Menimbulkan Gejala yang Sama, Inilah Perbedaan Penyakit Bronkitis dan Pneumonia
Pernahkah Anda atau orang terdekat terserang penyakit bronkitis atau pneumonia? Jika pernah, bisakah Anda mengetahui perbedaan gejala antara keduanya dan membedakan kedua penyakit tersebut satu sama lain? Mendapat pertanyaan tersebut, kebanyakan orang menjawab pernah pasti merasa kesulitan saat harus membedakan antara gejala dari kedua penyakit tersebut.
Pasalnya, meski merupakan 2 masalah kesehatan yang berbeda, bronkitis dan pneumonia memiliki gejala yang sama, yaitu menyebabkan batuk berdahak serta sesak napas. Hal inilah yang membuat kedua penyakit tersebut seringkali disamakan oleh penderitanya.
Padahal, penanganan medis pada kedua jenis penyakit tersebut sedikit banyak berbeda. Jadi, diagnosis pada penyakit pneumonia dan bronkitis harus benar-benar bisa dibedakan agar dokter bisa melakukan penanganan yang tepat dan tidak membahayakan pasien.
Lantas, apakah yang dapat menjadi tanda yang membedakan antara gejala yang muncul pada penderita pneumonia dan bronkitis? Tidak sulit, pneumonia dan bronkitis dapat diketahui perbedaannya melalui beberapa hal, seperti bagian tubuh yang terkena peradangan, penyebab, cara pengobatan, dan juga tingkat keparahan dari gejalanya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasannya.
Baca Juga: Dear Orangtua, Ketahui Jenis-Jenis Imunisasi ini Agar Anak Sehat
Pengertian Penyakit Bronkitis dan Pneumonia
Bronkitis merupakan penyakit peradangan yang menyerang bronkus atau saluran utama pernapasan. Fungsi dari bronkus sendiri adalah sebagai saluran pembawa udara yang berasal atau menuju organ paru-paru. Penderita penyakit ini biasanya memiliki gejala berupa batuk yang terjadi selama lebih dari satu minggu.
Penyakit bronkitis sendiri bisa dibedakan lagi menjadi 2 jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Untuk bronkitis akut, penderitanya kebanyakan adalah anak-anak usia kurang dari 5 tahun. Biasanya, bronkitis akut berlangsung selama kurang lebih 7 sampai 10 hari dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan untuk bronkitis kronis, penderitanya kebanyakan berasal dari orang dewasa dengan usia lebih dari 40 tahun. Dalam kondisi parah, bronkitis kronis baru bisa disembuhkan dalam waktu 2 bulan dan tergolong sebagai PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis.
Lanjut ke penjelasan mengenai pneumonia, penyakit ini juga sering disebut dengan nama paru-paru basah. Pasalnya, pneumonia terjadi akibat adanya infeksi pada paru-paru yang mengakibatkan peradangan di kantong udara dalam organ tersebut.
Peradangan yang terjadi pada penderita pneumonia ini ditandai dengan adanya cairan atau bahkan nanah dalam kantong udara di paru-paru. Karena kondisi kesehatan inilah mengapa pneumonia juga banyak disebut sebagai penyakit paru-paru basah.
Gejala yang seringkali dirasakan oleh penderita pneumonia adalah sesak napas, demam, batuk berdahak, dan juga menggigil. Dengan gejala yang sekilas mirip dengan penyakit bronkitis, penderita pneumonia seringkali dianggap sedang mengidap penyakit tersebut. Padahal, keduanya adalah jenis penyakit berbeda yang proses penanganan medisnya juga berbeda pula.
Membedakan Bronkitis dengan Pneumonia Berdasarkan Lokasi Peradangannya
Memang penyakit pneumonia dan bronkitis cenderung sulit dibedakan jika hanya memerhatikan gejala yang dirasakan oleh penderitanya saja. Namun, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi tanda yang membedakan kedua jenis penyakit saluran pernapasan tersebut, yaitu lokasi atau letak peradangannya terjadi.
Nah, pada penyakit bronkitis ini, peradangan terjadi pada bagian bronkus yang menimbulkan cairan dalam dinding bagian saluran pernapasan tersebut. Adanya cairan pada dinding bronkus inilah yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas yang disertai dengan batuk.
Sedangkan untuk penderita pneumonia, titik peradangannya terjadi pada bagian alveolusnya. Jadi, jika bronkitis cairan akibat infeksi terjadi pada bagian dinding bronkus, pada pneumonia, bagian yang terisi cairan adalah kantung alveolus.
Baca Juga: Menyangka Pneumonia Sama dengan Corona? Inilah Perbedaan Hingga Gejala Pneumonia
Membedakan Bronkitis dengan Pneumonia Berdasarkan Gejala yang Ditimbulkan
Gejala yang muncul pada penderita bronkitis dan juga pneumonia bagi orang awam memang sulit untuk dibedakan dengan jelas. Namun, jika diperhatikan dengan lebih seksama, gejala dari kedua penyakit tersebut masih bisa dibedakan satu sama lain. Agar lebih mudah untuk dipahami, gejala yang dirasakan oleh penderita bronkitis dan pneumonia akan dibagi menjadi dua kelompok berikut.
Gejala yang dirasakan oleh penderita:
Bronkitis |
Pneumonia |
---|---|
|
|
Terlihat dari gejalanya, pneumonia merupakan penyakit yang lebih serius jika dibandingkan dengan bronkitis. Pasalnya, cairan yang mengisi bagian alveolus pada penderita pneumonia menyebabkan tubuh mengalami kesulitan untuk menukarkan oksigen yang ada di udara menuju ke darah.
Jika dibiarkan begitu saja dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin penderita pneumonia akan mengalami masalah kesehatan lain yang jauh lebih serius karena tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Sedangkan pada penderita bronkitis, penyakit tersebut kebanyakan dapat sembuh sendiri tanpa memerlukan penanganan medis yang khusus.
Namun, bukan berarti juga penderita bronkitis harus dibiarkan tanpa mendapatkan pengobatan saat gejala yang ditimbulkan semakin membahayakan. Selain itu, bronkitis yang dibiarkan terlalu lama dapat berubah menjadi pneumonia saat gejalanya tidak kunjung sembuh setelah diderita selama 3 minggu atau lebih.
Jadi, segera melakukan pemeriksaan ke dokter saat mengetahui gejala bronkitis muncul namun sukar untuk disembuhkan.
Membedakan Bronkitis dengan Pneumonia Berdasarkan Metode Penyembuhannya
Penyakit pneumonia dan bronkitis dapat diakibatkan dengan infeksi yang berbeda, seperti karena infeksi virus atau bakteri. Perbedaan pada penyebab infeksi tersebut membuat pengobatan pada kedua penyakit tersebut berbeda.
Untuk pneumonia atau bronkitis yang diakibatkan oleh bakteri, metode penyembuhannya biasanya cukup dengan pemberian antibiotik. Namun, jika penyebabnya adalah infeksi virus, maka pasien kedua penyakit tersebut perlu ditangani dengan pemberian obat penurun demam. Tidak hanya itu, banyak meminum air dan beristirahat juga harus dilakukan oleh penderita pneumonia atau bronkitis akibat infeksi virus.
Pada catatan kasusnya, penyakit bronkitis seringkali terjadi karena adanya infeksi virus. Hal ini membuat kebanyakan pasien penyakit tersebut ditangani tidak dengan memberikan antibiotik. Melainkan cukup dengan beristirahat dan memastikan tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup agar tidak dehidrasi.
Sebaliknya, penyakit pneumonia kebanyakan terjadi akibat infeksi dari bakteri. Oleh karena itu, pada kebanyakan kasus penyakit tersebut, pasiennya akan diberikan antibiotik untuk melawan bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan.
Pneumonia dan Bronkitis Masih Bisa Dibedakan Satu Sama Lain Asal Paham Ciri Uniknya
Persamaan gejala umum yang muncul pada penderita pneumonia dan bronkitis membuat kedua penyakit tersebut seakan sulit untuk dibedakan. Adanya cairan pada saluran pernapasan yang menyebabkan penyakit tersebut muncul juga tak jarang menimbulkan keraguan atas jenis penyakit yang sedang diderita. Oleh karena itu, dengan mengetahui perbedaannya di atas, penyakit pneumonia dan bronkitis hendaknya lebih mudah untuk dibedakan.
Namun, tetap buktikan kepastian penyakit yang diderita dengan melakukan pemeriksaan dengan dokter ahli. Pahami pula jika bronkitis yang terlalu lama dibiarkan tanpa pengobatan dapat menjadi pneumonia yang memiliki gejala lebih serius. Untuk itu, agar penderita kedua penyakit tersebut bisa segera ditangani dengan tepat dan sembuh, mengajukan pemeriksaan ke rumah sakit adalah hal yang sebaiknya dilakukan.
Baca Juga: Bisa Meningkatkan Imun Tubuh? Inilah Manfaat Jeruk Nipis yang Tidak Banyak Orang Tahu