Lembaga Keuangan Non Bank: Definisi, Jenis, hingga Fungsinya

Meski banyak orang menghindari utang dan kredit, tapi tak dapat dipungkiri jika layanan keuangan tersebut termasuk sebagai salah satu cara untuk terbebas dari masalah finansial. Dengan mengajukan pinjaman, kamu dapat mengatasi tanggungan keuangan mendesak yang harus dipenuhi dengan segera. Biasanya, pengajuan pinjaman ini dilakukan melalui lembaga keuangan non bank yang bahkan dianggap sebagai roda penting yang menggerakkan kondisi ekonomi negara.

Ya, lembaga keuangan non bank hadir dengan tujuan membantu masyarakat luas mempermudah kegiatan ekonominya. Dengan fungsinya tersebut, setiap orang tentu perlu memahami dengan betul apa saja yang termasuk sebagai lembaga keuangan non bank, termasuk jenis dan fungsinya.

Nah, jika ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu lembaga keuangan non bank dan segala hal penting seputarnya, simak penjelasan berikut ini.

Definisi Lembaga Keuangan Non Bank

loader

Sesuai penjelasan sebelumnya, lembaga keuangan non bank atau perusahaan finansial non bank merupakan lembaga yang mempunyai izin resmi untuk menghimpun modal dari masyarakat. Dana tersebut lalu dikelola agar bisa disalurkan menjadi sarana pendukung kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan investasi atau surat berharga. 

Mengacu pada Surat Keputusan Menkeu Nomor 38/MK/lV/Thn.1972, lembaga finansial non bank lebih kerap disebut lembaga finansial bukan bank alias LKBB diartikan sebagai lembaga yang didirikan untuk tujuan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bantuan yang diberikan LKBB bisa berupa penghimpunan dana masyarakat dan penyaluran kembali untuk membiayai beragam kebutuhan pada aktivitas ekonomi. LKBB sendiri muncul pertama kali di Indonesia pada tahun 1972. 

Tak hanya melakukan himpunan dana serta mengelolanya, LKBB juga memiliki komitmen menjalankan 2 prinsip penting. 

  1. Melaporkan semua jenis transaksi mencurigakan guna menghindarkan risiko pencucian uang, aksi teror, maupun aktivitas kriminal lain. 
  2. Mencari tahu informasi latar belakang dari nasabah selengkap mungkin, sebagai contoh identitas lengkap, kebiasaan transaksi, sampai riwayat kreditnya. 

Beragam Jenis Layanan Keuangan Non Bank

Perlu dipahami jika ada banyak sekali jenis dari lembaga finansial non perbankan yang bisa digunakan layanannya oleh masyarakat, antara lain:

  1. Pegadaian

    Pegadaian adalah LKBB yang berguna menjadi penyalur dana kredit kepada masyarakat dan menjadi salah satu BUMN yang menawarkan solusi untuk masyarakat yang memerlukan pinjaman melalui menggadaikan aset atau barang berharga miliknya. Beberapa contoh produk pegadaian paling umum adalah emas, gadai syariah, gadai konvensional, layanan taksiran logam mulia beserta sertifikasinya, dan layanan penitipan aset berharga.

  2. Koperasi Simpan Pinjam

    Layanan koperasi simpan pinjam mempunyai dasar hukum UU Nomor 17 Thn.2012 yang bertugas selayaknya bank, yakni menghimpun dana para anggotanya dan menyalurkannya kembali pada anggota atau non anggota. Berbeda dengan bank, besaran bunga pinjaman pada lembaga keuangan ini umumnya lebih tinggi. 

    Tapi, bagi anggotanya, keberadaan koperasi ini dirasa lebih menguntungkan. Sebab, pada akhir periode dilakukan pembagian keuntungan dari selisih bisnis yang diperoleh selama setahun pasca dikurang beban bisnis. 

  3. Pasar Modal

    Yang dimaksud dengan pasar modal ialah LKBB yang berfungsi menjadi tempat transaksi surat berharga berjangka waktu di atas 1 tahun atau jangka panjang. Lembaga pasar modal ini merupakan tempat ideal bagi pencari dana atau emiten mendapat investor. Kemudian, investor tersebut bisa menanam modal miliknya dengan membeli saham maupun obligasi perusahaan via sekuritas.

  4. Pasar Uang

    Selayaknya pasar modal, lembaga pasar uang merupakan tempat ideal mendapatkan investor. Jenis aset yang ditransaksikan pada pasar uang mencakup Surat Berharga Pasar Uang atau SBPU, SBI atau Sertifikat Bank Indonesia, dan Deposito. Lain dari pasar modal, pasar uang menawarkan surat berharga dengan jangka waktu yang pendek, yakni maksimal 1 tahun. 

  5. Perusahaan Venture Capital

    Bisa juga disebut sebagai modal ventura, perusahaan ini mendanai sebuah bisnis atau perusahaan berjangka waktu tertentu sesuai ketentuan. Terkait bentuk aktivitas yang dilakukan venture capital ini disesuaikan dengan kesepakatan terkait pembagian hasil atau pembelian sahamnya. 

  6. Perusahaan Asuransi

    Jenis LKBB lainnya adalah perusahaan asuransi yang menawarkan perlindungan jika terjadi risiko masalah pada pihak nasabah. Perusahaan asuransi mempunyai banyak jenis, seperti, asuransi kesehatan, jiwa, pendidikan, kendaraan, perjalanan, dan lain sebagainya. 

    Cara kerja dari perusahaan asuransi adalah menghimpun dana dari premi yang dibayar rutin oleh nasabah serta berlangsung selama kurun waktu tertentu. Kemudian, dari pembayaran premi tersebut, perusahaan asuransi memberi jaminan manfaat perlindungan sesuai ketentuan pada polis

  7. Perusahaan Leasing atau Sewa Guna

    Kerap disebut leasing atau multifinance, perusahaan ini menawarkan layanan pembiayaan dengan basis kontrak, atau bisa juga digabung dengan transaksi pembelian kredit. Layanan ini menyasar perseorangan atau perusahaan melalui pembiayaan dengan agunan.

  8. Factory Company atau Perusahaan Anjak Piutang

    Jenis lembaga finansial non bank ini mempunyai peran pengambilalihan kredit sebuah perusahaan yang sedang terkendala pinjaman. Selain itu, factoring company juga bertugas mengelola penjualan dari kredit korporasi atau perusahaan yang membutuhkannya. 

  9. Fintech atau Financial Technology

    Seperti yang telah banyak dipahami masyarakat, fintech adalah layanan keuangan non perbankan berbasis teknologi yang menawarkan layanan keuangan via crowdfunding atau penggalangan dana, P2P lending service, pinjaman online, atau microfinancing.

    Bingung cari pinjaman yang tepat? Cermati solusinya!

    Bandingkan Pinjaman Kilat Terbaik Sekarang!  

  10. Layanan Dana Pensiun

    Jenis LKBB yang terakhir adalah layanan dana pensiun yang, sesuai namanya, menawarkan produk jaminan hari tua. Mekanisme kerja dari perusahaan ini adalah menghimpun dana dari potongan gaji karyawan tiap bulan selama aktif bekerja. 

    Ada 2 jenis layanan dana pensiun dari perbankan ataupun asuransi, yaitu DPPK dan DPLK. Sementara lembaga yang bertugas mengatur dana pensiun adalah BPJS Ketenagakerjaan, Asabri, Taspen, dan sebagainya.

Peran Lembaga Keuangan Non Bank

Tidak hanya menghimpun dana, LKBB memiliki pula beragam fungsi lain yang tak kalah pentingnya untuk dipahami. Apa saja?

  1. Menghimpun Dana

    Telah disebutkan beberapa kali sebelumnya jika salah satu tugas utama lembaga keuangan non bank ialah menghimpun dana dari masyarakat. Dana tersebut kemudian dikelola dan dikeluarkan kembali sebagai surat berharga dan dapat digunakan membiayai investasi sebuah perusahaan atau individu.

  2. Memberi Layanan Kredit

    Peran yang kedua adalah menyediakan layanan kredit yang bisa digunakan untuk suatu transaksi, misalnya, barang elektronik atau kendaraan. Pengajuan pinjaman ini tentu hanya bisa disetujui jika pihak peminjam mengikuti persyaratan dan ketentuan layanan, termasuk melampirkan berkas diri, memenuhi syarat pendapatan, riwayat kredit, dan sebagainya. 

  3. Menjadi Perantara untuk Perusahaan

    Tugas lembaga finansial non bank lainnya adalah membantu perusahaan memperoleh modal atau investor. Hal tersebut sangat penting bagi perusahaan agar bisa mendapat suntikan modal demi kelangsungan bisnisnya. 

  4. Menjalankan Usaha pada Bidang Finansial

    Selain itu, lembaga tersebut juga turut berperan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta kelangsungan aktivitas pada bidang finansial negara. Sebagai contoh, perusahaan pembiayaan, penjamin kredit, dan penyelenggara penjaminan sosial akan menawarkan layanannya sesuai ketentuan yang berlaku. Tentunya, keberadaan lembaga ini tetap harus mendapat persetujuan resmi dan izin usaha dari pihak tertentu, seperti Menteri Keuangan. 

Keunggulan Ajukan Pinjaman di Lembaga Keuangan Non Bank

Ada banyak keuntungan dari pengajuan pinjaman pada lembaga finansial non bank, antara lain:

  • Persyaratan yang mudah.
  • Proses pencairan dana yang aman dan cepat.
  • Syarat pengajuan simpel dan bisa dilakukan secara offline atau online.
  • Biasanya membutuhkan pengecekan skor kredit guna memastikan kelayakan pinjaman.
  • Terdapat pilihan kredit tanpa agunan atau KTA.
  • Menjadi sarana mendapatkan suntikan dana untuk mengatasi masalah finansial mendesak.

Kekurangan Ajukan Pinjaman di Lembaga Keuangan Non Bank

Meskipun memiliki banyak keuntungan, mengajukan pinjaman di lembaga keuangan non-bank, seperti perusahaan fintech, koperasi, atau lembaga pembiayaan lainnya juga bisa memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Kemungkinan Bunga yang Lebih Tinggi

Lembaga keuangan non-bank sering kali menawarkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank. Ini disebabkan oleh risiko yang lebih tinggi yang mereka ambil, terutama jika pinjaman tersebut tidak memerlukan agunan atau jaminan.

2. Risiko Penipuan dan Lembaga Tidak Terpercaya

Tidak semua lembaga keuangan non-bank diawasi secara ketat oleh otoritas keuangan. Hal ini meningkatkan risiko berurusan dengan lembaga yang tidak terpercaya atau terlibat dalam praktik penipuan.

3. Kurangnya Perlindungan Konsumen

Lembaga keuangan non-bank mungkin tidak menawarkan perlindungan konsumen yang sama seperti bank, termasuk kurangnya transparansi dalam biaya tambahan dan syarat-syarat pinjaman yang tidak jelas atau tidak dijelaskan dengan baik.

4. Syarat dan Ketentuan yang Lebih Rumit

Beberapa lembaga non-bank mungkin memiliki syarat dan ketentuan yang rumit atau tidak adil, seperti biaya keterlambatan yang sangat tinggi atau penalti yang signifikan jika pinjaman dilunasi lebih awal.

5. Dampak pada Kredit Skor

Pinjaman dari lembaga non-bank mungkin tidak selalu dilaporkan ke biro kredit, yang berarti pembayaran yang tepat waktu tidak membantu meningkatkan skor kredit peminjam. Namun, jika lembaga tersebut melaporkan keterlambatan pembayaran, ini dapat berdampak negatif pada kredit skor.

Tips Memilih' Lembaga Keuangan Non Bank yang Aman untuk Ajukan Pinjaman

Memilih lembaga keuangan non-bank untuk mengajukan pinjaman memerlukan kehati-hatian dan penelitian yang matang. Berikut adalah beberapa tips penting untuk memilih lembaga keuangan non-bank yang tepat saat mengajukan pinjaman:

  • Pilih lembaga keuangan non-bank yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Teliti reputasi lembaga tersebut dengan membaca ulasan dari nasabah lain, mencari informasi di media sosial, atau melihat testimoni di situs resmi mereka.
  • Periksa suku bunga yang ditawarkan serta biaya-biaya lainnya, seperti biaya administrasi, biaya keterlambatan, dan denda pelunasan lebih awal.
  • Baca dan pahami syarat dan ketentuan pinjaman secara mendetail.
  • Pilih lembaga yang menawarkan fleksibilitas dalam pembayaran, seperti opsi untuk membayar lebih awal tanpa penalti atau memperpanjang jangka waktu pembayaran jika diperlukan.
  • Periksa seberapa cepat dan mudah proses pengajuan pinjaman, dari pengajuan hingga pencairan dana. 
  • Pilih lembaga yang memiliki layanan pelanggan yang responsif dan mudah dihubungi. 
  • Waspadai lembaga yang meminta akses berlebihan ke data pribadi, seperti kontak telepon atau media sosial.
  • Pastikan produk pinjaman yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan.

Pastikan Keamanan dan Kelayakan Layanan Kredit LKBB dengan Mengecek Izin Usahanya

Pada dasarnya, lembaga keuangan non perbankan kerap dijadikan pilihan oleh masyarakat yang ingin mendapat layanan kredit atau pinjaman yang mudah untuk diajukan. Hanya saja, berbeda dengan perbankan, lembaga keuangan jenis ini memiliki risiko cukup tinggi beroperasi secara ilegal dan tanpa izin.

Oleh karena itu, untuk mencegah dari jebakan layanan ilegal dan memastikan keamanan serta kelayakan layanan kreditnya, pastikan untuk mengecek terlebih dulu izin usaha dan legalitas dari lembaga keuangan non bank.