Langkah-Langkah Memasarkan Produk dengan Teknik Marketing Soft Selling
Marketing atau pemasaran sangat identik dengan sebuah produk, baik itu barang maupun jasa. Teknik marketing yang banyak digunakan adalah teknik hard selling dan soft selling.
Hard selling merupakan teknik penjualan secara langsung dan secara spontan. Harapannya target yang akan dijadikan konsumen dapat segera membeli produk yang ditawarkan. Kesan "berjualan" akan sangat terasa menggunakan metode ini. Sedangkan soft selling merupakan teknik marketing secara halus dan perlahan. Kesannya, seolah-olah penjual tidak berambisi untuk menawarkan produk yang dibawanya.
Pesatnya perkembangan dunia digital diiringi dengan menjamurnya online shop yang ada di kalangan masyarakat. Bahkan media sosial pun tak luput dijadikan sebagai media promosi yang paling utama. Menjamurnya online shop di Indonesia membawa dampak baru dalam dunia marketing. Apakah itu? Yaitu dengan semakin terkenalnya teknik marketing soft selling.
Saat ini, teknik marketing dengan soft selling dapat dikatakan sebagai metode yang cukup ampuh. Tidak terkesan agresif tetapi secara perlahan menggiring konsumen untuk melakukan pembelian. Selain itu, teknik ini juga mampu memicu konsumen untuk melakukan repeat order.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat diterapkan agar teknik soft selling bekerja lebih efektif versi cermati.com:
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Tentukan Target Pasar dan Sesuaikan Isi Promosinya
Target pasar sangatlah penting. Penentuan target yang tepat dapat membantu untuk menyesuaikan langkah-langkah berikutnya. Penentuan target pasar ini dapat dilakukan dengan melakukan klasifikasi terhadap target pasar. Klasifikasikan target pasar menjadi beberapa kelompok. Misalnya, kelompok anak-anak, remaja, dan juga ibu-ibu.
Baca Juga: Pahami Strategi Pemasaran agar Bisnis Berjalan Maksimal, Simak Ulasannya!
2. Ciptakan Konten Berkualitas dan Sisipkan Promosi Secara Tersirat
Dalam teknik soft selling, konten berkualitas adalah hal yang utama. Konten berkualitas harus menggunakan kalimat-kalimat yang simple namun tetap menarik target pasar. Konten dapat dikatakan berkualitas apabila mampu menarik minat target pasar untuk membeli. Sisipkan secara tersirat kalimat promosi yang mengarah pada produk yang dijual. Jangan terlalu vulgar untuk menyebutkan nama produk secara langsung.
3. Ciptakan Campaign Berbeda Namun Saling Berhubungan
Pembuatan campaign ini bisa dilakukan jika produk yang dijual memiliki target pasar yang universal. Contohnya saja makanan yang dapat dikonsumsi oleh semua jenis usia. Pembuatan campaign yang berbeda-beda secara tidak langsung akan memperkuat brand produk itu sendiri. Hasilnya produk semakin bertambah nilainya begitu juga dengan kepercayaan masyarakat yang akan mengikuti.
4. Ciptakan Mini Series
Iklan yang berbentuk mini series sebenarnya sudah tidak asing lagi. Apalagi di Indonesia, sudah terdapat contoh brand yang telah menerapkan mini series ini. Mini series akan semakin memperkuat branding produk di mata masyarakat. Di dalam mini series juga tidak diperlukan penyebutan nama brand secara terus menerus, cukup di akhir cerita tiap episodenya dan itu disebutkan secara tersirat. Tanpa menyebutkan produk secara terus menerus, masyarakat masih dapat mengenali produk tersebut melalui cerita yang terdapat didalam mini series.
5. Minimalisir Penggunaan Kalimat
Teknik marketing secara soft selling dapat pula dilakukan dengan meminimalisir penggunaan kalimat-kalimat yang panjang untuk menjelaskan suatu produk. Kalimat-kalimat yang panjang cenderung membosankan bagi target pasar. Terutama target pasar yang cenderung suka dengan gaya hard selling.
Penggunaan kalimat-kalimat panjang dapat digantikan dengan ilustrasi-ilustrasi yang mampu menarik minat target pasar. Namun tetap menyisipkan promosi secara tersirat. Ilustrasi-ilustrasi ini dapat berupa foto, logo ataupun testimoni dari pelanggan yang mampu menggambarkan manfaat produk.
6. Menggunakan Visualisasi sebagai Strategi Utama
Visualisasi produk atau penggambaran produk merupakan salah satu kunci agar teknik soft selling dapat berfungsi secara maksimal. Ada dua kategori yang wajib diperhatikan dalam pemilihan gambar. Yang pertama, gambar harus sesuai dengan produk yang akan dipromosikan.
Yang kedua, gambar harus mampu menarik minat target pasar dan mampu mempengaruhi target pasar untuk membelinya. Sekali lagi, sisipkan secara tersirat promosi produk dan minimalisir penyebutan produk untuk menghindari kebosanan target pasar.
7. Gunakan Lay Out Produk yang Sesuai
Contoh Product Lay Out
Lay out bisa jadi memiliki pengaruh yang cukup besar. Pemilihan lay out harus disesuaikan dengan kalimat dan juga gambar yang digunakan sebagai konten promosi. Lay out yang jelas dapat membantu target pasar menyerap informasi produk secara utuh. Pastinya juga lebih menarik bagi target pasar.
Baca Juga: Cara Mudah Membangun Jaringan Usaha yang Luas
Teknik Soft Selling yang Efektif
Saat ini teknik soft selling dikatakan sebagai teknik marketing yang cukup ampuh dan efektif. Namun, semua itu bergantung pada pelaksanaan masing-masing individu. Apakah benar-benar menerapkan teknik ini apakah tidak. Manakah yang lebih baik antara teknik hard selling dan soft selling? Jawabannya tidak ada yang paling baik diantara keduanya, karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing serta segmentasi target pasar yang berbeda pula.
Dalam marketing, hal utama yang harus diperhatikan selain produk adalah segmentasi target pasarnya. Dengan memahami seluk beluk target pasar tentunya akan dapat ditentukan langkah-langkah selanjutnya.
Baca Juga: 8 Sumber Kekayaan Atta Halilintar, King of Youtube Indonesia yang Mencapai Milyaran Rupiah