Ampuh Turunkan Kadar Trigliserida Tubuh, Ini Deskripsi Obat Fenofibrate, Manfaat, Dosis, Hingga Efek Sampingnya
Sudah luas dipahami oleh masyarakat jika kadar kolesterol jahat yang tinggi di dalam tubuh bisa mengundang berbagai macam penyakit berbahaya. Bahkan, jika kondisi tersebut sampai terlambat ditangani, bukan tidak mungkin masalah kesehatan yang muncul bisa berakibat fatal terhadap penderitanya.
Oleh karena itu, pengecekan medis secara berkala perlu dilakukan guna menjamin tubuh tidak sedang terancam penyakit mematikan.
Lalu, bagaimana jika tubuh sudah terlanjur memiliki kadar kolesterol jahat yang tinggi? Salah satu solusi yang bisa dipilih adalah dengan mengonsumsi obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, misalnya fenofibrate.
Tidak hanya berguna untuk mengontrol kadar kolesterol jahat, obat ini juga mampu menambah kadar dari kolesterol baik, sekaligus menekan kadar trigliserida dalam tubuh.
Termasuk sebagai obat resep, penggunaan obat ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar tak berisiko memicu efek samping tertentu. Nah, bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut tentang deskripsi obat fenofibrate, manfaat, dosis, cara penggunaan, sampai efek sampingnya, simak penjelasan berikut ini.
Deskripsi Obat Fenofibrate
Fenofibrate merupakan jenis obat yang memiliki manfaat untuk menekan kadar trigliserida, kadar kolesterol jahat atau LDL, maupun meningkatkan kadar dari kolesterol baik atau HDL dalam darah. Di samping itu, penggunaan obat ini juga tidak jarang dilakukan guna menurunkan risiko penyakit pankreatitis terhadap seseorang dengan kadar trigliserida yang tinggi.
Fenofibrate tergolong sebagai obat penurun kolesterol dari golongan fibrat. Cara kerja dari obat ini adalah dengan meningkatkan pemecahan serta pembuangan kolesterol jahat dan trigliserida di dalam tubuh.
Guna meningkatkan efektivitasnya untuk menurunkan kadar kolesterol, penggunaan obat ini dianjurkan untuk diiringi pula dengan pengaturan kebiasaan atau pola makan rendah lemak serta rutin berolahraga.
Obat ini boleh dikonsumsi oleh orang dewasa. Namun, karena tergolong ke dalam obat dari kategori C, penggunaan fenofibrate pada ibu hamil wajib dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Alasannya, berdasarkan studi yang dilakukan pada hewan percobaan, terlihat adanya gejala efek samping yang terjadi pada janin, walaupun belum ada penelitian terkontrol yang dilakukan pada manusia untuk membuktikan kebenarannya. Oleh karena itu, penggunaan obat ini hanya boleh dilakukan jika manfaat yang diberikan jauh lebih besar ketimbang besarnya risiko yang mungkin terjadi pada janin.
Sementara bagi ibu yang sedang menyusui, masih tidak diketahui apakah kandungan dari obat ini bisa terserap pada ASI ataukah tidak. Dalam kata lain, jika sedang menyusui, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini guna mengetahui tingkat keamanannya pada ibu atau bayi.
Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk, seperti, kapsul, kaplet, dan tablet. Beragam contoh merek dagang dari obat ini, antara lain, Evothyl, Fenoflex, Fenofibrate, Fenolip, Fenopi, Fibesco, Fenosup Lidose, Hicholfen, Fibramed 300, Hyperchol, Profibrat 200 M, Lipanthyl, Yosenob 300, dan Trollip.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat akan Menggunakan Fenofibrate
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fenofibrate tergolong sebagai obat resep. Hal ini membuat penggunaan obat ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan dan wajib mengikuti anjuran dokter. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:
- Jangan menggunakan obat ini jika memiliki alergi terhadap fenofibrate maupun obat dari golongan fibrat lainnya, seperti, gemfibrozil.
- Informasikan pada dokter jika kamu sedang atau pernah menderita penyakit hati, batu empedu, rhabdomyolysis, diabetes, pankreatitis, penyakit ginjal, kecanduan alkohol, maupun hipotiroidisme.
- Informasikan pada dokter jika tengah mengkonsumsi obat jenis lain, termasuk produk herbal atau suplemen tertentu sebelum menggunakan fenofibrate.
- Informasikan pada dokter jika sedang hamil, berencana mengambil program kehamilan, maupun menyusui saat akan menggunakan obat ini.
- Segera periksakan diri ke dokter jika timbul gejala alergi obat, overdosis, maupun efek samping serius pasca menggunakan obat ini.
Aturan Pakai dan Dosis Fenofibrate
Aturan pakai dan dosis penggunaan fenofibrate diberikan dokter dengan menyesuaikan kondisi kesehatan pasien. Selain itu, dosis penggunaan obat ini juga ditentukan berdasarkan jenis sediaan obat yang dikonsumsi. Secara umum, berikut adalah dosis penggunaan fenofibrate yang dikonsumsi untuk menangani masalah kadar trigliserida atau kolesterol tinggi.
- Untuk jenis kapsul, dosis penggunaan obat ini adalah 150 miligram dan dikonsumsi sekali sehari.
- Untuk jenis tablet, dosis penggunaan obat ini adalah 120 sampai 160 miligram dan dikonsumsi sekali sehari.
Cara Tepat Menggunakan Fenofibrate
Pastikan untuk selalu mengikuti anjuran dokter serta membaca informasi dan petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan obat sebelum menggunakan fenofibrate. Jangan pernah mengurangi atau menambah dosis, termasuk menghentikan penggunaan obat ini secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Selama melakukan pengobatan dengan menggunakan fenofibrate, ikuti anjuran dokter mengenai pola makan dan mengkonsumsi makanan rendah lemak serta rutin berolahraga. Hal tersebut diperlukan guna mengoptimalkan efektivitas dari penggunaan obat tersebut.
Selain itu, jangan lupa agar tetap melakukan pengecekan atau kontrol kesehatan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dokter guna menjamin kondisi serta respons terapi tetap terjaga.
Jangan mengunyah, menghancurkan, atau membelah tablet obat ini saat akan mengkonsumsinya. Pastikan untuk menelan secara utuh tablet atau kapsul fenofibrate agar tak berisiko memicu efek samping tertentu.
Selain itu, usahakan untuk selalu menggunakan obat ini di jam yang sama tiap harinya. Tujuannya agar hasil atau khasiat yang diberikan oleh obat tersebut mampu didapatkan dengan lebih maksimal.
Jika terlupa mengkonsumsi obat ini, segera gunakan saat teringat asalkan jeda dengan waktu minum berikutnya masih lama. Jika sudah terlalu dekat, abaikan lalu minum di jadwal minum berikutnya tanpa menggandakan dosis.
Apabila kamu tengah menggunakan obat jenis penurun kolesterol lainnya, misalnya, cholestyramine, pastikan untuk mengkonsumsi fenofibrate 1 jam menjelang maupun 4 sampai 6 jam pasca menggunakan obat tersebut.
Terkait penyimpanannya sendiri, letakkan obat ini di tempat yang kering serta jauh dari paparan cahaya matahari langsung. Selain itu, pastikan untuk menjauhkan obat ini dari jangkauan hewan peliharaan ataupun anak-anak.
Baca Juga: Kalsium Karbonat: Kegunaan, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Sampingnya
Interaksi Fenofibrate saat Digunakan Bersama Obat Lain
Jika digunakan bersama dengan jenis obat lainnya, fenofibrate bisa memicu beberapa interaksi antar obat. Berikut adalah interaksi fenofibrate saat digunakan bersama dengan obat lainnya.
- Menurunkan penyerapan fenofibrate saat dikonsumsi di waktu yang sama dengan cholestyramin.
- Meningkatkan risiko kerusakan ginjal saat digunakan dengan ciclosporin.
- Meningkatkan risiko miopati atau rhabdomyolysis saat dikonsumsi bersama kolkisin, simvastatin, ataupun jenis obat dari golongan fibrat lainnya.
- Meningkatkan risiko perdarahan saat digunakan bersama obat anti koagulan, misalnya warfarin.
- Meningkatkan risiko munculnya efek samping kerusakan kandung empedu saat digunakan bersama ezetimibe.
Efek Samping Fenofibrate
Selain interaksi antar obat di atas, penggunaan fenofibrate juga bisa memicu terjadinya beberapa efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan obat ini.
- Sembelit
- Sakit kepala
- Diare
- Sakit asam lambung
- Muntah atau mual
- Nyeri punggung
Segera konsultasikan pada dokter jika gejala efek samping tersebut tak kunjung mereda, atau malah semakin parah kondisinya. Lakukan hal serupa jika muncul gejala alergi obat maupun efek samping lebih serius pasca menggunakan obat ini, seperti:
- Lemah otot atau nyeri otot
- Demam
- Nyeri pada bagian kanan atas perut yang terasa semakin parah
- Sesak napas
- Urine berwarna gelap
- Kulit dan mata terlihat menguning atau sakit kuning
Jangan Biarkan Kadar Kolesterol Jahat dan Trigliserida Terlalu Tinggi Dalam Tubuh agar Tak Menjadi Sumber Penyakit
Itulah penjelasan mengenai deskripsi obat fenofibrate, manfaat, dosis, cara penggunaan, hingga efek sampingnya. Termasuk ke dalam kategori obat resep, penggunaan obat ini tentu harus disertai dengan anjuran dokter yang telah menyesuaikan dosisnya dengan kondisi kesehatan pasien.
Asalkan menggunakan obat ini sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang tepat, serta memperhatikan peringatan penggunaan serta beragam interaksi obat yang mungkin terjadi, fenofibrate dijamin mampu menjaga kadar kolesterol jahat dan trigliserida di dalam tubuh agar tetap normal.
Baca Juga: Combivent: Deskripsi, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya