Normal Hingga Berbahaya, Kenali Penyebab Nyeri Perut Saat Haid!
Bagi para wanita, menstruasi merupakan siklus bulanan yang akan dirasakan sejak usia remaja. Pada umumnya menstruasi pertama datang di usia mulai dari sekitar 10 tahunan, tergantung pada kondisi kesehatan dan juga hormon masing-masing wanita.
Bukan hanya itu saja, rasa nyeri yang dirasakan selama masa menstruasi juga akan berbeda-beda pada setiap wanita, meskipun pada kenyataannya sebagian besar wanita merasakan nyeri seperti ini. Lalu, apakah nyeri menstruasi seperti ini bisa dikatakan normal?
Rasa nyeri pada bagian perut atau yang juga kerap disebut dengan kram perut merupakan kondisi yang lazim dialami oleh wanita yang sedang menstruasi. Kondisi seperti ini bahkan dialami oleh sebagian besar wanita, baik itu ketika beberapa hari menjelang masa menstruasi atau bahkan beberapa hari ketika masa menstruasi sudah berjalan.
Nyeri perut ketika menstruasi biasa disebut dismenore. Meski kondisi ini dikatakan normal dialami oleh wanita, pada beberapa kondisi tertentu nyeri ini biasa saja terasa begitu sakit dan berlebihan, sehingga mengganggu rutinitas yang biasa dilakukan.
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Dismenore dan Penyebabnya
Nyeri Menstruasi
Dismenore merupakan nyeri perut yang terasa begitu menyakitkan di saat menstruasi, dan hal ini bisa ditandai dengan berbagai gejala, seperti: pusing, mual, diare, rasa nyeri pada area punggung bagian bawah, sakit kepala, nyeri perut / kram yang begitu terasa pada area perut bagian bawah, muntah, bahkan tubuh yang terasa begitu lemah dan tidak bertenaga.
Dengan berbagai gejala di atas, dismenore masih bisa dikatakan normal dan akan hilang dengan sendirinya, bahkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun pada beberapa kasus, kondisi ini bisa saja terasa begitu nyeri, sehingga dibutuhkan obat tertentu untuk mengatasi dan menghilangkan rasa nyeri tersebut.
Sebagian wanita bahkan tetap merasakan nyeri perut ini, bahkan meski mereka telah mencoba untuk mengkonsumsi obat-obatan untuk meredakannya. Pada umumnya, wanita berusia di bawah 20 tahun dan berasal dari keluarga yang juga memiliki riwayat dismenore akan lebih rentan menderita dismenore.
Selain itu, beberapa kondisi berikut juga akan mempengaruhi resiko terkena dismenore, seperti: sudah menstruasi pada usia dibawah 11 tahun, mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur setiap bulannya, sering mengalami pendarahan parah ketika menstruasi, perokok aktif, dan yang lainnya. Rasa nyeri yang dialami oleh masing-masing wanita bisa saja berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Penyebab dismenore adalah timbulnya kontraksi pada area rahim selama masa menstruasi. Hal ini biasanya dipicu oleh kadar hormon prostaglandin yang cenderung mengalami peningkatan sesaat sebelum terjadinya menstruasi itu sendiri.
Dalam kondisi seperti ini, kontraksi bisa saja terjadi begitu kuat dan menekan pembuluh darah yang terdapat di sekitarnya, sehingga menghindari supply oksigen yang masuk ke area rahim. Minimnya kadar oksigen pada area rahim seperti ini, akan memicu timbulnya rasa nyeri di sekitar area tersebut.
Baca Juga: Kenali Lebih Jauh Tentang Apa Itu PCOS, Polycystic Ovarian Syndrome
Endometriosis dan Penyebab
Rasa nyeri pada saat menstruasi ini tidak seluruhnya ditimbulkan oleh dismenore saja, sebab berbagai penyebab lainnya bisa saja menimbulkan nyeri selama masa menstruasi, yaitu endometriosis merupakan kondisi nyeri yang terbilang berat ketika menstruasi.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa sakit yang cukup mengganggu. Hal ini disebabkan oleh tumbuhnya sel-sel lapisan rahim pada beberapa area sekitarnya.
- Penyempitan serviks
Kondisi ini terbilang langka dan jarang terjadi, di mana serviks berukuran sangat kecil dan sempit, sehingga membuat aliran menstruasi menjadi lambat. Hal ini akan menimbulkan tekanan pada area rahim dan sekaligus menimbulkan rasa nyeri.
- Adenomiosis
Kondisi ini juga terbilang langka, di mana dinding otot rahim justru ditumbuhi oleh lapisan rahim yang menyebabkan tekanan di area tersebut, hal ini bahkan bisa saja disertai dengan pembengkakan.
- Fibroid rahim
Fibroid rahim adalah tumor jinak (non kanker) yang bisa menekan area rahim, sehingga menimbulkan rasa nyeri selama menstruasi.
- Sindrom pramenstruasi (PMS)
Sindrom ini menjadi salah satu yang paling lazim dirasakan oleh wanita yang akan mengalami menstruasi dan ini normal terjadi. PMS biasanya dirasakan sekitar 1 hingga 2 pekan sebelum masa menstruasi tiba, tergantung pada masing-masing orang. Namun jangan khawatir, PMS ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.
- Penyakit radang panggul (PID)
PID merupakan infeksi yang timbul akibat adanya bakteri di area rahim dan dapat menyebar ke organ reproduksi lain di sekitarnya. Kondisi ini biasanya menyebabkan rasa nyeri serta terjadinya peradangan pada organ reproduksi.
Baca Juga: Siklus Menstruasi? Beginilah Runtutan Fase-Fasenya
Tindakan Mengatasi Nyeri Menstruasi
Nyeri Menstruasi
Pada umumnya setiap wanita akan memiliki cara tersendiri untuk mengatasi nyeri menstruasi yang mereka alami, mengingat kondisi ini akan datang setiap bulan.
Ada beberapa cara yang lazim dicoba dan bisa mengurangi nyeri menstruasi ini, seperti: olahraga teratur, menghindari / mengurangi kafein serta alkohol (terutama saat menjelang menstruasi), menghindari makanan yang tinggi kandungan garam, memiliki durasi tidur yang cukup, melakukan pengompresan dengan air hangat pada area perut bagian bawah, dan yang lainnya.
Selain itu, meminum obat penghilang rasa nyeri juga bisa dijadikan sebagai pertimbangan. Ada beberapa jenis obat yang kerap dijadikan pilihan, seperti: ibuprofen, acetaminophen, naproxen, aspirin, dan yang lainnya.
Jika berbagai tindakan di atas tidak cukup membantu dan mengurangi rasa nyeri selama menstruasi, maka mengunjungi dokter tentu akan menjadi pilihan yang paling tepat dan bijak.
Atasi Nyeri Menstruasi dengan Langkah Tepat
Nyeri menstruasi (dismenore) menjadi kondisi yang lazim dialami oleh para wanita, bahkan sejak menstruasi pertama. Penting untuk mengenali berbagai penyebab nyeri menstruasi ini dengan baik, sehingga bisa diatasi dengan langkah-langkah yang paling tepat. Selain itu, lakukan juga berbagai tindakan pencegahan yang tepat, agar rasa nyeri selama menstruasi ini tidak begitu terasa sakit dan mengganggu rutinitas harian.
Baca Juga: Dear Ladies, Sering Nyeri Haid? Coba Perhatikan Asupan Ini