Berharga Sejak Dulu, Ini Rangkaian Sejarah Emas Hingga Jadi Aset Idaman Saat Ini

Merupakan salah satu logam mulia primadona yang memiliki segudang fungsi dan kegunaan, tak mengherankan jika emas selalu diminati dan kerap dicari oleh banyak orang. Mulai dari alat tukar, aset lindung nilai, hadiah, sampai instrumen investasi menjadi sederet peran yang disandang oleh logam mulia ini. 

Tapi, tahukah kamu awal mula kenapa emas dianggap sebagai barang yang bernilai tinggi dan selalu diminati di berbagai zaman maupun peradaban? Berawal dari ribuan tahun sebelum Masehi, yuk simak rangkaian sejarah emas sejak pertama kali ditemukan hingga menjadi aset berharga dan diidam-idamkan seperti sekarang berikut ini. 

Mulai Investasi Emas Sekarang!

Sejarah Emas Ditemukan

loader

Awal mula sejarah emas adalah saat logam mulia ini ditemukan pada tambang di Turki, tepatnya di masa kerajaan Lydia. Emas juga kerap ditemui pada mitologi Yunani serta bangsa Inca dan dianggap sebagai barang berharga yang berasal dari langit. 

Di awal penemuannya, emas dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat perhiasan serta benda pemujaan pada upacara keagamaan. Penggunaan logam mulia ini sebagai alat transaksi mulai dipraktekkan di Mesir sekitar tahun 1.500 sebelum Masehi. 

Selain itu, karena dianggap bernilai dan berharga, emas juga sering kali menjadi barang yang diperebutkan pada peperangan. Contohnya yang dialami oleh bangsa Inca dan Aztec, emas seringkali dijadikan rebutan ketika masa perang. Bahkan, catatan sejarah mengungkapkan tentang fenomena emas Troya Yunani sebagai imbas dari nilai logam mulia ini yang begitu berharga. 

Karena sejarahnya yang begitu panjang, sampai saat ini tak diketahui dengan pasti siapa pihak atau orang yang menemukan emas pertama kali. Tapi, pertambangan terhadap logam mulia ini sudah dilakukan sejak 4 ribu tahun sebelum Masehi, atau bahkan lebih lama lagi dan terus dilakukan sampai saat ini. Alasannya tidak lain karena emas masih memiliki fungsi yang begitu penting dan banyak dicari oleh banyak orang, termasuk di zaman modern seperti sekarang. 

Emas sendiri biasanya ditemukan pada dataran rendah semisal tepi sungai. Pada masa lalu, telah ada pertambangan emas primitif yang dibangun oleh bangsa Yunani. Lokasinya berada di sekitar Makedonia sampai Asia Kecil dan terus dikembangkan lebih luas lagi.  

Awal Masa Pertambangan Emas Dunia

Sejarah pertambangan emas dunia dimulai dari bangsa Romawi yang membangun pertambangan dengan lebih modern. Bangsa tersebut bahkan tak hanya menjadikan tepian sungai untuk menambang emas, melainkan menggunakan alat tambang hidrolik bertenaga air agar mengoptimalkan prosesnya. 

Mereka pun membangun tambang bawah tanah dan menggali gunung agar mendapat lebih banyak emas. Penggunaan metode tambang emas dengan hidrolik ini bahkan terus dilakukan sampai tahun 1849 di Amerika Serikat. 

Via perdagangan di abad 18 sebelum Masehi, emas terus menyebar sampai ke semua penjuru dunia. Pedagang asal India dan Cina menukarkan sutra serta hasil alamnya dengan emas dan mendorong pertambangan emas pada kedua negara ini. Pemicunya bukan lain karena nilai logam mulia ini mulai dianggap berharga dan sangat berpengaruh pada aktivitas perdagangan. 

Standar Emas Menjadi Alat Tukar Resmi

loader

Dari awal ditemukan, emas sudah dianggap sebagai barang berharga oleh banyak pihak. Bahkan, logam mulia ini dijadikan standar untuk mengukur nilai sebuah barang atau benda. Pada tahun 3100 sebelum Masehi, emas dan juga perak sudah menjadi standar rasio pada awal dinasti Mesir didirikan.

Kala itu, pendiri dinasti Mesir menetapkan jika 1 emas memiliki nilai setara 2 perak, atau 1 perak setara setengah emas. Ketetapan tersebut merupakan standar awal dari penggunaan logam mulia ini sebagai alat tukar untuk bertransaksi atau berdagang. 

Akan tetapi, pemakaian emas menjadi alat pertukaran atau mata uang sejatinya baru dilakukan di abad ke-7 sebelum Masehi, di mana bangsa Lydia membuat koin pertamanya. Koin ini memiliki kandungan emas 63 persen serta sisanya dicampur perak. Koin ini juga kemudian secara luas digunakan hingga mampu membawa kemakmuran terhadap bangsa tersebut. 

Di periode klasik, di mana Romawi dan Yunani menguasai wilayah barat, uang koin emas serta perak dari kedua bangsa ini menyebar penggunaannya sampai Inggris, Mesir, dan Afrika Timur. Sampai akhirnya kedua logam mulia ini diterima menjadi mata uang di hampir seluruh dunia. 

Kejatuhan Standar Emas Imbas Penggunaan Mata Uang Internasional

Di masa Perang Dunia 1, standar emas pada dunia keuangan berlaku selayaknya dolar Amerika Serikat menjadi standar untuk mayoritas moneter global di masa sekarang. Pada masa tersebut, orang bisa membawa uang untuk menukarnya dengan produk emas. Standar emas ini memiliki arti perkembangan moneter amat bergantung terhadap persediaan dari logam mulia tersebut. 

Tapi, imbas dari perang yang membuat pasokan emas menurun secara drastis, produksi dari uang kertas malah ditingkatkan. Karena jumlahnya terlampau banyak, uang kertas memicu inflasi dan masalah keuangan secara umum. Alhasil, perbankan memberlakukan sistem bunga agar pihak nasabah tak sepenuhnya beralih ke penggunaan emas. 

Di tahun 1929, terjadi fenomena depresi ekonomi yang pertama di dunia dan secara perlahan penggunaan standar emas mulai ditinggalkan. Uniknya, negara yang meninggalkan standar emas ini menjadi pihak yang mampu selamat dari krisis ekonomi lebih cepat. 

Pasca Perang Dunia 2 berakhir, situasi dunia mulai kembali stabil. Tapi, kondisi keuangan tetap mengalami kemunduran, yang mana produksi emas kian ditingkatkan dan didominasi oleh Amerika Serikat. Hal tersebut membuat standar emas digunakan kembali, dan imbas dari produksi emas oleh Amerika Serikat tersebut membuat penggunaan USD meningkat dan menjadikannya sebagai standar pertukaran uang dunia, termasuk bank sentral dari sejumlah negara. 

Fungsi Emas Sebagai Instrumen Investasi dan Aset Lindung Nilai

Karena sejarahnya yang panjang, khususnya pada konteks ekonomi masyarakat dunia, tak mengherankan jika emas terus dianggap sebagai aset yang berharga hingga saat ini. Walaupun sudah tak lagi dijadikan sebagai alat tukar, tapi emas masih mempunyai nilai tinggi dan tidak pernah sepi peminat. 

Karakteristiknya tersebut membuat emas banyak dijadikan sebagai instrumen investasi dan aset lindung nilai oleh masyarakat modern. Dengan nilai yang terus meningkat seiring waktu, emas juga kerap dijadikan aset primadona yang disimpan dalam jangka panjang agar bisa memberikan potensi keuntungan menjanjikan di masa depan. 

Tak Ujug-Ujug Jadi Aset Berharga, Emas Memiliki Sejarah Menarik untuk Dibahas

Itulah penjelasan tentang sejarah emas, mulai dari awal mula pertambangan hingga dijadikan sebagai standar keuangan dan aset investasi seperti sekarang ini. Telah dianggap berharga sejak 4 ribu tahun sebelum Masehi, emas mampu mempertahankan kastanya sebagai logam mulia hingga saat ini. Nah, setelah mengetahui kisahnya tersebut, kamu tak heran lagi bukan kenapa emas selalu bisa menjadi aset investasi andalan untuk melindungi nilai kekayaanmu?