Pilihan Investasi Syariah untuk Persiapan Biaya Haji dan Umrah
Menunaikan ibadah haji menjadi dambaan bagi setiap umat Muslim. Selain dalam rangka menyempurnakan rukun islam, berhaji akan berdampak positif terhadap aspek spiritual umat muslim guna peningkatan iman dan takwa.
Hanya saja, menunaikan ibadah haji bukan satu hal yang mudah dan murah. Selain memiliki sejumlah dana yang cukup, diperlukan juga kesiapan mental yang matang.
Seperti yang kita ketahui bahwa masa tunggu berhaji bervariasi, paling cepat bisa satu tahun namun bisa juga lebih dari 5 tahun. Kecuali Anda mendaftar untuk menunaikan ibadah haji khusu, maka Anda bisa dengan cepat berangkat yakni di tahun yang sama dengan Anda mendaftar.
Namun bagi Anda yang mendaftar ibadah haji dari jalur pemerintah tentu harus sabar menunggu, sebab semuanya tergantung dari kuota dan jumlah jamaah yang diberangkatkan per tahunnya sesuai dengan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
Adanya pembatasan jumlah jemaah haji Indonesia dan masa tunggu yang tidak bisa diprediksikan terkadang membuat umat muslim memilih untuk melakukan ibadah haji kecil atau disebut umrah.
Berbeda dengan haji, umrah tidak memerlukan masa tunggu yang lama. Jika semua biaya sudah tersedia, jemaah bisa segera berangkat untuk menunaikan ibadah umrah.
Menyoal biaya haji dan umrah yang tidak murah, tentu Anda harus paham cara menyiapkan dana naik haji/umrah dengan baik dan halal, misalnya melalui investasi.
Baca Juga: Seperti Cinta, Mau Naik Haji Juga Butuh Komitmen dan Perjuangan
Biaya Haji dan Biaya Umrah di Tengah Pandemi
Anda harus paham bahwa ongkos ibadah haji dan perjalanan ibadah umrah sangat tergantung pada dinamika kurs dolar Amerika Serikat. Kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah mempengaruhi besaran biaya haji dan umrah.
Dana yang Anda perlu siapkan menyangkut seluruh biaya mulai dari transportasi, penginapan dan biaya perjalanan (visa, dan biaya ibadah umrah/haji) di mana semuanya diukur menggunakan standar mata uang dolar Amerika Serikat.
Dari sisi finansial, biaya umrah jauh lebih murah ketimbang haji karena masa ibadah umrah reguler hanya 9-12 hari, sedangkan haji reguler mencapai 40 hari.
Sebelum pandemi virus Corona (Covid-19) menyerang, biaya haji tahun 2020 telah ditetapkan oleh kementerian agama yakni sebesar Rp 35,2 Juta. Sementara itu, untuk biaya umrah juga dipatok dikisaran Rp20 juta - Rp30 juta.
Apalagi berdasarkan situasi terkini, bisa dipastikan dalam beberapa tahun ke depan Biaya ibadah umroh maupun haji di tengah pandemi Covid-19 diproyeksikan naik. Namun harga baru biaya umrah maupun haji di tengah pandemi belum ada informasi pasti dari Kemenag sebab saat ini jumlah jamaah yang diperbolehkan melakukan ibadah umrah sangat dibatasi.
Siapkan Dana Haji/Umrah dengan Investasi Syariah
Bagi Anda yang bercita-cita menunaikan ibadah haji dan umrah, tak ada salahnya mulai menyiapkan dananya dari sekarang. Ya, jauh-jauh hari menyiapkan dana ibadah akan mempermudah Anda kelak.
Tak perlu pusing memikirkan berapa kenaikan harga ibadah haji/umrah di masa mendatang, yang terpenting Anda paham instrumen investasi yang pas yang bisa Anda pilih.
Selain menabung, ada cara cepat untuk bisa mempercepat pengumpulan dana ibadah haji/umrah yakni dengan memanfaatkan instrumen investasi syariah.
Tak perlu galau, pahami bahwa tujuan memilih investasi syariah adalah semua dana yang Anda investasikan dipastikan terhindar dari unsur riba, gharar (tipu daya), maisir (perjudian), atau haram.
Tidak perlu was-was lagi, Anda bisa tenang dalam menyiapkan dana ibadah. Simak ulasan dari cermati.com untuk ragam pilihan produk investasi yang pas untuk persiapan dana biaya haji dan umrah.
1. Logam Mulia atau Emas Murni
Ilustrasi Investasi Logam Mulia
Logam mulia atau emas murni batangan bisa menjadi salah satu pilihan investasi untuk mempersiapkan biaya ibadah haji atau umrah. Kini membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan itu mudah, dan bisa diangsur secara pokok setiap bulannya melalui akad murabahah (jual beli).
Anda bisa mendapatkan dan membeli logam mulia bersertifikat langsung ke bank-bank syariah, toko emas, pegadaian, kantor pusat/cabang PT Aneka Tambang (Antam), perusahaan pertambangan yang menjual logam mulia atau emas murni batangan bersertifikat.
Bahkan Anda bisa mulai ikutan program Tabungan Emas di Pegadaian maupun e-commerce yang memiliki kerjsama dengan PT Pegadaian. Misalnya investasi emas beli di Tokopedia atau Bukalapak.
Tips : Sebaiknya Anda memilih membeli emas murni yakni logam mulia bukan emas perhiasan. Jangan terlena dengan rayuan investasi emas palsu atau investasi bodong yang hanya merugikan Anda.
Membeli emas murni tidak harus mahal, Anda bisa membelinya dengan cara Tabungan Emas, ibarat mencicil dengan memberli harga emas murni tanpa harus punya uang yang banyak. Ingat, harga emas bisa berubah, naik dan turunnya harga emas tergantung dengan harga emas dunia.
Baca Juga: Cara Buka Rekening Tabungan Emas di Pegadaian
2. Reksa Dana Syariah
Ilustrasi Investasi Reksa Dana
Investasi reksa dana semakin dikenal masyarakat. Pengertian reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (Undang-Undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995).
Reksa dana syariah itu halal, tersedia dengan dua akad, yaitu wakalah dan mudharabah. Produk syariah mengandung unsur ekonomi islam yang sistem pengelolaannya diatur sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Di dalam pemilihan instrumen Reksa Dana Syariah, Manajer Investasi menganut prinsip Syariah yakni hanya membeli instrumen investasi yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang disusun oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Tips: Anda bisa mendapatkan reksa dana syariah di bank-bank syariah atau di perusahaan aset management yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal Rp100.000 per bulannya untuk membeli reksa dana syariah.
Anda tidak perlu khawatir dengan berinvestasi reksa dana syariah, uang yang Anda investasikan akan dikelola dengan sistem halal dan baik, dan ketika pertumbuhan investasi syariah bagus, Anda akan turut mendapatkan untungnya.
Baca Juga: Halal dan Budget Rendah, Beginilah Cara Kerja Investasi Syariah
3.Saham Syariah
Ilustrasi Investasi Saham
Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian dari saham adalah surat bukti kepemilikan atau bagian modal suatu perseroan terbatas yang dapat diperjualbelikan.
Anda tidak perlu khawatir, berinvestasi saham adalah beraktivitas jual-beli saham, tidak ada unsur perjudian. Apalagi investasinya adalah saham syariah, di mana emiten atau perusahaan yang menjual sahamnya kepada publik tidak bertentangan dengan ajaran islam.
Saham syariah menggunakan sistem bagi hasil dan risiko antara investor dan emiten akad melalui musyarawah. Investasi saham syariah tak mengenal ghahar dan maysir. Ghahar adalah pemberian informasi yang menyesatkan. Sedangkan maysir adalah mengambil risiko yang berlebihan.
Tips: Sebelum membeli saham, Anda wajib mengenal karakter investasi Anda. Saham syariah bisa dibeli secara online dengan modal yang terjangkau, yakni bisa mulai investasi saham melalui porgram Nabung Saham, dengan modal Rp100.000,-.
Baca Juga: Investasi Saham Syariah: Pengetahuan Umum dan Cara Investasinya
4. Sukuk Ritel
ilustrasi Investasi Sukuk
Sukuk Negara Ritel (sukuk) atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Penerbitan sukuk menjadi intrumen investasi halal yang telah mendapatkan fatwa syariah dari Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI.
Ada dua cara membeli sukuk ritel yaitu di pasar perdana dan pasar sekunder. Umumnya, pembelian di pasar perdana, calon investor akan mengisi formulir yang disediakan oleh agen penjual (melalui perusahaan efek atau bank umum).
Syaratnya mudah seperti melampirkan fotocopy KTP, lalu mentransfer dananya ke rekening khusus agen penjual, lalu memperoleh penjatahan, menerima bukti kepemilikan, dan mengambil pengembalian sisa dana jika pemesanan tidak seluruhnya dapat dipenuhi. Sementara, pembelian sukuk di pasar sekunder harus dilakukan dengan mekanisme bursa melalui perusahaan efek.
Tips: Apabila Anda berminat membeli sukuk untuk investasi ibadah haji atau umrah, jangan ragu untuk mendatangi bank syariah guna mendapatkan informasi lengkap kapan pembelian sukuk bisa dilakukan. Modal untuk investasi sukuk bisa mulai dari Rp1 juta.
Baca Juga: Baru Terbit, Begini Cara Beli Sukuk Tabungan Seri 007 Kupon 5,5%
Mantapkan Niat Ibadah Haji / Umrah dan Persiapkan Dananya dengan Baik
Untuk urusan ibadah haji maupun umrah, Anda harus senantiasa mantapkan niat dan yakinlah bahwa Allah SWT akan mempermudah rejeki Anda. Termasuk dalam urusan dananya. Anda harus smart saat memilih produk investasi syariah. Pilih yang sesuai dengan tingkat risiko dan kemampuan Anda.
Jangan mudah tergiur dengan embel-embel investasi dengan untung selangit, sebab bisa dipastikan itu adalah investasi bodong. Semangat, jaga kesehatan Anda, tingkatkan ilmu pengetahuan, dan ibadah Anda. Insya Allah pasti akan ada kemudahan untuk berangkat Haji atau Umrah. Amin.
Baca Juga: Waspadai Modus Penipuan Mengatasnamakan Bank dan Tips Menghindarinya