebersihan daerah kewanitaan. Segera hubungi dokter bila cairan berbau, daerah kewanitaan menjadi gatal, sakit, atau berdarah.
23. Perubahan Raut Wajah
Ciri kehamilan ini bisa berbeda-beda kepada setiap wanita hamil. Perubahan ini biasanya terjadi karena etensi cairan atau pelepasan hormon esterogen yang menghasilkan cairan dan disimpan dalam tubuh, salah satunya di wajah.
Penyebab lainnya bisa karena peningkatan aliran darah di kapiler, yang berarti wajah ibu hamil bisa terlihat memerah dan lebih cerah dengan pipi yang tampak penuh.
Beberapa perubahan raut wajah selama hamil bisa terlihat dari hidung yang membengkak, munculnya malesma, mata sembab, bulu mata dan alis rontok, hingga muncul freckles. Perubahan ini juga sering disebut sebagai pregnancy glow.
24. Perut Membuncit
Hamil biasanya identik dengan perut yang semakin membesar. Namun, tak semua orang mengalami kondisi ini di awal kehamilan. Perut buncit pada wanita hamil bisa disebakan karena perut kembung.
25. Merasakan Rasa Logam di Mulut
Rasa logam di mulut sering dirasakan beberapa ibu hamil. Sampai sekarang, belum ada penjelasan secara ilmiah mengenai gejala ini. Untuk meredakan gejala ini, bisa dengan rajin mengonsumsi air es atau makanan manis untuk meredam rasa logam dalam mulut. Umumnya, rasa logam di mulut ini akan berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan.
26. Detak Jantung Meningkat
Saat hamil, volume darah juga akan naik sehingga menyebabkan detak jantung lebih cepat. Peningkatan volume darah bertujuan untuk membawa oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin. Tapi jangan khawatir, ciri hamil yang satu ini merupakan hal yang normal terjadi.
27. Kesulitan Tidur
Sulit tidur ketika hamil muda sering menyebabkan perasaan tidak nyaman selama kehamilan. Kondisi ini sering dipicu ciri-ciri hamil lainnya.
Misalnya, karena peningkatan detak jantung, sembelit, sering buang air kecil dan morning sickness. Selain itu, kram perut yang kerap terjadi di awal kehamilan juga bisa memicu sulit tidur.
28. Sering Haus
Sering haus merupakan salah satu ciri-ciri orang hamil yang jarang disadari oleh banyak wanita. Penyebabnya karena ibu yang sedang hamil muda mengalami peningkatan hormon, peningkatan volume darah, atau tekanan darah yang turun.
Penuhi asupan cairan dengan minum air putih atau konsumsi makanan tinggi serat. Sebaiknya, hindari makanan tinggi garam karena dapat menyebabkan retensi cairan.
29. Badan Sering Meriang atau Menggigil
Perubahan hormon kehamilan membuat tubuh terasa sakit. Menurut Karno Suprapto SpOG dari Mayapada Hospital, Lebak Bulus, hamil muda memang terkadang memiliki gejala seperti masuk angin. Jadi pada awal kehamilan nanti, jika sering mengalami meriang jangan langsung beranggapan itu hanya masuk angin biasa, coba lakukan tes kehamilan untuk memastikan.
30. Keputihan
Leukorea merupakan keputihan normal yang juga terjadi pada wanita yang sedang hamil. Nah, selain warna yang tidak berubah, keputihan selama hamil juga bisa dilihat dari peningkatan jumlah volume.
Selama kehamilan, produksi keputihan akan meningkat karena peningkatan hormon estrogen dan aliran darah ke area vagina. Di trimester pertama, keputihan akan meningkat sebagai upaya untuk menghilangkan sel-sel mati dan bakteri dari rahim dan vagina untuk membantu mencegah infeksi.
Baca Juga: Jangan Sembarang, ini Obat dan Cara Atasi Demam Saat Hamil!
Tips Menjaga Kesehatan Janin sampai Waktu Persalinan Tiba
Kondisi janin pada usia kehamilan muda sangatlah rentan. Untuk itu, banyak hal yang perlu dilakukan untuk melindunginya dari awal kehamilan atau sejak kamu mengenali ciri-ciri hamil agar mencegah kelainan pada janin sampai keguguran.
Berikut tips mudah namun efektif dalam menjaga kesehatan janin di usia kehamilan muda:
1. Terhindar dari Asap Rokok
Hal ini dikarenakan rokok mengandung nikotin yang berbahaya bagi si ibu maupun janin. Asap rokok dapat menimbulkan resiko penyakit seperti asma dan infeksi paru-paru. Akan sangat disarankan untuk tidak menjadi perokok aktif maupun pasif untik menjaga kehamilan muda sampai ke trimester berikutnya.
2. Menghindari Aktivitas Berat yang Bisa Berikan Guncangan pada Perut
Pada kehamilan muda, kondisi janin belum terlalu kuat, sehingga guncangan dapat menyebabkan kontraksi pada rahim. Hindari kegiatan atau aktivitas berat seperti naik motor, atau mengangkat benda-benda yang terlalu berat karena perut sangat riskan terkena guncangan.t.
3. Mencoba untuk Tidak Stress
Pada awal kehamilan, ibu hamil umumnya bisa terkena sindrom baby blues dan hal ini dapat mempengaruhi hormon pemicu stress. Sedangkan jika ibu hamil sering merasa stress, akan ada resiko janin terlahir dengan berat badan dibawah normal. Sebisa mungkin hindari stress yang berlebihan agar kondisi janin juga lebih stabil.
4. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Salah satu faktor risiko yang dapat memicu keguguran, bayi lahir prematur, dan gangguan plasenta adalah pola hidup tidak sehat. Beberapa di antarnya seperti kebiasaan merokok mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil, dan kurang olahraga. Bahkan, beberapa penelitian bahkan mengaitkan rokok dengan kondisi bibir sumbing pada bayi.
5. Tidak Meminum Alkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan risiko berat bayi lahir rendah, gangguan tumbuh kembang, serta memicu perilaku hiperaktif pada anak kelak. Segera hentikan konsumsi alkohol selama proses kehamilan berlangsung supaya kondisi janin bisa lebih sehat dan terawat.
6. Rutin Mengonsumsi Vitamin Prenatal
Rutin minum vitamin prenatal adalah tips untuk ibu hamil muda lainnya yang tidak boleh terlupa. Saat membeli vitamin prenatal, pastikan vitamin tersebut memiliki:
- Asam folat, untuk mengurangi risiko bayi cacat tabung syaraf.
- Zat besi, untuk menambah darah bagi ibu dan janin.
- Kalsium dan vitamin D, untuk membantu pembentukan tulang, otot, dan gigi bayi, serta menjaga kekebalan tubuh ibu.
- DHA, untuk perkembangan otak bayi.
- Yodium, untuk merangsang perkembangan saraf bayi dan meningkatkan energi ibu.
7. Mengurangi Asupan Kafein
Batasi asupan kafein maksimal sebanyak 200 mg (1-2 cangkir kopi) per hari. Namun selain kopi, kafein juga terkandung dalam teh, minuman bersoda, cokelat, dan minuman energi lainnya. Jadi, pada intinya harus membatasi makanan atau minuman apapun yang mengandung kafein saat hamil.
Ini penting dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya keguguran dan masalah lain pada kehamilan. Saat hamil, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap efek kafein. Akibatnya ibu jadi lebih mudah mengalami gangguan pencernaan, gelisah, hingga sulit tidur.
Jangan Lupa Rutin Melakukan Konsultasi ke Dokter Kandungan
Agar kamu dan pasangan bisa mengetahui kondisi janin secara berkala, sangatlah penting untuk melakukan konsultasi rutin ke dokter kandungan secara langsung. Ini dilakukan agar jika ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan bisa ditindak lebih cepat, dan jika ada potensi terjadinya hal tersebut bisa dicegah dengan cara yang lebih tepat. Hal ini sangat penting dilakukan supaya kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
Baca Juga: Daftar Bidan Terdekat di Sekitaran Jakarta