Deposito BPR: Pilihan Investasi Aman dengan Bunga Tinggi

Dalam dunia keuangan, produk simpanan berjangka seperti deposito menjadi pilihan banyak orang yang mencari instrumen investasi rendah risiko namun tetap memberikan imbal hasil menarik.

Salah satu jenis deposito yang kini semakin populer adalah deposito BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Meskipun tidak sepopuler bank umum nasional, BPR menawarkan sejumlah keunggulan yang layak dipertimbangkan.

Pada artikel ini Cermati akan mengulas secara lengkap mengenai pengertian deposito BPR, kelebihan dan kekurangannya, cara membuka deposito di BPR, hingga tips memilih produk deposito yang tepat.

Apa Itu Deposito BPR?

loader

Deposito BPR adalah produk simpanan berjangka yang ditawarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan jangka waktu tertentu dan tingkat suku bunga tetap. Sama seperti deposito di bank umum, dana yang ditempatkan dalam deposito BPR tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa terkena penalti.

Namun, salah satu daya tarik utama dari deposito BPR adalah tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan bank umum, karena BPR biasanya beroperasi dalam skala lebih kecil dan melayani masyarakat di wilayah tertentu.

Deposito BPR memiliki dua bentuk utama:

  • Deposito Berjangka: Simpanan yang pencairannya dilakukan sesuai jangka waktu yang disepakati.
  • Sertifikat Deposito: Simpanan berbentuk sertifikat, dapat diperjualbelikan, dan tidak mencantumkan nama pemilik secara spesifik.

Bingung cari investasi reksa dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Keunggulan Deposito BPR

1. Bunga Lebih Tinggi

Salah satu alasan utama mengapa banyak orang mulai melirik deposito BPR adalah karena suku bunga yang ditawarkan bisa mencapai 1–2% lebih tinggi dibandingkan bank umum. Bahkan dalam kondisi pasar yang sedang lesu, BPR tetap berani memberikan suku bunga kompetitif demi menarik dana masyarakat.

2. Aman dan Dijamin LPS

Banyak yang khawatir apakah menabung di BPR aman. Jawabannya, ya. Simpanan dalam bentuk deposito BPR juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sama seperti bank umum. Dengan syarat nilai simpanan tidak melebihi Rp2 miliar dan bunga yang diterima tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, maka simpanan kamu aman.

3. Cocok untuk Masyarakat Daerah

Karena BPR umumnya beroperasi di wilayah-wilayah tertentu, mereka lebih memahami kebutuhan masyarakat lokal. Pelayanan yang diberikan pun biasanya lebih personal dan mudah dijangkau, membuat deposito BPR menjadi pilihan menarik, terutama bagi masyarakat non-perkotaan.

4. Proses Mudah dan Cepat

BPR dikenal memiliki prosedur layanan yang lebih ringkas dan cepat dibandingkan bank konvensional. Untuk membuka deposito, kamu hanya perlu menyiapkan dokumen identitas dan dana sesuai dengan ketentuan minimum.

Kekurangan Deposito BPR

1. Tidak Tersedia Layanan Online Banking

Berbeda dengan bank umum yang telah memiliki infrastruktur digital lengkap, banyak BPR belum menyediakan layanan internet banking atau mobile banking. Hal ini mungkin menjadi kendala bagi nasabah yang terbiasa melakukan transaksi secara digital.

2. Lokasi Terbatas

Karena beroperasi secara lokal, keberadaan BPR terbatas hanya di wilayah tertentu. Bagi nasabah yang sering berpindah-pindah atau berdomisili jauh dari BPR, ini bisa menjadi hambatan dalam mengakses layanan secara langsung.

3. Kurangnya Informasi Publik

BPR belum terlalu dikenal luas oleh masyarakat umum, sehingga informasi tentang produk mereka masih terbatas dan tidak selalu mudah ditemukan secara online.

Perbandingan Deposito BPR dan Bank Umum

Fitur

BPR

Bank Umum

Suku Bunga

Lebih tinggi

Lebih rendah

Penjaminan LPS

Ya

Ya

Minimum Setoran

Relatif rendah

Bervariasi

Layanan Digital

Terbatas

Lengkap (mobile & internet banking)

Akses Lokasi

Terbatas

Luas

Jadi, siapa yang cocok untuk berinvestasi dengan Deposito BPR?

Deposito BPR cocok untuk:

  • Investor konservatif: Yang tidak ingin mengambil risiko tinggi.
  • Orang tua atau pensiunan: Yang mencari pendapatan pasif dari bunga tetap.
  • Pemilik dana idle: Yang belum digunakan dalam waktu dekat.
  • Masyarakat daerah: Yang ingin menyimpan dana di lembaga lokal terpercaya.

Cara Kerja Deposito BPR

Sistem deposito BPR pada dasarnya sama dengan deposito di bank umum. Berikut alur dan mekanismenya:

1. Pembukaan Rekening Deposito

Nasabah membuka rekening deposito di BPR dengan melengkapi dokumen seperti KTP, KK, dan NPWP untuk perorangan, serta dokumen legalitas untuk badan usaha.

2. Penempatan Dana

Nasabah menyetorkan sejumlah dana sesuai nominal dan tenor yang diinginkan. Dana akan disimpan oleh BPR selama periode tertentu dan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo tanpa penalti.

3. Penerimaan Bunga

Bunga deposito dibayarkan sesuai ketentuan, bisa setiap bulan atau saat jatuh tempo. Besaran bunga dan waktu pembayarannya diatur dalam perjanjian awal.

4. Pencairan Dana

Setelah tenor berakhir, dana pokok beserta bunga akan dikembalikan ke rekening nasabah. Jika ingin melanjutkan, nasabah bisa memilih fitur automatic roll over (ARO) untuk memperpanjang deposito secara otomatis.

5. Penalti Pencairan Dini

Jika dana dicairkan sebelum jatuh tempo, biasanya akan dikenakan penalti atau denda, dan bunga yang diperoleh bisa berkurang.

Syarat dan Prosedur Pembukaan Deposito BPR

Untuk membuka deposito BPR, berikut syarat umum yang harus dipenuhi:

Perorangan:

    • KTP asli dan fotokopi
    • Kartu Keluarga (KK)
    • NPWP
    • Mengisi formulir pembukaan rekening
    • Setoran awal sesuai ketentuan BPR (umumnya mulai Rp1 juta)5

Badan Usaha/Yayasan:

    • Akta pendirian dan anggaran dasar
    • Identitas pengurus
    • Surat izin usaha (SIUP, NPWP perusahaan, dll)
    • Surat kuasa khusus (jika diperlukan)

Setelah dokumen lengkap, nasabah dapat langsung menyetor dana dan akan menerima bilyet deposito sebagai bukti simpanan.

Simulasi Keuntungan Deposito BPR

Agar lebih memahami potensi keuntungan, berikut simulasi sederhana:

Misal kamu  menempatkan dana Rp100 juta di deposito BPR dengan bunga 6,75% per tahun dan tenor 12 bulan.

Bunga Kotor:

100.000.000×6,75%=6.750.000100.000.000×6,75%=6.750.000

Pajak Bunga (20% untuk bunga di atas Rp7,5 juta):

6.750.000×20%=1.350.0006.750.000×20%=1.350.000

Bunga Bersih:

6.750.000−1.350.000=5.400.0006.750.000−1.350.000=5.400.000

Jadi, dalam satu tahun, kamu akan menerima bunga bersih Rp5,4 juta dari deposito BPR.

Tips Memilih Deposito BPR yang Tepat

1. Periksa Legalitas dan Reputasi BPR

Pastikan BPR terdaftar di OJK dan menjadi peserta LPS. Hindari menyimpan dana di BPR ilegal atau tidak terdaftar.

2. Bandingkan Suku Bunga

Setiap BPR bisa memiliki suku bunga yang berbeda-beda. Bandingkan beberapa pilihan terlebih dahulu sebelum memutuskan menyimpan dana.

3. Cek Fasilitas dan Layanan

Walaupun mayoritas BPR belum memiliki aplikasi digital, beberapa BPR sudah mulai mengembangkan sistem internal yang cukup efisien. Pilih BPR dengan pelayanan cepat dan profesional.

4. Pahami Ketentuan Penalti

Jika Kamu menarik dana sebelum jatuh tempo, akan ada penalti yang dikenakan. Pastikan Kamu memahami besarannya.

5. Simpan Bukti Transaksi

Simpan semua bukti transaksi pembukaan dan pencairan deposito untuk keperluan verifikasi di masa mendatang.

Deposito BPR, Pilihan Tepat untuk Investasi Risiko Rendah

Deposito BPR adalah pilihan cerdas bagi yang menginginkan instrumen investasi dengan risiko rendah namun tetap menawarkan bunga menarik. Selain dijamin oleh LPS, produk ini juga memberikan keleluasaan dalam memilih jangka waktu dan nominal sesuai kemampuan.

Dengan mempertimbangkan legalitas BPR, tingkat bunga, dan kebutuhan pribadi, kamu dapat memanfaatkan deposito BPR untuk menjaga kestabilan finansial serta memperoleh penghasilan pasif yang aman. Di tengah fluktuasi pasar yang tidak menentu, menyimpan dana dalam deposito BPR bisa menjadi strategi konservatif namun efektif.