Deposito vs Sukuk: Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investasi Aman?

Dalam dunia investasi, keamanan dan stabilitas sering menjadi pertimbangan utama, terutama bagi investor pemula atau mereka yang memiliki profil risiko konservatif.

Deposito dan sukuk adalah dua instrumen investasi yang sering dibandingkan karena keduanya menawarkan imbal hasil tetap dengan risiko rendah. Namun, masing-masing memiliki karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk kebutuhan dan profil investor tertentu.

Berikut penjelasan secara lengkap mengenai deposito vs sukuk, mulai dari definisi, cara kerja, perbedaan utama, kelebihan dan kekurangan, serta tips memilih sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan Kamu.

Pengertian Deposito

loader

Deposito adalah produk simpanan di bank yang memiliki jangka waktu tertentu dan tidak bisa ditarik sewaktu-waktu seperti tabungan biasa. Deposito memberikan bunga tetap kepada nasabah berdasarkan jangka waktu yang disepakati, biasanya mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan.

Karakteristik Deposito:

  • Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
  • Bunga ditetapkan di awal dan tidak berubah hingga jatuh tempo.
  • Penarikan sebelum jatuh tempo bisa dikenakan penalti.
  • Umumnya diterbitkan oleh bank konvensional atau syariah.

Apa Itu Sukuk?

Sukuk adalah instrumen surat berharga berbasis syariah yang mewakili kepemilikan atas suatu aset atau proyek. Dalam bahasa sederhana, sukuk adalah versi syariah dari obligasi. Investor yang membeli sukuk akan mendapatkan imbal hasil (ujrah) dari proyek yang dijalankan, bukan bunga (riba).

Jenis Sukuk:

  • Sukuk Negara Ritel (SR): Diterbitkan oleh pemerintah, cocok untuk investor individu.
  • Sukuk Korporasi: Diterbitkan oleh perusahaan swasta yang mematuhi prinsip syariah.
  • Sukuk Tabungan (ST): Cocok untuk pemula dengan nilai investasi minimal dan fleksibel.

Karakteristik Sukuk:

  • Imbal hasil tetap dan dibayarkan secara berkala.
  • Terdapat underlying asset atau proyek riil.
  • Tidak mengandung unsur riba, maisir (judi), dan gharar (ketidakpastian).
  • Tidak dijamin oleh LPS, namun jika diterbitkan oleh pemerintah, risikonya sangat rendah.

Perbedaan Utama Deposito vs Sukuk

Aspek

Deposito

Sukuk

Tingkat Risiko

Sangat rendah; dijamin oleh LPS hingga Rp2 miliar.

Rendah; dijamin pemerintah untuk sukuk negara, tetapi ada risiko kredit untuk sukuk korporasi.

Imbal Hasil

Tetap; biasanya 3%-5% per tahun.

Lebih tinggi; sekitar 5%-7% per tahun.

Likuiditas

Rendah; pencairan hanya saat jatuh tempo (atau dikenakan penalti).

Moderat; dapat dijual di pasar sekunder sebelum jatuh tempo.

Pajak

Bunga dikenakan pajak 20%.

Kupon dikenakan pajak lebih rendah (10%-15%).

Jangka Waktu

Fleksibel; mulai dari harian hingga tahunan.

Umumnya jangka menengah hingga panjang (2-10 tahun).

Profil Investor Cocok

Konservatif; mengutamakan keamanan dan kepastian hasil.

Moderat; mencari return lebih tinggi dengan toleransi terhadap prinsip syariah.

Kelebihan dan Kekurangan Deposito dan Sukuk

Aspek

Deposito

Sukuk

Kelebihan

Keamanan tinggi: Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Bebas riba: Sesuai dengan prinsip syariah Islam.

 

Suku bunga tetap: Ideal untuk perencanaan keuangan jangka pendek.

Imbal hasil kompetitif: Menawarkan imbal hasil yang tetap dan menarik.

 

Tersedia di hampir semua bank: Mudah diakses oleh masyarakat umum.

Pajak lebih rendah: Pajak kupon hanya 15%.

 

Sukuk negara memiliki risiko sangat rendah: Dijamin oleh pemerintah.

Kekurangan

Imbal hasil lebih rendah: Dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Tidak dijamin LPS: Tidak ada jaminan dari LPS seperti pada deposito.

 

Dana tidak likuid: Tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa penalti.

Periode pembelian terbatas: Hanya dapat dibeli saat masa penawaran.

 

Terkena pajak bunga sebesar 20%: Mengurangi imbal hasil bersih yang diterima.

Kurang likuid: Meskipun bisa dijual di pasar sekunder, likuiditasnya tidak setinggi saham.

Simulasi Imbal Hasil: Deposito vs Sukuk

Deposito:

Misalkan Kamu menempatkan Rp100 juta di deposito berjangka selama 12 bulan dengan bunga 4,5% per tahun:

  • Bunga kotor:
    Rp100.000.000×4,5%=Rp4.500.000
  • Pajak bunga (20%):
    Rp4.500.000×20%=Rp900.000
  • Bunga bersih:
    Rp4.500.000−Rp900.000=Rp3.600.000

Sukuk:

Misalkan Kamu membeli sukuk negara dengan kupon tahunan sebesar 6%:

  • Kupon tahunan:
    Rp100.000.000×6%=Rp6.000.000
  • Pajak kupon (15%):
    Rp6.000.000×15%=Rp900.000
  • Kupon bersih:
    Rp6.000.000−Rp900.000=Rp5.100.000

Dari simulasi ini, terlihat bahwa sukuk memberikan return lebih tinggi dibandingkan deposito, yaitu selisih sebesar:
Rp5.100.000−Rp3.600.000=Rp1.500.

Strategi Kombinasi Deposito dan Sukuk

Untuk memaksimalkan keuntungan sambil menjaga keamanan dana, Kamu juga bisa menggabungkan kedua instrumen ini dalam portofolio investasi:

  1. 50% Dana di Deposito: Untuk keamanan dan kepastian hasil jangka pendek.
  2. 50% Dana di Sukuk: Untuk mendapatkan imbal hasil lebih tinggi dengan toleransi risiko rendah.

Strategi ini memberikan keseimbangan antara stabilitas keuangan dan pertumbuhan modal.

Siapa yang Cocok Menggunakan Deposito?

Deposito cocok untuk:

  • Investor konservatif.
  • Individu yang ingin menyimpan dana darurat dengan return lebih tinggi dari tabungan.
  • Orang yang menghindari risiko dan membutuhkan kepastian bunga.
  • Orang tua atau pensiunan yang butuh pendapatan tetap.

Bingung cari investasi reksa dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Siapa yang Cocok Berinvestasi di Sukuk?

Sukuk cocok untuk:

  • Investor Muslim yang ingin menghindari riba.
  • Individu yang mencari alternatif obligasi syariah.
  • Investor pemula yang ingin mencoba instrumen syariah dengan risiko rendah.
  • Mereka yang ingin diversifikasi portofolio berbasis syariah.

Tren Investasi Sukuk di Indonesia

Pemerintah Indonesia rutin menerbitkan Sukuk Negara Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST) yang bisa dibeli mulai dari Rp1 juta. Tren ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi halal dan aman.

Pada tahun 2024, minat terhadap SR dan ST terus meningkat, dengan total pemesanan mencapai triliunan rupiah. Pemerintah juga semakin gencar mengedukasi publik soal keuntungan investasi di sukuk, terutama dari sisi pajak yang lebih ringan dan stabilitas yang tinggi.

Integrasikan Deposito dan Sukuk dalam Strategi Keuangan

Perbandingan antara deposito vs sukuk menampilkan dua pilihan investasi yang sama-sama aman dan cocok untuk investor konservatif. Deposito unggul dari segi keamanan karena dijamin LPS, sedangkan sukuk memberikan keuntungan lebih besar dari sisi imbal hasil bersih dan nilai-nilai syariah.

Memilih antara keduanya tergantung pada kebutuhan, tujuan investasi, dan prinsip hidup Kamu. Jika Kamu lebih nyaman dengan skema konvensional dan ingin jaminan penuh dari LPS, deposito adalah pilihan ideal. Namun jika Kamu menginginkan investasi yang bebas riba dan tetap menguntungkan, sukuk bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Pada akhirnya, Kamu bisa mengkombinasikan kedua instrumen ini untuk menciptakan portofolio investasi yang aman, stabil, dan sesuai dengan kebutuhan jangka pendek maupun jangka menengah. Jangan lupa juga untuk selalu memperbarui pengetahuan Kamu tentang produk-produk keuangan dan gunakan platform terpercaya untuk berinvestasi.