Andalkan 6 Tips Ini agar Puasa Pertama di Eropa Berjalan Lancar
Sensasi Ramadan di Benua Eropa dan di Indonesia tentu saja berbeda. Bukan hanya berbeda dari segi waktu berpuasa saja, tapi juga menu yang disantap sehari-hari. Saat berada di Eropa, jangan harap kamu bisa menyantap kolak atau es serut. Sebab, tidak ada satu kedai pun yang menjual menu ini.
Meski begitu, menghabiskan bulan Ramadan di Eropa menjadi sesuatu yang patut dicoba. Ada banyak pelajaran sekaligus pengalaman menarik yang bisa kamu dapatkan. Nah, agar puasa pertama di Benua Eropa berjalan lancar, coba terapkan tips-tips berikut ini.
6 Tips Menjalankan Puasa Pertama di Eropa
Puasa di Eropa
1. Catat Menu Makanan yang Diinginkan
Bagi yang lidahnya Indonesia banget, kamu pasti kurang suka dengan menu makanan western. Lantas, bagaimana cara agar kamu bisa survive? Tenang, kamu bisa mencatat menu makanan apa saja yang diinginkan selama di Eropa, baik menu sahur atau berbuka. Ketika kamu tahu apa yang ingin dimakan, mencari restorannya pun menjadi lebih mudah.
Jika bosan dengan menu yang itu-itu saja, kamu bisa memasak menu makanan sendiri di penginapan. Pastikan penginapan dilengkapi dengan alat-alat masak yang lengkap agar kamu bisa memasak kapan pun kamu mau.
2. Sediakan Stok Camilan Sehat di Kulkas
Seperti namanya, camilan berguna untuk mengganjal perutmu yang sudah keroncongan selama belasan jam. Bawalah camilan ini ke mana saja. Jika waktu berbuka tiba, kamu bisa memakannya sembari menunggu makanan yang dipesan datang ke hadapanmu.
Tapi ingat, perhatikan kandungan gizi dari camilan yang dikonsumsi. Hindari camilan berupa keripik kentang, burger, atau aneka gorengan. Sebaiknya konsumsi camilan yang terbuat dari kacang-kacangan, gandum, atau aneka sayuran yang menyehatkan tubuh.
3. Aktifkan Aplikasi Pengingat Ibadah
Perbedaan waktu salat dan imsak yang signifikan dengan Indonesia tak jarang membuatmu lupa beribadah. Hal ini tentu sangat disayangkan, apalagi kalau kamu sudah niat berpuasa penuh selama seharian. Maka dari itu, aktifkan aplikasi pengingat di smartphone kesayanganmu. Kalau belum punya, kamu bisa download terlebih dahulu sebelum akhirnya diaktifkan.
Nampaknya memang sepele, tapi aplikasi pengingat sangat membantumu selama menjalankan ibadah puasa. Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk menjadwalkan aktivitas, sehingga hari-harimu berjalan efektif.
4. Bawa Pakaian Sesuai dengan Musim
Kamu tidak perlu membawa pakaian tebal-tebal saat berada di Eropa, apalagi kalau di Eropa sedang dilanda musim panas. Pakaian berbahan tipis saja sudah cukup, dengan catatan tidak tembus pandang dan bisa menutup aurat tubuh.
Lain halnya kalau sedang musim gugur atau semi, kamu perlu membawa pakaian yang tebal agar tubuhmu tetap hangat, Sebab, suhu udara di musim gugur atau semi bisa menyentuh angka di bawah 10°C.
5. Pastikan Tempat Ibadah Dekat dengan Penginapan
Jika kunjunganmu ke Eropa untuk liburan, pilihlah penginapan yang dekat dengan tempat ibadah sehingga kamu tidak perlu susah payah mencari masjid saat ingin salat. Memang, mencari penginapan di dekat masjid sedikit sulit. Kalaupun ada, jarak antara penginapan dan pusat kota pasti lebih jauh.
Tapi, kamu tidak perlu khawatir. Meskipun jarak ke pusat kota agak jauh, setidaknya transportasi yang disediakan lengkap. Dengan demikian, aktivitas eksplorasimu tidak akan terganggu.
6. Luangkan Waktu untuk Berolahraga
Berolahraga selama bulan puasa merupakan PR yang berat bagi sebagian orang, terutama bagi yang malas berolahraga. Tapi, olahraga itu sangat bagus agar tubuhmu tetap fit selama berpuasa.
Tidak perlu pergi ke gym dan mengangkat beban untuk membentuk tubuh. Olahraga ringan seperti jogging atau senam saja sudah lebih dari cukup. Yang terpenting, tubuhmu tetap bergerak setiap hari.
Kemauan Adalah Kunci Utama Berpuasa
Berpuasa itu tidak melihat tempat ataupun waktu. Di mana pun kamu berada, kamu bisa menjalankan ibadah puasa secara penuh asal diikuti oleh kemauan. Jika berpuasa secara terpaksa, puasamu pasti gagal karena kamu tidak melakukannya secara tulus dan ikhlas.