Inilah Risiko Kebiasaan Melakukan Pembayaran Minimum Kartu Kredit
Keberadaan kartu kredit memang memudahkan sejumlah hal, termasuk soal transaksi. Sayangnya, banyak pemegang kartu kredit yang sering kali terlena dalam menggunakan kartu kredit.
Selain kontrol keuangan yang kurang, salah satu sikap yang keliru dalam penggunaan kartu kredit adalah kebiasaan bayar minimum tagihan kartu kredit. Kebiasaan ini tidak hanya buruk, tetapi juga memberikan efek yang sangat merugikan dalam jangka panjang.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Apa itu Pembayaran Minimum Kartu Kredit?
Pembayaran minimum kartu kredit adalah jumlah minimum yang harus dibayarkan kepada pihak bank oleh nasabah pengguna kartu kredit selambat-lambatnya pada saat jatuh tempo tagihan.
Tujuan sebenarnya dari pembayaran minimum adalah memastikan bahwa rekening kartu kredit tidak bermasalah dan membuktikan bahwa pengguna kartu kredit mematuhi syarat dan ketentuan dari kartu kredit yang digunakan.
Per Januari 2023, Bank Indonesia mengeluarkan ketentuan terkait pembayaran minimum kartu kredit. Berdasarkan ketentuan tersebut, batas minimum pembayaran yang dilakukan oleh pemegang kartu kredit sebesar 5% dari total tagihan.
Misalnya, Alia menggunakan kartu kredit BRI yang memiliki jumlah tagihan pada bulan Desember 2023 sebesar Rp5 juta. Maka, batas minimum tagihan yang perlu dibayar oleh Alia adalah Rp250.000.
Konsekuensi Buruk dari Hanya Melakukan Pembayaran Minimum
Boleh saja sering menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Namun, ada dampak negatif yang perlu diperhatikan. Melunasi tagihan untuk setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit merupakan kewajiban dari pengguna.
Karena itu, selain perlu berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit, kamu juga perlu mengetahui risiko akibat terlalu sering menjadikan pembayaran minimum tagihan kartu kredit sebagai solusi menunda melunasi seluruh tagihan (serta bunga) kartu kredit.
Adanya fasilitas pembayaran minimum tagihan kartu kredit seharusnya tidak dimanfaatkan sebagai cara menghindari pelunasan tagihan secara terus-menerus. Akibatnya, bahaya bisa mengancam keuangan sebagai pengguna kartu kredit. Besar kemungkinan akan menghadapi utang yang menggunung. Sebab, tagihan yang tertunggak dibebani lagi oleh bunga yang ditetapkan apalagi lamanya menunggak terbilang panjang. Bunga yang disertakan tidak dihitung berdasarkan sisa tagihan, tetapi berdasarkan nilai total transaksi terutang.
Risiko lainnya yang bisa dialami karena terbiasa melakukan pembayaran minimum kartu kredit adalah:
1. Biaya Bunga yang Tinggi
Ketika hanya membayar jumlah minimum, sisa saldo yang belum dibayar akan dikenakan bunga. Bunga ini akan terus bertambah setiap bulan, yang berarti jumlah utang akan meningkat secara signifikan seiring waktu. Karena bunga dikenakan pada saldo yang masih ada, kamu bisa berakhir membayar bunga atas bunga sebelumnya, yang dapat membuat total utang semakin besar.
2. Waktu Pelunasan yang Lama
Membayar hanya jumlah minimum akan memperpanjang waktu yang diperlukan untuk melunasi utang. Dalam beberapa kasus, dibutuhkan bertahun-tahun untuk melunasi saldo utang meskipun utang awalnya kecil. Dengan waktu pelunasan yang panjang, kamu bisa terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk diakhiri, membuat stabilitas keuangan terganggu.
3. Pengurangan Skor Kredit
Memiliki saldo tinggi dan hanya melakukan pembayaran minimum dapat berdampak negatif pada skor kredit. Penggunaan kredit yang tinggi (rasio utang terhadap kredit) dapat menurunkan skor kredit. Skor kredit yang rendah dapat mempengaruhi kemampuan untuk mendapatkan pinjaman atau kartu kredit baru di masa depan, serta dapat mempengaruhi suku bunga yang akan diterima.
4. Beban Keuangan yang Berkelanjutan
Memiliki utang yang terus bertambah dapat menimbulkan stres keuangan dan mengurangi kualitas hidup. Kecemasan tentang kemampuan untuk membayar utang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional. Dengan lebih banyak uang yang harus digunakan untuk membayar utang, kamu akan memiliki lebih sedikit dana yang tersedia untuk pengeluaran penting lainnya, tabungan, atau investasi.
5. Denda dan Biaya Tambahan
Jika Anda terlambat membayar bahkan jumlah minimum, kamu bisa dikenakan denda keterlambatan yang akan semakin menambah beban utanga. Beberapa penyedia kartu kredit mungkin mengenakan biaya tambahan jika saldo utang terlalu tinggi atau jika kamu hanya melakukan pembayaran minimum dalam jangka waktu yang lama.
6. Risiko Kebangkrutan
Jika utang terus meningkat dan menjadi tidak terkendali, kamu mungkin menghadapi risiko kebangkrutan. Kebangkrutan memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada keuangan dan dapat merusak skor kredit selama bertahun-tahun.
Simulasi Perhitungan Bunga Bila Hanya Melakukan Pembayaran Minimum
Toni melakukan transaksi menggunakan kartu kredit sebanyak dua kali, yaitu pada 7 April sebesar Rp600.000 dan 15 April Rp400.000. Berikut informasi terkait kartu kredit Toni.
- Tanggal pembukuan transaksi: 1 hari setelah tanggal transaksi
- Tanggal cetak tagihan: tanggal 20
- Masa jatuh tempo: 15 hari kalender setelah tanggal cetak tagihan
- Bunga kartu kredit: 1,5% per bulan
Tagihan kartu kredit Toni sebesar Rp1.000.000 diberitahukan pada tanggal 20 April. Namun, Toni melakukan pembayaran pada 1 Mei dengan menggunakan fasilitas pembayaran minimum tagihan sebesar Rp50.000.
Pada tanggal 8 Mei, tepatnya setelah masa jatuh tempo tagihan bulan April, Toni tercatat melakukan transaksi sebesar Rp300.000. Namun, karena pada bulan April Toni hanya melakukan pembayaran minimum, maka tagihannya dikenakan bunga sebesar Rp20.100,55. Jadi, nominal yang wajib dibayarkan Toni pada bulan Mei sebesar Rp1.270.100,55 setelah dikenakan bunga 1,5%. Jika pada bulan Mei Toni melakukan pembayaran minimum kembali, nominal yang dibayarkannya adalah Rp63.505,02.
Bagaimanakah perhitungan angka-angka yang mesti dibayarkan Toni? Berikut ini uraiannya.
Tagihan Bulan April
Tanggal Transaksi | Tanggal Pembukuan Transaksi | Keterangan | Nominal Transaksi |
07 April | 08 April | Transaksi 1 | Rp600.000 |
15 April | 16 April | Transaksi 2 | Rp400.000 |
Total Tagihan | Rp1.000.000 | ||
Pembayaran Minimum (5%) | Rp50.000 |
Tagihan Bulan Mei
Tanggal Transaksi | Tanggal Pembukuan Transaksi | Keterangan | Nominal Transaksi |
- | - | Total tagihan bulan April | Rp1.000.000 |
- | 01 Mei | Pembayaran | Rp50.000 |
08 Mei | 09 Mei | Transaksi 3 | Rp300.000 |
- | - | Bunga | Rp20.100,55 |
Total Tagihan | Rp1.270.100,55 | ||
Pembayaran Minimum (5%) | Rp63.505,02 |
Perhitungan Bunga Bulan Mei
Keterangan | Tanggal Pembukuan | Tanggal Tagihan | Selisih Hari | Nominal Transaksi | Bunga |
Transaksi Belanja 1 | 08 April | 20 April | 13 | Rp600.000 | Rp3.846,58 |
Transaksi Belanja 2 | 16 April | 20 April | 5 | Rp400.000 | Rp966,3 |
Tagihan bulan April | 21 April | 20 Mei | 30 | Rp1.000.000 | Rp14.794,52 |
Pembayaran | 01 Mei | 20 Mei | 20 | Rp50.000 | Rp493,15 |
Total bunga tagihan bulan Mei | Rp20.100,55 |
Perlu diketahui nominal total tagihan yang perlu dibayarkan Toni terus meningkat apabila hanya membayarkan nominal pembayaran minimum.
Catatan:
Selisih hari: (tanggal cetak tagihan – tanggal pembukuan) + 1
Bunga: (selisih hari x bunga per bulan x 12 x nominal transaksi)/jumlah hari dalam setahun (365 hari)
Terlihat rumit memang perhitungan ini. Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena setiap kali kamu membayara kartu kredit, terutama menggunakan bank yang sama dengan penyedia kartu kredit, kamu akan diberitahu berapa pembayaran minimum yang perlu dipenuhi.
Langkah Melepaskan Diri dari Lilitan Utang Kartu Kredit
Kebiasaan memanfaatkan pembayaran minimum tagihan kartu kredit akan menyebabkan pengguna kartu kredi terlilit utang yang besar seperti yang bisa dialami Toni.
Bagi orang yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik, pasti akan kesulitan untuk membayar tagihan-tagihan tersebut. Butuh usaha keras dan waktu untuk bisa melunasi tanggungan yang terlanjur besar. Agar bisa terlepas dari situasi tersebut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan seperti yang dijabarkan di bawah ini.
1. Stop Pakai Kartu Kredit
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan berhenti penggunaan kartu kredit. Hal ini bertujuan agar tidak lagi melakukan transaksi dengan kartu kredit yang berujung pada makin menumpuknya utang-utang. Untuk melakukan transaksi pembayaran harus beralih ke pembayaran tunai atau kartu debit agar terhindar dari utang.
2. Kurangi Pengeluaran per Bulan
Langkah kedua yang perlu dijalankan adalah dengan mengurangi pos-pos pengeluaran bulanan yang tidak perlu. Pos pengeluaran konsumtif yang tidak terlalu bermanfaat atau justru membahayakan kesehatan, seperti membeli rokok dan jajan, sebaiknya dikurangi atau kalau bisa dihilangkan sama sekali.
Sebaiknya, kamu juga lebih sering untuk makan di rumah daripada makan di luar (tempat makan). Sebab dengan makan di rumah, bisa lebih menghemat uang.
3. Bicarakan dengan Bank
Langkah ketiga setelah mengurangi pengeluaran adalah mencoba untuk membuka mediasi dengan pihak bank. Bank akan selalu membuka mediasi apabila ada nasabah yang terkena masalah dengan pembayaran. Jika berhasil, bisa jadi kamu akan mendapatkan keringanan atau penundaan pembayaran tagihan.
4. Tutup Kartu Kredit
Setelah semua utang-utang kartu kredit lunas, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah menutup kartu kredit untuk mengatur kembali keuangan yang sempat porak poranda. Utang yang besar mau tidak mau pasti akan berdampak terhadap perekonomian. Pendapatan akan menurun dan pengeluaran juga menjadi terbatas.
5. Pertimbangkan Konsolidasi Utang
Kamu bisa memilih untuk melakukan konsolidasi utang jika memiliki beberapa kartu kredit dengan utang besar. Pinjaman pribadi dengan bunga lebih rendah atau kartu kredit baru dengan transfer balance bisa membantu kamu menggabungkan beberapa utang menjadi satu dan lebih mudah dikelola.
6. Lakukan Negosiasi dengan Bank
Jika merasa kesulitan membayar utang, kamu bisa mencoba bernegosiasi dengan pihak bank. Minta program restrukturisasi atau pengurangan bunga, atau bahkan keringanan cicilan. Bank mungkin memiliki solusi seperti program cicilan ringan dengan bunga rendah.
Manajemen Keuangan yang Baik Menghindarkan Diri dari Kecerobohan
Pengguna kartu kredit sebaiknya menerapkan manajemen keuangan yang baik sebelum mengajukan kartu kredit dan setelah berhasil memiliki kartu kredit. Manajemen keuangan yang baik akan menghindari seseorang dari tindakan ceroboh dalam menggunakan kartu kredit dan biasanya akan selalu disiplin dalam membayar tagihan.
Dengan selalu bersikap disiplin dalam melakukan pembayaran tagihan kartu kredit, seseorang bisa terhindar dari kebiasaan melakukan pembayaran minimum tagihan kartu kredit sehingga terbebas dari risiko utang yang menumpuk.
Pemilik atau pengguna kartu kredit harus benar-benar paham bahwa perhitungan bunga kartu kredit bisa membebani bila pembayaran tagihan tertunggak. Hal ini disebabkan karena nasabah tidak memberikan jaminan sehingga jenis kredit ini berisiko tinggi. Maka, gunakanlah hanya dalam keadaan yang mendesak saja atau saat tidak membawa uang tunai.